Majalah DAQU, edisi Januari 2011

Page 7

M

Bahas

esir, dengan Universitas Al Azhar-nya, adalah contoh konkret kesuksesan wakaf produktif. Namun, sebenarnya Universitas Al Azhar hanya satu saja dari kesuksesan pengelolaan wakaf di sana. Badan Wakaf Mesir menetapkan beberapa kebijakan, pertama, menitipkan hasil harta wakaf di bank Islam agar dapat berkembang. Kedua, melalui Wizaratul Auqaf, Badan Wakaf berpartisipasi dalam mendirikan bankbank Islam dan mengadakan kerjasama dengan beberapa perusahaan. Ketiga, memanfaatkan tanah-tanah kosong untuk dikelola secara produktif dengan cara mendirikan lembaga-

juga bisa mendirikan rumah sakit dan menyediakan obat-oabatan gratis untuk masyarakat. Juga untuk mendirikan tempat ibadah dan lembaga pendidikan, bahkan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Muhaimin Iqbal, sedekah pun bisa mengikuti jejak wakaf. “Sedekah juga bisa dikemas secara produktif, baik sedekahnya maupun pengelolaannya untuk menggerakkan dan membangkitkan ekonomi ummat,” kata mantan petinggi PT Asuransi Bintang Tbk ini saat peresmian Syabakah Konsumen Produsen Pengusaha Muslim Indonesia di Aula Buya Hamka Jakarta, akhir Maret 2009.

lembaga perekonomian bekerjasama dengan beberapa perusahaan. Keempat, membeli saham dan obligasi perusahaan-perusahaan penting. Jadi, bentuk-bentuk wakaf yang dikelolanya beragam, demikian pula pemanfaatannya. Pengelolaannya dilakukan oleh tenaga-tenaga yang profesional dengan landasan regulasi yang jelas. Semua itu dilakukan semata-mata agar harta wakaf bisa produktif dan bisa berperan besar dalam menggerakkan ekonomi umat. Tak heran jika hasil wakaf di Mesir begitu nyata. Tidak saja bisa membantu para fakir miskin, anak yatim dan para pedagang kecil, Badan Wakaf

Investasi produktif penting, lanjut mantan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia ini, karena ekonomi umat masih didikte kekuatan asing. “Penduduk Indonesia mayoritas muslim, tetapi dalam aktifitas ekonomi tergolong marjinal. Ambil contoh, di lembaga keuangan. Mayoritas masyarakat muslim masih memanfaatkan bank umum, sementara bank-bank syariah hanya mendapatkan porsi 2,5 persen dari pangsa pasar. Sisanya 97,5 persen pangsa pasar masih dikuasai bank bersistem riba yang kebanyakan juga dikuasai asing,” Iqbal memberi contoh. &(ah)

“Sedekah juga bisa dikemas secara produktif, baik sedekahnya maupun pengelolaannya untuk menggerakkan dan membangkitkan ekonomi ummat,” menurut Muhaimin Iqbal

majalah

daQu | edisi 05, Januari 2011 M / Safar 1432 H

7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.