RP2_04112011

Page 7

JUMAT 4 NOVEMBER 2011 l HALAMAN 15

RADAR PALEMBANG

Jemaah

Dari Hal 9 ) ...................................................................................................................................................

tuanya malah membantu tim kesehatan, karena dia tukang urut,” kata Suryadarma Ali, dalam acara Taaruf Amirul Haj dengan petugas PPIH, Rabu (2/11) malam. Tahun depan, jumlah jamaah lanjut usia diperkirakan akan lebih banyak dari

Antisipasi

semakin panjang, dari 3-7 tahun. Dia mengimbau petugas agar bersikap ikhlas dan sabar dalam melayani jamaah haji. Menurut data sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) jamaah berusia 41-50 tahun sebesar 28,60

persen dari total jamaah, berusia 51-60 tahun sebesar 31,25 persen, berusia 61-70 tahun sebesar 16,83 persen, berusia 71-80 tahun berusia 5,66 persen, berusia 81-90 tahun sebesar 1,29 persen dan berusia di atas 91 tahun 0,05 persen. (mch)

Dari Hal 9 ) ............................................................................................................................................

Indonesia juga ditempeli nama kloter, embarkakasi, dan daerah. Bahkan di antaranya dipasang sejenis sepanduk berukuran besar. Ini untuk memudahkan para calhaj. Mereka dikelompokkan sesuai maktabnya. Cuaca kemarin siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat memang panas. Namun, ketika masuk ke dalam tenda, panas tidak begitu terasa. Toilet juga sudah tersedia permanen. Begitu juga tempat wudlu. Beberapa toilet tambahan juga didirikan. Sekadar diketahui, kendaraan yang bisa masuk ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina, hanya yang mempunyai stiker khusus. Karena wukuf Arafah yang jatuh Sabtu (5/11) dan calhaj Indonesia mulai bergerak ke Arafah dari pemondokannya pada Jumat (4/11), diharapkan

Calon Haji

tahun ini. Karenanya dia meminta tim kesehatan untuk bersiap diri dalam melayani jamaah haji usia lanjut tersebut. “Insya Allah, kita akan memprioritaskan jamaah haji lanjut,” katanya. Karena daftar antrean sudah

mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Sebab, banyak energi yang bakal terkuras dalam rangkaian ibadah. Untuk menghadapi kemungkinan banyaknya calhaj yang kelelahan, pemerintah Indonesia menambah sembilan ambulans baru dan berkoordinasi dengan rumah sakit Arab Saudi.”Balai Pengobatan Haji Indonesia tetap beroperasi selama di Arafah,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat di kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Arab Saudi. Bahrul mengatakan, kondisi Arafah untuk wukuf pada 5 Nopember nanti sudah banyak mengalami perbaikan, khususnya untuk tenda-tenda yang akan dipakai calhaj Indonesia. Usulan pemerintah mengenai perbaikan karpet tenda pun sudah dipenuhi

Arab Saudi.”Dari sisi teknis, sudah baik. Termasuk dari sisi air, pemerintah Arab Saudi pun mengabulkan adanya “ready tangk” bagi jamaah kita. Tahun ini lebih baik pelayanannya,” kata Bahrul. Bahrul juga menegaskan kembali agar calhaj Indonesia bersabar dan melakukan ibadah dengan baik. Kebiasaan terburu-buru calhaj saat menunggu kendaraan maupun aktivitas lainnya bisa menyebabkan kelelahan fisik. Sedangkan untuk teknis penyajian prasmanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), lanjut Bahrul, pemerintah akan memberlakukan dua jalur antrean. Pengambilan makanan secara prasmanan itu pun akan dilakukan secara berkelompok sehingga tidak menimbulkan kericuhan. Dari pantaun

MCH kemarin siang, tenda yang dipakai untuk prasmanan dari atas terlihat bundar.”Kami pun menambah jumlah tim pengawas katering di Armina,” kata Bahrul. Terpisah, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali saat dikonfirmasi temuan Tim Pengawas Penyelenggaraan Haji dari DPR di antaranya Marzuki Alie terkait beberapa kamar yang isinya tidak semestinya mengatakan, kondisi itu banyak variabelnya. “Kadang-kadang jamaah tidak mau dipisahkan, tidak mau dibedakan gedungnya. Mungkin kejadiannnya begitu. Kalau mau dipindahkan bisa. Masih punya cadangan. Bergantung kesediannya jamaahnya,” ujar Suryadharma Ali ditemui di depan Masjidil Haram seusai salat Magrib, kemarin malam.(mch)

Dari Hal 9 ) ...........................................................................................................................................

terjadi pada tujuh kloter jemaah Indonesia di wilayah Bakhutmah. Mereka sudah siap berangkat ke Arafah hari kamis sore. Padahal berdasarkan jadwal PPIH, keberangkatan jamaah ke Padang Arafah baru dilakukan pada Jumat (4/11). Kebingungan serupa juga ditunjukan sejumlah jamaah di wilayah Mabda`a. Mereka menanyakan kepastian wukuf, kepada sejumlah petugas PPIH yang mereka temui. Saat dijawab wukuf jatuh pada hari Sabtu, para jemaah tampak lega. Bahrul menjelaskan saat ini PPIH melakukan pendataan melalui database di setiap daerah kerja untuk pengaturan keberangkatan jamaah ke Mekkah. Nantinya jamaah mulai berangkat ke Arafah pada Jumat pagi, hingga sore hari. “Keberangkatan jamaah akan diatur dalam tiga shif. Shif pertama berangkat jam Sembilan pagi, dan shif terakhir berangkat jam

empat sore,” ujarnya. Untuk persiapan Armina, kata Bahrul, hingga kemarin sudah mencapai 85%. Pihaknya mengaku telah dua kali melakukan peninjauan ke lapangan dan mendapatkan berbagai kemajuan. Di antaranya tenda-tenda jamaah di Arafah telah terpasang, karpet untuk alas jamaah diganti baru, serta adanya paving blok untuk jalan-jalan yang menghubungkan satu tenda dengan tenda lain. “Karpet tak lagi menggunakan hambal yang berkualitas jelek, tetapi diganti dengan alas baru dengan tingkat ketebalan dan kebersihan yang lebih bagus,” katanya. Demikian juga mengenai makanan yang nanti akan menggunakan cara prasmanan, Bahrul mengatakan nanti akan ada petugas yang akan mengatur pergerakan jamaah agar antri dengan tertib. Nantinya setiap regu dengan jumlah sekitar 50 anggota

akan dibuat dua jalur antrian, sehingga jamaah tidak terlalu menunggu giliran mengambil makanan. “Untuk antri makanan akan ada pengaturan berdasarkan pengelompokan kloter yang nanti akan diatur oleh petugas masing-masing kloternya atau maktab,” kata sekjen. Dari layanan kesehatan, dia menjamin bahwa seluruh jamaah yang sakit sehingga tidak bisa jalan kaki menuju Armina akan disafari wukufkan menggunakan ambulans. Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), kata sekjen, juga tetap beroperasi melayani jamaah yang sakit seperti dengan menyediakan pendamping medis saat melakukan wukuf. Dia menjamin pemerintah akan mencatat dan melakukan semua hak dan kewajiban jamaah agar tetap dapat melakukan ibadah haji walaupun dalam keadaan sakit. “Kita akan mencatat semua kegiatan ibadah jamaah sakit dan

apabila ada yang belum dilaksanakan akan kita laksanakan kewajiban ibadahnya agar saat kembali ke Tanah Air menjadi mabrur,” kata Bahrul. Sementara itu Wakil Ketua PPIH Subhan Cholied mengingatkan kepada semua calhaj untuk memperhatikan tata cara peribadatan selama prosesi armina. Termasuk memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama memakai kain ihram. Selain urutan ibadah mulai dari wukuf, mabit di Muzdalifa, melempar jumroh di Mina, thawaf ifadhah, sai, hingga tahalul kubro. “Kami meminta peran aktif kepada ketua regu untuk selalu berkoordinasi dengan pembimbing ibadah, jika ada ketidakjelasan pemahaman prosesi ibada saat di Armina. Sebab kelengkapan dan ketertiban ibadah merupakan bagian dari upaya mencapai haji mabrur,” katanya. (mch)

Seluruh Jemaah Haji Indonesia gan haji 2011 dengan ketepatan waktu (on time performance/ OTP) sebesar 97,21 persen dalam menerbangkan 113.369 jemaah calon haji. VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto menjelaskan kepada pers. “Jemaah calon haji tersebut diterbangkan dari sembilan embarkasi yang dibagi dalam 299 kelompok terbang (kloter). Sebelumnya direncanakan mengangkut 113.987 jemaah, namun sebanyak 618 jemaah membatalkan keberangkatan karena sakit dan alasan lain,” ungkapnya. Dari Mekkah, Sekjen Kementerian Agama RI Bahrul Hayat menjelaskan, persiapan untuk keperluan jemaah calon haji selama menjalankan wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) mendekati 100 persen, mulai dari katering, kemah serta layanan kesehatan. “Kita sudah dua kali lakukan pengecekan di Armina untuk melihat segala persiapan dan

Strategi

Kamis besok akan kita lakukan pemeriksaan terakhir bersama menteri agama,” kata Bahrul kepada wartawan. Untuk tenda selama jamaah wukuf di Arafah, misalnya, sudah ada pemasangan dan perbaikan terhadap tenda dan karpet sesuai dengan kemauan Kementerian Agama RI dengan yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, jalan yang memisahkan tenda juga sudah dipasang “paving block”, sehingga memudahkan jamaah untuk jalan kaki keluar masuk tenda. Sekjen mengatakan pula, pemerintah akan mencatat dan melakukan semua hak dan kewajiban jamaah agar tetap dapat melakukan ibadah haji walaupun dalam keadaan sakit. “Kita akan mencatat semua kegiatan ibadah jamaah sakit dan apabila ada yang belum dilaksanakan akan kita laksanakan kewajiban ibadahnya agar saat kembali ke Tanah Air menjadi mabrur,” tutur Bahrul. Saat keberangkatan menuju

Dari Hal 9 ) ........................

Armina jamaah calon haji diminta untuk tertib dan mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti dengan mematuhi jadwal keberangkatan. Keberangkatan jamaah ke Armina akan dibagi dalam tiga gelombang, yaitu pada pagi hari pukul 08.00-11.00 waktu Arab Saudi (WAS), selanjutnya pukul 13.00-16.00 WAS dan pukul 16.00-19.00 WAS. “Kepada jemaah diimbau untuk tidak buru-buru berangkat ke Armina dan harus sesuai arahan dari ketua kloter untuk berangkat. Kita jaminkan semua jamaah bisa terangkut ke Armina,” ujarnya. Sementara itu pada hari Rabu (2/11) dilaporkan terdapat 21 orang jemaah haji kehilangan uang dengan jumlah Rp7.750.000 dan 6.850 real Arab Saudi serta barang lain. “Sampai saat ini total kehilangan uang sebanyak Rp 242.731.000 dan 137.267 real Arab Saudi serta 3.922 US dolar, demikian Achmad Nidjam. (mch)

Dari Hal 9 ) ....................................................................................................

kan antrean panjang. Ketiga, penambahan petugas pengawas sebanyak dua orang persatu Maktab, selain pengawas katering yang sudah ada. Dua orang ini akan bertugas untuk mengatur penempatan makanan prasmanan dan mengatur agar jemaah tertib dalam mengantre. Diharapkan dengan ketiga strategi di atas, masalah antrean panjang dapat diatasi dengan baik dan jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan

Tahun Depan tahun, sepuluh tahun hingga 11 tahun. Kebanyakan dari jamaah tersebut, kata menag, umumnya sudah berusia lanjut sehingga apabila mereka harus mengantri sesuai daftar tunggu maka dikhawatirkan tidak bisa menunaikan haji. Untuk itu, kata Suryadharma, pemerintah tahun depan akan memprioritaskan jamaah yang lanjut usia, khususnya apabila mendapat tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi. “Mengingat tahun depan akan lebih banyak berusia lanjut maka tenaga medis kiranya perlu ditambah diper-

nyaman. Pilihan prasmanan diambil pada tahun ini disebabkan prasmanan memiliki risiko yang lebih kecil ketimbang nasi kotak. Menteri Agama, Suryadarma Ali, beberapa waktu lalu mengungkapkan kedua pilihan ini sama-sama berisiko. “Tapi risiko prasmanan lebih kecil,” aku Surya setelah mengkaji dan menimbang kedua pilihan tersebut. Risiko prasmanan hanya antrean panjang saja, sedangkan

risiko nasi boks adalah berpotensi basi yang cukup besar. Karena makanan boks hanya tahan 2-3 jam saja, jika lebih maka jemaah yang memakannya akan berpotensi sakit perut dan diare. Sedangkan fasilitas MCK di Arafah tidak sebanding jika jemaah haji terkena diare. “Bisa Anda bayangkan, bagaimana jika jemaah terkena diare di Arafah,” ujarnya. Hal itu juga bisa mengganggu kekhusyukan jemaah dalam beribadah. (mch)

Dari Hal 9 ) ................................................................................. siapkan lebih siap lagi,” katanya. Sesuai data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama jamaah berusia 41-50 tahun sebesar 28,60 persen dari total jamaah, berusia 51-60 tahun sebesar 31,25 persen, berusia 61-70 tahun sebesar 16,83 persen, berusia 71-80 tahun berusia 5,66 persen, berusia 81-90 tahun sebesar 1,29 persen dan berusia di atas 91 tahun 0,05 persen. Terkait dengan adanya jamaah yang masih di rawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekah, menag memastikan bahwa jika saat

wukuf mereka masih sakit sehingga harus berbaring di tempat tidur, pemerintah menjamin tetap memberangkatkan ke Arafah. “Kita akan periksa rekam medisnya untuk memastikan apakah jamaah sakit sudah atau belum menjalankan ibadahnya. Saya menyampaikan apresiasi kepada petugas medis,” kata Suryadharma Marzuki Ali mengatakan jamaah calon haji diimbau untuk bisa menyampaikan informasi jika masih ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan haji. (mch)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.