RADAR LAMPUNG | Sabtu, 4 Juli 2009

Page 5

SABTU, 4 JULI 2009

BERITA UTAMA

5

Jawa Pos News Network

Casis Bintara Polri Ngineks

Sita 82 Miras DALAM tiga hari terakhir, anggota Unit Tangkal Satuan Samapta Poltabes Bandarlampung berhasil menyita 82 minuman keras dan 710 keping VCD bajakan. Kanittangkal Sat. Samapta Poltabes Bandarlampung Bripka Kasmaranus menuturkan, VCD dan miras diamankan dari beberapa warung. Antara lain di Pasar Cimeng, Telukbetung Selatan (TbS) dan Jl. Sultan Komarudin, Rajabasa. ’’Pedagang itu kami data dan kami minta ke Mapoltabes Bandar lampung untuk dimintai keterangan. Mereka dikenakan tindak pidana ringan (tipiring),” tukas Kasmaranus. (wirahadikusumah/ade yunarso)

Mekanik Kapal Tewas SEKITAR pukul 08.30, petugas kapal patroli Bea Cukai terkejut. Saat ingin mengecek ruang bahan bakar, mereka mendapati seseorang tergeletak tak bernyawa. Korban adalah Yudi (35), warga Panjang. Petugas melaporkan kejadian itu ke KP3 setempat. Sekitar pukul 10.00, mayat tiba di RSUDAM bersama keluarga dan KP3. Dari mulutnya keluar busa dan darah. Punggungnya melepuh. Menurut dr. Andi Syarifudin di ruang Kamboja RSUDAM yang memvisum, korban diduga keracunan bensin. Bau bahan bakar memang merebak dari tubuhnya. (eka yuliana/ade yunarso)

FOTO JPNN

SUSPECT FLU BABI: Petugas kesehatan RSU Adam Malik Medan, Sumut, memeriksa beberapa orang yang diduga suspect flu babi, Jumat (3/7). Data terbaru yang dirilis Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan Badan Litbangkes Depkes menyebut, hingga kemarin ada 12 tambahan kasus baru.

’’Saya Takut Dibakar seperti Anisa’’ Laporan Eka Yuliana Editor: Ade Yunarso BANDARLAMPUNG - Nadia (5), gadis cilik teman main Anisa (4), yang dibakar rekannya sendiri Fz (7), mengaku shock. Ia bahkan tidak dapat bergerak maupun berteriak. Gadis kecil berkulit sawo matang itu pun takut bermain bersama Fz.’’Nanti saya dibakar juga seperti Anisa,” katanya polos.

Kata-kata itu ia ucapkan saat ke marin (3/7). Radar Lampung menemui gadis kecil itu di rumahnya di Kelurahan Tanjunggading, Tanjungkarang Timur (TkT). Sambil sedikit takut-takut, ia menceritakan kembali kejadian yang menimpa temannya pada 19 Juni 2009. ’’Waktu itu, Anisa lagi main sama Shiva di depan rumah saya,” tuturnya. Fz datang dan memanggil Anisa main ke belakang rumah Firli. Lalu, Anisa disuruh duduk di bangku kayu yang

sudah disiram minyak tanah oleh Fz. ’’Anisa disuruh merem. Terus Fz membakarnya,” lanjut siswi kelas satu SD Tanjunggading ini. Fz lari ke kebun bambu. Nadia dan Ulfa yang saat itu juga ada di tempat kejadian terdiam ketakutan. Anisa kini dirawat di ruang Dahlia 1, Rumah Sakit Bumi Waras Bandarlampung. Sudah 14 hari ini, ia harus tengkurap dan tak leluasa bergerak. Luka bakar di betis hingga punggungnya melepuh. (*)

Mahasiswa RI Disiksa di Mesir Laporan Wartawan JPNN Editor: Adi Pranoto JAKARTA - Empat mahasiswa RI di Universitas Al Azhar, Kairo, menjadi sasaran pelecehan dan penyiksaan psikis kepolisian Mesir. Mahasiswa itu dituduh terlibat dengan jaringan organisasi sayap kiri Palestina, Harakat Al Muqawwamat Al Islamiyyah alias Hamas. Mereka diamankan dari bangunan dua lantai yang menjadi tempat tinggal mereka di Nasr City pada

Minggu (28/6) dini hari. ’’Mahasiswa kita ditangkap tanpa ada surat perintah oleh Polisi Sektor Nasr City dan dilepas Rabu (1/7) dini hari,’’ tegas pejabat fungsi konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo Muhammad Abdullah. Abdullah kemudian menceritakan kronologis kejadian. Pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.30 waktu setempat, flat yang terletak di daerah Tubromli Distrik 10 Nasr City itu tiba-tiba didatangi sekitar 22 orang. Empat mahasiswa diamankan. Ti-

ga dari empat mahasiswa tersebut berasal dari kabupaten Rokan Hulu, Riau, yakni Faturrahman, Arzil, dan Tasrih Sugandi. Sementara, Ahmad Yunus berasal dari Kecamatan Bangunpurba, Sumatera Utara. Setelah ditangkap, mata mereka ditutup dan dibawa ke penjara. Bahkan, di dalam kantor polisi keempat mahasiswa diintrogasi dengan kaki terikat. Mahasiswa itu juga mengaku sempat disentrum dan ditelanjangi selama proses penahanan yang berlangsung tiga hari dua malam. (*)

Laporan Wirahadikusumah Editor: Ade Yunarso BANDARLAMPUNG - Mifta Arman (21), warga Desa Dayamurni, Tumijajar, Tulangbawang, diamankan bersama empat rekannya karena pesta ineks alias ekstasi. Tersangka diketahui calon siswa (casis) Bintara Polri 2009. Sementara empat rekannya, masing-masing Juni Aji Dwi Jayaputra (21), warga Desa Panaraganjaya, Panaragan, Tulangbawang dan Hari Santoso (21), warga Jl. Puriwisata, Wayhalim, Kedaton, Bandarlampung. Lalu, SG (18), warga Jl. Urip Sumoharjo, Perumahan Taman Puri Kencana, Jagabaya, Sukarame, Bandarlampung dan Putri Oktavian (20) warga Jl. Pratu M. Amin, Kalianda, Lampung Selatan. Kasatnarkoba Poltabes Bandarlampung Kompol M. Eka Faturrahman, S.H., S.I.K. mengungkapkan anggotanya berpatroli di Lapangan Saburai saat mendengar dentuman musik. Suara dari Honda Civic merah BE 926 AM. Karena curiga, anggotanya menghampiri, lalu menggeledah semua orang di dalam mobil. Polisi menemukan 1/4 butir ineks dari kantung celana Hari, salah satu tersangka. Mereka dibawa ke Mapoltabes Bandarlampung untuk tes urine dan hasilnya empat positif. ’’Sedangkan SG negatif. Namun, dia (SG, Red) kami jadikan saksi,” jelasnya. Lulusan Akpol 1997 itu menegaskan, pihaknya menjerat pelaku dengan pasal 60 dan 62 UU RI Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman lima tahun penjara. Ditemui di ruang penyidik, SG enggan berkomentar banyak. Pelajar kelas tiga SMA ini hanya menjawab seperlunya. ’’Mobil itu punya saya,” jawab remaja berambut cepak itu. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.