Pontianak Post

Page 23

Pontianak Post

SANGGAU

Sabtu 3 November 2012

Kabupaten Ketungau Sambungan dari halaman 17

membentuk sebuah daerah otonomi baru memang me­ merlukan tahap dan aturan yang ada. Saya yakin kabu­ paten ini akan terbentuk,” kata Milton. Dia menambahkan, surat pengantar kepada Pemerintah Propinsi dan DPRD Propinsi telah disiapkan. Langkah kedepannya, Bakosurtanal akan membuat peta wilayah Kabupaten Ketungau yang akan

ditanda tangani oleh tiga camat yang masuk dalam wilayah Kabupaten Ketungau. Ketua Forum Pembentukan Kabupaten Sintang Elyakim Simon Jalil menyampaikan rasa terima kasih dari seluruh masyarakat Ketungau kepada Bupati dan Pemkab Sintang atas rekomendasi dan dukun­ gan tersebut. “Kami bukan tidak mau bergabung dengan Kabupaten Sintang, tetapi kami menggu­ nakan peluang yang diberikan

pemerintah pusat karena ada kebijakan strategis di wilayah perbatasan dengan memberi­ kan peluang berupa pemben­ tukan daerah otonomi baru” kata dia. Apalagi, menurut Simon, Pemda Sintang juga sudah menganggarkan dana untuk melanjutkan penguru­ san pembentukan kabupaten Ketungau, yang prosesnya masih panjang. Seperti un­ tuk verifikasi faktual dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat nantinya”

kata dia. Namun Simon tetap op­ timis dalam waktu dekat kabupaten Ketungau bakal segera terbentuk. Lantaran mendapat perlakuan khusus sebagai daerah perbatasan, maka peluang itu dianggap menjadi modal penting. “Pe­ mekaran ini memperpendek rendang kendali pelayanan dan upaya bagi percepatan pembangunan perbatasan,” kata mantan Bupati Sintang ini. (stm)

dimatangan dengan mengin­ tensifkan latihan. Sehingga ketika tampil semua dapat dilakukan dengan baik. Kendati demikian menurut Silvanus hingga kini pemer­ intah Kabupaten Sintang tidak memberikan sedikit­ pun perhatian terhadap ke­ beradaan Sanggar yang ia pimpin, “Kalau saya melihat memang masih sangat kurang, Selama ini pemerintah tidak memperhatikan banyaknya sanggar yang ada di kabupaten Sintang,”kata dia. Campur tangan pemerin­ tah dalam memajukan seni menurutnya memang harus dilakukan, terlebih kesenian yang bersifat tradisional khas Kalimantan masih banyak yang belum tergali. “Coba kalau di daerah lain seperti Jawa Kesenian-

kesenian lokal selalu di gali, semestinya kita dapat men­ contoh hal yang demikian. Semua tergali dan mampu dikembangkan dan bisa me­ narik minat kunjungan pari­ wisata,” kata dia. Keprihatinan itu muncul,terlebih menurutnya bangunan seni yang ada di Kabupaten Sintang juga tidak kunjung selesai. Justru sekarang ini kondis­ inya hanya tinggal tunggul. Semestinya menurut Silvanus bangunan seni yang tepat di depan stadion baning Sintang segera di bangun kembali, karena dengan adanya ban­ gunan seni masyarakat pegiat seni akan lebih mudah dalam mengembangkan kesenian terutama kesenian asli Sin­ tang. Menurutnya perhatian pe­

merintah bukan hanya dalam segi pendanaan, tetapi di­ harapkan pemerintah dapat memeberikan sebuah moti­ fasi atau pun stimulus untuk bagaimana generasi muda dapat mencintai kesenian lokal Kabupaten Sintang. Namun Silvanus tetap ber­ jalan untuk mengembangkan budaya. Segala bentuk kendala disebutnya sebagai tantangan. Lantaran masih begitu ban­ yak adat kebudayaan leluhur belum tergali. Kini hanya se­ bagian yang mampu kembali ditampilkan. Maka kemajuan budaya merupakan tanggung­ jawab semua pihak. “Budaya merupakan iden­ titas bagi sebuah bangsa. Jangan sampai kita kehilangan identitas karena tidak mampu menjaga kekayaan budaya le­ luhur,” kata dia. (sutami)

tor tersebut,” katanya. Jika sudah begitu, lanjut Edy, dengan adanya raport tidak baik, ke depannya bisa saja kontraktor itu mendapatkan black list.Sebelumnya, Ang­ gota DPRD Kota Singkawang, Reni Asmara Dewi meli­ hat pengerjaan proyek yang asal-asalan di kota ini, bisa disebabkan adanya kurang­ nya pengawasan. Selain itu, adanya unsur mengambil keuntungan antara pekerja

dengan dinas terkait juga bisa menjadi penyebabnya. “Pengawasan kurang, atau mungkin adanya kolaborasi saling menguntungkan antara instansi terkait dengan pelak­ sana di lapangan,” kata Reni, yang merupakan politisi partai Golkar ini. Reni mencontohkan ba­ gaimana pengerjaan proyek yang ada di Singkawang, dimana dalam pembuatan drainase tidak bisa mengu­

rangi banjir yang ada. Hal ini dikarenakan saluran air terse­ but tinggi sehingga air hujan yang turun tidak bisa mengalir melalui parit itu. “Memang pengerjaan drai­ nase tersebut sudah selesai, tapi tidak berfungsi secara maksimal lantaran rumah warga masih terkena banjir,” katanya. Lebih parah lagi, dikatakan Reni, di tepi dinding drainase yang ada, tidak ditim­ bun dengan tanah.(fah)

Wakili Kalbar Sambungan dari halaman 17

adat Bepantek Ngalu Ke­ buah, yang memilki makna mengusir hama penyakit, dan sekaligus meminta ke­ pada yang maha kuasa untuk menjaga keseimbangan alam,” kata ketua Sanggar Binua Garantukng Silvanus Barage, kemarin. Tarian yang ditampilkan itu merupakan tarian sub Dayak Desa. Penampilan ini juga diharapkan bisa men­ genalkan budaya Kalbar ke tingkat nasional. Sehingga banyak khasanah yang bisa menjadi penarik minat orang luar berkunjung ke Kalbar, khususnya Sintang. Menurut Silvanus, seban­ yak 30 anggota sanggarnya dipastikan berangkat untuk mengisi acara. Persiapan terus

23

Tingkatkan Pertanian, Perlu Keterlibatan Semua Pihak SINTANG-- Luas lahan per­ Menurut dia, selama ini sawahan di Sintang menca­ harga jual juga dinilai belum pai kisaran 14000 berpihak kepa­ hektar. Namun da para petani. pengelolaan baru Dampaknya, 40 sampai 50 pers­ petani menjadi en. Pengelolaan kurang seman­ oleh petani sifat­ gat dan enggan nya masih sebatas m e n ju a l ha s i l untuk keperluan pertaniannya ke pribadi, karena bulog, tapi lebih itu dinilai pent­ memilih menjual ing meningkat­ kepasar. kan produksifitas “Kitajugameng­ pertanian dengan harapkan ada ke­ keterlibatan se­ bijakan melalui Arbudin mua pihak. De­ bulog untuk bisa mikian kata Kepala Dinas memulai memberdayakan Pertanian, Peternakan dan petani untuk mengelola lahan Perikanan Sintang Arbudin, nya lebih baik. Dan, berani kemarin. membeli padi petani dengan “Petani sesungguhnya bisa harga yang bersaing. Itu penting mengelola pertanian secara agar kita bisa memiliki stabilitas baik, bila ada yang memberi­ harga beras dan ketahanan kan support kepada mereka, pangan,” katanya. bimbingan, penyuluhan, pen­ Arbudin menambahkan, dampingan dan pelatihan,” Sintang berpeluang memiliki kata Arbudin. ketahanan pangan dari per­

tanian lokal, karena luasnya areal yang dimiliki. Selama ini, lanjut dia, Sintang belum per­ nah mengalami kendala soal pangan. Hal itu tidak terlepas atas kepedulian dan dukun­ gan pemerintah provinsi. Karena itu, lanjutnya, dalam memajukan pertanian perlu dukungan dan kerjasama se­ mua pihak. Supaya produksi pertanian terus dapat ditingkatkan. Se­ bab selama ini masih bergan­ tung kepada pemprov dan pemerintah pusat. Arbudin juga mengharap­ kan agar ada sharing dana daerah untuk harga beli produksi pertanian, agar kendala yang dialami petani dan masyarakat ada solusinya. “Dan, pemerintah juga punya komitmen untuk mensubsidi beras lokal, dengan demikian kita tidak terus menerus ber­ gantng kepada pihak luar,” kata dia. (stm)

Segera Laporkan Sambungan dari halaman 17

dengan pengerjaan proyek yang asal-asalan. Paling tidak itu akan memberikan catatan kepada pemerintah kota atau­ pun pihak lain. “Paling tidak jika ada kelu­ han dari masyarakat terhadap hasil proyek, memberikan ra­ port buruk bagi para kontrak­ tor yang nantinya secara tidak langsung akan memberikan daftar tidak baik bagi kontrak­

RUSAK: Kembatan gantung di Gang Swadaya Sanggau rusak parah.

Tukang Roti Terpanggang Sambungan dari halaman 17

dan kemungkinan karena salah memasang selang tabung gas tersebut. Api di kompor minyak tanah tiba-tiba menyambar tabung gas dan terjadi ledakan yang cukup keras. Menurut informasi warga, ledakan tersebut terdengar hingga radius 100 meter. Warga sempat berhamburan keluar rumah dan ingin mengetahui sumber suara tersebut. Api sempat membakar

bagian dapur rumah kontra­ kan Sahrino. Beruntung, Unit Pemadam Kebakaran (UPK) Kabupat­ en Sanggau sigap. Dengan dibantu warga sekitar, api berhasil dijinakkan. Korban kemudian dilarikan kerumah sakit umum daerah (RSUD) Sanggau. Kapolres Sanggau, AKBP Winarto kepada Pontianak Post membenarkan kejadian tersebut. Dar data anggota di lapangan bahwa dari tabung

gas tersebut ada mengeluar­ kan bunyi bocor. Korban ke­ mudian berencana membawa tabung tersebut ke wc. Namun api lebih dulu menyambar dan membakar tubuh korban. Atas kejadian tersebut, Winarto meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan kompor gas elpiji, baik ketika akan mengganti tabung atau hen­ dak memasangnya kembali. Pastikan tempat sekitar aman dari api sehingga tidak terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dialami oleh Sah­ rino. Petugas UPK Kabupaten Sanggau, Wahyudi menjelas­ kan bahwa begitu mendengar informasi dari warga, tidak sampai 5 menit, pihaknya langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Alhamduliullah, api ber­ hasil dipadamkan berkat ban­ tuan warga juga. Korbanpun langsung kita bawa ke rumah sakit guna menjalani perawa­ tan,” katanya. (sgg)

hingga kasus penganiayaan anak bawah umur juga da­ pat diproses secara hukum. “Kita merespon baik kes­ eriusan Polda Kalbar dalam menyelesaikan kasus ini, dan kita yakin kasus ini akan se­ lesai sesuai dengan yang kita harapkan. Memang ada kendala da­ lam penyelesaian kasus ini, seperti korban tidak mau di­ visum dan tidak mau diambil keterangan tapi mereka akan berjanji mendalaminya se­ cara teknis,” kata Mujahidin. Mujahidin menambahkan, dalam gelar perkara yang diikutinya, KPAID juga me­

minta Polda Kalbar tidak mengabaikan kasus yang di­ laporkan masyarakat, seperti kasus penganiayaan anak di bawah umur. Sebab bila tidak ditun­ taskan akan menjadi pre­ seden buruk bagi penega­ kan hukum, apalagi korban­ nya anak dibawah umur. “Setelah selesai gelar perkara meminta keterangan dari pelaor, saya dan teman KPAID diminta meninggalkan ruang sidang karena gelar perkara dilanjutkan meminta keteran­ gan kasat reskrim dan Kanit PPA Sintang,” kata Mujahidin. (stm)

sampai dikemudian hari ada perbedaan pendapat, sehar­ usnya jika memang yang ber­ sangkutan membawa dengan batas yang melebihi bisa dike­ nakan membayar pajak seba­ gai sanksi. Bagi warga yang belanja dibatasi jumlahnya 600 RM, tapi coba lihat yang diamankan polisi jumlahnya melebihi dari ketentuan yang ada. Memaknai Sosek-Malin­ do itu untuk masyarakat per­ batasan, tapi yang bawa gula kita bisa lihat, kan orang luar Sosek-Malindo,” jelasnya. Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP M.Husni Ramli, SIK menyampaikan bahwa beberapa kasus gula ilegal terkendala pada P19 (melengkapi berkas). Dari sekian banyak data yang ada,

beberapa diantaranya sudah putus di PN Sanggau. Beber­ apa wilayah yang menangani kasus gula diantaranya Polsek Tayan Hulu sebanyak 2 kasus, Polsek Tayan hilir sebanyak 3 kasus, Polsek Sekayam den­ gan 5 kasus, Polsek Beduai 2 kasus dan beberapa Polsek lainnya.“Sejauh ini yang sudah masuk ada 26 LP. 10 kasus dalam sidik, 8 kasus dilimpahkan ke Bea Cukai, dan 8 kasus sudah P 21. Kalau meru­ nut perbulannya, kasus paling banyak terjadi pada Oktober dengan 8 kasus. Sementara dari 26 kasus tersebut sedikitnya ada 24 tersangka. Dan sebagian ba­ rang bukti gula yang diamankan di titipkan di Rubasan,” terang­ nya. (sgg)

instansi di halaman kantornya masih tergenang, seperti kantor Kemenag, Dinas Pen­ didikan termasuk juga Kantor Pemkot Singkawang. Beberapa rumah warga terutama di daerah Kelura­ han Pasiran, diantaranya di

halaman masih ada genangan air. Begitu juga area persawa­ han ikut terendam air banjir. Tentunya dengan kondisi ini, selain mengganggu aktivitas, bisa saja air yang tergenang membawa menyebabkan penyakit. (fah)

Polda Gelar Perkara Sambungan dari halaman 17

mengatakan pengobatan ke dokter itu dapat dijadikan buk­ ti visum,” tambah Mujahidin. Mujahidin mengatakan, Kasat Reskrim dan Kanit PPA Polres Sintang juga hadir dalam gelar perkara. Dimana laporan Mujahidin ke Propam Polda bermula karena menilai ada indikasi pengabaian kasus laporan penganiayaan anak dibawah umur oleh reskrim Polres Sintang. Pa d a h a l l a p o r a n i t u dibuat merupakan empa­ ti masyarakat atas penga­

niayaan yang dilakukan ok­ num PNS bersuamikan jaksa di Kejaksaan Negeri Sintang. “Hasil dari gelar perkara itu Polda berjanji akan serius menangani kasus tersebut, dan akan mendalami secara teknis kendala yang didapat dalam proses penangangan oleh Polres Sintang. Dan, meminta korban un­ tuk dihadirkan dan diminta keterangan,” kata Mujahidin. Mujahidin menganggap pelaksanaan gelar perkara merupakan bentuk keseriu­ san Polda dalam menyele­ saikan kasus dilaporkannya reskrim Polres Sintang, se­

160 Karung Gula Diamankan Sambungan dari halaman 17

mencatat sedikitnya 26 kasus selama januari sampai Okto­ ber 2012. Winarto menyampaikan bahwa kasus-kasus tersebut sebagian dalam pemberkasan, ada yang dalam tahap 1, dan sebagian lagi sudah ada yang tahap 2. Ia menyampaikan bahwa dalam penanganan kasusnya sering kali terjadi beda pendapat. Selain itu juga perlu perhatian terkait vonis bebas kepada para pelaku oleh Pengadilan Negeri Sanggau. “Vonis bebas pada pelaku gula ilegal kadang menjadi kendala. Masalah seperti ini akan selalu ada. Saat ini kita tidak memungkiri sering terjadi sengketa pendapat

baik di tingkat kabupaten dan propinsi. Satu instansi me­ nyatakan legal, lain instansi menyatakan ilegal. Sekarang mari memaknai arti border se­ cara terang-terangan yang ada di perbatasan, semua sudah bertugas dengan kewenangan wilayahnya,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya. Ia bahkan mengingatkan agar jangan sampai polisi su­ dah melaksanakan penegakan hukum sesuai yang diatur, sementara instansi lain justru membuat kelegalan. Dan ia berharap instansi terkait bisa menjadi saksi ahli dalam pe­ meriksaan lebih lanjut. “Kalau memang ada pe­ langgaran hukum dalam perundang-undangan se­ harusnya diterapkan. Jangan

Singkawang Tergenang Sambungan dari halaman 17

jalan Soetomo. Dirinya pun harus mendorong beberapa meter untuk meminta ban­ tuan kepada keluarganya untuk menghidupkan motor miliknya.

“Macet, tadi kena air banjir di daerah Soetomo,” katanya. Pantauan dari Koran ini, beberapa ruas jalan sampai dengan Jum’at (2/11) masih tergenang air. Diantaranya Jalan Firdaus 1 dan 2, Antasari, Soetomo. Kemudian beberapa

sugeng/pontianakpost

Jembatan Terbengkalai PROYEK jembatan gantung di Gang Swadaya Jalan Jendral Sudirman Kota Sanggau yang hingga kini tak kunjung diker­ jakan, membuat warga sekitar kecewa. Sementara kondisi jembatan sudah terbilang prihatin. Warga Gang Swadaya, Ju­ kaini yang juga selaku Ketua Forum Pemuda Bersatu Kabu­ paten Sanggau, Jumat (2/11) siang menyampaikan bahwa kondisi jembatan gantung tersebut sangat mempri­ hatinkan dan sangat parah, dan harus segera dikerjakan. Jembatan tersebut sangat dibutuhkan warga untuk ak­ tifitas penyeberangan seharihari. Namun, sejauh ini belum nampak tanda pengerjaan­ nya. “Jembatan gantung ini san­ gat diperlukan warga untuk sehari-harinya, namun tidak ada untuk memperbaikinya dengan cepat. Padahal ang­

garan sudah ada dan material sudah numpuk,” ujarnya. Jembatan gantung yang dibangun sejak tahun 1990 tersebut, kondisi jembatan yang hanya menggunakan papan itu, sudah sangat mem­ prihatinkan lantaran ada papan yang sudah lepas dan goyang. Awalnya, anggaran untuk perbaikan jembatan gantung Gang Swadaya senilai Rp. 50 juta. Namun, karena ada musibah rumah warga yang roboh yang berada di daerah aliran sungai (DAS) dan ter­ bawa arus sungai. Perbaikan jembatan dan barau tersebut dikabarkan ditambah Rp 100 juta. Ang­ garan yang sudah dicairkan sekitar 30 persen atau Rp. 50 juta. Meterial yang sudah ada seperti batu juga terkesan dibiarkan saja. Material terse­ but untuk barau. Seharusnya pengerjaan jembatan harus diutamakan, daripada barau.

Tapi hingga sekarang belum juga dikerjakan. Jukaini berharap kepada Dinas PU Kabupaten Sang­ gau juga harus bertanggung jawab. Jangan hanya material yang sudah ada dibiarkan saja. Pihak eksekutif juga perlu koordinasi terkait pembangu­ nan tersebut kepada legislatif. Agar legislatif tidak sembaran­ gan menunjuk kontraktor. “Soalnya sekarang keban­ yakan proyek boleh dikatakan banyak jadi aspirasi dewan. Saya berani berkata demikian karena jembatan gantung Gang Swadaya itu juga hasil aspirasi dewan kepada salah satu Dinas PI yang menan­ gani kepada kontraktor yang diinginkan salah satu legislatif (keluarganya). Mampu tidak mampu yang penting mendapat pekerjaan. Jadi yang merasa dirugi­ kan adalah rakyat,” jelasnya. (sgg)

Berantas PETI dan Galian C Ilegal Melawi- Ketua Pencinta Alam Ciwanadri Melawi, Adang Wahyudi menyambut baik kepedulian pemerintah daerah terhadap maraknya Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) dan Galian C illegal yang telah banyak merugi­ kan masyarakat sekaligus pengerusakan terhadap ling­ kungan, “Kepedulian pemer­ intah yang mengingatkan masyarakat harus kita dukung sepenuhnya, setidaknya ini menandakan Bupati memiliki komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap kelestar­ ian lingkungan,” katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu. Adang menjelaskan, pernyataan Bupati Melawi yang mengingatkan warga su­ paya tidak mengkonsumsi air sungai karena sudah tercemar akibat pelaku PETI dan Galian C ini harusnya menjadi perha­ tian bagi para instansi terkait yang dibawahinya. “Secara tidak langsung Bu­ pati sudah menginstruksikan kepada instansi terkait khusus­ nya Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM untuk menindaklanjuti perkataannya dan kemudian berkoordinasi dengan Sat Pol PP dalam mengambil tindakan tegas,” terang dia. Sebagai warga Melawi dan peduli terhadap lingkungan

Secara tidak lang­ sung Bupati sudah menginstruksikan kepada instansi terkait khususnya Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM untuk menindaklanju­ ti perkataannya dan kemudian berkoordi­ nasi dengan Sat Pol PP dalam mengambil tindakan tegas” Adang Wahyudi Ketua Pencinta Alam Ciwanadri Melawi

ini, Adang percaya dan me­ naruh harapan besar terhadap masalah ini, aturan harus dijunjung tinggi. Dan apabila instansi terkait yang di back up oleh Sat Pol PP memerlukan bantuan , khususnya menga­ mankan para pelaku PETI dan Galian C Ilegal tentunya dapat mengikutsertakan TNI dan Polri. “Saya percaya kerjasama ini akan terjalin dengan baik, karena bagaimanapun juga

kelestarian lingkungan adalah masalah kita bersama , kita wajib menjaganya,” ujar salah seorang pendiri Ciwanadri ini. Dan ia tak memungkiri masalah kerusakan lingkun­ gan tak bisa terpisahkan dari masyarakat, maka masyarakat juga harus dilibatkan supaya masyarakat merasa memiliki dan ikut menjaganya secara turun temurun. Oleh sebab itu pria yang juga menjabat sebagai koor­ dinator Tagana Melawi ini berharap para pelaku perusak lingkungan harus ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa pandang bulu, “Jangan sampai penegakan aturan hanya main kucingkucingan saja. Semua elemen masyarakat dan pemerintah harus banyak mendengar dan melihat akibat yang ditimbul­ kan akibat PETI dan Galian C illegal . semua perilaku tersebut telah menimbulkan bencana yang harus dibayar dengan mahal. “Kita lihat saja di media televisi dan media cetak di­ mana banjir bandang Wasior telah menelan banyak korban jiwa,dan banjir di Kapuas Hulu yang banyak merendam ru­ mah warganya sehingga mer­ eka tidak punya tempat tinggal. Apakah kita ingin kondisi yang sama,” ungkap dia.(nov)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.