Pontianak Post

Page 16

metropolis

16

Pontianak Post

Jumat 21 September 2012

Solmadapar Demo Ajak Warga Golput

HARYADI/PONTIANAKPOST

AKSI GOLPUT: Mahasiswa tergabung dalam organisasi Solmadapar mengadakan unjuk rasa di Bundaran Untan, Kamis (20/9) pagi. Mereka menyerukan masyarakat untuk tidak menggunakan hak suara.

LIMBAH

Selesaikan Bersama KEPALA Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, masalah limbah di Kota Pontianak tidak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, butuh dukungan dan kerjasama semua pihak untuk mengatasinya. “Tidak hanya sekedar kita yang melakukan itu. Karena kalau cuma kita saja, jika perilaku masyarakat tidak berubah, maka akan percuma. Capek kita hanya mengurus itu saja. Jadi harus sama-sama,” katanya beberapa waktu yang lalu. Edi Kamtono Kota Pontianak yang dikenal sebagai kota seribu parit, seharusnya bisa Ke Halaman 15 kolom 5

Bandara Supadio Lengang PONTIANAK - Suasana di bandara Supadio Pontianak kemarin (20/9) pagi hingga siang lengang. Hanya sedikit terlihat penumpang yang terlihat di bandara terbesar di Kalbar tersebut. Bangku-bangku di depan bandara yang biasa ditempati penumpang banyak yang kosong. “Iya saya lihat dari pagi tadi sepi. Penumpang sedikit. Terutama yang mau berangkat,” ujar Sarwono, salah seorang pekerja di Bandara Supadio. Menurut Sarwono, kondisi ini berbeda dari hari-hari sebelumnya. Biasanya saat pagi, penumpang cukup banyak. Sarwono menduga, sepinya bandara karena para penumpang masih menggunakan

hak suara. “Nggak tahu pastinya kenapa. Mungkin karena hari ini pencoblosan. Penumpang mungkin masih nyoblos,” katanya saat ditemui pagi, sekitar pukul 09.00. Pada pagi itu menurut Sarwono ada 8 pesawat yang hendak ke Jakarta. 4 pesawat menginap sejak tadi malam, sementara 4 pesawat lain baru datang dari Jakarta. “Mungkin nanti siang baru akan bertambah penumpang setelah pencoblosan selesai,” ujar Sarwono memperkirakan. Kemarin, Kalimantan Barat melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Warga Kalbar yang memiliki hak memilih memberikan suaranya di TPS masing-masing. Tetapi tidak semua warga meng-

c

M

y

K

gunakan hak suaranya. Misalnya diakui Sucipto, salah seorang penumpang di Bandara Supadio. Saat ditemui warga asal Kubu Raya ini mengatakan dirinya hendak menuju ke Jakarta. Karena ada keperluan keluarga yang mendesak. Jadi dia terpaksa tidak menggunakan hak pilihnya. “Tiba-tiba harus ke Jakarta hari ini. Jadi nggak bisa milih,” ujarnya. Hal senada juga dikemukakan Puji Rahayu, penumpang lain. Puji hendak berangkat ke Bandar Lampung, juga karena ada urusan tertentu. “Kebetulan saya harus berangkat hari ini nggak bisa diundur besok. Jadi nggak apa-apalah kalau saya tidak mencoblos,” katanya.(her)

PONTIANAK - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Solmadapar mengadakan unjuk rasa di Bundaran Untan, Kamis (20/9) pagi. Para aktivis S olmApa hasil dari Pemiadapar tersebut menyerukan lukada? Tidak ada m a s y a r a k a t perubahan signifikan untuk tidak menggunakan di Kalbar. Kalbar maju hak suara alias hanya dari angka, golput. Menurut tetapi faktanya tidak para mahasiswa begitu. Di lapangan proses mekanisme pemilihan masih banyak misma s i h b e l u m kin, kesehatan masih transparan. “Keterbuburuk, dan ekonomi kaan informasi masih lemah” masyarakat masih minim. Ishak Vito Terutama tenhumas aksi tang pelanggaran-pelanggaran Pilkada yang terjadi. Kita juga tidak mendengar ada janji sanksi yang jelas pada mereka yang melanggar,” kata humas aksi Ishak Vito. Sebagai bentuk protes atas tidak transparannya proses pemilukada itu, kata Vito, mahasiswa menyerukan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Menurut Vito, banyak sekali pelanggaran yang terjadi selama proses Pilkada berlangsung. Seperti pelanggaran zona kampanye, adanya pejabat negara yang terlibat dalam kampanye, sebelum masa kampanye sudah ada baliho yang dipasang terlebih dahulu. “Bahkan ada di antara tim kampanye yang memasang kembali setelah diturunkan Panwaslu,” ujarnya. Dalam aksi itu, para mahasiswa membawa spanduk berisikan sejumlah tuntutan mereka. Mereka mengadakan aksi treatikal dengan mengecat tubuh mereka sehingga berwarna putih sebagai lambang golongan putih. “Dengan ini kami menyatakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur mestilah ditunda karena banyaknya hal yang belum sesuai dengan harapan rakyat,” ujar Vito. Solmadapar juga menuding tidak transparan pelaporan dana kampanye dan daftar kekayaan pada kandidat. “Proses penyelenggaraan belum mampu memastikan bersihnya harta kekayaan para kandidat dari tindak pidana, dan juga kampanye dari dana siluman,” katanya. Menurut Vito, masyarakat sulit membuktikan apakah dana kampanye dan harta kekayaan para kandidat berasal dari cara-cara yang halal atau haram. Hal ini menurut mereka karena lemahnya pengawasan atas dana kampanye. Solmadapar juga mengkritisi kepemimpinan hasil pemilukada yang tidak secara signifikan membawa perubahan di Kalbar. “Apa hasil dari Ke Halaman 15 kolom 5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.