haluanriau-2012-01-16

Page 27

27

BISNIS KOMUNITAS

Senin, 16 Januari 2012

TREN RETRO MASA KINI

Padukan Nostalgia-Romantis dengan Modern MENGHADIRKAN nuansa romanstis sekaligus mendatangkan suasana nostalgia di dalam rumah, khususnya di ruang tamu maupun di ruang keluarga, ternyata memiliki tren tersendiri bagi setiap orang. Selain gaya eklektik yang bakal diminati tahun ini, desainer interior Lea Aviliani Aziz, mengatakan, gaya retro juga bakal menjadi tren. Retro menarik karena penerapannya begitu fleksibel. "Retro juga bakal menjadi tren karena penerapannya bisa disesuaikan. Misalnya, memakai wallpaper untuk

retro berarti kilas balik masa lampau. Dalam prosesnya, kilas balik ini tidak berdiri sendiri, namun disertai perbaikan

masa tertentu berdasarkan waktu di masa lalu. Untuk memadupadankannya, Anda bisa memilih satu periode gaya retro dan padukan dengan elemen modern. Agar tidak tampak berlebihan dan kuno, gunakan elemen retro sebagai aksentuasi primer. Jika tidak mempunyai dana cukup untuk membeli furnitur retro karya desainer, cari furnitur yang bentuk, motif, atau warnanya mirip. Retro yang Inspiratif Arsitek dan desainer interior Keiza Amorani dalam bukunya "Ide-Ide

INT

dalam dunia seni, lalu kembali pada 1970-an dalam bentuk lebih simpel, seperti furnitur berbentuk formal-lingkaran, kotak dan segitiga dengan garis yang tegas, simpel tanpa lekuk rumit, berkaki pendek dan membesar ke arah horisontal. r Retro Fifties Pertumbuhan ekonomi di benua Eropa pada awal tahun 1950 membawa perubahan dalam dunia. Teknologi berkembang

mesin. Era modernisasi kedua pada abad ke 20 ini menyebabkan munculnya perubahan bentuk, warna, dan garis desain. Material yang digunakan untuk furnitur juga lebih modern. Masa ini dikenal sebagai permulaan era kontemporer dalam dunia desain. Semangat kebebasan, liberasi, dan permainan bentuk menjadi ciri khas dalam desain tahun 1950an ini. Aplikasi gaya ini

merah, kuning, jingga, menjadi warna aksentuasi primer, baik untuk dinding, furnitur maupun upholstery. r Retro Pop Art Rasanya, tak salah jika Andy Warhol dinobatkan sebagai simbol gerakan pop art di era 1960-an. Desainnya yang unik, tajam, dan kaya warna membuat masa ini menjadi masa paling berbeda dibandingkan masa-masa desain retro lainnya. Pada

INT

dinding, kalau bosan aksesorisnya bisa digantiganti untuk menjadi tampilan baru lagi," kata Lea, belum lama ini. Menurut Keiza Amorani, dalam bukunya "Ide-Ide Segar Menata Rumah" terbitan Gramedia Pustaka Utama, retro merupakan kependekan dari kata retrospektif. Retro

dan penyesuaian dengan masa kini. Memang, perpaduannya dengan piranti modern justru memperkuat karakter gaya desain ini. Gaya desain ini bersifat nostalgia-romantik. Elemen-elemen di dalamnya mempunyai cerita yang menggambarkan era atau

Tips

Membuat Interior Gaya Retro 70-an MENGHIDUPKAN kembali tahun 1970-an dengan gaya desain interior cerah dan dinamis yang mencerminkan unsur gaya hidup, gairah dan menyenangkan pada era desain tahun itu. Warna terang adalah kunci gaya desain tahun 1970-an jika pada era tahun 1960an lebih dominan dengan bunga dan pola – pola aktraktif. Perabotan seperti kursi dan sofa menggunakan warna-warna primer yang kontras, unsur-unsur logam metalik menjadi unsur utama. Sedangkan pola -pola bunga mulai ditinggalkan. Gaya retro tahun 1970-an lebih berani memadukan warna – warna kontras, furniture pun tidak harus senada. Gaya retro ini juga wujud dari gaya hidup dan semangat orang muda tahun 1960 yang berprinsip bebas, sehingga diwujudkan dalam gaya desain rumah yang berusaha keluar dari aturan yang ada pada masa itu. Karpet dengan pola bunga pada lantai mulai disingkirkan, keindahan lantai kayu parket kembali diangkat. Sedangkan untuk rumah yang kebetulan belum menggunakan lantai kayu parket, sengaja digunakan karpet baru yang lebih tebal dengan warna warna kontras. Ruang makan juga lebih mengutamakan gaya desain berkonsep pesta sehingga penggunaan meja makan pun mulai dikurangi. Untuk kembali mencontoh gaya desain interior tahun 1970an, utamakan penggunaan warna warna polos serta variasi pemilihan bahan setiap perabotannya. Warnai dinding rumah dan langit-langitnya dengan warna putih. Sedangkan warna perabotan gunakan warna yang kontras satu sama lainnya. Untuk perabotan di dalamnya, mayoritas memilih untuk memakai perabotan dari logam atau plastik dengan warna cerah. Salah satu aksesori yang sangat populer di tahun 1970-an adalah burung hantu. Masukkan ornamen burung hantu pada beberapa detil dekorasi di ruangan interior. (ir/int/tdb)

INT

Segar Menata Rumah" terbitan Gramedia Pustaka Utama merangkumkan gaya retro yang populer sejak tahun 1930-an sampai 1970-an. r Retro Art Deco Seni dekoratif yang kaya detail dan ornamen ini adalah gerakan modernisasi estetis yang dipelopori oleh Le Corbusier. Arsitek asal Perancis ini piawai memadukan gaya dekoratif ala Perancis yang kala itu sedang naik daun dengan teknologi keluaran Jerman. Maka, tercetuslah gerakan baru bernama Art Deco. Gerakan ini mulai populer pada 1930 dan berlanjut hingga tahun 1940. Setelah itu, Art Deco mulai hilang tertelan gerakan-gerakan baru

INT

pesat menyebabkan seni tak lagi dikerjakan secara manual, namun mulai dibantu dengan piranti

seperti furnitur berbahan fiber, formika, vinil, busa karet, melamin, atau plastik. Warna fuchsia,

era ini perkembangan desain arsitektur interior tak dapat dipisahkan dari dunia fashion. Apa yang

menjadi tren dalam fashion, akan memberi dampak langsung pada dunia arsitektur interior. Satu hal paling dominan adalah Paco Rabanne. Ia mendesain busana untuk Jane Fonda dengan gaya space age. Gaya busana ini lantas menjadi tren di mana-mana. Model dan bentuk furnitur pun kemudian terlihat seperti benda-benda angkasa yang dibungkus penutup warna warni. Tradisi pop art kemudian dilanjutkan dengan era Op Art dimana semuanya tampak makin futuristik dan optikal. r Retro Seventies Setelah melalui tahuntahun sarat warna dengan bentuk unik, memasuki awal 1970 gaya desain kembali "membumi". Pada dasarnya, kiblat tahun ini adalah kembali pada zaman keemasan Art Deco. Sisi dekoratif tampak masih dominan, tetapi tidak serumit masa sebelumnya dan cenderung bernuansa gelap. Penggunaan warna-warna tanah membuat nuansa ruang pada tahun ini cenderung natural dan hangat. Tak heran, desain ala '70-an ini masih banyak digemari hingga kini. Gaya desain ini disebut sebagai cikal bakal lahirnya desain modern minimalis, dimana karakteristiknya sederhana membuat rumah tampak lebih lapang. (int/kpc/tdb)

Konsep Retro di Ruang Tamu Gaya Retro Lewat Wallpaper

Butuh suasana dramatis di ruang tengah atau ruang tamu Anda? Simak desain ruang

perapian. Di sini, bagian luar tungku ditutupi dengan paduan batu bata tua dan kayu eboni.

bernuansa retro nan mewah dan glamor ini. Desain ruangan ini memilih skema perpaduan antara warnawarna retro yang meliputi hitam, putih lembut, serta merah menyala, dengan kilau sentuhan warna perak. Di sini, fantastisnya warna hitam dan merah dibuat seolah saling berlompatan mencuri perhatian pada kursi dan bantal. Suasana tersebut kemudian disandingkan dengan memberi sentuhan tirai berkelir merah pada jendela, bangku kulit berwana hitam lembut, sofa panjang merah merona, serta inspirasi kenyamanan motif caviar hitam-putih pada kursi longue dekat perapian. Focal point di ruangan ini, tentu saja, keberadaan

Sebagai ekstra "kinclong" pada ruangan ini, Anda bisa mengecat dinding dengan aksen horisontal perak menyala dan motif garis-garis mutiara sebagai penambah nuansa berkilaunya.

Di atas tungku, Anda bisa membuat semacam bantalan untuk TV layar datar dan perangkat audionya pada langit-langit instalasi yang nyaris luput dari perhatian. Suasana dramatis ruangan ini semakin bertambah dengan hadirnya tata lampu modern di langitlangit ruang. Penambah daya pikat konsep retro glamor ruangan ini, Anda bisa menambahkan pencayahaan redup untuk suasana santai dengan meempatkan lampu INT antik kristal di atas bantalan perapian. Kedua lampu kirstal ini sengaja di letakkan di atas perapian untuk mendorong cahaya yang keluar dari kedua sisi perapian dan menyinari dinding horisontal bermotif kilauan mutiara.(int/kpc/tdb)

INT

KEMBALI ke masa lalu tak selalu buruk artinya. Contohnya dekorasi retrospektif atau gaya retro. Dekorasi era tahun 60-an sampai 70-an dengan tampilan bentuk geometris penuh warna-warni akan menceriakan rumah Anda. Bila Anda tertarik, cara paling mudah kembali ke gaya sixties to seventies ini cukup dengan menambah wallpaper pada ruangan Anda. Lihatlah contoh kamar tidur atau ruang perpustakaan di The Apartment Restaurant + Bar ini. Gaya retro di kedua ruangan ini hadir lewat wallpaper pada dindingnya. Tampak, meskipun memakai sentuhan "zaman doeloe", kedua ruangan ini jauh dari kesan usang. Dipadu furnitur gaya Skandinavia yang sederhana namun tak lekang oleh waktu, tampilan ruang tidak membosankan. Lewat wallpaper, ruangan memang tampak menjadi lebih hidup. Permainan bentuk geometris khas retro memberi kesan ceria dan tidak kaku, modern namun simpel. Gaya retro telah menjadi tren sejak lama. Cirinya hadir lewat furnitur dan aksesoris dengan banyak warna dan bentuk grafis berupa bidang datar. Motif warna yang digunakan pun multiwarna, seperti oranye, merah, biru, ungu burgundi, hitam, putih, hijau, serta kuning. Selain wallpaper, gaya retro bisa Anda terapkan lewat pemilihan bahan pelapis sofa, tirai, dan perlengkapan makan. (kpc/ INT tdb)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.