RADAR LAMPUNG | Kamis, 7 Mei 2009

Page 25

OPINI

KAMIS, 7 MEI 2009

Deputy General Manager: Ibnu Khalid Pemimpin Redaksi: Suprapto Wakil Pemimpin Redaksi Ade Yunarso, Ismail Komar Redaktur Pelaksana: Nizwar Redaktur Senior: Purna Wirawan, Eko Nugroho Redaktur: E. Sajjah (fotografer) Asisten Redaktur: Alam Islam, Hendarto, Irwansa Staf Redaksi: Senen, Ary Mistanto, Indah Sumaputri, Segan P.S., Nurlaila Yanti, Dina Puspasari, Syaiful Amri Wirahadikusumah (Bandarlampung), Muhammad Ma’ruf (Metro), Dwi Prihantono (Lamtim), Kohar Mega (Lampura), Edy Herliansyah, Agus Suwignyo (Tanggamus), Yusuf A,S. (Tulangbawang), Gede Putu Kristanto (Lamteng), Abdurahman (Lamsel), Hermansyah (Waykanan) Copy Editor: Abdul Karim (Koordinator), Daniel Tri Hardanto Sekretaris Redaksi: Masriani Pracetak: Riswadi (Kabag), Ripto Piss, Helmi Jaya, Nopriyadi, Farabi Lincoln, Hendrawan Poerbantara

25

Wakil Pemimpin Umum: Abdurrahman Pemimpin Perusahaan: Taswin Hasbullah Wakil Pemimpin Perusahaan: Purna Wirawan Pemasaran: Sanusi Pane (Kabag), Hery, Agus, Marlinda, Supriyadi, Roby Junasari, Adi Irawan Iklan: Desti Mulyati (Kabag), Leny, Sochib, Adi, Nopy, Aspandar Nasution, dan Falma (Perwakilan Jakarta) Event Organizer (EO): Liris Vawina (Kabag) Keuangan: Sarri Octarini (Kabag), Anna Susanti (Kasir), Ipang (Akunting) Personalia dan Umum: Faradiba (Kabag), Aris, Didik S, Hary, Munadi BNI Cabang Tanjungkarang No. Rek. 007.149.0467 BCA Cabang Telukbetung No Rek 0200.721.799 Bank atas nama PT Wahana Semesta Lampung Penerbit: PT Wahana Semesta Lampung Komisaris Utama: Alwi Hamu Komisaris: Lukman Setiawan, H Mahtum Direktur Utama: Suparno Wonokromo Direktur: Ardiansyah Percetakan: PT Lampung Intermedia Pencetak: Budi S. (Kabag), Suparman, Z. Arifin, Pujianto, Jenianto, Alim, Joko

Wartawan Jawa Pos News Network di luar negeri: Washington DC (Ramadhan Pohan), Malaysia (Abdul Muis), Hongkong (Dany)

Alamat: Jalan Sultan Agung No. 18 Kedaton, Bandarlampung, Telp. (0721) 789750-782306, Faks. (0721) 789752, 773930

Email: redaksi@radarlampung.co.id Homepage: www.radarlampung.co.id

Isi di luar tanggung jawab percetakan.

TAJUK

Topeng Politik MESKI pengumuman hasil pemilu belum selesai, kini sudah dapat ditebak siapa kira-kira yang menang dalam pemilu saat ini. Dari hasil penghitungan sementara yang diekspos berbagai media, baik elektronik maupun surat kabar, Partai Demokrat (PD) yang paling unggul dalam perolehan suara jika dibandingkan partai-partai yang lain. Disusul PDIP, Partai Golkar, dan seterusnya. Setelah melihat tren hasil suara seperti itu, sekarang seluruh partai sibuk berkoalisi demi masa depan partai tersebut (berkuasa). Selain itu, koalisi partai tersebut dilakukan untuk mengegolkan capres dan cawapres. Para elite politik kini sibuk mencari siapa yang pantas menjadi temannya dan siapa yang akan ’’dimusuhinya’’. Pada titik ini, dalam dunia politik, persahabatan dan permusuhan dalam waktu sesaat menjadi sangat rentan terjadi. Itu dibuktikan Partai Golkar yang pada awalnya diramalkan tetap berkoalisi dengan PD. Namun, dalam waktu relatif singkat, Partai Golkar memutuskan hubungan dengan PD. Kemudian Partai Golkar sibuk mencari teman partai lain yang bisa diajak koalisi. Dalam kondisi seperti itu, partai bisa berkoalisi dengan partai yang sebelumnya dimusuhi, misalnya Partai Golkar bisa berkoalisi dengan PDIP yang sebelumnya menjadi oposisi pemerintah. Fenomena koalisi yang tak menentu dan serbamungkin pada saat ini akan mendekonstruksi nilai-nilai idealitas dalam ideologi yang diusung partai. Nilai-nilai ideologis menjadi kabur, program-program yang didagangkan partai-partai pada saat kampanye menjadi tak jelas, semuanya ingin dilampaui dalam koalisi. Tentu semua itu demi mencapai kekuasaan. Dari sini muncul topeng-topeng politik yang banyak dipakai para elite partai politik untuk mencapai kekuasaan. Suara rakyat yang bermuatan ideologis dan harapan dibengkokkan, ditarik ke sana-sini oleh para elite partai untuk mencapai kekuasaan. Konsekuensinya, suara rakyat kehilangan muatan dan esensi. Suara rakyat hanya dijadikan dagangan elite partai untuk mencapai kekuasaan yang akan mereka nikmati. Dengan demikian, secara tidak langsung elite partai telah membohongi dan menyakiti rakyat yang memberikan kepercayaan kepada partai untuk membawakan aspirasi, ideologi, dan harapan mereka. Kini para elite partai yang ingin berkuasa dan memakai topeng dalam rangka mencari teman untuk berkoalisi demi mencapai kekuasaan, menggunakan intrik-intrik, strategi ilmu politik bertopeng. Dalam ilmu komunikasi politik bertopeng, pertemuan antarsesama elite politik bisa saja memasang muka yang ramah, penuh dengan senyum dan tawa, namun menyimpan duri sekaligus madu yang akan diejewantahkan pada saat mereka berpisah. Dalam waktu singkat, bisa saja tampang ramah itu akan hilang karena pada saat pertemuan tidak menghasilkan kesepakatan untuk berkoalisi. Di sini, topeng akan dipakai dalam waktu sesaat, namun bisa saja dipakai selamanya bila memungkinkan. Tentu semua itu dimainkan untuk mencapai kekuasaan. (*)

Anak Korban Eksploitasi Seksual Eksploitasi seksual komersial terhadap anak (ESKA) atau Commercial Sexual Exploitation of Children (CSEC) adalah sebuah pelanggaran mendasar terhadap hak-hak anak. Pelanggaran tersebut terdiri atas kekerasan seksual oleh orang dewasa dan pemberian imbalan dalam bentuk uang tunai atau barang terhadap anak atau orang ketiga atau orang-orang lainnya. Anak tersebut diperlakukan sebagai sebuah objek seksual dan sebagai objek komersial. EKSPLOITASI seksual komersial anak merupakan sebuah bentuk pemaksaan dan kekerasan terhadap anak dan mengarah pada bentuk-bentuk kerja paksa serta perbudakan. ESKA kini menjadi persoalan yang sangat memprihatinkan yang hingga kini belum dapat terselesaikan. ESKA merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus dicegah dan dihapuskan karena selain melanggar Konvensi Hak Anak (KHA), juga bertentangan dengan norma agama dan budaya. Masalah ESKA menjadi sorotan dunia internasional. Hal ini terbukti dengan adanya pertemuan awal yang dilakukan untuk menentang ESKA di Stocholm pada 1996 yang menghasilkan Deklarasi Stockholm. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah adanya keharusan bagi setiap negara yang hadir membuat national plan. Termasuk negara Indonesia dilanjutkan dengan pertemuan kedua di Yokohama pada 2001, kemudian dilanjutkan kongres dunia yang ketiga yang diadakan di Brazil pada November 2008. Di Indonesia tercatat lebih dari 150.000 anak telah menjadi korban ESKA. Mayoritas dari mereka dipaksa bekerja dalam perdagangan seks. Praktik tersebut terutama berlangsung di pusat-pusat prostitusi, tempat hiburan, karaoke, panti pijat, pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Namun, justru pelaku adalah penduduk lokal. (Kompas, 15/7/2008) Untuk pelacuran anak, lebih rinci ILO-IPEC (2004) mencatat di tiga daerah (Semarang, Jogjakarta, dan Surabaya) terdapat 3.408 anak menjadi korban pelacuran, baik di lokalisasi, jalanan, maupun tempat-tempat hiburan serta penyedia jasa panti pijat. Data Dinas Sosial Jawa Barat (2003) menambahkan, data anak yang dilacurkan di provinsi tersebut pada 2003 sebanyak

9.000 anak atau sekitar 30 persen dari total pekerja seks komersial (PSK), yakni 22.380 orang. Sementara, menilik lebih jauh lokasi pesebaran prostitusi anak di Kota Bandarlampung, LAdA melakukan rapid assessment (telaah cepat) terhadap PSK anak dan teridentifikasi sebagai lokasi yang potensial sebagai kantung prostitusi PSK anak. Lokasi ini dipilih berdasarkan jumlah pesebaran tempat-tempat hiburan atau konsentrasi tempat-tempat prostitusi liar yang tersebar di kota ini. Secara khusus, Kelurahan Enggal merupakan pusat aktivitas warga Kota Bandarlampung yang merupakan bagian dari Kecamatan Tanjungkarang Pusat. Konsentrasi aktivitas warga, terutama di lapangan merah dan GOR Saburai yang terletak di tengah kelurahan ini. Biasanya lokasi tersebut sebagai ajang kegiatan hiburan yang digelar perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produknya. Sedangkan pada libur biasa dipakai warga untuk berolahraga. Selain itu, di sekitar lokasi ini banyak terdapat hotel, diskotek, biliar, dan kafe. Pada penelitian ini, lokasi sasaran penelitian juga dilakukan di wilayah masyarakat pesisir. Yakni terbagi ke dalam dua kecamatan. Telukbetung Selatan di antaranya Kelurahan Sukaraja dan Waylunik. Kemudian Kelurahan Panjang Utara dan Panjang Selatan yang merupakan bagian dari Kecamatan Panjang. Keempat lokasi tersebut berada pada pinggir pantai dan tidak jauh dengan Pelabuhan Internasional Pelindo II. Lalu, sekitar 6 km dari pelabuhan tersebut terdapat pelabuhan kapal ikan, Gudang Lelang yang terletak di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Telukbetung Selatan. Pelabuhan tersebut juga sebagai pusat transaksi hasil tangkapan laut bagi nelayan-nelayan yang berasal dari empat kelurahan lokasi sasaran

Gb[^ DEDE SUHENDRI Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Anak (LAdA)

penelitian. Terdapat juga tempattempat hiburan, seperti diskotek, Hotel Melati, panti pijat, dan eks lokalisasi yang masih beroperasi secara ilegal. Dapat disebutkan satu per satu berdasarkan domisili kelurahan. Kedua, Kelurahan Waylunik. Di kelurahan ini terdapat eks lokalisasi Jalan Baru, sekitar 15 warung remang-remang, dan karaoke. Ketiga, Panjang Utara. Di kelurahan ini terdapat tempattempat hiburan khas suasana pinggir pantai, di antaranya kafe dan karaoke. Keempat, Kelurahan Panjang Selatan. Di wilayah ini banyak tersebar warung remangremang, wisma, karaoke, dan eks lokalisasi Pantai Harapan. Gaya hidup mewah membawa implikasi pada bergesernya orientasi nilai-nilai budaya kesopanan. Gaya hidup borjuasi, hedonis, dan konsumtif semakin masif dan mudah diterima bagi kebanyakan masyarakat urban. Pertautan nilainilai tersebut seringkali disalahpahami sebagai budaya modern. Namun, perbagai perubahan ekonomi individualistik telah menggiring masyarakat kepada budaya yang serba instan. Tecermin dalam modus operandi PSK anak. Prostitusi anak dalam penelitian ini ditandai dengan modus: 1) PSK anak yang dikelola mucikari; 2) Praktik PSK anak secara freelance. Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada fasilitas dan keamanan PSK anak tersebut. Pertama, bagi PSK anak yang dikelola mucikari, mereka mendapatkan fasilitas tempat tinggal, sistem bagi hasil dari keuntungan mucikari seperti fee sewa kamar short time dengan besaran rata-rata Rp30.000 tiap kali transaksi. Seperti diketahui, dalam semalam PSK anak mampu melayani tamu hingga 5 orang dengan tarif bervariasi, tergantung negoisasi dengan tamu. Menurut mereka, dalam semalam bisa memperoleh Rp500.000. Mereka terikat ’’kontrak” de-

ngan mucikari sehingga keberadaan mereka lebih terorganisasi dengan rapi. Terbukti ketika razia berlangsung aparat berwenang, sang mucikari telah mendapatkan bocoran informasi sehingga dapat meminimalisasi dampak dari razia. Kedua, PSK anak secara freelance. Mereka melakukan aktivitas seks komersial tidak melalui mucikari. Alasan mereka cukup sederhana. Dengan demikian tidak ada sharing pendapatan. Justru mereka cukup mengandalkan koneksi yang selama ini sudah terbangun. Melalui perantara telepon genggam sebagai media komunikasi akan memudahkan mereka melakukan transaksi hingga menentukan tempat dan harga yang disepakati. Biasanya, PSK anak tipikal seperti ini memiliki pelanggan tetap dan telah saling mengenal sebelumnya. Terindikasi perbedaan yang mencolok dari tarif booking dalam sekali kencan. PSK anak yang mematok bertarif Rp300.000 tidak termasuk biaya sewa kamar biasa mangkal di ruas-ruas jalan pusat keramaian kota, seperti Jalan Majapahit (Enggal), Pasar Seni Enggal, Jl. Kartini (Mal Kartini), dan di Pasar Bawah (Ramayana Department Store). Menilik dari besaran tarif dan lokasi mangkal tertangkap kesan mereka melakukan pekerjaan ini karena desakan ekonomi. Hal ini pula yang mendorong aktivitas transaksi seks mereka lakukan hampir setiap malam. Meskipun rentan kena razia petugas, lokasi seperti Enggal dan Pasar Bawah tetap merupakan pilihan menarik. Modus yang kerap dijumpai ialah antara pelanggan dan penghubung serta PSK anak bersepakat menentukan tarif dan tempat. Oleh karena tidak melalui mucikari hasilnya pendapatan akan selalu utuh tanpa potongan dan fee kepada mucikari. Sementara, pengeluaran mereka hanya biaya transportasi. Selanjutnya, fee kepada perantara diberikan langsung oleh tamu. Secara prinsipil, mereka tidak terikat dengan siapa pun sehingga PSK anak dapat memilih waktu dan menolak pelanggan sesuai keinginan mereka. Karakter pelaku dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, pe-

laku pemicu awal. Mereka memperdayai korbannya dengan melakukan seks bebas. Pelaku menggunakan trik atas nama cinta agar bisa berhubungan intim dengan korban. Hal tersebut terekam dalam penelitian bahwa karakter ini didominasi oleh pacar korban. Ragam cara mereka lakukan agar korban melepaskan ’’mahkota” kebanggaannya. Salah satunya, bahkan korban terlebih dahulu diberi minuman keras. Selanjutnya dibujuk untuk melakukan hubungan intim. Adapula pelaku perkosaan yang dapat dikategorikan sebagai pemicu awal. Setelah sekian pengalaman buruk menimpa, PSK anak cenderung terbebani trauma psikologis yang parah sehingga mereka mudah frustrasi, rendah diri, dan menjauh dalam kehidupan keluarga. Akibatnya, kondisi psikologis anak yang rentan mendorong mereka terpengaruh oleh dunia prostitusi. Lebih lagi dengan latar belakang pengalaman seks yang dimiliki. Kedua, pelaku utama (perantara) sebagai penghubung korban dengan mucikari. Berdasarkan keterangan korban, mereka bertemu dengan pelaku di tempat hiburan malam. Diawali dengan sebuah perkenalan, pendekatan emosional bersama korban. Kemudian pelaku menawarkan pekerjaan yang sebagai referensinya ialah pelaku sendiri. Kemudian dilihat dari karakteristik pelanggan, mereka cenderung memilih PSK anak dibandingkan PSK dewasa terlihat dari fakta bahwa PSK dewasa cenderung membohongi pelanggan dengan memudakan usia mereka yang tak lain agar pelanggan mau kencan dengannya. Bagi pelanggan PSK anak cenderung lebih mudah dibujuk untuk melakukan varian seksual yang berbeda dari biasanya. Terkadang pelanggan berupaya mengeksplorasi fantasi seksual mereka seperti panduan gaya bercinta Kama Sutra. Pelacuran merupakan aktivitas yang sejak lama ada dalam setiap peradaban manusia. Aktivitas ini sama purbanya dengan kelahiran manusia. Pada era modern, pelacuran beraktivitas dalam bingkai ekonomis. (*)

RUANG ini khusus bagi Anda yang berjiwa merdeka. Kirimkan apa pun pendapat Anda tentang apa saja. Baik berupa komentar, kritik, atau saran. Setiap pendapat yang masuk sedapat mungkin tidak akan diedit. Pendapat bisa dikirim lewat surat ke alamat redaksi, fax. di nomor (0721) 789752, e-mail: redaksi@ radarlampung.co.id atau radarlpg@indo.net.id. Sertakan identitas yang masih berlaku. Atau kirimkan Podium Rakyat Anda melalui SMS. Caranya, ketik: POD (Isi Podium). Contoh: POD Mohon pembangunan jalan. Lalu kirim ke No. Matrix: 08154056789. Podium melalui SMS diutamakan yang menyangkut persoalan-persoalan pelayanan publik.

Lomba Mengecewakan ACARA lomba menggambar dan mewarnai di Taman Wisata Lembah Hijau Bandarlampung pada 2 Mei 2009 lalu sangat mengecewakan. Hasil menggambar dan mewarnai anak yang sebenarnya lebih layak dan pantas dimenangkan tidak masuk. Setelah diprotes para orang tua peserta, ternyata panitia mengakui ada kesalahan teknis yakni dengan tidak ternilainya semua gambar. Sayangnya, hanya kategori C yang dinilai ulang. Sedangkan, kategori B tidak dengan alasan hadiahnya sudah dibagikan. (081929964469)

Jalan Soekarno-Hata Parah KERUSAKAN sepanjang Jl. Soekarno-Hata sudah terlalu parah. Mohon ada perbaikan. Sebab, jalan tersebut merupakan akses utama pengguna lintas Sumatera dan Jawa. (085279532111)

Hati-Hati Membeli AC! BERHATI-hatilah membeli peralatan elektronik seperti AC! Jangan terkecoh dengan keramahan pelayanan penjualnya. Seperti AC yang saya beli dari salah satu toko di Jl. A. Yani, Bandarlampung. Belum setahun sudah rusak dan pihak penjual tidak mau tahu. (08127912127)

Mohon Bantuan Kapolda-Polres BAPAK Kapolda Lampung dan Bapak Kapolres Lampung Tengah, kami adalah masyarakat yang tidak begitu tahu hukum. Ada salah satu mantan anggota Intel Polres Lamteng berinisial HMS yang

mempunyai sangkut-paut utang sebesar Rp10 juta, namun tidak mau membayarnya. Padahal, kami sudah membuat perjanjian di atas meterai. Kami juga sebenarnya sudah melaporkannya ke P3D Polres Lamteng, namun tidak ada kelanjutannya. Sekali lagi, kami mohon bantuannya. Terima kasih. (081379222929)

Sertifikat Tanah Belum Jadi KAMI masyarakat Wayhui, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, sudah satu tahun membuat sertifikat tanah. Namun, hingga kini belum jadi juga. Bagaimana ini, Pak Bupati? (085840716528)

Audit Kekayaan Pejabat Tuba BAPAK Bupati Tulangbawang, mohon mengaudit harta kekayaan para pejabatnya. Nampaknya, banyak di antaranya yang mendapatkannya dari hasil korupsi. (08287253251)

Lamsel Dikalahkan Pesawaran HALO Pemkab Lampung Selatan? Kok pembagian rapel gaji pegawainya kalah dengan Pemkab Pesawaran. Bukankah Pesawaran adikmu? Ingat, kami para pegawai sangat membutuhkannya. (081540863504)

Lapo Tuak Meresahkan KEBERADAAN lapo tuak di Jl. M. Saleh, Desa Sukamenanti, Bukitkmuning, Lampung Utara, meresahkan. Bapak Kapolres, mohon menutupnya.

Tempat tersebut selain dijadikan tempat pesta mabuk, juga banyak pendatang yang membawa wanita setiap malamnya. (081933555851)

gunakan air pompa mesin. Bila mesin rusak, kami tidak ada air sama sekali sampai dua minggu. (081272463399)

Minta Aspal Jalan Perumahan

Minim Pustakawan

BAPAK Wali Kota Bandarlampung dan Bupati Lampung Selatan, kami warga Perumahan RSS Puri Sejahtera Haji Mena memohon untuk mengaspal jalan perumahan yang sudah hancur. Sebab, sejak awal dibuat hingga kini belum pernah diperbaiki. (087899191480)

PERPUSTAKAAN di Lampung minim atau banyak yang tidak memiliki tenaga pustakawannya. Karena itu, kepada Dinas Pendidikan, mohon kiranya dapat mengusulkan pada penerimaan CPNSD mendatang membuka formasi pustakawan. (081279586619)

Antisipasi Coret Pakaian UNTUK mengantisipasi konvoi kendaraan dan aksi corat-coret pakaian siswa, mohon pihak dinas pendidikan tidak mengumumkan hasil ujian di sekolah. Cukup di koran saja agar siswa tidak punya kesempatan kumpul-kumpul. (081541020000)

Bubarkan PPK! UNTUK Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saya sangat prihatin dengan rekap suara yang dilaksanakan panitia pemungutan kecamatan (PPK). Bagaimana kalau PPK dibubarkan saja? Gantinya, tunjuk saja siswa SMA di masing-masing kecamatan. Saya kira pasti jujur serta biaya murah dan pasti lebih cepat. (081379113030)

Buka Saluran PDAM BAPAK Wali Kota dan Kepala PDAM Way Rilau, Bandarlampung, kami mengharapakan PDAM membuka saluran ke Lk. 2 Kelurahan Beringinraya, Kemiling. Selama ini, kami meng-

Matikan Listrik Semaunya KEPADA KLP Sinar Siwo Mego Kota Metro, mohon agar tidak mematikan aliran listrik semaunya. Kami selaku pelanggan sangat keewa karena hak-hak kami diabaikan. Sedangkan, kewajiban kami selalu dipenuhi. (085269371650)

Tindak Penerima Suap KEPALA Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung terindikasi kerap menerima suap. Wali Kota dan Tipikor, mohon dapat menindaknya. (081278375371)

TANGKAP PENGGELEMBUNG SUARA TANGKAP oknum-oknum yang ikut berperan dalam menggelembungkan suara mulai PPK hingga KPU. Ini agar menimbulkan rasa jera dan terciptanya wakil rakyat yang benar-benar dipilih rakyat. Bukan yang berasal dari rekayasa karena uang. (0816408542)

Usut Kecurangan BLT BAPAK Kajari Tanggamus, usut kasus kecurangan pembagian BLT di Pekon Kotaagung, Kecamatan Kotaagung Pusat. (085279263872)

Buka Formasi Sosiatri BAPAK Gubernur dan para bupati/wali kota se-Lampung, mohon pada penerimaan CPNSD 2009 ini dapat membuka formasi sosiatri.Terima kasih. (085669653539)

Kecewa Pembagian BLT KAMI warga Pekon Kotaagung, Tanggamus, merasa kecewa atas pembagian bantuan langsung tunai (BLT). Banyak warga sebenarnya lebih mampu, tapi masih menerimanya. Sebaliknya, war-ga yang membutuhkannya justru tidak. (081279137333)

Jalan seperti Sawah JALAN Negararatu dan Pakuonratu, Waykanan, pantas ditanami padi. Bagaimana Pak Bupati? Jangan diam saja. Apakah jalan lintas atau sawah? (081272778439)

Jalan Berlubang dan Bergelombang BAPAK Wali Kota Bandarlampung, kami warga Jl. Imam Bonjol Gg. Flamboyan berharap jalan berlubang dan bergelombang di jalan tersebut dapat diperbaiki. Terima kasih. (081272331993)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.