Pontianak Post

Page 21

Pontianak Post

POTRET

RAPI Ketapang Kembali SETELAH sekian lama vakum, salah satu organisasi yang bergerak di bidang komunikasi dan informasi, Radio Antar Penduduk Indonesia Daerah 02 Kabupaten Ketapang, kini mulai menunjukan kembali eksistensinya. Hal tersebut diawali dengan didirikannya radio pancar ulang pada 1 Oktober 2011, dengan tujuan memberikan Bantuan Komunikasi (Bankom) RAPI Ketapang bekerjasama dengan berbagai instansi dan penengak hukum Polres Ketapang, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPK, Satpol PP, FKPPI, serta Pemuda Pancasila. RAPI Ketapang mengawali program kerja dengan memberikan bantuan komunikasi pada Hari Natal dan malam menyambut Tahun Baru 2012, di mana anggota dan simpatisan RAPI disebar di berbagai sudut Kota Ketapang, dengan posko pengendali berjumlah sembilan posko, dengan pasukan gabungan yang berkekuatan 680 personil. Salah satu anggota RAPI, Nirwan Ariyanto, mengatakan dengan kembalinya kepengurusan tersebut agar organisasi ini bisa membantu kinerja aparat hukum dan instansi terkait, terutama informasi keberadaan Kota Ketapang pada saat hari-hari besar, salah satunya hari besar keagamaan serta menanggulangi bencana alam dan lain sebagainya. “Dalam rencana kerja jangka panjang, RAPI Kabupaten Ketapang akan berusaha mendirikan radio pancar ulang di beberapa kecamatan, agar informasi dari kecamatan-kecamatan di perhuluan,” katanya. Dengan adanya radio pancar ulang tersebut, dia berharap agar segala informasi dan kondisi di kecamatan selalu termonitor. Dalam rencana kerja ini, RAPI Ketapang mendapatkan respon yang sangat baik oleh masyarakat di berbagai kecamatan seperti Sungai Melayu Rayak , Tumbang Titi, Marau, Tayap, Sandai, Manis Mata, bahkan mendapatkan respon dari masyarakat Kabupaten Kayong Utara. Dalam waktu dekat, menurutnya, RAPI akan membuat Tim URC Penanggulangan Bencana Alam yang akan dibentuk dalam waktu dekat ini. Dengan penuh semangat, diungkapkannya bahwa RAPI Ketapang akan membantu aparat hukum dan masyarakat agar selalu dalam keadaan kondusif. (ash)

ALE-ALE

Kecelakaan Sepeda Motor RUAS jalan Sungai Gantang arah Kelampai kembali memakan korban. Kamis malam (19/1) lalu sekitar pukul 19.15 WIB, dua buah sepeda motor bertabrakan tepat di simpang empat salah satu perusahaan kebun Kendawangan. Dalam kecelakaan itu, satu pengendara, Juanda (22) tewas di tempat. Menurut Kapolsek Kendawangan AKP Alber Manurung, kejadian bermula saat sepeda motor Suzuki F bernomor polisi KB 510 XX yang dikendarai korban menuju arah pulang dari Sungai Gantang ke Lukup Bantak, beroncengan dengan rekannya yang bernama Ujang (21). Namun di persimpangan jalan salah satu perusahaan perkebunan, tiba-tiba dengan kecepatan tinggi, muncul sepeda motor Mega Pro dengan No Polisi KB 2559 QY yang dikendarai Andar (23) dan rekannya, Doni S (21) yang tak lain adalah karyawan perusahaan perkebunan hendak menuju Sungai Gantang. Akibatnya, kecelakaan tidak bisa dielakkan lagi, sehingga merenggut nyawa Juanda denga kondisi luka yang cukup fatal. “Tiga korban lainnya yang juga mengalami luka serius langsung dibawa ke Puskesmas Kendawangan sesaat setelah tabrakan,” ujar Alber. (ash)

Iklan sebuah sarana yang paling efektif dalam memasarkan produk Anda.. Contact person:

BiroKETAPANG

(0534) 35514

KETAPANG

Selasa 24 Januari 2012

21

Pendopo Bupati Dihiasi Dua Ekor Naga 8 Februari, Imlek Bersama dan Eksibishi Barongsai KETAPANG – Dibanding tahun sebelumnya, malam Imlek di Ketapang lebih semarak. Tak hanya pesta kembang api yang mewarnai langit Ketapang, lampion merah terpasang di ruko-ruko milik warga Tionghoa, sehingga menambah indah Kota Ketapang di malam hari. Begitu juga dengan Pendopo Rumah Dinas Bupati Ketapang di Jalan KH Agus Salim. Sepekan terakhir, hiasan lampion dan dua ekor naga dipasang di teras bagian depan. “Memeriahkan Imlek, hiasan ini saya pilih dan beli sendiri ketika berkunjung di Serawak, Malaysia beberapa waktu lalu. Dua ekor naga yang dipasang melambangkan tahun naga,” ujar Bupati Ketapang Henrikus. Dipasangnya lampion dan dua ekor naga tersebut tentu saja dalam rangka memeriahkan Imlek dan Cap Goh Meh tahun 2012. Menurut Bupati, dalam memeriahkan kedua momentum tersebut, pada 8 Februari mendatang atau hari ke-20 dalam penanggalan Tionghoa, akan digelar Imlek Bersama. Pawai lampion juga akan dilepas dari Kompleks Pendopo Rumah Dinas Bupati Ketapang.

Pawai lampion yang sudah beberapa tahun terakhir dilakukan tersebut akan berkeliling di Kota Ketapang. Dan menambah semarak perayaan Imlek, digelar juga malam hiburan di Pentas Budaya Pendopo. Rencananya akan diundang artis ibukota yang bernuansa Tionghoa. “Apakah nanti yang hadir Titik Puspa atau Rani, atau yang lainnya, masih dalam tahap penjajakan. Dilakukannya malam hiburan dan seni budaya di Pentas Budaya Pendopo ini sesuai dengan motto Bupati dan Wakil Bupati Ketapang yang berupaya melayani dengan adil,” kata Henrikus. Menambah perayaan Imlek dan Cap Goh semakin bermakna, eksebishi barongsai dari Yayasan Bhakti Suci Pontianak juga akan tampil. Menurut Bupati, Ketua Yayasan Bhakti Suci Pontianak sudah mengontak Bupati untuk hadir memenuhi undangan panitia, agar tampil dalam eksebishi barongsai di Ketapang. Diterangkan Henrikus, setelah Pentas Budaya Pendopo Ketapang difungsikan pada malam tahun baru, secara kebetulan tak lama kemudian adanya perayaan Imlek dan Cap Goh Meh. Maka seni budaya Tionghoa yang mendapat kesempatan pertama menggunakan pentas tersebut untuk tampil. Bupati berharap seni budaya berbagai etnis di Ketapang juga memanfaatkan pentas tersebut untuk tampil menghibur masyarakat

ISTIMEWA

LAMPION DAN NAGA: Memeriahkan Imlek dan Cap Goh Meh, beragam lampion dan naga menghias rumah dinas Bupati Ketapang sejak sepekan terakhir. Bahkan rencananya, dari sini nantinya akan dilepas pawai lampion serta pelaksanaan Imlek Bersama.

Ketapang. Pendopo Bupati, kata Henrikus, adalah rumah rakyat. “Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo sifatnya hanya seni budaya, tidak yang bersifat ritual keagamaan, murni seni budaya yang tujuannya untuk mempererat bersama warga Ketapang,” tambah Bupati. Rencana pawai lampion dan Imlek Bersama dengan hiburan seni budaya Tionghoa tersebut dibenarkan Kabag Humas Setda Pemkab Ketapang Suhaimi. Demi mematangkan kegiatan tersebut, panitia pelaksana bersama SKPD sudah beberapa kali menggelar rapat yang dihadiri seluruh pemuka masyarakat

etnis Tionghoa. “Sesuai dengan visi dan misi Bupati Ketapang yang melayani masyarakat dengan adil, Bupati mengharapkan agar semua etnis yang ada di Ketapang dapat memanfaatkan Pentas Budaya Pendopo, baik etnis Melayu, Dayak, Tionghoa, Madura, dan lain-lain, dalam mementaskan seni budayanya,” kata Suhaimi. Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ketapang Yudo Sudarto menerangkan bahwa dalam mendukung berkembangnya sektor kepariwisataan di Kabupaten Ketapang, seni budaya

perlu didukung agar tetap lestari. Melalui seni budaya dapat memperat silaturhami dan kesatuan warga Ketapang. Persatuan dan kesatuan Ketapang yang multi etnis dan hidup membaur secara kondusif, menurut dia, selama ini perlu terus dipertahankan. Karena ini, diyakini dia akan menjadi modal yang kuat untuk membangun Ketapang lebih baik lagi. “Dalam merekat persatuan dan kesatuan, partisipasi dari paguyupan, perhimpunan, kelompok seni budaya multi etnis lainnya memeriahkan pawai lampion ini juga kita harapkan,” ujarnya. (PK)

Proaktif Pantau Fasilitator di Lapangan KETAPANG – PNPM Kabupaten Ketapang terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap para faslitatornya di setiap kecamatan. “Dengan adanya pengawasan yang lebih intensif ini diharapkan kinerja para fasilitator di lapangan dapat lebih baik,” ujar Abdul Kadir, koordinator fasilitator PNPM Kabupaten Ketapang. Di samping itu, Kadir mengatakan bahwa peningkatan

pengawasan juga bertujuan mengatisipasi agar kasus penyelewan dana PNPM oleh faslitator tidak kembali terulang. “Alhamdulillah, setelah kasus penggelapan dana PNPM Ketapang beberapa waktu lalu, saat ini, kinerja para fasilitator di setiap kecamatan lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya. Untuk memantau kinerja personilnya, PNPM Ketapang memiliki lima tim, di mana masing-masing kecamatan ditem-

patkan dua orang. Jumlah tersebut ditambah untuk kabupaten yang menempatkan tiga dan dua asisten. “Mereka bertugas untuk memastikan bahwa dana tersebut dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya,” terangnya. Meski telah berupaya meningkatkan kinerja personilanya, Kadir tidak memungkiri bahwa hingga saat ini pembangunan di Ketapang masih dirasakan jauh dari sempurna. Ini terjadi lan-

taran masih terdapat beberapa desa yang pembangunan sarana dan prasana infrastruknya masih sangat minim. Sebut saja daerah Ulu Sungai dan beberapa daerah pedalaman lainnya. “Kalau hanya sekadar mengandalkan dana dari PPNPM untuk pembanguan desa secara menyeluruh, itu memang tidak bisa, karena anggaran PNPM juga terbatas,” katanya. Karenanya, ke dapan pihaknya

akan menggandeng pemerintah daerah untuk bersama-sama menyusun perencanaan dalam melakukan pembangunan di suatu daerah. “Kalau tahun-tahun sebelumnya, dalam melakukan pembangunan PNPM dan pemerintah daerah berjalan sendirisendiri, sekarang kita akan coba terapkan pola integrasi, sehingga di harapkan hasil pembangunan bisa lebih optimal,” pungkasnya. (ash)

Garap Pertanian, Wujudkan Masyarakat Sejahtera KETAPANG – Ketahanan pangan tetap menjadi sektor penting dalam pembangunan di Kabupaten Ketapang. Mewujudkan ketahanan pangan di kabupaten ini, Bupati Ketapang Henrikus selalu memotivasi masyarakat untuk mengolah potensi yang ada di sekitarnya, termasuk pertanian. “Buat kelompok, ajukan bantuan ke pemerintah. Jika sudah

ada kelompok yang mengajukan bantuan alat pertanian, atau bibit, ternak, dan lain sebagainya, maka pemerintah daerah akan bantu,” kata Bupati beberapa waktu lalu. Bupati menginginkan, dengan mengolah lahan pertanian, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi bisa menjadikan masyarakat sejahtera atau menjadikan petani

berdasi. Karena itulah, dalam menggarap sektor pertanian, Bupati berusaha mendatangkan investor dalam menggerakan bidang pertanian dan holtikultura di daerah ini. Sementara itu Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ketapang Cornelius Syamsu Akhyar, dalam meningkatkan produksi pertanian, sejak tahun 2011 sejumlah bantuan

digulirkan pemerintah daerah. Bantuan-bantuan tersebut baik berupa bantuan langsung pada tahun 2011 seperti benih padi non hibrida sebanyak 250 ton, benih padi lahan kering sebanyak 51,22 ton, padi hibrida (15,62 ton), pupuk NPK (71,25 ton), padi sawah (8,74 ton), padi Gogo (3,7 ton), handtracktor (181 unit), power thresher (19 unit), hingga RMU atau penggiling

padi (8 unit). Demikian juga Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), di mana dari 12 gapoktan menjadi 15 gapoktan pada 2011. “Programprogram ini terus berlanjut untuk tahun 2012, di mana pemberdayaan sektor pertanian dan peternakan tujuannya untuk menjadikan petani dan masyarakat sejahtera,” tegasnya. (ads)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.