31-7-2010

Page 11

11 EKONOMI RADAR TIMIKA

SABTU, 31 JULI 2010

INFO KURS VALUTA ASING Data per 30 Juli 2010 08:03 WIB

Mata Uang

Jual (Rp)

Beli (Rp)

AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP HKD JPY NZD SAR SEK SGD USD

8.156,75 8.755,45 8.724,95 1.336,95 1.599,35 11.838,25 14.156,40 1.166,30 104,97 6.548,35 2.422,75 1.258,50 6.646,75 9.050,00

7.985,75 8.566,45 8.554,95 1.312,55 1.555,65 11.615,25 13.867,40 1.145,00 102,25 6.386,35 2.364,75 1.226,90 6.513,75 8.900,00

$$ $$ SUMBER GOOGLE

Suku Bunga Kredit Rumah Turun JAKARTA - Kabar gembira bagi masyarakat yang ingin membeli rumah melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Pasalnya, suku bunga KPR yang selama ini di atas 10 persen bakal turun. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, penurunan bunga KPR untuk masyarakat menengah ke bawah tersebut dimungkinkan setelah pemerintah mengucurkan fasilitas likuiditas untuk perumahan senilai Rp 2,6 triliun. “Dengan begitu, kalau sebelumya tingkat bunganya di atas dua digit atau diatas 10 persen, kini tingkat bunganya dibawah 10 persen,” ujarnya usai usai Launching BLU Pusat Pembiayaan Perumahan di Kantor Kementerian Keuangan kemarin (29/7). Menurut Agus, dana likuiditas yang diserahkan kepada Kementerian Perumahan Rakyat untuk diserahkan kepada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan itu, nantinya akan diteruskan kepada bank penyelenggara. “Nanti, bank penyelenggara yang mendapatkan dana likuiditas itu akan menggabungkannya dengan dana masyarakat, kemudian disalurkan sebagai KPR,” katanya.

Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro mengatakan, jika sekitar 50-70 persen fasilitas likuiditas tersebut diberikan kepada BTN yang memang selama ini memiliki spesialisasi di sektor kredit perumahan, maka pihaknya bisa menekan suku bunga KPR. “Sekarang bunga kita 10,5 sampai 11 persen, (bunga) itu akan jadi satu digit (di bawah 10 persen, Red) kalau kita dapat komposisi kira-kira 70 hingga 80 dari BLU,” ujarnya. Iqbal menyatakan, fasilitas kredit ini hanya diperuntukan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah atau kurang dari Rp 2,5 juta per bulan untuk kredit pembelian landed house atau rumah yang dibangun di atas tanah. Sedangkan bagi masyarakat yang ingin mengambil kredit pembelian rumah susun atau rusunami, maksimal penghasilan per bulan adalah Rp 4,5 juta. “Kredit juga harus untuk rumah pertama,” katanya. Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menambahkan, bantuan fasilitas yang rencananya akan disalurkan melalui BTN ini bakal mencakup target 100 ribu rumah hingga akhir tahun nanti.(jpnn)

C V. I N D R A M U L I A JAYA PERCETAKAN – LEVERANSIR – KONTRAKTOR

FOTO COPY DIGITAL PRINT PROM

O

Rp. 175 / Lembar Print Rp. 1500 / Lembar Tgl. 14 Juli s/d 14 Agustus

FOTO COPY – JILID SPIRAL KAWAT – JILID PLASTIK – JILID BIASA PENGETIKAN – PRINT LASER A3 – PRINT WARNA A3 – PAPAN MERK – SPANDUK STEMPEL- KOP SURAT – UNDANGAN – BLANGKO- ID CARD- KARTU NAMA

Jln. Pendidikan No. 6 Samping Bakso Solo Hp. 0811491653 Timika - Papua

AR Y B G E SKON DI Menjual berbagai batu alam beragam jenis dan motif yang bervariasi, mampu menciptakan keindahan pagar, gedung, kantor, carport dan rumah anda yang bernilai seni tinggi.

Pagar

GILDA ALAM JAYA Jln. Budi Utomo/ Dpn Toko M.Rezal Hp. 081240117044

Carport

Ayo wujudkan mimpi anda untuk memiliki rumah idaman yang cantik!!! Datang dan pilih ragam jenis batu alam yang dihasilkan dari alam Indonesia

TUNGGU APA LAGI ??? Masa Promosi dapatkan Diskon Khusus Segera datang dan buktikan

Terima Pesanan & pemasangan

Kerjasama LPMAK-Bank Danamon

286 Kelompok Suku Nduga Terima Buku Rekening TIMIKA–Branch Service Manager Danamon Cabang Timika, Arifin, S.Si, menyerahkan Buku Tabungan Rekening Kelompok untuk penyaluran dana bergulir periode 2010, kepada 286 Kelompok Binaan Biro Ekonomi Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) dari Suku Nduga. Penyerahan tersebut digelar Jumat (30/7), di Bank Danamon Cabang Timika, yang diterima langsung oleh Ketua Biro Ekonomi Suku Nduga, Paulus G Wijangge, didampingi Business Manager Danamon Cabang Timika, Ris Raymon Mameroh dan Jasman Nur, Admin Biro Ekonomi Nduga, serta puluhan anggota Kelompok Usaha asal Nduga. Menurut Paulus, tahun ini pihaknya sengaja bekerja keras untuk membentuk banyak kelompok. Sehingga pada tahun berikutnya kelompok-kelompok yang dibentuk dan berhak menerima LINDA BUBUN LANGI/RADAR TIMIKA dana dievaluasi. Bantuan dana PENYERAHAN –Branch Service Manager Danamon Cabang Timika, Arifin, S.Si, menyerahkan Buku bergulir sesuai dengan kategori Tabungan Rekening Kelompok Suku Nduga melalui Ketua Biro Ekonomi Suku Nduga LPMK, Jumat (30/7). masing-masing pada tahun ini. “Dan ratusan anggota Kelompok Biro Ekonomi Suku Nduga ini didampingi telah membuka Rekening sejak awal bulan Juli lalu, dan baru rampung pada akhir TIMIKA–Pasar GorongJuli kemarin,” kata Paulus. Gorong merupakan salah satu Dirinya menjelaskan, evaluasi pasar dadakan yang dibuka secara ini mencakup beberap hal, swadaya oleh sekelompok misalnya apakah pengembalian pedagang, pasca kebakaran Pasar pinjaman mereka bagus, termasuk Swadaya pada akhir Desember kemajuan usahanya. Jika ternyata 2009 lalu. Kini pasar tersebut tidak baik maka, pada bantuan makin ramai dikunjungi warga dana berikutnya ada maka mereka untuk berbelanja sesuai (yang tidak maju-red) tidak akan kebutuhan hariannya melalui diberikan lagi. Dan sebaliknya bagi pedagang itu. Warga lebih yang ada kemajuan, maka tentunya cenderung berbelanja karena lebih bisa mendapat tambahan bantuan. terjangkau dari rumah tinggalnya. Mengenai jumlah kelompok Tampaknya, kondisi pasar ini binaan LPMAK khususnya Suku sudah beberapa kali pemerintah telah melakukan penertiban terhadap para pedagang. Namun sampai saat ini, pedagang pun masih memilih untuk bertahan di pasar tersebut untuk bertahan hidup. Pantauan Radar Timika, Kamis (29/7), situasi pasar ini tampaknya TIMIKA–Pertumbuhan memang semakin ramai dan menjadi perekonomian di Kota Timika pilihan bagi warga yang berada di LINDA BUBUN LANGI/RADAR TIMIKA sekitar kota, terutama belahan RAMAI-Aktivitas di Pasar Gorong-Gorong makin ramai dikunjungi belakangan ini semakin maju dan berkembang pesat. Koperapoka dan sekitarnya. Meski warga, Jumat (30/7). “Hal ini dapat dilihat dari pasar ini sempit, namun mobilisasi transaksi cukup lancer. menyampaikan aspirasinya tempat tinggalnya berada tidak jauh semakin banyaknya dibuka mall, toko, kios, bengkel hingga hotel Seperti yang diakui Jumardi, bahwa mereka akan tetap bertahan dari Pasar Gorong-gorong. salah seorang pedagang ikan, sekeras apapun dilarang. Karena Dibandingkan jika harus ber- yang ada di kota Timika. Para kian berani mengaku dirinya pernah menjual menurut mereka Pasar Gorong- belanja ke Pasar Sentral, menurutnya pengusaha di Pasar Sentral. Menurutnya gorong banyak memberikan akan sangat rugi. Apalgi jika hanya menanamkan investasinya di Kota pendapatannya selam di Pasar konstribusi dan kemudahan butuh belanja dalam jumlah kecil. Timika,” ungkap Asisten II Setda Gorong-gorong jauh lebih tinggi kepada warga yang bermukim di Selain biaya transportasi mahal, Mimika, Drs. H. Taslim Tuhuteru, dibandingkan ketika ia masih sekitar tempat tersebut, tandasnya. waktu yang dibutuhkan juga tidak M.Si yang ditemui Radar Timika di ruang kerjanya, Kamis (29/7). berjualan di Pasar Sentral. Berdasarkan informasi dari kurang dari satu jam. Menurut Taslim, hal ini tidak “Di sini laku bisa 10 atau 20 ekor sejumlah pedagang, seperti “Dari pada bayar ojek paling per hari. Sementara saat masih di rencana pemerintah untuk tidak Rp10 ribu kalau pergi – pulang terlepas dari tingkat keamanan di Timika yang semakin kondusif, Pasar Sentral, paling-paling juga memindahkan pasar ikan ke Pasar mendingan di sini,” tukasnya. laku hanya 4 atau 5 ekor dalam Sentral dengan alasan limbah pasar Beberapa pedagang yang termasuk laju perekonomian dan sehari, bahkan pernah tidak laku ikan mengganggu lingkungan ditemui pada waktu yahg sama, rata- perputaran uang yang semakin sama sekali,” tutur Jumardi. setempat. Menurut pedagang itu rata mengaku sudah cukup senang baik dan lancar. Kondisi seperti ini Hal yang sama juga diakui salah akan sulit, karena meskipun berjualan di Pasar Swadaya sangat bagus dalam rangka seorang pedagang Bawang asal pedagang sayuran dan sembako dibandingkan Pasar Sentral. Meski memajukan kota Timika. Karena Bima, Majid. Jika dibandingkan masih boleh berjualan, namun jika terkesan menentang Pemerintah itu, dirinya berharap dapat mehanya menghabiskan biaya tidak lengkap, maka pasar tersebut Daerah, namun mereka mengaku nambah pandapatan asli daerah. “Kemajuan ini, bisa diartikan transportasi ke Pasar Sentral. tentunya akan pincang. Sehingga akan bersikeras agar tetap berdagang sebagai kemajuan yang merata Maka lebih baik di Gorong- mereka tidak akan rela jika pasar di Pasar Gorong-gorong.– gorong karena sudah pasti ada Gorong-gorong ditertibkan. “Kita ini berdagang kan untuk pada semua sektor ekonomi. pendapatan setiap hari. Ia juga Sementara itu, salah seorang cari makan. Kalau kita dipaksa Tidak sepetri yang terjadi pada menyatakan, pada Rabu (28/7) pengunjung pasar, Safrine, kepafa untuk berjualan di Pasar Sentral tahun-tahun lalu. Dimana 90 lalu, petugas Satpol Pamong Praja Radar Timika juga mengakui yang nota bene pengunjungnya persen pendapatan daerah didapat (PP), melakukan sosialisasi untuk keberadaan pasar Gorong-gorong sangat sedikit, lantas siapa yang dari satu sektor, yaitu menertibkan pasar. Namun cukup membantu. Apalgi dirinya akan memberi kita makan,” pertambangan,” tandas Taslim. Taslim menambahkan, dengan mama-mama yang telah lama tidak perlu mengeluarkan biaya ungkap Semi, salah seorang berjualan di pasar Gorong-gorong transportasi saat berbelanja lantaran pedagang asal Makassar ini. (jet) pertumbuhan ekonomi yang

Pasar Gorong-Gorong Ramai

Nduga, hingga saat ini berjumlah 454 kelompk, termasuk yang saat ini baru membuka rekening. Sementara jumlah kelompok sebelumnya berjmlah 196, dan sebanyak 19 kelompok dinyatakan sudah mengalami kemajuan dari segi usahanya, termasuk pengembalian dana bergulir tersebut. “Secara manfaat dana pinjaman bergulir adalah suatu alternatif yang sangat dibutuhkan masyarakat. Khususnya masyarakat tujuh suku, pasalnya mereka tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal seperti Bank. Selain itu dana pinjaman bergulir melibatkan pihak yang memberikan kontribusi dalam menjamin keberlanjutan usaha para anggota kelompok menuju masyarakat yang mandiri,” tandas Paulus. Paulus berharap, agar melalui pembukaan rekening seperti ini masyarakat tidak perlu takut lagi bertransaksi di Bank. Dan masyarakat khususnya Kelompok Binaan Biro Ekonomi Suku Nduga agar dapat menumbuhkan kebiasaan menabung untuk menabung dan memanagement keuangannya. Sehingga bisa meningkatkan motivasi dan spirit berusaha agar terpelihara dengan baik serta terjadi proses pembelajaran antar anggota, tuturnya. Sementara itu, BM Bank Danamon Cabang Timika, Ris Raymon Mameroh, juga mengatakan, masyarakat yang pengembaliannya baik, maka tidak menutup kemungkinan kedepannya bisa memperoleh kredit dari Bank Danamon. Namun harus memiliki rekening sendiri (bukan kelompok) dan memiliki agunan. “Karena jika usahanya berjalan dengan baik, maka yang bersangkutan pasti memiliki agunan,” kata Ris. (jet)

Perekonomian Timika Maju Pesat

MAFTUKIN/RADAR TIMIKA

Drs. H. Taslim Tuhuteru, M.Si positif dan aktif seperti ini, diyakaki bahwa perekonomian Timika bisa berkembang dan saling mendukung di semua sektor. Selain itu, selama ini yang memiliki andil besar dalam menunjang pendapatan asli kabupaten Mimika adalah dari sektor Pertambangan. “Bayangkan jika tambang tersebut sudah tidak ada di Timika. Sedangkan hanya itulah sumber pendapatan asli kita. Maka bisa dipastikan bahwa Timika akan mengalami devisit anggaran yang luar biasa,” terang Taslim. (cr-62)

Jelang HUT Proklamasi RI

Pedagang Mulai Jajakan Bendera TIMIKA – Menjelang peringa- Republik Indonesia (RI) ke-65, tan Hari Ulang Tahun (HUT) pada 17 Agustus mendatang, para Proklamasi Kemerdekaan pedagang sudah mulai menjajakan asesoris perlengkapan upacara baik itu bendara, umbul-umbul dan sejenisnya, Jumat (30/7). Agus Handiyana (35), seorang pedagang asal Garut, Jawa Barat,

merupakan salah seorang pedagang yang sudah mulai menjajakan berbagai perlengkapan jelang peringatan HUT RI seperti bendera berbagai ukuran, umbul-umbul, layur dan lainnya. Saat ditemui Radar Timika sedang berjualan di Jalan Budi

Utomo, Jumat kemarin, beberapa puluh meter dari Satlantas Polres Mimika, Agus mengaku baru dua hari ini menjajakan dagangannya. Hal itu ia lakukan jauh-jauh hari, sebab pengalaman tahun-tahun sebelumnya juga menjual jauh hari sebelum pelaksanaan HUT RI.

“Kan tidak mungkin tinggal sehari baru pasang, biasanya jauhjauh hari sudah mulai pasang,” kata Agus. Persiapan tahun ini Agus mengatakan sudah menyiapkan stok sebanyak 140 Kg, yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Timika untuk dijual. Harganya pun menurut Agus sangat bervariatif, mulai dari bendera ukuran paling kecil, yang biasa ditempel pada kendaraan roda dua dan empat, seharga Rp10 Ribu, bendera ukuran besar yang sebesar Rp35 Ribu. Khusus harga umbul-umbul, bervariasi mulai dari harga Rp35 Ribu ke atas. Mengenai waktu berjualan, ia mengaku menjajakan dagangannya mulai Pukul 07.00 WIT hingga 18.00 WIT. “Itu juga kalau tidak hujan, kalau hujan tutup dulu,” kata Agus. Namun demikian, selama dua hari ia menjual belum ada banyak pembeli yang membeli dagangannya. “Belum ada yang beli, mungkin beberapa hari lagi. Tapi yang mampir untuk nanya-nanya dan nawar-nawar harga sudah mulai banyak,” ujar Agus sembari menambahkan, sasaran penjualan barang-barang berupa bendera tersebut diakui Agus, mulai dari perseorangan, kelompok, hingga perkantoran. (ale/jet)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.