Pontianak Post

Page 4

Tahukah

Anda?

4

Sumber: The Telegraph, survei dilakukan pada 2.000 pasangan di Inggris.

L O V E

Suami

‘Care’ Pekerjaan Rumah Tangga EMILIKI seorang suami y a n g senantiasa membantu istri ketika di rumah adalah impian bagi setiap wanita yang sudah berumah tangga. Tapi kenyataannya, tak semua wanita beruntung mendapatkan tipe pria yang seperti diinginkannya. Jika selama ini anggapan awam bahwa pekerjaan rumah hanya boleh dilakukan oleh para ibuibu saja, well pemikiran itu jelas salah. Rumah tangga adalah bahtera yang dibangun sepasang suami istri, di mana di dalamnya susah senang dijalani bersama, termasuk mengatasi semua pekerjaan rumah. Beberapa pria mungkin merasa itu bu-

M

Delapan di antara sepuluh pasangan mengaku tak pernah lagi berciuman sebelum tidur. Satu di antara sepuluh pasangan tidur terpisah demi mendapat istirahat yang berkualitas. Satu di antara empat pasangan bertengkar di tempat tidur karena salah satu di antara mereka dirasa mengganggu waktu tidur pasangannya.

kan tanggung jawabnya, dan sebagai istri, Anda pun juga tak pernah meminta dia untuk membantu. Alasan utama, Anda takut untuk mengatakannya. Sri Rahayu misalnya, wanita 42 tahun ini memiliki seorang suami yang tak pernah membantunya saat di rumah. Segala pekerjaan rumah, baik dari

L I F E

Pontianak Post Sabtu 3 November 2012 Agus Handini, M.Psi, Psikolog

memasak, menjaga anak, membersihkan rumah, semuanya dilakukan oleh dirinya. Ketika ditanya tentang apa yang dilakukan menghadapi sikap suami demikian? Ibu 3 anak warga Tanjungpura Pontianak ini menjawab, bahwa yang dilakukannya hanya diam dan berharap agar suatu saat suaminya dapat mengerti dengan keadaannya. “Terkadang saya jengkel juga dengan tingkah suami yang santai begitu, berharap dia bisa berubah dan mau sedikit-dikit membantu pekerjaan rumah. Tokh bukan hanya dia saja yang bekerja, saya juga bekerja untuk menambah kaskas pemasukan rumah tangga. “Tapi mau diapakan lagi, mungkin ini sudah takdir seorang istri harus melayani suami sebaikbaiknya, biar bisa masuk surga katanya,” tambah Sri menghibur dirinya. Lain halnya dengan Siti Harningsi. Warga Tanjung Raya 1 ini merasa bahagia memiliki suami yang sangat pengertian. Terkadang ketika ada waktu luang, suaminya membantu membereskan

pekerjaan rumah tangga. “Mungkin suami ngeliat saya kecapean mengerjakan tugas rumah sendiri, sehingga dia ikut membantu juga. Tapi saya yang justru kasihan ngeliatnya saat harus nyuci, memasak dan menjaga anak,” bebernya. Namun karena itu merupakan inisiatif suaminya sendiri, sehingga ia merasa terharu juga dengan sang suami yang masih mau turun tangan meski capek setelah pulang bekerja. Biasanya untuk mengomunikasikan semuanya, mereka akan melakukan hal yang menyenangkan. Salah satunya adalah jalan-jalan. “Dengan melakukan halhal yang menyenangkan, maka proses penyampaian pesan kepada suami akan lebih lancar, mengingat lelaki khan lebih sensitif apabila diajak melakukan hal-hal yang menyenangkan,” imbuh wanita 38 tahun tersebut. Intinya, suatu keluarga yang bahagia hidup didasari oleh cinta. Jadi, lakukan semua dengan bumbu cinta, dan Anda akan menuai jutaan rasa bahagia. (rahmat sudiro)

Hindari Kata Kasar, Sisipkan Sentuhan ADA beberapa trik dari WomanOnly untuk memberi inspirasi bagi Anda bagaimana mengajak suami untuk melakukan pekerjaan rumah bersama-sama, tanpa menimbulkan pertengkaran atau selisih paham. Raih tangannya dengan lembut dan katakan, “Hmm... suamiku tercinta, aku butuh bantuan tanganmu sebentar nih. Tolong bantu selesaikan cucian piring di belakang ya, sementara aku bersih-bersih lantai dulu...” Berikan sentuhan lembut pada si dia agar ia merasa Anda memang sedang membutuhkan bantuan, bukan sedang menyuruhnya sebagai seorang atasan. Mungkin ia berpikir ini bukan pekerjaan si dia, namun sentuhan lembut Anda telah meluluhkan hatinya. “Aku capek nih, kamu bantuin dong jangan diem aja, kan aku ngga bisa kelarin semua kerjaan sendirian!” Sekalipun Anda lelah dan melihat suami Anda sedang asyik dengan koran di tangannya. Jangan pernah berkata kasar pada si dia. Yang Anda butuhkan hanya memberi tahu dengan lembut bahwa Anda sedang membutuhkan bantuan. Bukan berteriak-teriak dan malah membuatnya jengkel.

C

M

Y

K

Komunikasi, Sumber Keharmonisan “KOMUNIKASI, merupakan salah satu alat utama untuk mencapai hubungan yang ideal dan harmonis. Namun dalam teori komunikasi, ada terdapat teknikteknik atau cara-cara untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Selain teknik, kesempatan juga menjadi hal yang harus diperhatikan.Dalamrumah tangga misalnya, saat istri meminta bantuan kepada suami, maka istri seharusnya memperhatikan kondisi sang suami, apakah suami dalam keadaan nyaman atau baru pulang kerja. Coba bayangkan, seandainya pada saat itu suami sedang letih, dan Anda langsung menyuruhnya membantu membereskan rumah, maka yang terjadi bukanlah membantu Anda, melainkan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk mencapai komunikasi yang efektif, sudah sepatutnya Anda harus mengenal lawan Anda dalam berkomunikasi. Dan yang paling utama, Anda juga harus mengenal karakter diri sendiri. Nah, dalam rumah tangga tahap pengenalan ini seharusnya dilakukan jauh sebelum menikah, yakni saat Anda pacaran. Di sinilah Anda dapat melihat karakteristik calon suami, apakah dia tipe orang yang suka membantu saat di rumah atau tipe orang yang selalu dimanjakan di rumah. Apabila Anda sudah mengenal karakter masing-masing, maka Anda tinggal mengambil keputusan apakah ingin lanjutkan hubungan tersebut atau diputuskan. Seandainya Anda mengambil keputusan melanjutkan hubungan tersebut, maka sudah sepatutnya Anda menerima keadaan

suami, karena berani berumah tangga maka berani menerima resiko termasuk ketika suami tidak suka membantu di rumah. Bila seandainya kasus ini sudah terjadi, maka sebagai istri harus cepat mengambil tindakan. Ada dua cara untuk menyampaikan pesan Anda kepada lawan bicara. Dalam komunikasi terdapat komunikasi verbal dan nonverbal. Menurut penelitian dalam keseharian, manusia secara tidak disengaja lebih banyak melakukan komunikasi nonverbal. Inilah merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan kepada lawan berinteraksi. Biasanya orang akan lebih sensitif melihat sikap kita daripada dengan omongan kita. Dan yang kedua sudah pasti harus klarifikasikan kepada suami untuk menyelesaikan masalah ini, tentunya dengan teknik atau cara-cara yang jitu, misalkan suami diajak minum teh setelah itu baru dibicarakan. Terserah menggunakan cara yang mana, yang penting Anda harus mengenal karakteristik pasangan. Ibarat pepatah, Anda akan sangat mudah mengalahkan musuh apabila sudah tahu sisi lemahnya. Kemudian yang terakhir, adalah selalu menjaga rasa toleransi. Di sini persepsi istri haruslah yang rasional, karena masalah ini akan sangat berpengaruh terhadap keharmonisan rumah tangga apabila dalam diri sang istri tidak memiliki rasa ikhlas terhadap semuanya. Seperti yang sudah diungkapkan diatas, dalam berumah tangga harus siap menerima segala kosekuensi yang akan terjadi.” (rahmat)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.