AUDIO VIDEO EDISI 8

Page 60

PENULIS

REVIEW CD

Andre

Title : Velociraptor! Genre : Indie Rock, Neo-Psychedellia

Title : Teori Genre : Rock, Grunge

S

ebuah proyek bermusik bisa saja terjadi dari kejenuhan rutinitas bermusik. Atau bisa jadi menemukan sebuah energi baru dari latar belakang musikal yang berbeda. Alasan kedua inilah yang sepertinya menjadi landasan terbentuknya sebuah Konspirasi. Konspirasi bermusik dari genre rock yang berbeda. Adalah Edwin (gitaris Coklat), Che (vokalis Cupumanik), Romy (Bassist Acid), dan penyanyi Marchel Siahaan yang menggunakan nama Kirana (drum). Proyek ini pun serius, hingga akhirnya dirilis oleh Mayor Label debut albumnya ini. Dari nuansa grunge sampai modern rock tampil dengan gahar di album ini. Diawali “I Want It All” yang tampil dengan raungan sound rock alternatif yang kuat. Lagu yang sangat berenergi ini sepertinya mampu membuka perjalanan album ini. Hitnya “Melawan Rotasi” yang temponya tidak secepat lagu di atas, lebih kuat nuansa grunge, dengan aransemen yang lebih simpel walau tetap mengeksplorasi sound distortif. Walau sedikit berkompromi dengan industri, tapi lagu ini masih mampu menampilkan karakter rebel yang kuat. Atau lagu ballad “Dilema” juga di tampilkan, kali ini dengan nuansa dark, tapi masih mampu tampil gahar dengan aransemen yang dinamis. Di “Lelaki” Anda akan mendapatkan era grunge yang kuat, lengkap dengan sound kotor dan imbuhan nuansa akustik gitar yang membuat aransemen lagu ini menjadi kaya. SUGESTI : memecah kebisingan atau kebosanan dari sebuah ekspresi tertahan. Sore hari atau tengah malam adalah pilihan waktu terbaik.a

D

Kasabian

Konspirasi

B

and asal Inggris ini adalah salah satu band yang mampu mempertahankan sisi idealisme dalam bermusik di industri musik dunia. Walaupun memiliki basic musik rock, band berawak Tom Meighan (vokal), Sergio Pizzorno (gitar), Chris Edwards (bass), dan Ian Matthews (drum) justru membebaskan diri dalam mengeksplorasi sound untuk aransemen lagu-lagu yang dimainkan. Tak mengherankan jika berbagai penghargaan bergengsi sudah mereka raih. Di album keempatnya ini, mereka justru tampil semakin bebas dalam mengeksplorasi sound. Terkesan unik, inovatif, dan kadang cenderung dark. ‘”Day Are Forgotten” sebuah lagu bernuansa psychedellia, lengkap dengan sound old-school yang kuat, walaupun sebenarnya materi lagu ini cukup ringan. Atau “Goodbye Kiss”, lagu ini tidak kalah ringan, bahkan tipikal lagu sing-a-long yang mudah dicerna. Nuansa old-school tampil dari pilihan sound yang lebar, tapi tetap easy listening. Lagu “Re-Wired” yang dijadikan hit justru menyampurkan karakter musik modern dengan balutan sound old-school, unik dan menarik. Kelebihan album ini, walaupun di aransemen dengan sound yang bebas, tapi justru tidak terdengar berat di telinga. Justru menjadi sajian unik. SUGESTI : Melawan kebosanan di tengah-tengah keseragaman bermusik yang menjenuhkan, meningkatkan mood dari pagi hingga malam hari.a

Lana Del Rey

Ian Gillan

Title : Born To Die Genre : Indie Pop

i antara daftar solois baru yang berhasil mengukuhkan eksistensi di panggung musik dunia, nama Elizabeth Woolridge Grant atau yang dikenal dengan nama Lana Del rey adalah sebuah pengecualian. Maksudnya, penyanyi sekaligus songwriter asal New York ini bukanlah tipikal solois penganut mainstream musik. Karakter vokal, musik pilihan, sampai materi lagu yang disajikan cenderung unik, dan tidak berkompromi dengan telinga kebanyakan. Tetapi justru, inilah selling point penyanyi ini, hingga mampu menyabet penghargaan sekelas Brit Award tahun kemarin. Di album ke duanya, penyanyi ini masih mempertahankan musik indie yang berpatokan pada atmosfer di sisi aransemen. Lagu pembukanya “Born To Die” sangat mewakilinya. Menampilkan nuansa atmosfer yang dibangun dengan orkestrasi, akan tetapi menggunakan beat digital yang cenderung dark. Musiknya memang lebar, bernuansa, dan cenderung eksploratif. Hitnya “Video Games” malah menampilkan karakter yang lebih dark dari pembangunan nuansa, walau sebenarnya lagu ini bertipikal ballad. Iringan musik yang lebar dan karakter vokalnya yang unik menjadikan lagu ini mampu menciptakan nuansa perenungan yang panjang. Atau “Blue Jeans” yang lebih bermain pada eksplorasi sound dalam membangun nuansa musik yang terasa lebar. SUGESTI : Situasi di mana harus memikirkan suatu hal secara detail dengan mengembangkan sisi imaginasi saat mendengarkannya.a

V

Title : Gillan’s Inn Genre : Hard Rock

okalis sekaligus pentolan band legendaris Deep Purple ini termasuk vokalis yang eksistensinya cukup diakui hingga kini. Di luar bandnya, Ian Gillan masih aktif di berbagai project, termasuk project solo albumnya. Album ini sebenarnya sudah dirilis pertengahan tahun 2000-an lalu, akan tetapi baru didistribusikan di Indonesia beberapa waktu terakhir. Tentu saja masih tampak istimewa, karena karakter vokalnya masih mampu menembus nada-nada tinggi dan musik yang enerjik. Apalagi berkerja sama dengan musisi-musisi besar kelas dunia di album ini. Diawali dengan “Unchain Your Brain” yang tampil dengan hard rock yang menghentak, dan lebih gahar karena Joe Satriani mengisi raungan gitarnya. Tidak hanya itu, vokalis ini mengajak serta teman-teman satu bandnya untuk berpartisipasi. Misalnya, “Men of War” yang melibatkan Steve Morse, atau mengaransemen kembali lagu Deep Purple “When A Blind Man Cries” yang melibatkan Jon Lord. Lagu ini tampak lebih modern dan lebih eksploratif, dan diaransemen dalam nuansa blues yang nyaman. Roger Glover dan Ian Paice juga terlibat di lagu “Thrashed”. Yang menarik lagi, di lagu ini nama Tomy Iommi (Black Sabbath) mengisi gitar. Lagu ini pun tampil gahar dengan nuansa yang memang mencampurkan nuansa old school dan modern rock. SUGESTI : menikmati klasik rock di era modern, dengan pilihan hari libur untuk mendengarkan secara total.a

audio video 60 Mei 2012


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.