Pontianak Post

Page 20

cmyk

20

Pontianak Post

l

Sabtu 18 April 2009

Problem Ban di Depan Mata

+

REUTERS/ Aly Song

TIM Brawn : Tim Brawn -Mercedes mendorong mobil yang digunakan Jenson Button usai sesi latihan kemarin.

Masih Button SHANGHAI - Brawn-Mer­ cedes tampaknya masih harus dijagokan di Grand Prix Tiongkok, di Sirkuit Shanghai, akhir pekan ini. Dalam babak latihan kemarin, Jenson Button kembali menguasai daftar catatan waktu. Dia melahap lintasan sepanjang 5,451 km tersebut dalam 1 menit dan 35,679 detik. Rekan Button, Rubens Barrichello, menegaskan kecepatan Brawn tersebut dengan menempati urutan ketiga. Pasangan Brawn ini dipecah oleh andalan Williams-Toyota, Nico Rosberg. Asal tahu saja, catatan latihan Button ini sudah setengah detik lebih cepat dari pole position tahun lalu, yang dicatat oleh Lewis Hamilton! Dengan kecepatan latihan ini, tentu Button memasang target tinggi di Shanghai. Minimal, dia ingin mengulangi sukses dua

+

lomba pertama, meraih pole position. “Tentu saja kita ingin meraih pole. Ketika kita berada di depan, kita akan terbebas dari masalah pada tikungan pertama,” ucapnya. Button mengaku Shanghai adalah sa­ lah satu sirkuit favoritnya. “Bahkan saat memakai mobil yang sulit, saya biasanya meraih hasil baik di sini,” tandasnya. Meski ada dua pekan break antara GP Malaysia dan Tiongkok, ternyata belum ada per­ geseran peta kekuatan di Shanghai. Brawn masih cepat, begitu pula Williams-Toyota, Red BullRenault, dan Toyota. Yang agak berbeda adalah Ferrari dan McLaren-Mercedes. Bila pada dua lomba pertama Ferrari cenderung lebih unggul, di Shanghai kemarin McLarenMercedes yang terkesan lebih meyakinkan. Lewis Hamilton

sempat menjadi yang tercepat pada sesi pertama, sebelum melorot ke urutan belasan pada sesi kedua. Di Shanghai, McLaren memang membawa paket aerodinamika baru. Termasuk sebuah winglet (sayap) kecil pada bagian diffuser. Ini merupakan langkah pertama setelah desain double-decker seperti yang dipakai Brawn dinyatakan legal oleh sidang FIA. Dalam waktu dekat, jangan heran kalau McLaren --dan timtim lain-- mengadopsi penuh diffuser ala Brawn. Usai latihan, Hamilton dan Kovalainen mengaku upgrade di Shanghai memberi dampak positif. Secara instan mobil MP4-24 menjadi lebih stabil. “Kami masih harus banyak kerja untuk menemukan balance terbaik. Tapi mobil kami langsung terasa lebih stabil,” ungkap Kovalainen.

Sementara itu, Ferrari datang ke Shanghai dengan susunan tim beda. Setelah tampil buruk pada dua lomba pertama, beberapa personel dirotasi. Luca Baldisseri, yang biasa mendampingi tim di sirkuit, kini diberi tugas di markas. Di Shanghai, Ferrari juga memutuskan untuk tidak memasang KERS (kinetic energy recovery system), yang masih diragukan ketahanannya. Setelah latihan, hasilnya belum positif. Felipe Massa dan Kimi Raikkonen terpuruk di urutan 12 dan 14. Massa terang-terangan mengomel soal performa mobil. Dia bilang performa semakin menurun, sementara secara aerodinamika mobil F60 belum menunjukkan progres. Bos tim, Stefano Domenicali, mencoba menjaga ketenangan. “Kami berada dalam situasi sulit. Kami harus mencoba untuk terus tenang dan bekerja keras dalam segala bidang,” pungkasnya.(aza)

Ban super soft yang dibawa Bridgestone tampaknya benar-benar menjadi momok bagi para pembalap. Seperti ketika di Australia, kemarin banyak yang mengeluhkan ketahanan ban paling lunak tersebut. Saat latihan Grand Prix Tiongkok kemarin, ban super soft (yang memakai lingkaran hijau di bagian samping) terbukti menjadi yang terbaik untuk mengejar catatan waktu. Namun, ban itu terkoyak begitu cepat. Butiran-butiran karet yang terlepas sampai “mengotori” lintasan dan beterbangan mengenai helm para pembalap. Sesuai aturan, dalam lomba nanti para pembalap harus memakai kedua jenis ban yang tersedia (super soft dan medium). Karena itu, saat latihan, kebanyakan tim memfokuskan diri pada cara pemakaian ban terbaik (mencari kompromi setelan terbaik). Termasuk Brawn-Mercedes. “Fokus utama kami adalah ban yang paling lunak. Mencari cara terbaik untuk menggunakannya saat kualifikasi dan lomba nanti,” kata Ross Brawn, bos tim. Jenson Button, pembalap tercepat saat latihan kemarin, termasuk yang mengeluhkan ban lunak tersebut. Begitu pula Robert Kubica, bintang BMW-Sauber. “Ban (lunak) terlalu fragile,” katanya. Yang menanggapi ban itu paling positif justru Ferrari. “Ban (lunak) itu berfungsi lebih

baik daripada ketika di Australia,” kata Kimi Raikkonen. Dalam kualifikasi hari ini, ban super soft itu pasti akan menjadi ban pilihan. Namun dalam lomba yang berlangsung 56 lap Minggu besok, akan sangat menarik untuk memperhatikan kapan ban itu dipakai.Apakah di awal lomba, atau di akhir lomba. Kalau salah pilih, lomba bisa berantakan. (aza)

Hasil Latihan GP Tiongkok (Sesi Kedua)

1. J.Button, Brawn-Mercedes 2. N.Rosberg, Williams-Toyota 3. R.Barrichello, Brawn-Mercedes 4. M.Webber, Red Bull-Renault 5. S.Vettel, Red Bull-Renault 6. J.Trulli, Toyota 7. K.Nakajima, Williams-Toyota 8. T.Glock, Toyota 9. H.Kovalainen, McLaren-Mercedes 10. S.Bourdais, Toro Rosso-Ferrari 11. A.Sutil, Force India-Mercedes 12. F.Massa, Ferrari 13. L.Hamilton, McLaren-Mercedes 14. K.Raikkonen, Ferrari 15. S.Buemi, Toro Rosso-Ferrari 16. N.Piquet Jr., Renault 17. R.Kubica, BMW-Sauber 18. N.Heidfeld, BMW-Sauber 19. F.Alonso, Renault 20. G. Fisichella, Force India-Mercedes

1:35,679 1:35,704 1:35,881 1:36,105 1:36,167 1:36,217 1:36,377 1:36,548 1:36,674 1:36,800 1:36,829 1:36,847 1:36,941 1:37,054 1:37,219 1:37,273 1:37,491 1:37,544 1:37,638 1:37,750

+

Prospek Suram tanpa Garnett Boston Celtics adalah juara bertahan NBA. Mereka juga mampu meraih rekor istimewa, 62-20, dalam musim reguler yang baru berakhir. Namun, prospek mereka untuk mempertahankan gelar terkesan suram. Pasalnya, kemungkinan besar mereka akan menjalani babak playoff tanpa “sang pemimpin,” Kevin Garnett. Pemain 211 cm itu masih akan absen gara-gara kondisi lutut kanannya belum memungkinkan untuk tampil. Selama dua bulan terakhir, Garnett sudah berkutat dengan lutut tersebut. Dia mengalami cedera tendon pada 19 Februari lalu, saat bertanding melawan Utah Jazz. Setelah absen 13 game, dia kembali bermain empat kali dengan batasan waktu (sekitar 17 menit per pertandingan). Kemudian, Celtics mengistirahatkannya lagi sampai akhir musim reguler, dengan harapan dia pulih saat playoff. Ternyata, hingga kemarin kondisinya belum memungkinkan. Secara resmi, dia tidak akan tampil pada game pertama melawan Chicago Bulls. Setelah itu masih tanda tanya. Namun, bagi pelatih Celtics Doc Rivers, di matanya Garnett bakal absen sepanjang playoff. “Saya tidak melihat (bagaimana dia bisa tampil). Semoga saja saya salah, tapi saya benar-benar tidak yakin,” katanya seperti dikutip Associated Press. Rivers mengaku sudah menguji Garnett saat latihan. Tapi setelah 20 menit, lutut Garnett bermasalah. Dia pun langsung diistirahatkan. “Dia sudah mencoba segala cara untuk kembali ke lapangan. Kita semua bisa melihat kalau dia mencoba menutupi rasa sakit,” ungkap Rivers. Soal cedera ini, Garnett sama sekali

NBA

Kevin Garnett

tak mau bicara. Bisa dibayangkan, betapa kecewanya pemain yang dikenal sebagai pekerja keras dan orang yang tak mau menyerah itu. Rekan-rekannya juga merasa kecewa. “Saya merasa sedih untuk dia. Ini (babak playoff, Red) adalah yang masamasa yang paling kita nantikan,” kata Ray Allen, penembak jitu Celtics. Masalah Celtics bukan hanya di lapangan. Kamis lalu (kemarin WIB), juga muncul berita buruk dari tingkat manajemen. Danny Ainge, general manager yang membangun kekuatan Celtics saat ini, harus masuk rumah sakit karena stroke ringan. Dia harus opname beberapa hari, tidak bisa menemani tim berjuang saat playoff. Meski dilanda kabar buruk, barisan Celtics masih menghadapi playoff dengan positive thinking. Kata Ray Allen, kalau nantinya masih mampu merebut gelar, maka rasa puasnya akan berlipat ganda. “Sekarang kami harus menemukan formulanya (untuk kembali juara, Red). Kami tak sabar menjalaninya,” tandas Allen. Pihak lawan sendiri tak mau meremehkan Celtics. Chicago Bulls tetap akan memperhitungkan Garnett. “Kami tahu dia seperti apa. Kalau kakinya patah pun dia akan mencoba bermain,” kata Derrick Rose, point guard muda Bulls.(aza)

+

cmyk


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.