Radar Pekalongan 16 Maret 2013

Page 11

BATANG

SABTU, 16 MARET 2013

LESEHAN Security PT DKP-a5 Amankan Proses Penelitian ANGGOTA security PT Demitra Karsa Perdana–a5 saat ini telah diterjunkan untuk mengamankan sejumlah aset milik PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pihak konsorsium pembangunan PLTU 2x1000 MW. Petugas pengamanan tersebut, memantau kondisi terkini di wilayah yang menjadi tugas pengamananya. PT BPI sendiri pada bulan Maret 2013 ini masih terus menyelesaikan proses pembebasan di tiga desa yang nantinya akan menjadi lokasi tapak PLTU. Dan berdasarkan data yang ada, dari hari ke hari perolehan lahan yang akan dibebaskan semakin besar. Humas PT DKP-a5, Sumaedi mengatakan, sesuai dengan tugasnya maka security tersebut mengamankan aset milik PT BPI, termasuk lahan yang sudah dibebaskan. Dan saat ini sudah mulai banyak lahan yang dibebaskan, dikarenakan warga masyarakat pemilik lahan yang terkena pembangunan PLTU sudah dapat mengerti akan pentingnya pembangunan sebuah PLTU di wilayah mereka. “Selain mengamankan proses pembebasan lahan, security PT DKP juga akan mengamankan proses penelitian air laut, udara, penelitian di darat dan air sungai yang akan dilakukan pada bulan Maret ini,” jelas Sumaedi. Dikatakannya, penelitian itu sendiri dilaksanakan oleh pihak PT Wiratman yang berada di Jakarta. Penelitian akan dilaksanakan mulai 11-31 Maret 2013. Dalam program tahapan penelitian itu sendiri, pihak PT DKP–a5 akan melakukan pengamanan dan didukung oleh pihak Polri dan TNI. “Semua kegiatan tersebut tidak lepas dari hasil koordinasi secara terus menerus antara PT DKP–a5 dengan dipimpin oleh Nurcholis sebagai project manager, PT BPI, PT Wiratman, Polres Batang, dan Kodim 0736/Batang serta instansi–instansi terkait lainnya,” tandas Sumaedi. (ap12)

Terkait Rencana Pembangunan PLTU

NURUL FATAH

PATROLI - Beberapa anggota security PT DKPa5 sudah mulai melaksanakan tugasnya dengan melakukan kegiatan patroli di sekitar lokasi pembangunan PLTU.

11

Pemkab Optimis Sabet Adipura Tim Penilai Adipura Turun BATANG - Setelah sempat diundur, Tim Penilai Adipura akhirnya turun ke Kabupaten Batang, Jumat (15/3), guna melakukan penilaian tahap II (P2). Terkait penilaian ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyatakan optimismenya untuk menyabet penghargaan Adipura Tahun 2012-2013 ini. Sedianya, Tim Penilai Adipura akan menyambangi Batang pada Rabu (13/3) lalu. Namun karena kendala teknis, akhirnya baru bisa direalisasikan Jumat kemarin, setelah sehari sebelumnya melakukan penilaian di Slawi, Kabupaten Tegal. Mereka terdiri dari 5 orang, yang berasal dari Regional Yogyakarta, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah, dan unsur perguruan tinggi. “Mereka tiba di Batang Kamis malam. Hari ini (kemarin –red) Tim melakukan penilaian ke sejumlah titik pantau, dari pagi sampai malam,” ungkap Kepala BLH Kabupaten Batang, Ir Agus Riyadi. Tim Penilai menyisir ke semua titik pantau, mulai jalan arteri dan kolektor, perairan umum dan saluran terbuka, pertokoan, RSUD dan puskesmas, pasar, tempat pembuangan akhir (TPA), obyek wisata, perumahan, perkantoran pemerintah, dan sekolah. Mereka didampingi Kepala Bidang Tata Lingkungan BLH, Bambang Hernawan dan jajaran BLH. “Beberapa titik pantau dengan klasifikasi nilai tertinggi, memang sebelumnya kita berikan perhatian

PEMANTAUAN Wabup H Soetadi memeriksa tong sampah di SDN Kauman 7, belum lama ini, guna memastikan kesiapan sekolah atas penilaian Adipura.

AKHMAD SAEFUDIN

serius, agar bisa mendongkrak nilai Adipura,” terang Agus. Karena itu, pihaknya optimis, bahwa Kabupaten Batang akan mampu menyabet penghargaan Adipura tahun 2012-2013 ini. Menurut Agus, ada beberapa alasan yang membuat Tim Adipura setempat memiliki harapan atas penghargaan ini. Pertama, BLH Provinsi telah memasukkan Batang dalam daftar 22 kabupaten/kota se Jawa Tengah yang ditargetkan meraih Adipura tahun ini. Kedua, hasil penilaian tahap pertama (P1) Adipura kali

ini lebih baik dibandingkan P1 tahun sebelumnya. Ketiga, lewat gerakan lingkungan beberapa bulan terakhir, maka kualitas lingkungan saat P2 jauh lebih baik dari kondisi saat P1. Kalau skor P1 saja mencapai 73,78, maka Agus yakin bahwa hasil P2 akan lebih tinggi. “Dibanding Oktober tahun 2012, saat dilakukan P1, kondisinya jelas lebih baik. TPA lebih rapih, pantura juga lebih terang dan asri, karena pengecatan dan penanaman, jalan-jalan dalam kota pun jauh lebih bersih dan

asri. Dengan logika ini, maka kami yakin skor P2 akan di atas 73,” tandasnya. Sesuai ketentuan Adipura, maka passing grade untuk standar perolehan penghargaan ini adalah sebesar 74. Hasil kerja keras elemen pemerintah dan masyarakat beberapa waktu terakhir ini cukup memompa optimisme Pemkab atas penghargaan lingkungan ini. “Apalagi, BLH Provinsi telah memasukkan Batang dalam daftar 22 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang ditargetkan meraih Adipura tahun ini,” tukasnya.

Untuk itu, atas nama Pemkab, Agus pun meminta doa restu semua pihak untuk suksesnya kegiatan Adipura tahun ini. “Karena lagi-lagi, Adipura bukan hanya kepentingan pemerintah, tetapi terutama menyasar kepedulian dan gerakan masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan. Atas nama Pemda, kami pun menyampaikan permintaan maaf, barangkali kegiatan ini telah mengganggu aktivitas masyarakat, terutama PKL. Ke depan kita diskusikan formulanya agar lebih baik,” pungkasnya. (ap22)

Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Sasar 84 Desa Jumlah Terbanyak di Pecalungan BATANG - Hasil verifikasi alokasi bantuan pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Batang menyasar 84 desa di 15 kecamatan. Dari total 500 kuota yang tersedia, Kecamatan Pecalungan tercatat menyerap bantuan paling banyak, yakni untuk 64 unit rumah. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) Kabupaten Batang, Lani Dwi Rejeki MM, menyatakan, pihaknya sebisa mungkin mengupayakan pemerataan bantuan, sehingga

Tumbuhkan Kesadaran Hidup Sehat Sejak Dini 32 Siswa SD/MI Ikuti Lomba Dokter Kecil

RADAR PEKALONGAN

kecil ini tak sekadar lomba bersenang-senang. Jauh dari itu, kata Ida, ada pesan edukatif yang ingin disampaikan pada siswasiswa SD melalui perlombaan, WARUNGASEM - UPTD yakni betapa pentingnya menDinas Pendidikan Pemuda jaga kesehatan. Sejak dini anakdan Olah Raga (Disdikpora) anak diharapkan sudah dapat Kecamatan Warungasem pu- memiliki dan mempraktekkan nya cara menarik guna me- pengetahuan dasar mengenai numbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pentingnya kesehatan sejak baik untuk diri mereka sendiri dini. Bekerjasama dengan maupun untuk ditularkan kepaUPTD Puskesmas setemat, da orang lain. sebuah even lomba dokter “Pentingnya kesehatan ini kecil, sukses menyedot animo perlu disadari dan ditanamkan SD/MI di kecamatan itu. sejak dini, sehingga pola hidup Buktinya, tak kurang dari 32 yang sehat diharapkan sudah peserta dari SD/MI se Keca- tumbuh sejak kecil. Paling matan Warungasem antusias tidak, kalau sejak kecil sudah mengikuti perlombaan ini. dibiasakan, maka ini akan Kegiatan yang digelar pada menjadi budaya sampai besar Senin (11/3) lalu, di SDN kelak,” terangnya. Candiareng ini pun berhasil Panitia pun menyiapkan digelar secara meriah. “Bahwa materi yang cukup bervariatif pesertanya mencapai 32 siswa, untuk dilombakan. Untuk meini cukup memompa sema- nyebut di antaranya, adalah ngat panitia untuk mereali- imunisasi keluarga berencana sasikan kegiatan ini dengan (KB), kesehatan lingkungan antusias pula. Sebab untuk atau PHBS, penanganan kegatingkat kecamatan, angka 32 watdaruratan, kesehatan gigi, ini cukup besar,” ungkap per- obat-obatan, serta NAPZA wakilan yang juga bertindak (Narkotika, Alkohol, Psikotrosebagai yuri lomba, Ida Su- pika dan Zat Aditif ). “Alhammarni, kemarin. dulillah, semua proses acara Menurutnya, lomba dokter berlangsung sukses,” tukasnya. Hasil perlombaan menghantarkan Laela Nisfuana dari SDN Candiareng, sebagai Juara I. Sementara untuk posisi II dan III, masingmasing ditempati Nadiatul Khusna dari SDN Padaren 02 dan Abdul Malik dari SDN Terban. “Khusus Juara I dan I I , p a n i t i a memberikan hadiah dan juga pembinaan dari Puskesmas Warungasem. Selain itu, mereka juga akan diikutsertakan dalam lomba sejenis tingkat kabupaten, yang AKHMAD SAEFUDIN FOTO BERSAMA - Para pemenang lomba rencananya dihelat dokter kecil se Kecamatan Warungasem, April mendatang,” saat berpose bersama dengan panitia. pungkasnya. (ap22)

setiap kecamatan mendapatkan kuota, meski dengan jumlah sasaran yang bervariasi. Serapan terbesar ada di Kecamatan Pecalungan, di mana 64 unit RTLH di 6 desa berhak mendapatkan bantuan pemugaran dari APBD. “Dari kuota 500 RTLH yang dialokasikan APBD 2013, semuanya telah diverifikasi oleh tim. Termasuk sasaran yang sebelumnya kurang tepat, telah dialihkan atas rekomendasi ari desa,” ungkapnya, Jumat (15/3), di kantornya. Sesuai jadwal, proses sosialisasi penerimaan bantuan akan dilakukan April mendatang. Setelahnya, Bapermas akan mengagendakan penyuluhan dan penyalu-

ran bantuan. Karena banyaknya sasaran yang akan dijangkau, maka agenda ini akan dilakukan

dengan membagi sasaran perdapil. “Saat ini dananya masih di kas daerah, kami baru akan menariknya saat jadwal penya-

luran. Bahkan, pencairan akan dilakukan sesuai kebutuhan, perjadwal penyaluran. Sebab kami tak mau ambil resiko dengan mencairkan semua dana yang ada,” terang Lani. Kasubid Fasilitasi, Penataan Lingkungan, dan Permukiman Pedesaan Bapermas, Agus Samekto menambahkan, penyaluran bantuan akan diserahkan dalam bentuk uang tunai melalui kepala desa setempat. Untuk keamanan administrasi keuangan, maka serah terima dari Kepa-

la Bapermas ke kepala desa akan disertakan lampiran berita acara, yang ditandatangani oleh penerima. “Pihak desa dimungkinkan untuk membentuk semacam panitia kecil, terutama bila jumlah penerimanya banyak. Sebab tidak semua sasaran memiliki kesiapan untuk mengerjakan pemugaran sendiri, misalnya yang usianya sudah sepuh,” jelasnya. Dijelaskan Agus, dari 15 kecamatan yang ada, penerimaan terkecil ada di Kecamatan Blado, yakni hanya untuk 8 unit RTLH di 2 desa. Sementara untuk yang terbanyak, selain Pecalungan, ada Kecamatan Batang dengan 55 unit. (ap22)

Harga Bawang Melambung, Pedagang Makanan Kelimpungan BATANG - Kenaikan sejumlah harga bumbu dapur saat ini membuat masyarakat, terutama kalangan ibu-ibu harus benar-benar memutar otak. Selain itu, para pedagang warungan banyak yang kelimpungan, karena bumbu dapur tersebut merupakan bahan utama masakan yang harus dibeli. Untuk itu, guna menutup kerugian, kenaikan hargapun menjadi salah satu pilihan yang ditempuh. Menurut sejumlah ibu rumah tangga, kenaikan harga yang terjadi sudah diluar batas kewajaran. Pasalnya, harga bawang merah dan bawang putih yang semula hanya berkisar antara Rp 20-30 ribu/kg, kini sudah naik dua kali lipat lebih. Ditambah harga cabe dan juga merica kini juga ikut naik. Tak ayal kenaikan harga tersebut membuat pedagang

NURUL FATAH

WARUNG - Pedagang makanan merasa kelimpungan dengan kenaikan harga sejumlah bumbu dapur yang juga membawa dampak bagi warung miliknya.

kecil yang biasa menjual makanan menjadi sedikit kebingungan dan harus mengu-

rangi pembelian bumbu dapur. Mengingat selain harganya melonjak, bumbu dapur

tersebut tidak mungkin disimpan lama, karena bisa saja membusuk dan tidak bisa dikonsumsi lagi. Ngatini, salah satu pedagang makanan yang biasa mangkal di salah satu perkantoran mengaku jika dengan adanya kenaikan beberapa bumbu dapur saat ini merasa sangat kebingungan. Mengingat dengan modal yang kecil, dirinya tidak mungkin membelanjakan uangnya hanya untuk membeli bumbu dapur yang harga terus melonjak naik. “Tadinya harga bawang putih dan bawang merah hanya sekitar Rp 20 ribu saja, namun sekarang harganya berubah, kenaikannya hingga harga Rp 60 ribu/kg. Padahal kami membutuhkan untuk masak,” keluh Ngatini. Dia mengaku jika saat ini hanya membeli sejumlah bumbu dapur dalam jumlah yang

kecil, dan disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, dalam penggunaannya pun dia tidak seperti hari-hari biasanya, dia harus lebih irit. Sementara itu untuk harga makanan yang dijual memang tidak dinaikkan, karena hal tersebut tidak mungkin dilakukan agar para pembeli tidak merasa kaget. Namun jika keadaan tidak berubah, maka tidak menutup kemungkinan harga makanan yang dijual juga akan mengalami kenaikan. “Kami cuma berharap harga bumbu dapur bisa kembali seperti semula, karena jika terus seperti ini maka akan membuat pedagang kecil kelimpungan. Sedangkan pedagang bumbu dapur sendiri tidak mengetahui sampai kapan hal ini akan terjadi, untuk itu pmerintah diharap bisa cepat tanggap,” tandasnya. (ap12)

40 Hari Keluar Penjara, Kini Masuk Lagi Residivis Kasus Curat Curi Sepeda Ontel dan Burung BATANG - Mardiyono alias Mardi (28) seorang residivis yang baru 40 hari keluar dari penjara, kini harus kembali berurusan dengan aparat kepolisian. Hal tersebut dikarenakan pemuda warga Dukuh Dampyak Sidomulyo Rt 1/I Desa Klidang Wetan, Batang tersebut mencuri sebuah sepeda ontel kecil milik M Rofik warga gang Serayu, Dukuh Pekuncen Rt 5/ III Karangasem Utara, pada Jumat (15/3) dini hari. Kapolres Batang, AKBP Widi Atmoko SIK melalui Kapolsek Batang Kota, AKP Kukuh Wiyono mengungkapkan, peristiwa pencurian yang dilakukan pelaku tersebut terjadi pada Jumat dini hari sekira pukul 02.00 WIB. Pelaku saat itu diketahui mondar-mandir

di depan rumah korban, dan setelah mengetahui kondisi sepi, dia mengambil sebuah sepeda ontel kecil yang ada di depan rumah. “Setelah berhasil mengambil sepeda ontel, pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio langsung membawa lari ke arah timur. Namun naas bagi pelaku, saat membawa lari sepeda ontel tersebut, ternyata ada warga yang mengetahuinya. Kontan saja warga tersebut meneriaki maling terhadap pelaku dan didengar oleh warga lainnya,” ujar ungkap Kapolsek didampingi Kanit Reskrim, Ipda Iman Sudjadi. Sekitar 30 meter dari lokasi kejadian, pelaku yang panik karena diteriaki maling akhirnya terjatuh, dan warga yang beramai-ramai mengejar pelaku langsung menghakiminya. Beruntung ada beberapa warga lainnya mencegah tindakan main hakim sendiri, dan melaporkannya ke Polsek Batang Kota yang langsung mendatangi TKP untuk mengaman-

kan pelaku. Petugas yang datang langsung mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa sepeda ontel dan juga sepeda motor yang digunakan pelaku untuk membawa barang hasil curian tersebut. Sesampainya di Mapolsek, ternyata pelaku merupakan seorang residivis yang baru saja keluar dengan kasus pencurian dengan pemberatan dan menjalani hukuman selama 8 bulan. Lebih lanjut dikatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, ternyata pelaku tidak hanya mencuri sepeda ontel saja, namun pada Selasa dan Kamis lalu baru saja mengambil 2 ekor burung milik warga di sekitar lingkungan yang sama, burung yang diambil pelaku tersebut yakni burung Jalak dan Terocot Jenggot yang saat ini disimpan di rumahnya. Dari hasil pemeriksaan tersebut, akhirnya petugas mengambil barang bukti lainnya, yakni dua ekor burung yang disimpan di rumah pelaku

yang rencananya akan dijual. Sedangkan sepeda ontel yang dicuri oleh pelaku tersebut, menurut pengakuan pelaku jika sepeda tersebut akan diberikan kepada anaknya karena tidak mampu membelikan. “Dalam menjalankan aksi-

nya, pelaku bertindak seorang diri. Untuk berita acara pemeriksaan akan kita pisahkan, karena aksi yang dilakukan pelaku berbeda waktu maupun lokasinya meskipun masih dalam lingkungan yang tidak jauh,” papar Kapolsek. (ap12)

NURUL FATAH

SEPEDA ONTEL - Residivis curat yang baru saja keluar dari penjara harus kembali berurusan dengan Polisi setelah tertangkap basah mencuri sepeda ontel.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.