Pontianak Post

Page 2

OPINI

2

Pontianak Post

l

Jumat 19 November 2010

Syarat-Syarat Pemimpin gagasan

P4 Relevan Diajarkan Lagi

+

SELASA lalu (9/11) Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama ”pulang kampung” ke Indonesia. Dia adalah presiden AS yangbisaberbahasaIndonesia.Sungguhluarbiasa,dalamkunjungan itu, dia mengingatkan kita tentang Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila yang sedikit demi sedikit mulai kita lupakan. Ke depan perlu kita pikirkan bersama penerapan prinsip Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuannya, kita tidak gampang diprovokasi yang ujung-ujungnya terjadi bentrok antarwarga, perang suku, tawur pelajar yang sering terjadi. Di sekolah dulu, kita diajarkan P4 (pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila). Rasanya P4 masih sangat relevan untuk diajarkan dan dihidupkan kembali. Tentu itu dilakukan dengan sejumlah perbaikan. Dengan begitu, generasi penerus bangsa ini diharapkan menjadi pribadi-pribadi yang tahu benar arti nasionalisme sehingga Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar dan bermartabat. (*) Ika Setyaningsih.

“Sesungguhnya orang yang paling baik engkau tugaskan adalah yang kuat lagi tepercaya,“ demikian ucapan putri Nabi Syu’aib yang dibenarkan dan diabadikan dalam Al Quran surah Al Qashash ayat 26. Satu waktu Abdullah bin Abbas bertanya kepada Khalifah Umar bin Khattab RA mengenai syarat – syarat yang harus dimilikiolehseorangpemimpin. Umarberkata“Diaadalah orang yang tegas tapi tidak sewenangwenang,lembuttapitidaklemah, murah hati tapi tidak boros, hemat tapi tidak kikir. Hanya orang seperti itulah yang layak menjadi pemimpin yang sejati.“ Menurut Abdullah bin Abbas, hanya Umar sendirilah yang memenuhisyarat-syarattersebut.Di zaman pemerintahan Umar bin Khattab,ketikamengangkatpara pejabat, maka yang pertama kali dilaksanakan adalah mencatat semua kekayaannya. Kalau sesudah itu terdapat kelebihan dari harta yang mereka miliki,

maka kebersihan pejabat demikian, patut diragukan. Segera diadakan pemeriksaan atas kekayaan mereka. Adakalanya kekayaan itu dirampas, dengan mengatakan kepada mereka. “Kami menugaskan kalian di daerah-daerah sebagai pejabat, bukan sebagai pedagang.“Dasar Umar adalah sabda Rasul SAW, “Barang siapa yang kami beri tugas melakukan suatu pekerjaan dan kepadanya telah kami beri rezeki (diberi imbalan berupa gaji atau lainnya ), maka apa yang diambil oleh selain itu adalah kecurangan.“ Seorang pemimpin harus hati-hati (wara) dalam menggunakan harta milik bersama (Negara). Kehatian-hatian ini penah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Antara lain ketika satu malam ia sedang melaksanakantugaskenegaraan dengan pelita milik Negara, kemudian tiba-tiba anaknya minta izin masuk untuk berdiskusi dengannya. Umar bertanya,

Oleh: Uti Konsen “Apakah masalah yang akan dibicarakan adalah masalah Negara atau masalah keluarga?“. “Masalah keluarga,“ jawab sang anak. Umar mematikan pelita yang dipakainya, dengan alasan minyak pelita itu dibiayai oleh Negara, maka tidak boleh digunakan untuk keperluan pribadi atau keluarga. Danarto, kolumnis, dalam tulisannya’ Pemimpin Bangsa ‘ mengatakan antara lain, “Syaratsyarat menjadi pemimpin itu cukup sederhana saja. Bahkan jika syarat-syarat itu harus diperas lagi supaya lebih sederhana , tinggallah satu, yaitu adil, dan itu cukup membuat alam semesta bersyukur. Jika seorang pemimpin bisa berlaku adil, niscaya bangsa ini memasuki zaman emas demokrasi yang ditandai dengan keadilan, kemakmuran dan kebenaran.“ Ungkapan keadilan dalam Al Quran hampir selalu berkaitan langsung dengan tugas dan amanat untuk memperhatikan kesejahteraan warga masyarakat, terutama orang-orangyangmenderitadan lemah posisinya, ujar AM. Fatwa dalam tulisannya ‘ Mustad’afin’. Menegakkan keadilan dalam Al Quran juga dikaitkan dengan tugas atau amanat yaitu titipan suci Tuhan berkenaan dengan kekuasaan memerintah. Maka yang pertama-tama harus dipenuhi oleh suatu kekuasaan

untuk mendapatkan legitimasi Islamialahmenjalankanamanat itu dengan cara menegakkan keadilan atau mewujudkan keadilan sosial sehingga tiada orang kelaparan di samping lainnya yang kekenyangan. Jabatan bukan hak pribadi ataupun turunan, tetapi ia hak masyarakat. Karena itu jangankan sogok, hadiah dalam kaitan jabatan pun terlarang menerimanya. Ketika seorang pejabat pada masa Nabi SAW menerima hadiah dan enggan menyerahkannya ke kas Negara, Nabi SAW bersabda “Cobalah dia duduk di rumah ibunya, apakah ia diberi hadiah?”. Wewenang mengelola adalah sesuatu yang berharga “empuk“ kata sebagian orang, sehingga boleh jadi ada yang salah langkah guna mendapatkannya. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda, “Demi Allah, kami tidak mengangkat sebagai pejabat yang (kasak kusuk) memintanya.“ Beliau juga berpesan, “Jangan kasak kusuk mencari jabatan karenabilaengkaumemperolehnya tanpa kasak kusuk, engkau akan dibantu Tuhan. Allah menurunkan malaikat mendungkung langkahmu.“ Jabatan adalahamanah.KetikaAbuDzar meminta jabatan, Nabi SAW bersabda, “Itu adalah amanah, ia adalah nista dan penyesalan di hari kemudian, kecuali yang menerimanya dengan hak ( sesuai aturan malinnya) dan menunaikan kewajibannya. “ Dalam salah satu sabdanya, beliau menyebut tiga dari dari

sekian sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin/pejabat, yaitu ketakwaan yang menangkal pelanggaran, kelapangan dada yang melahirkan simpati dan kemampuan memimpin sehingga menjadi “bapak bagi anak-anaknya“. Nabi Sulaiman AS, meski diberi kekuasaan besar oleh Allah, tidak lantas membuatnya lalai dan silau. Ia setiap harinya menerima para tamu dan memberi mereka makan berupa tepung halus. Sedangkan keluarganya sendiri yakni para isteri dan anak-anaknya diberi makan tepung kasar. Sementara itu, ia sendiri setiap harinya hanya makan gandum yang belum ditumbuk. Imam Ja’far Al-Shadiq pernah menjelaskan hakikat pengabdian. “Pertama, seorang abdi tidak menganggap apa yang berada di bawah genggaman tangan atau wewenangnya sebagai milik pribadi, karena yang dinamai abdi (hamba) tidak memiliki sesuatu. Dirinya pun adalah milik tuannya. Kedua, dia juga harus menjadikan segala aktivitasnya berkisar pada apa yang diperintahkan, atau menjauhi apa yang dilarang oleh tuannya. Ketiga, tidak memastikan sesuatupun kecuali setelah ada izin dari yang diabdi.“ Di zaman reformasi ini banyak sekali penguasa , pejabat atau pengusaha yang dihujat rakyat karena menimbun harta haram. Mereka dicaci dan dicerca,Betapa malangnya. Wallahualam.

+

+

+

Iklan sebuah sarana yang paling efektif dalam memasarkan sebuah produk.. Contact person:

0561 735071

Terbit 7 Kali Seminggu. Izin terbit Menteri Penerangan RI No. 028/SK/Menpen/SIUP/A7. Tanggal 3 Februari 1986. Per­setujuan Peru­bahan Nama No: 95A/Ditjend. PPG/K/1998 Tanggal 11­September 1998. Alamat Redaksi dan Tata Usaha: Jalan Gajah Mada No. 2-4 Pontianak 78121. Kotak Pos 1036. Fax. (0561) 760038/575368. Telepon Redak­si: (0561) 735070.Telepon Iklan/Pema­saran:735071. Hunting (Untuk seluruh bagian) Fax. Iklan 741873/766022. Email: redaksi@pon­tianakpost.com. Penerbit: PT.Akcaya PERTAMA DAN TERUTAMA DI KALIMANTAN BARAT Utama Press Pontianak. Pembina: Eric Samola, SH, Dahlan Iskan. Komisaris Utama: Tabrani Hadi. Direktur: Untung Sukarti. Pemimpin Re­daksi/Penang­gung Jawab: B Salman. Redaktur Pelaksana: Khairul­rahman, Muslim Minhard, Donatus Budiono, Basilius Sidang Redaksi: Abu Sofian, Surhan Sani, Mela Danisari, Yulfi Asmadi, Andre Januardi, Mursalin, Robert Iskandar. Sekre­taris Redaksi: Silvina. Staf Redaksi: Marius AP, U Ronald, Efrizan, Deny Hamdani, Budianto, Chairunnisya, M Kusdharmadi, Hari KurJawa Pos Group niatama, Hendy Irwandi, Pracetak/Artistik: A Riyanto (Koordinator), Grafis: Sigit Prasetyo, Ilustrator: Kessusanto, Sigit. Fotografer: Timbul Mudjadi, Sando Shafella. Biro Singkawang: Zulkarnaen Fauzi (Jl. Gunung Raya No.15 Telepon (0562) 631912). Biro Sambas: Thoriq (Jl P Anom Telp (0562) 392683) Biro Sanggau: Anto Winarno (Jl. Sudirman No. 4 Telp. (0564) 21323). Biro Ketapang: Andi Chandra, (Jl. Gajahmada No. 172. Telp. (0534) 35514). Kabupaten Pontianak: Hamdan, . Biro Sintang: Mustaan, Budiman. Pema­saran/Sirkulasi: Kiki Fredrik S; Iklan: Dewiyanti.S. Percetakan: Surdi. Devisi Event: Budi Darmawan. Jakarta: Max Yusuf Alkadrie, Bank: BPD Kalbar, BEII, Bapin­do. Harga Lang­ganan per 1 Bulan dalam kota Rp 65.000,- (luar kota tambah ongkos kirim). Tarif iklan: Per mm kolom hitam putih Rp 25.000,- spot colour Rp 30.000,- full colour Rp 37.000,- Iklan baris Rp 15.000,- per baris (minimal 2 baris, mak­­si­mal 10 baris) pem­bayaran di muka. Telepon Langganan/Pengaduan: 735071. Iklan: 730251. Perwakilan Jakarta: Jl. Jeruk Purut-Al-Ma’ruf No.4 Pasar Ming­gu, Jakarta Selatan 12560. Telepon: 78840827 Fax. (021) 78840828. Percetakan: PT.Akcaya Pariwara Pontianak. Anggota SPS-SGP ISSN 0215-9767. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

Pontianak Post

cmyk


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.