Pontianak Post

Page 21

Minggu, 17 Oktober 2010

Lapor Perkosaan Tapi Suka Sama Suka PONTIANAK—Kejahatan asusila atau perkosaan di kota Pontianak karena pengaruh busana korban, berdasar data kepolisian di kota Pontianak minim terjadi. Ketimbang atas dasar suka sama suka. Dimana salah satu pihak merasa keberatan perbuatan laki-laki maupun perempuan lalu mendatangi kantor polisi dengan aduan kasus perkosaan. Demikian kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak Komisaris Sunario. Menurut dia, menghindari menjadi korban pemerkosaan ada baiknya memperhatikan busana. Sebab penggunaan busana mini dapat mengundang pelaku kejahatan. Pantauan Pontianak Post, kini memang banyak dijumpai kaum hawa saat berada di tempat umum menggunakan pakaian agak seronok. Yakni celana hot pant dan baju tank top. Mereka tampak leluasa seperti tanpa sadar secara tidak langsung dapat menjadi pengundang kejahatan perkosaan. Kasat menjelaskan, kasus perkosaan yang masuk ke polisi seakan menjadi modus pemerasan. Sebab, dalam banyak kasus, korban enggan memberikan keterangan lanjutan saat dibutuhkan. Karena pihak pelapor maupun telapor memilih bersepakat berdamai tanpa sepengetahuan pihak kepolisian. sehingga sedikit banyak sangat menggangu penyelidikan. “Ini banyak kasus,” katanya. Dia menambahkan, pelaporan kasus perkosaan dibuat biasanya akibat tidak tercapai kesepakatan antara pihak lakilaki dan perempuan. Meskipun keduanya menjalin hubungan atas dasar suka sama suka. Tapi, karena terlapor tidak dapat memenuhi permintaan pelapor, kasusnya menjadi berujung di kantor polisi. Sementara pihak pelapor sudah hamil karena hubungannya dengan terlapor. Namun mengklaim sebagai korban perkosaan. “Ini yang sulit,” kata Kasat. Kasat juga mengungkapkan, marak kasus di kalangan remaja telah terjebak dunia prostitusi dengan ikut bertransaksi layaknya sudah profesional. Hal itu, lanjut Kasat, juga berat, sebab banyak kasus tersebut menjadi aduan laporan perkosaan. u Ke Halaman 27 kolom 6

Tumbuhkan Rasa Bela Negara PONTIANAK-Keberadaan Kodam XII/Tpr merupakan kebutuhan dalam penyusunan stratetegi aspek darat, guna penataan organisasi dilingkungan TNI-AD, yang dilakukan melalui berbagai pertimbangan dan pengkajian secara cermat dan seksama. Ditinjau dari strategi pertahanan aspek darat, letak geografis wilayah Kalimantan Barat yang berbatasan darat dengan negara tetangga, Moeldoko membuat daerah ini begitu terbuka dan rawan terhadap ancaman dan potensi konflik. u Ke Halaman 27 kolom 5

Motivator Keamanan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Sukrawardi Dahlanmengingingkan keluarga besar kepolisian dapat menjadi motivator dalam kehidupan bermasyarakat. Serta sebagai dinamisator untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kambtibmas). “Keluarga besar keSukrawardi Dahlan polisian harus menjadi contoh masyakarat. Dalam menciptakan keamanan maupun ketertiban. Sekaligus motivator keamanan dalam

metroPOLIS Pontianak Post

21

EKSIBISIONIS ATAU TREND ? Berpakaian Minim Tiru di Media Cetak

Butuh Pengakuan Eksistensi

Tidak sulit menemukan remaja maupun orang dewasa yang berpakaian terbuka di pusat perbelanjaan. Mulai dari celana sangat pendek hingga pakaian dengan belahan dada rendah atau tak menutup pusar. Tak ada rasa risih walaupun beberapa bagian tubuh dapat dilihat orang ramai. Bagaimana pendapat remaja maupun orangtua dengan cara berpakaian seperti itu?

SEIRING perkembangan zaman, model pakaian juga mengalami perubahan. Hal tersebut juga berpengaruh kepada remaja, dimana model pakaian mereka saat ini mengikuti trend yang ada. Salah satunya adalah pakaian yang menampakkan aurat seperti celana Hot Pant dan baju Tank Top. Bahkan saat ini celana pendek seperti Hot Pants tidak hanya digunakan untuk acara-acara yang santai saja,

PONTIANAK—Muncul anggapan bahwa remaja yang mengenakan pakaian minim dan menonjolkan lekuk tubuh termasuk eksibisionis. Namun anggapan ini dibantah psikolog, Desni Yuliarni. “Remaja berpakaian minim bukan exhibitionism,” ujar Desni kemarin. Menurutnya, exhibitionism ini merupakan kecenderungan terus menerus memamerkan bagian tubuh, biasanya alat kelamin untuk mencapai kegairahan atau kepuasan tertentu. Kasusnya seperti seorang pria yang mengenakan celana panjang. Saat ada wanita yang melintas di dekatnya, pria tersebut melorotkan celana dan menunjukan alat kelaminnya. “Biasanya untuk mencapai kepuasan seksual,” katanya. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara kanak-kanak dan dewasa. Umumnya dimulai usia 12 tahun dan berakhir pada awal dua puluhan tahun. Pada masa remaja, anak lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah bersama teman sebaya mereka. Teman sebaya sangat berpengaruh terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan, dan prilaku remaja. Apabila seorang remaja bergaul di lingkungan yang memprioritaskan peniampilan dan gaya berpakaian, ia akan mengikuti gaya tersebut agar diterima dan eksis dalam pergaulannya. Tingkah laku atau sikap dan dihargai teman-temannya dalam kelompok sepermainan dianggap sebagai suatu pengakuan terhadap superioritas.

u Ke Halaman 27 kolom 5

u Ke Halaman 27 kolom 5

Chairunnisya, Pontianak Lima remaja bergerombol di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Pontianak. Mereka berdiri sambil berbincang. Sesekali mengomentari pakaian di etalase salah satu toko yang ada di pusat perbelanjaan tersebut. Diperkirakan mereka berusia belasan tahun. Kendati demikian, cara berpakaianmereka Sekarang yang cukup berani. Ada menulis style di yang mengenakan pendek koran atau ma- celana sebatas paha dan jalah siapa? Orang tank top. Kulit mudewasa juga kan. lus mereka pun terlihat. Ada juga Lihat saja sebagian yang mengenakan besar pakaiannya celana sebatas luterbuka. Ya kita tut, dengan baju kaos berkerah lebikut saja” ar dan agak rendah sehingga menamVarni pakan belahan dada. Tak sedikit pun ada rasa canggung. Dengan santai berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan. Walaupun beberapa mata memandang mereka. Gaya berpakaian para remaja ini mengundang kekhawatiran dari orangtua. Salah satunya u Ke Halaman 27 kolom 1

Hal tersebut tidak bisa dilihat dari nilai sosial. Meskipun sementara orang beranggapan tidak sesuai dengan nilai sosial” Donatianus

Perlu Bimbingan Orang Terdekat

Menunggu Juknis BOS MULAI tahun 2011 dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan dimasukkan sebagai dana transfer daerah. Dana nondekonsentrasi ini tidak lagi dikelola oleh pusat maupun provinsi, tetapi langsung masuk ke dalam Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD). Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Arif Joni Prasetyo, kepada Pontianak Post, Sabtu (16/10). Namun, sambungnya, hingga saat ini Dinas Pendidikan dan DPRD belum menerima petunjuk teknis (juknis)

terhadap hal itu. “Juknis ini penting untuk menentukan mekanisme penganggaran dan realisasi. Berapa besar dana yang akan ditransfer tidak masalah. Karena dana BOS berdasarkan rasio jumlah siswa,” katanya. Dia berharap, juknis BOS paling telat pertengahan November harus sudah keluar. Disamping karena diperlukan dalam pembahasan, juga karena Januari 2011 dana tersebut harus sudah bisa direalisasikan.

Arif Joni Prasetyo

u Ke Halaman 27 kolom 5

Usai Nyanyi Kena Hajar PONTIANAK—Seorang pria bernama Acai, 43, mengalami luka bocor di bagian kepala akibat menjadi sasaran pengeroyokan, Jumat (5/10) tengah malam di sebuah kafe di jalan Budi Karya Pontianak. Seorang pelaku pengeroyokan sudah diamankan pihak berwajib. Kini kasusnya masih terus dikembangkan. Pengeroyokan bermula, saat Acai mengunjungi kafe yang menyediakan musik untuk karaoke. Ketika mengambil kaset lagu yang ingin dinyanyikan, sebelum pulang Acai diminta teman-temannya kembali menendangkan lagu. Warga Gang Kamboja Jalan Imam Bonjol ini pun menyanggupi pemintaan tersebut. Usai membawakan lagu,

Acai didatangi Jm. Jm langsung menarik Acai keluar dari kafe . Tanpa kompromi, Jm langsung menghajar Acai. “Saya tidak tahu apa penyebabnya, dia (Jm, red) menghajar saya,” kata Acai. Tidak sampai di situ, rekan Jm yang lain tak mau ketinggalan. Dia ikut menghajar Acai dengan tangan kosong. “Saya tidak tahu, kepala saya dipukul pakai apa. Sebab dia mukul dari belakang. Sedangkan teman mereka yang lain, menghajar rusuk saya,” ujar Acai sambil menahan sakit. Sementara salah seorang teman Jm, dari arah belakang memukul kepala Acai dengan sebuah benda yang mengakibatkan kepala Acai bocor. u Ke Halaman 27 kolom 5

SUTAMI/PONTIANAK POST

LAPORAN: Acai (43) saat membuat laporan ke pihak berwajib

Jalan Paralel Perbatasan

Tunggu Perpres 2011 Dibangun PONTIANAK— izin pelepasan kaPembangunan jawasan dari Menlan paralel yang teri Kehutanan. menghubungkan Menurut Jakius, ujung barat dan jika persetujuan ujung timur pertata ruang dan prebatasan Indonepres sudah selesai sia-Malaysia di maka tinggal pelaKalimantan Barat ksanaan pembandiharapkan sudah gunannya. ”Tidak bisa dilakukan ada lagi kendala. tahun 2011. Yang penting ada Kepala Dinas dasar hukumnya Jakius Sinyor Pekerjaan Umum dulu. Baru nanti Kalimantan Barat Jakius Sinyor masuk ke kebijakan antarmengatakan, perecanaan tata departemen,” katanya. ruang dan wilayah untuk itu Pembangunan jalan paralel sudah disampaikan Pemerintah perbatasan yang dimulai dari Provinsi Kalbar ke pemerintah Paloh, Jagoi Babang, Entikong, pusat. Balai Karangan, Senaning, ”Kami harap, 2010 penetapan hingga Nanga Badau, Kapuas tata ruang perbatasan sudah Hulu diperkirakan menelan selesai serta sudah ada Pera- dana lebih dari Rp10 triliun turan Presiden untuk itu,” kata dengan panjang sekitar 800 kiJakius, diwawancarai belum lometer. Jalan yang akan dibanlama ini. Provinsi Kalimantan gun rencananya menggunakan Barat juga telah mengusulkan standar internasional. ke pusat agar jalan paralel terseSementara itu untuk rencana but berstatus strategis nasional pembangunan Jembatan Tayan, sehingga bisa dibiayai dana dari kata Jakius, masih tetap berjalan. pusat dan daerah. “Sekarang sudah masuk ke jalan Jalan paralel perbatasan akses. Mungkin untuk konstrukmemerlukan Perpres karena si jembatan dilaksanakan 2011,” akan melalui sejumlah hutan katanya. lindung yang membutuhkan u Ke Halaman 27 kolom 5

u Ke Halaman 27 kolom 1

Belum Kembali Sejak 27 September 2010 hingga sekarang Riska Ananda pelajar SMK 1 Pontianak meninggalkan rumah, menurut keterangan anggota keluarga, dara kelahiran 1994 ini meninggalkan rumah sejak tanggal 27 September 2010 sekitar pukul 6.30 WIB, dengan menggunakan pakaian sekolah. Bagi siapa saja yang menemukan puteri dari Syahmada ini bisa langung menghubungi Riska Ananda pihak keluarga yang bersangkutan dengan alamat di Jalan Komyos Sudarso Gang. Kayu Manis 2 No.50 Pontianak. Atau bisa langsung menghubungi no Telepon/HP di 081345399182 atau 085654584071. (ash)

Dari Demo Masak, Ala Chef

Membuat Masakan Enak dan Terkesan Mewah Satu lagi agenda yang digelar tabloid Koki group Jawa Post yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya peserta hanya bisa melihat, namun kali ini para peserta bisa praktek langsung menjadi koki yang tidak kalah dengan chef-chef di restoran maupun di hotel-hotel berbintang. Dimana hasilnya para peserta bisa mencoba membuat home industri di rumah masing dan pastinya bisa meningkatkan pendapatan keluarga. AGUSTINAH Pontianak

MAHMUD/PONTIANAK POST

KOKI: Miechele dari majalah Koki membagi tips dan trik memasak pada peserta home industry class pontianak yang rata-rata adalah ibu rumah tangga di Kapuas palace (16/10).

Area pool side Hotel Kapuas Palace, Sabtu (16/10) sekitar pukul 09.00 hingga pukul 14.00 dipenuhi para ibu-ibu dan perempuan dewasa, mereka datang dari kota Pontianak bahkan ada yang datang dari luar kota Pontianak seperti Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dan Kebupetan Singkawang untuk melihat serta mempraktekkan pelajaran memasak yang diberikan oleh chef Mieychel dari tabloid koki serta chef Kapuas Palace sendiri yang dalam hal ini diwakilkan oleh Chef Toni. Pontianak merupakan kota yang ke 17 yang dihadiri Tabloid Koki untuk memberikan cara membuat masakan ala chef, yang selama ini hanya di resep, namun sekarang peserta yang semuanya perempuan ini bisa menikmati langsung bagaimana membuat masakan yang enak dan terkesan mewah di rumah setelah agenda tersebut. u Ke Halaman 27 kolom 1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.