RADAR LAMPUNG | Kamis, 30 Juli 2009

Page 30

KAMIS, 30 JULI 2009

DEMOKRASI KAMPUS

Kecurangan Tidak Terbukti PEMILIHAN Raya (Pemira) Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM-FH) periode 2009/2010 sah. Itu setelah dugaan money politics dan penyalahgunaan kartu tanda mahasiswa (KTM) oleh paket 1 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur BEM terpilih, Chandra-Klorofilia, tidak terbukti Dasarnya, Surat Ketetapan Pimpinan Sidang Sementara Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas No. XIII/KTTP/MPM/UL/2009 tentang Penyelesaian Konflik Pemira FH Unila. Dalam surat yang ditandatangani pimpinan sidang sementaranya, Emi Meiriyati, tersebut disebutkan bahwa gugatan yang dilayangkan paket 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mahasiswa, Eko Primananda-Marda Hideki, tidak terbukti. Baik itu money politics maupun penyalahgunaan KTM. Selanjutnya, MPM menetapkan segala yang berkaitan dengan konflik pemira FH dan bertolak belakang dengan ketetapan dimaksud batal demi hukum. Kemudian meminta pansus pemira melakukan langkahlangkah selanjutnya. Saat berkunjung ke Graha Pena Lampung kemarin (29/7), Chandra-Klorofilia didampingi tim suksesnya, M. Ferdian, dan salah satu anggota pansus, Diandra, menilai hal wajar dalam sebuah demokrasi kampus khususnya ada yang bisa menerima dan tidak. Namun, mestinya tidak berarti boleh semaunya mengumbar fitnah. ’’Jujur, dengan adanya pemberitaan di media massa bahwa pihak kami melakukan money politics dan menyalahgunakan KTM merupakan pencemaran nama baik. Namun demikian, saya tidak berniat memperkarakannya secara hukum. Saya ingin lebih mengedepankan kekeluargaan dan kebersamaan dalam memajukan lembaga kemahasiswaan di kampus tercinta, fakultas hukum khususnya,” pungkasnya. (abdul karim)

BEASISWA

Kopertis Bantu Mahasiswa SEKOLAH Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) Surya Intan Kotabumi menyalurkan beasiswa dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah II (Sumbagsel). Selain kepada mahasiswa berprestasinya juga yang kurang mampu secara ekonomi. Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Erwan, S.T. mengatakan, ada 42 mahasiswanya yang menerima beasiswa tersebut. Masing-masing beasiswa penunjang prestasi akademik (PPA) untuk 29 mahasiswa berprestasi dan beasiswa bantuan mahasiswa (BBM) untuk 13 mahasiswa dari keluarga tidak mampu. ’’Adanya beasiswa bagi mahasiswa berprestasi maupun yang kurang mampu ini, harapannya, mahasiswa lebih terpacu meningkatkan prestasi dan semangat kuliahnya. Sehingga bisa memberikan yang terbaik, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat,” ujarnya kemarin (29/7). Erwan pun menyebutkan syarat mendapatkan beasiswa PPA, mahasiswa harus memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) minimal 3,00. Sedangkan, BBM minimal 2,50. ’’Itu terhitung dari semester 3–8 secara berturut-turut untuk program sarjana, semester 3–6 untuk diploma,” jelasnya. (rnn/abdul karim)

PENDIDIKAN

31

Menuju Masyarakat Cerdas Berkualitas

Metro Seleksi 100 Siswa

BSE Perlu Dievaluasi

Laporan Wartawan RNN Editor: Abdul Karim

Laporan Wartawan JPNN Editor: Abdul Karim

METRO – Dalam rangka meningkatkan gerak aktif pada siswa didik, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Disdik setempat menyeleksi 100 siswa SD hingga SMA sederajat di wilayahnya. Itu menyusul telah dicanangkannya Gerakan Hidup Aktif Nasional (Gerhana). ’’Penyeleksian dimaksud dilakukan dengan mengualifikasi berat dan tinggi badan, serta kemampaun dan kecapatan lari siswa. Selanjutnya akan dikirimkan ke Depdiknas untuk diseleksi di tingkat pusat,” terang Kabid Pendidikan Luar Sekolah Disdik Metro Gimin kemarin. Selain melakukan kualifikasi peserta didik, lanjutnya, pihaknya juga mengimbau kepada masingmasing sekolah untuk melakukan gerak secara aktif. Misalnya dengan melakukan gerakan ringan pada sela-sela jam pelajaran. ’’Dengan melakukan gerak secara aktif, maka kesehatan juga akan dapat ditingkatkan,” paparnya. Tidak hanya peserta didik, gerakan hidup aktif nasional tersebut diharapkan dapat dilakukan seluruh masyarakat secara berkesinambungan. Sehingga, angka kesehatan masyarakat juga dapat ditingkatkan. ’’Sebab jika kesehatan meningkat, angka kematian dini pun dapat diminimalisasi,” tandasnya. Menurutnya, terkait pencanangan Gerhana di Metro juga telah dilakukan beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain dengan menggelar workshop kesehatan dan senam sehat. Selanjutnya penyeleksian siswa. Harapannya, kegiatan seperti ini berkesinambungan. Seperti melakukan senam sehat setiap hari, melakukan gerak sehat melalui bersihbersih, dan lainnya. ’’Sebab, selain bermanfaat meningkatkan kebersihan, kegiatan bersih-bersih juga akan dapat menghindarkan segala macam penyakit,” pungkasnya. (*)

JAKARTA - Program buku sekolah elektronik (BSE) belum bisa diterapkan sepenuhnya. Beberapa sekolah, terutama di daerah terpencil, acap mengeluh karena belum menikmati program buku murah itu. Sebab, akses internet di beberapa daerah masih sulit. Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Arief Rachman mengungkapkan bahwa pemerintah wajib memperhatikan masukan sekolah. ’’Depdiknas perlu mengevaluasi,” katanya kemarin (29/7). Tetapi, dia menilai program BSE sejatinya amat menguntungkan siswa dan sekolah. Sebab, program itu murah dan cepat. ’’Murah karena bisa diunduh dan cepat karena bisa diakses dengan mudah di internet,” ujarnya. Hanya, dia mengakui masih ada kendala dalam pelaksanaannya. Terutama, sulitnya akses internet di daerah terpencil. Pelaksanaan BSE, kata Arief, harus bertahap. ’’Kurang fair jika program itu dinilai gagal. Tapi, pemerintah harus membenahi kelemahan yang ada,” tuturnya. Dia menyebut, sekolah di perkotaan bisa menjadi feeder atau pemberi umpan (akses) bagi sekolah di daerah. Pemerintah harus memetakan daerah-daerah yang akses internetnya mudah atau sulit. Dengan begitu, pemerintah bisa fokus memberi bantuan. ’’Pemerintah wajib membantu sekolah negeri. Tetapi, sekolah swasta juga perlu diperhatikan,” katanya. Terpisah, Ketua Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Prof. Mungin Eddy Wibowo mengatakan, pihaknya terus mengevaluasi program BSE. Dia tak membantah adanya sejumlah persoalan, terutama akses di daerah terpencil. Karena itu, mulai tahun ini, BSE akan dicetak dengan harga miring. (*)

FOTO ABDUL KARIM

SERIUS: Beberapa lulusan SMA sederajat mengisi formulir pendaftaran mahasiswa baru di Politeknik Negeri Lampung, kemarin (29/7).

Mahasiswa Ancam Boikot Perkuliahan Laporan Abdul Karim/RNN Editor: Abdul Karim BANDARLAMPUNG - Mahasiswa IAIN Raden Intan Bandarlampung akan memboikot kegiatan belajar mengajar (KBM) di kampus setempat. Itu jika pihak rektorat tidak mengabulkan tuntutannya. Yakni agar dana praktikum khusus pendidikan agama Islam sebesar Rp200 ribu per semester dihapuskan. ’’Jika besok (hari ini) pihak rektorat belum meresponsnya, kami akan mengerahkan mahasiswa lebih banyak lagi. Kami juga akan memboikot semua aktivitas kampus. Termasuk KBM-nya,” ujar koordinator aksi, Devis Sugianto, saat

menggalang aksi di kampus setempat kemarin (29/7). Menurutnya, untuk mata kuliah lainnya seperti biologi dan bahasa bisa dimaklum jika dikenakan biaya praktikum. Tapi, untuk pendidikan agama Islam sama sekali tidak ada relevansinya. ’’Buktinya, selama satu semester terakhir, kami belum pernah mendapatkan praktikum dimaksud,” ujarnya. Itulah yang menjadi alasan mahasiswa menolak praktikum dimaksud. Diakuinya pula selama dua hari terakhir melakukan aksi, sudah 500 mahasiswa membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar dana praktikum dimaksud segera dihapuskan. ’’Pokoknya, kami tidak akan berhenti sampai uang praktikum tersebut

dihapuskan,” tegasnya. Ditemui di kantornya, Rektor IAIN Prof. Dr. K.H. Musa Sueb, M.Ag. mengakui aksi mahasiswanya tersebut karena ketidakpuasan terhadap model praktikum yang diberikan. ’’Untuk mencarikan solusinya, kami telah membuat tim bersama seluruh pembantu rektor dan dekan,” tukasnya. Namun demikian, Musa menjelaskan bahwa pemberlakukan uang praktikum berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 184/2001 tentang Praktikum. ’’Jadi, tidak mungkin jika perkuliahan pada mata kuliah apa pun tidak memiliki materi praktikum. Maka jika dihapuskan akan bertentangan dengan Kepmendiknas tersebut,” katanya. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.