Salut! 4th Edition

Page 77

Ada dua cara menuju kesana, dengan kereta api atau pesawat terbang. Karena waktu memesan saya cukup mepet, hanya dua minggu sebelum waktu berangkatnya, pesawat terbang adalah solusi yang paling menarik. Ketika berpergian di Prancis, ada baiknya untuk selalu membandingkan harga kedua trannsportasi tersebut, karena sistem tiket kereta api disini sama dengan pesawat terbang, apabila beli jauh hari akan mendapatkan harga yang lebih murah. Untuk menuju French Riviera, kota yang paling strategis untuk dikunjungi pertama adalah Nice. Ketika hari berangkatnya tiba, saya terkejut karena ternyata pesawat yang akan saya naiki adalah pesawat kecil baling-baling. Dimana bagasi cabin saya saja tidak bisa diangkut ke dalam pesawat. Jadi, harus diletakkan di dekat tangga sebelum kita naik dan nantinya ada petugas yang akan mengambil bagasi kita. Begitu kita turun kita ambil lagi. Berasa seperti naik bus saja, yah!

Nice

Begitu sampai Nice, kami langsung bergegas menuju hotel. Hotel kami ini letaknya dekat dengan stasiun kereta. Ini penting, karena kami berencana mengunjungi kota-kota lainnya dengan menggunakan kereta. Tujuan pertama, kami menuju Ch창teau de Nice, letaknya ada di dekat Vieux Nice (Kota Tua Nice). Dari sini kita bisa melihat pemandangan Nice dari ketinggian. Ada dua cara menuju ch창teau tersebut, naik lift dan naik tangga. Yah tentu saja kami memilih naik lift! Sampai diatas, pemandangan langsung menghadap Promenade des Anglais dan pantai

Nice terpampang depan mata. Indah sekali. Bagi saya, Nice adalah perpaduan kecantikan Prancis dan Italy. Meskipun penduduk local berbahasa Prancis, tetapi Nice penuh dengan bangunan arsitektur berwarna pastel seperti Italy. Tidak heran, karena letak Nice begitu dekat dengan perbatasan Italy. Puas mengagumi Nice dari atas, kami segera bergegas menuju pantai. Begitu sampai, saya kaget karena ternyata pantainya itu berbatu!!!. Duh, sakit sekali apabila kita langsung menginjak tanpa alas kaki. Setelah nyebur sedikit, saya jadi parno sendiri karena takut jatuh terpeleset di batu-batu tersebut. Kami kemudian memutuskan hanya berjalan-jalan di Promenade des Anglais, tempat dimana turis dan lokal bercampur baur untuk bersosialisasi dan berolahraga sambil meilhat orangorang yang berenang atapun berjemur di pantai batu tersebut. Saya perhatikan, Nice ternyata punya pantai untuk umum dan pantai privat. Di pantai privat, kita bisa menyewa tempat duduk dan payung 15 euro selama 6 jam. Yang saya salut, mereka juga membuat pantai yang bisa dilewati oleh orang yang menggunakan kursi roda. Nice di tengah malam sangat hidup dengan cafe dan fine dining restaurant bertebaran dipenjuru kota. Restaurant disini juga bermacam variasinya, mulai dari masakan Prancis, Italy dan juga Asia. Saran saya, jangan lupa menikmati Gellato di Fennocio, terletak di Place Rosseti. Gellato ini menawarkan banyak rasa unik yang menarik, seperti rasa Viollete ataupun Tomato Basil. Yum! Kebetukan kami datang bertepatan dengan hari libur keagamaan

77


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.