Pontianak Post

Page 2

OPINI

2

Pontianak Post

l

Rabu 25 Juli 2012

Memahami Sifat Khas Anak Usia Prasekolah Dalam rangka Hari Anak Nasional, yang jatuh dan diperingati oleh para pendidik setiap tanggal 22 Juli lalu, maka pemahaman tentang sifat-sifat khas anak pada usia prasekolah sangat diperlukan oleh para pendidik, terutama para pendidik, pengajar, guru pamong anak usia dini dan anak usia prasekolah. Anak-anak memiliki dunianya sendiri, hal ini ditandai dengan banyaknya gerak penuh semangat, suka bermain pada setiap tempat dan waktu, tidak mudah letih, dan cepat bosan. la tidak merasa mampu dan tidak menyenangitindakan-tindakan yang tetap dan tidak tenang, tetapi menyukai keadaan alamiah yang merupakan kebutuhan kejiwaan yang terdalam guna memahami kejadian-kejadian di sekitarnya. Setiap anak ingin mengetahui segala sesuatu. Oleh karena itu, pendidikan, terutama pendidikan prasekolah, dalam banyak metodenya, mendasarkan kepada permainan dan kegiatan yang menjadikannya sebagai dasar untuk penyelenggaraan praktek pendidikan dan pengajaran. Pendidikan untuk anak prasekolah, mestilah diwarnai dengan bentuk-bentuk praktis dan menghilangkan sifat-sifat akademis yang kaku agar anak senang dan tertarik dalam proses pembelajaran (joyfull learning). Dunia anak terfokus pada alam sekitarnya. Mereka tidak berpikir terkecuali terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kecenderungan, dorongan, dan kebutuhannya. Dan tidak berbuat kecuali untuk dirinya sendiri, mereka berkeyakinan bahwa sesuatu yang ada ini tercipta untuk dirinya.Oleh karena itu pengetahuan haruslah berkaitan dengan kecakapan hidup, kecenderungan dan perasaannya. Sehingga hendaklah, diberi kesan bahwa pengetahuan-pengetahuan yang akan disampaikan kepada anak, semata-mata untuk me-

oleh Suriyah M, SPd

mecahkan kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi. Dengan demikian, anak bisa menerima pengetahuan-pengetahuan tersebut dengan sendirinya, tanpa adanya paksaan maupun kebencian terhadap pengetahuan tersebut. Menurut anak-anak, hal tersebut adalah sesuatu yang didapatkan dari dimana anak tersebut belajar bergaul. Kepribadian mereka (anak) akan terbentuk dari pengarahan yang khusus ini. Anak-anak biasanya melepaskan sifat hidup pada benda-benda yang mati dan membayangkan bahwa benda-benda itu hidup yang punya perasaan, punya rasa, punya emosi. la juga berkeyakinan bahwa benda-benda itu bisa menanggapinya. Si anak berbicara dengan kursi, memukul meja, dan menaiki tongkat seolah kuda yang hidup. Karena itulah, memungkinkan bagi kita, untuk menceritakan kisah-kisah sekitar percakapan hewan (fabel), tumbuhan dan benda-benda mati lainnya kepada anak-anak. Dengan demikian daya khayal anak berkembang dan lingkup fantasinya menjadi luas. Anak hidup dalam cakrawala pemikiran yang menyenangkan dan membandingkannya dengan tempat dimana ia hidup dalam realitas yang ada. Anak-anak hidup dan berpikir untuk saat ini dan masa ini, sehingga ia tidak memikirkan masa lalu yang jauh dan tidak pula masa depan yang tidak diketahuinya. Karena itulah, seharusnya kita menjadikan realitas masa sekarang titik tolak dan metode untuk pembelajaran bagi anak. Dari segi emosi anak-anak bersifat responsif, peka, kuat, dan berubah-ubah. Karena itulah pendidikan pada anakusiaprasekolahhendaknya berusaha mentransfer emosi, perhatian dan perasaan dalam diri pendidik kepada diri anak

melalui metode komunikasi perasaan hati. Dengan metode ini, maka terjalinlah perasaan pendidik dengan perasaan anak didik sehingga menyatulah dua kepribadian tersebut. Metode semacam ini akan menjadikan masalah pendidikan dan sistemnya akan menjadi mudah dan gampang. Anak-anak biasanya memahami dengan lebih baik hal-hal bersifat konkrit, yang dengan mudah ditanggap oleh panca indera. Oleh karena itu, pendidikan pada anak usia prasekolah hendaknya dimulai dari hal-hal yang inderawi, kemudian beralih ke makna, dan dari yang material ke hal yang abstrak. Kita harus membedakan setiap individu di antara anakanak. Karena setiap anak bersifat unik. Mereka bukan buku yang dicetak sama. Anak-anak tersebut berbeda kemampuannya antara satu dengan yang lain. Demikian pula berbeda dalam kecenderungan, kesiapan, dan lain-lainnya. Oleh karena itu dari berbagai sudut setiap anak diidentifikasikan sebagai panji-panji yang tegak, berdiri pada dirinya sendiri dan berbeda dengan anak lainnya. Untuk dapat merealisasikan hal ini, kita harus memperluas cakrawala yang sesuai dengah kemampuan setiap anak. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil. Ia memiliki sifat-sifat yang khas, namun tidak keluar dari logika dan perasaan yang sehat. Misalnya, anak-anak itu melihat, mendengar, berperasaan dan berpikir. Karena itulah kita sebagai pendidik, pengajar, guru pamong pada pendidikan prasekolah seharusnya mempergauli anak pada anggapan bahwa dia adalah anak-anak dengan sifat-sifatnya yang khas. ** * Penulis, Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari 1 Pontianak.

Keheningan Politik Setelah perjumpaan pertamakali tahun 2001 dengan sang seniman pahat dan ukir di kediamannya, pada pertengahan Mei 2012 yang lalu, penulis kembali bertemu dengan sang seniman pahat dan ukir yang sama. Dalam pertemuan kedua kalinya ini, sang seniman pahat dan ukir tersebut tetap memperlihatkan diri pada prinsip hidup seni yang menempatkan nilai-nilai budaya lokalitas dan nilai religiositas dalam kreasi seni yang diciptakannya. Sama seperti pertama kali berjumpa dengannya pada sepuluh tahun silam, ia tetap mengambil satu prinsip bahwa seni lahir dari kekuatan batin dan dilahirkan kembali sebagai karya yang tidak dapat dinilai semata dengan nominal uang, demikian ungkapnya. Pilihan hidup sang pemahat/pengukir untuk tetap tinggal di kampong atau daerah kelahirannya juga menunjukkan bahwa pilihan hidupnya merupakan pillihan yang sungguh-sungguh berlandaskan pada prinsip kesejatian hidup untuk menimba nilai-nilai keheningan dan persahabatan dengan alam kemudian diwujudkan dalam karya seninya. Dari prolog diatas, penu-

oleh lis hendak ingga yang membandterlibat daHilarinus Tampajara ingkan balam politik gaimana proses sang seniman disebut ’’seniman politik’’ atau pahat/ukir berkarya dengan politisi. Oleh sebab itu, berpolisang politisi berkarya. Prolog tik itu tergantung dari setiap diatas dapat menjadi cermin individu dalam melakoni dunia bagi kita dalam mencermati di- politik yang sesuai dengan etika namika kehidupan masyarakat politik itu sendiri (bdk. Sahid kita khususnya di Kalbar, yang Gatara, 2009: 26). dalam waktu dekat ini akan Namun yang tampak damenghadapi perhelatan pesta lam dunia perpolitikan dalam demokrasi pemilihan Gu- masyarakat kita dewasa ini, bernur dan Wakil Gubernur, politik lebih memperlihatkan dimana para politisi merupa- wajah keberkuasaan politisi kan seniman-seniman yang atau sekelompok orang yang akan melahirkan sebuah karya memenangi dan menguasai bernama “Kesejahteraan untuk politik itu sendiri. Partai politik masyarakat”. yang sejatinya sebagai peMenurut kaum akademi- nampung aspirasi rakyat/konsi, politik adalah “seni”yang stituen, tidak lebih dari suatu memiliki maksud dan tujuan lembaga konsultan strategi dan untuk mengelola sumber daya jasa iklan bagi kandidat yang dan potensi yang tersedia demi diusung untuk memenangkesejahteraan bersama seluruh kan suatu perhelatan pesta masyarakat (bdk. Aristote- demokrasi. Iklim politik seples). Sejak zaman Yunani dan erti ini akhirnya mengorbankan Romawi Kuno, politik sudah nilai-nilai etika politik yang disebut ’’art politica’’ (seni ber- menjadi kompas moral dalam politik). Dewasa inipun politik dinamika kehidupan bersama masih disebut sebagai ’’art pos- demi mencapai tujuan politik sible’’ (seni kemungkinan; arti- yang sesungguhnya. nya sesuatu yang tidak mungkin dapat diubah menjadi mungkin Politik Bermartabat atau sebaliknya sesuatu yang Keheningan politik dapat mungkin dapat diubah menjadi melahirkan para politisi bermenjadi tidak mungkin) seh- martabat dan berjiwa patriotik dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat/konstituennya. Para politisi yang memiliki jiwa patriotik ialah politisi yang menjunjung tinggi etika dan norma-norma politik yang menciptakan masyarakat adil, beradab, cinta damai, sejahtera dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan sebagaimana yang dipancarkan dalam tokoh Mgr. Soegijapranata, SJ dalam film Soegija. Apabila politisi dapat menciptakan masyarakat yang demikian, berarti para politisi tersebut menempatkan bahwa politik itu sebagai suatu panggilan hidupnya dan sekaligus melegitimasi-kan bahwa politik itu tidak semata hanya memuaskan syahwat kekuasaan tetapi menciptakan politik yang bermartabat. Sebagaimana sang pemahat yang berkarya dalam menghasilkan karya-karya seni yang luhur dan bermutu tinggi, demikianlah dalam dunia politik semestinya para politisi

“bermain sesuai etika politik” dalam setiap perhelatan pesta demokrasi untuk melahirkan karya-karya yang bermutu tinggi bagi masyarakat. Etika politik dan norma-norma budaya yang berakar dari keheningan mestinya mendapat tempat dalam diri setiap politisi untuk menangkap gerak batin masyarakat yang mengharapkan perubahan hidup yang lebih baik. Dalam menghadapi Pemilu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernuryangtinggalbeberapa saat lagi, diharapkan para politis partai dan kandidat mestinya menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan norma politik diatas segala-galanya. Kampanye yang saling menyudutkan dan mendiskreditkan lawan politik/kandidat, baik oleh para politisi partai pengusung calon gubernur dan wakilnya masingmasing maupun tim suksesnya memperlihatkan politik yang bermartabat. Untuk melahirkan politik bermartabat, maka perlu diciptakan suatu “Hening Politik” dimana setiap politisi berani mengambil sikap untuk merefleksikan dan meng-intropeksi diri dalam melihat misi dan visi politik yang sejati. Refleksi dan intropeksi tersebut setidaknya dapat membantu para politis untuk melihat “Sejauh manakah kepentingan masyarakat telah diperjuangkan?” dan “Sejauh manakah rakyat telah mengalami hidup yang layak?” Keberanian para politisi masuk dalam “Keheningan Politik” dengan meninggalkan kepentingan individu maupun kelompok partai demi kepentingan masyarakat dan bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya adiluhung merupakan perjuangan para politisi dalam menghadapi “kisruh politik” yang kerap kali terjadi dalam setiap perhelatan pesta demokrasi maupun dalam setiap suksesi pergantian kepemimpinan dalam masyarakat kita. Apakah ada keheningan politik tercermin dalam politisi kita dewasa ini? Semoga! ** * Penulis, Pemerhati Masalah Sosial; Alumnus S2 Sosiologi Untan.

Terbit 7 Kali Seminggu. Izin terbit Menteri Penerangan RI No. 028/SK/Menpen/SIUP/A7. Tanggal 3 Februari 1986. Per­setujuan Peru­bahan Nama No: 95A/Ditjend. PPG/K/1998 Tanggal 11­September 1998. Alamat Redaksi dan Tata Usaha: Jalan Gajah Mada No. 2-4 Pontianak 78121. Kotak Pos 1036. Fax. (0561) 760038/575368. Telepon Redak­si: (0561) 735070.Telepon Iklan/Pema­saran:735071. Hunting (Untuk seluruh bagian) Fax. Iklan 741873/766022. Email: redaksi@pon­tianakpost.com. Penerbit: PT.Akcaya Utama PERTAMA DAN TERUTAMA DI KALIMANTAN BARAT Press Pontianak. Pembina: Eric Samola, SH, Dahlan Iskan. Komisaris Utama: Tabrani Hadi. Direktur: Untung Sukarti. Pemimpin Re­daksi/Penang­gung Jawab: B Salman. Redaktur Pelaksana: Khairul­rahman, Muslim Minhard, Donatus Budiono, Basilius Sidang Redaksi: Abu Sofian, Surhan Sani, Mela Danisari, Yulfi Asmadi, Andre Januardi, Mursalin, Robert Iskandar, Efprizan. Sekre­taris Redaksi: Silvina. Staf Redaksi: Marius AP, U Ronald, Deny Hamdani, Budianto, Chairunnisya, M Kusdharmadi, Hari Kurniatama, Jawa Pos Group Hendy Irwandi, Pracetak/Artistik: A Riyanto (Koordinator), Grafis: Sigit Prasetyo, Ilustrator: Kessusanto. Fotografer: Timbul Mudjadi, Sando Shafella. Biro Singkawang: Zulkarnaen Fauzi (Jl. Gunung Raya No.15 Telepon (0562) 631912). Biro Sambas: (Jl P Anom Telp (0562) 392683) Biro Sanggau: Anto Winarno (Jl. Sudirman No. 4 Telp. (0564) 21323). Biro Ketapang: Achmad Fachrozi, (Jl. Gajahmada No. 172. Telp. (0534) 35514). Kabupaten Pontianak: Hamdan, . Biro Sintang: Wahyu Ismir. Pema­saran/Sirkulasi: Kiki Fredrik S; Iklan: Dewiyanti.S. Percetakan: Surdi. Devisi Event: Budi Darmawan. Jakarta: Max Yusuf Alkadrie. Harga Lang­ganan per 1 Bulan dalam kota Rp 80.000,- (luar kota tambah ongkos kirim). Tarif iklan: Per mm kolom hitam putih Rp 25.000,- spot colour Rp 30.000,- full colour Rp 37.000,- Iklan baris Rp 15.000,- per baris (minimal 2 baris, mak­­si­mal 10 baris) pem­bayaran di muka. Telepon Langganan/Pengaduan: 735071. Iklan: 730251. Perwakilan Jakarta: Jl. Jeruk Purut-Al-Ma’ruf No.4 Pasar Ming­gu, Jakarta Selatan 12560. Telepon: 78840827 Fax. (021) 78840828. Percetakan: PT.Akcaya Pariwara Pontianak. Anggota SPS-SGP ISSN 0215-9767. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

Pontianak Post


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.