RAkyat ACeh, Metro ACEh, EDISI SABTU 11-8

Page 15

INTERNASIONAL ROKET PROTON-M GAGAL

Amerika Sangkal Terjadi Pembantaian Etnis Rohingya SELAMA ini Amerika Serikat (AS) belum pernah menanggapi pembantaian yang dialami oleh etnis Rohingnya di Myanmar. Tetapi dalam pernyataan terbaru, AS justru menolak apa yang dialami etnis Rohingya sebagai sebuah pembersihan etnis, seperti halnya dinyatakan oleh Organisasi Kerja Sama Internasional (OKI). “Kami tentunya mengkhawatirkan ketegangan yang terjadi. Tetapi kami menilai pihak keamanan Myanmar sama sekali tidak berupaya untuk menghapus populasi etnis Rohingya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Patrick Ventrell, seperti dikutip The Irrawady, Jumat (10/8). Pernyataan dari pihak diyakini didasarkan pada laporan pejabat AS yang menemani kunjungan utusan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tomas Ojea Quintana ke wilayah lokasi kerusuhan etnis Rohingya dengan etnis Rakhine, pekan lalu. Pernyataan AS ini dikeluarkan setelah Sekretaris Jenderal OIC Ekmeleddin Ihsanoglu, yang merasa kecewa dengan sikap tidak acuh dunia internasional mengenai Rohingya. Sebelumnya Ihsanoglu meminta dunia internasional untuk menghentikan pembantaian, pelanggaran dan ketidakadilan serta pembersihan etnis yang dilakukan oleh Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya. Dirinya juga mendesak agar Komisi Islam PBB di Jenewa untuk meminta, Dewan HAM PBB mengirim tim pencari fakta atas laporan tindakan kekerasan. Ihsanoglu juga mengusulkan pembentukan komite investigasi Islam mengenai masalah. Komite itu menurutnya harus memberikan laporan yang diberikan kepada konferensi menteri luar negeri OKI berikutnya. Sementara pihak AS mengaku masih terus memonitor perkembangan yang terjadi di Myanmar. “Kami masih terus memonitor, ketegangan sekterian di Myanmar, khususnya untuk wilayah Rakhine,” jelas Patrick Ventrell. “Kami terus mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam kerusuhan ini, untuk menahan diri melakukan kekerasan dan harus menegakan prinsip nondiskriminasi, toleransi dan kebebasan beragama. Kami juga memiliki kewajiban agar bantuan kemanusiaan bisa disalurkan,” lanjutnya. Perhatian terhadap Rohingya juga ditunjukkan oleh Islamic Society of North America (ISNA) yang akan melakukan pertemuan untuk membahas Rohingya, pada 31 Agustus mendatang. ISNA menyatakan, mereka amat mengkhawatirkan kondisi yang dialami etnis Rohingya yang sudah menderita sejak pemerintah junta militer Myanmar. (int)

Ijazah Palsu Marak di Malaysia A K I B AT t i n g g i n y a p e r s a i n g a n d i bursa tenaga kerja di Malaysia, banyak orang memalsukan ijazah demi mendapatkan pekerjaan. T h e St a r O n l i n e , m e l a p o r k a n , sebuah perusahaan di bidang r e k r u t m e n , Ve r y I n t e l l i g e n c e S d n Bhd, menyatakan pihaknya setiap minggu menemukan sedikitnya lima kasus ijazah palsu. Penyelidikan oleh perusahaan ini juga menunjukkan sekitar 10% hingga 15% lamaran kerja berisi catatan palsu, bahkan ada yang memasukkan nama universitas fiktif. Direktur Pelaksana Very Intelligence Sdn Bhd, Mark Leow Boon Kuan, yang sebagian besar kliennya perusahaan multinasional dan perusahaan keuangan, mengatakan banyak dokumen yang direkayasa sedemikian rupa hingga bisa mengelabui orang. “Sekitar 2.000 lamaran kami periksa setiap bulan, sekitar 20 di antaranya memasukkan ijazah palsu. Setiap minggu ada lima lamaran berisi ijazah palsu. Ta h u n i n i s a j a , k a m i m e n e m u k a 130 ijazah palsu,” ujarnya. (int)

Metro Aceh

SABTU, 11 AGUSTUS 2012

7

PM Rusia Menanggung Malu

(INT/METEROACEH)

GAGAL MENGUDARA : ROket proton milik Rusia yang gagal mengorbit ke luar angkasa, kini terhampar di padang rumput.

PERDANA Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengaku pihaknya menanggung malu dengan kegagalan roket Proton-M untuk mengorbit di luar angkasa. Roket itu diketahui membawa satelit Telkom-3 milik Indonesia dan Express MD2 milik Rusia. Medvedev terlihat berang dengan kegagalan peluncurkan yang dilakukan Minggu, (5/8) malam waktu setempat atau Senin (6/8) waktu Indonesia itu. Mantan Presiden Rusia itu pun langsung memerintahan penyelidikan menyeluruh mengenai masalah ini dan segera mengumumkan siapa yang bersalah dari kejadian tersebut. Bagi Medvedev, kegagalan ini adalah bentuk kecerobohan yang berlangsung bertahun-tahun. “Kami tidak bisa mentolerir (kecerobohan) itu lagi. Rusia makin kehilangan gengsi dan miliaran rubel (akibat kegagalan ini),” ujar Medvedev, seperti dikutip RIA Novosti, Jumat (10/8). “Saya akan melakukan pertemuan mengenai masalah ini pekan depan. Semuanya akan dipersiapkan oleh deputi perdana menteri dan jajarannya. Mereka akan ditugaskan untuk melaporkan siapa yang akan dihukum dan apa yang akan dilakukan ke

depannya,” tegas Medvedev. Politisi yang juga dikenal sebagai pengusaha itu menambahkan, dirinya belum mendapatkan laporan apa penyebab dari kegagalan roket itu.“Saya belum tahu apa penyebabnya (kegagalan roket meluncur). Entah itu karena kerusakan teknis, kecerobohan atau lainnya, yang jelas hal ini tidak bisa diterima,” tuturnya. Negeri Beruang Merah beberapa kali menderita kegagalan dalam kampanye industri luar angkasa mereka. Pukulan telak terjadi pada Januari lalu saat misi ke Mars Phobos-Grunt gagal total. Menurut sumber dari Pemerintahan Rusia, roket yang diluncurkan di dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, kegagalan tahap Briz-M disebabkan adanya benda asing masuk ke dalam pipa bahan bakar. Sekadar informasi, Roket tersebut membawa dua satelit telekomunikasi yaitu Telkom-3 dan Ekspress-MD2. SatelitTelkom-3memilikikapasitas42transponder aktif, yang terdiri dari 24 transponder pada 36MHz Standar C-band, 8 transponder pada 54 C-band MHz dan 4 transponder pada 36 MHz, bersama dengan 6 transponder Ku Band pada 54 MHz. (int)

HINA NABI, WN INGGRIS DIBUI SEORANG warga negara Inggris Deep Marwaha dipenjara karena menghina Nabi Muhammad lewat sebuah pesan SMS. Dalam pesan itu, Marwaha juga menghina umat Muslim. MANAJER dari perusahaan Informasi itu mengirim pesan SMS ke ko-

leganya Khalid Shafique. Dalam pesan singkat itu, Marwaha melontarkan cacian terhadap Islam dan Nabi Muhammad dengan kata-kata kasar. Shafique langsung melapor ke polisi dan mengatakan bahwa, Marwaha sangat marah ketika Shafique pergi menjalankan ibadah Umrah di Mekkah di saat dinas. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (10/8). Marwaha justru menampik klaim

itu dan mengatakan, dirinya tertidur saat pesan SMS itu terkirim. Pengacaranya membujuk hakim Zakariah Abdulaziz untuk menunda pengadilannya, sehingga Marwaha dapat melakukan penyelidikan terhadap pesan SMS yang dikirim tersebut. Shafique dan Marwaha adalah warga negara Inggris, namun mereka tinggal di Dubai dan sering mengunjungi Arab Saudi. Marwaha yang

merupakan keturunan India menjalin kontrak kerja sama dalam pembangunan infrastruktur di Kota Mekkah, Arab Saudi. Kedua warga negara Inggris itu terbang ke Arab Saudi untuk kepentingan bisnis pada 11 Maret lalu, namun Marwaha menetap di hotel ketika pekerjaannya selesai dan berangkat Umrah. Marwaha mulai jengkel dengan Shafique saat Shafique memutuskan untuk beribadah di waktu

senggang. “Dia (Marwaha) bertanya kepada saya, mengapa saya melakukan Umrah. Saya bertanya balik kepadanya, mengapa tidak boleh? Saya pergi beribadah di saat waktu senggang. Dia pun mengatakan, berdoa dan Umrah dilarang oleh peraturan perusahaan kita. Saya pun mengundurkan diri pada 15 Maret dan pada 17 Maret, saya mendapat pesan singkat itu,” ujar Shafique. (int)

Cegah Serangan Iran

AS Perkuat Sistem Pertahanan Misil di Teluk

AMERIKA Serikat (AS) membenarkan kabar bahwa pihaknya akan melanjutkan upaya untuk memperkuat sistem pertahanan misil di Negara-negara kawasan Teluk. Tidak hanya itu menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Patrick Ventrell kemitraan AS dengan negara-negara Teluk juga akan ditingkatkan. “Ancaman rudal balistik bagi pasukan, sekutu dan mitra kita di wilayah ini terus berkembang dan ini akan cenderung meningkat baik dalam jumlah volume dan kompleksitas di tahun-tahun mendatang,” ujar Ventrell seperti dikutip RIA Novosti, Jumat (10/8). “AS memiliki kemitraan keamanan yang kuat termasuk dalam isu pertahanan rudal dengan sekutu dan mitra kami di kawasan Teluk. Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan mereka. AS akan terus bekerja bersama mitranya di Timur Tengah demi memperkuat sistem pertahanan rudal di Teluk Persia,” tambah Ventrell. The New York Times melaporkan AS dan sekutunya Negara-negara Arab menjalin kerjasama dalam sistem pertahanan rudal di Teluk Persia untuk

melindungi kota, kilang minyak, pipa serta pangkalan militer dari kemungkinan serangan oleh Iran. Ditambahkan The New York Times, radar akan dikerahkan di wilayah ini untuk meningkatkan cakupan jangkauan peringatan dini di kawasan Teluk. Komando, kontrol serta sistem komunikasi pun akan diluncurkan agar dapat saling bertukar informasi untuk dapat memicu rudal penangkal yang dimiliki masing-masing negara ketika menghadapi serangan. Sebelumnya awal 2012 lalu AS sempat mendesak negaranegara Teluk untuk memperbaharui misil-misilnya. Bila memang proyek pertahanan ini selesai dijalankan maka sistem pertahanan misil AS akan semakin kokoh di kawasan Timur Tengah. Pasalnya, pasukan sekutu yang dipimpin AS sendiri sudah lebih dulu memiliki misil di Turki. Iran sempat mengecam keberadaan sistem pertahanan misil di negara-negara Teluk yang berbatasan dengan wilayahnya. Bagi Iran, sistem pertahanan yang dirancang AS ini adalah sesuatu yang menantang. (int)

(INT/METROACEH)

MELUNCUR : Roket milik Amerika Serikat disiagakan di kawasan Teluk, untuk menangkal serangan Iran.

NIAGA

UU Migas Digugat Ormas Islam WAKIL Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini membantah Undang-undang No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi lebih mementingan perusahaan asing. MENURUTNYA, kontraktor asing hanya menjalankan tugas pemerintah dan selanjutnya diberikan upah 15 persen setelah mendapatkan minyak dan 30 persen untuk gas. “Di mana pro asingnya?” katanya. Saat ini, Mahkamah Konstitusi tengah menggelar sidang judicial review UU Migas

yang diajukan sejumlah tokoh dan ormas Islam. Pokok gugatan adalah UU dinilai lebih mementingkan perusahaan asing, sehingga melanggar Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945. Menurut Rudi, negara tetap menguasai sepenuhnya kekayaan alam migas yang ada. Kedaulatan migas sepenuhnya tetap di tan-

gan negara. “Kontraktor asing dibutuhkan hanya untuk menggali apa yang kita ingin dapatkan,” katanya. Mengenai keberadaan perusahaan asing, ia mengatakan bahwa mereka sudah ada sejak awal. Kontrak kerja sama dengan perusahaan asing bukanlah karena UU Migas, tetapi jauh sebelum UU Migas disahkan pada 2001. Dalam menjalankan tugas kontraktor juga didikte dan diawasi secara ketat oleh Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang memang khusus ditugaskan negara.

Dengan demikian, Rudi juga mengatakan, UU Migas sudah memenuhi ketentuan Pasal 33 UUD 1945. “Tidak ada bagian negara yang dikuasai asing,” katanya. “Bahwa kita butuh modal dan tenaga dari asing, itu sudah konsekuensi kita yang masih memiliki keterbatasan modal dan untuk menghindari risiko kerugian negara.” Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Rizaldi menilai, peran BP Migas perlu dilakukan penguatan, sehingga mampu mengawasi kontraktor khususnya asing dengan lebih maksimal.“Kami tengah membahas

keberadaan Dewan Pengawas dalam UU Migas yang baru,” katanya. Dewan Pengawas tersebut tertuang dalam draf ketiga RUU Migas sebagai usulan DPR. Sesuai RUU itu, Dewan Pengawas yang bertugas mengawasi BP Migas, diangkat dan diberhentikan Presiden. Susunan Dewan Pengawas BP Migas terdiri dari Menteri ESDM sebagai ketua, dengan anggota Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan, Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Perhubungan, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional. (int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.