POSMETRO MEDAN

Page 2

HALAMAN

2

POSMETRO MEDAN

sambungan

Klik

adanya otopsi yang dilakukan saat ini, kiranya dapat mengungkap siapa pelakunya. Tentunya dibarengi dengan bukti dan keterangan sakissaksi yang akan dikumpulkan polisi,” harap Efendi. Dijelaskannya,peristiwaitubermula saat Hastuti hendak melanjutkan pendidikannya. SMU Tri Bhakti di Pekanbaru yang jadi pilihannya. Karena berjauhan dengan orang tua, gadis belia itu dititipkan Efendi di kediaman keluarga Purba Jongker

Sinambela, Bapak Uda Hastuti. Karena masih bertalian keluarga dekat, Effendi tak tak menaruh curiga. Ia menganggap, Hastitu pasti diperlakukan baik-baik, layaknya putri sendiri.Tapi 9 Desember 2007, bagai petir di siang bolong, Hastuti pulang tanpa nyawa. “Waktuitu,kamidikabarikalauputri kami itu meninggal dunia akibat gantung diri. Setelah itu jenazah diantarkan ke rumah duka. Di situlah kamilihatkejanggalan,”ketusEffendi.

Sementara, Monang Gultom SH kuasa hukum keluarga korban mengatakan, pembongkaran makam Hastuti berdasarkan adanya bukti-bukti dan keterangan saksi. “Belakangan setelah ditelusuri keluarga klien saya, muncullah soal dugaan penganiayaan dan pemerkosaan ini,” ujarnya. Pelakunya, lanjut Monang, diduga kuat tak lain dilakukan keluarga Purba Jongker sendiri. Katanya soal gantung diri itu, hanya upaya untuk

suratIMB.Bahkanlobysudahdilakukan sejak Menteri Perhubungan dijabat Hatta Rajassa, yang kini Menteri Sekretaris Negara. “Bersama sejumlah pengusaha, termasuk dari JW Marriott, pernah bertemu dengan menteri perhubungan, minta agar rekomendasi segera dikeluarkan. Tapi Pak menteri tidak mau dan hanya merekomendasikanuntukketinggianhingga50 meter saja atau 12 lantai,” ungkap Bambang kepada koran ini di Jakarta, kemarin (3/3). Lebih detail Bambang bercerita, setelah menemui menteri, pihak JW Marriott menemui Kepala Biro Perencanaan Dephub. Dalam pertemuan tersebut dijelaskan kepada pihak JW Marriott mengenai aturan-aturan yang terkait dengan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP). Dijelaskan pula bahwa pemerintah secepatnya akan menyelesaikan proyek bandara baru di Kuala Namu. “Pihak JW Marriot saat itu diminta bersabar dulu, menunggu selesainya bandara Kuala Namu. Kalau Kuala Namu sudah selesai, silakan saja membangun setinggi-tingginya,” ujar Bambang. DitemukanKejanggalan Terkait dengan kontroversi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), Bambang menyatakan tidak mau mengomentari. Pasalnya, soal IMB sepenuhnya menjadi kewenangan Pemko Medan. Bambang juga tidak mau mengomentari seputar keterangan Afiffudin, yang di sana ada sejumlah kejanggalan. Pertama, menyangkut uangsenilaiRp1,2miliar,yangmenurut

Afiffudin, dikonsinyasi manajemen HotelJWMarriottdiPengadilanNegeri (PN) Medan. Pertanyaannya, apa mungkin pihak JW Marriott mau mengkonsinyasikan uang sebesar itu kalau tidak ada komitmen dari pihak Pemko bahwa IMB bakal diberikan. Namun di satu sisi, benar kataAfiffudin bahwa secara resmi pihaknya belum mengeluarkan IMB. Karena, kalau sudah ada IMB resmi, pasti uang Rp1,2 miliar itu sudah ditarik untuk dimasukkan ke kas pendapatan Pemko Medan. Terpisah, Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan, Laurensius Sibarani SH mengaku belum tahu soal konsinyasi itu karena belum ada laporan. “Bisa saja itu akal-akalan mereka aja. Jika memang ada bukti dari mereka, tanggal berapa masuknya. Biar saya cek dulu,” tegasnya sambil menerangkan kalau kedepannya, PN tidak mau menerima uang konsinyasi lagi. “Kami tidak mau lagi menerimanya. Karena, uang itu masuk ke rekening dan di obok-obok samapihakterkait.Padahal,kamihanya sebagai tempat menitip saja. udah itu, kami pun bayar uang ke bank,”tambahnya lagi. Kejanggalan kedua, kalau ada niat JWMarriottataupihakmanapununtuk membuat surat IMB palsu, tentunya ‘surat palsu’ yang beredar itu tidak dibiarkan begitu saja tanpa dicantumkan tanggal surat IMB. Lagi pula, sangat tidak mungkin pihak JW Marriot atau oknum di internal Pemko Medan ‘bermain-main’ dengan surat IMB untuk bangunan sebesar JW

menghilangkan jejak dan terlepas dari jeratan hukum. “Seharusnya berdasrkan bukti permulaan di TKP kala itu, polisi sudahbisamenahanorang-orangyang diduga sebagai pelakunya. Dan jika nantipidanainiterbukti,kitaakanmelakukan gugatan,” tandas Monang. Sementara itu, usai kuburan dibongkarpetugas,satupersatubagian rangka Hastuti diboyong tim forensic RSU Pirngadi Medan guna otopsi.(Malik)

JW Marriott Rajin Loby Dephub dan terus dikerjai,” ucapnya. Ditanya kewenangan TKTB untuk membongkar paksa, Nistoharjo malah buang badan. “Udahlah... Udahlah... Bangunannya pun udah siap dikerjai dan diresmikan, bagaimana mau dihancurkan lagi,” ucapnya singkat sambil menutup telepon. Kesan mengelak atau buang badan juga dilakoniSekretarisDaerahKotaMedan, Dzulmi Eldin. “Bukan level saya untuk menjelaskannya. Tanya saja langsung sama Walikota Medan Afifuddin,” terangnya sambil mengaku, Pemko Medantidakbisaberbuatbanyakkarena alat untuk menghancurkan gedung itu tidak ada. “Hotel JW Marriott sudah diresmikan langsung sama Gusbu SyamsulArifin,”tukasnya. Lain pula keterangan Kasubdis Tata BangunanDinasTKTBMedan,Faisal, saatditemuiwartawandiruangkerjanya, kemarin(3/3)pagi.Faisaltakmenampik surat izin penambahan ketinggian bangunan itu palsu. Namun Faisal memperhalus bahasanya. “Saya bukan tidakmaumengakuikalausuratitupalsu. Namun, tidak resmi. Karena nomor retribusinya belum ada. Kami tidak ada mengeluarkan izin 27 tingkat. Kalau 12 tingkat ada IMB-nya,” bebernya. Ditanyakenapahinggaberdirimegah namun tak ada juga tindakan, Faisal mengaku tak tahu menahu. Soalnya, jikamelihatdariperdaNo9/2002tentang retribusiIMB,HotelJWMarriottbelum bisa dikerjai, sebelum draft dan retribusinya selesai. ApasankibagiHotelJWMarriotyang telah mengangkangi TKTB, Faisal pun

tidak bisa menjawabnya. “Itu bukan wewenang saya. Tanya aja ke KTU. Karena, saya hanya bertugas sebagai pembuat draft dan menentukan berapa retribusi setiap bangunan yang bakal dibangun,” elaknya. Begitu berkas palsu itu disodorkan padaFaisal,diaterlihatgugup.Pasalnya, Faisalmembubuhkanparafdalamsurat itu. Lagi-lagi, Faisal mengaku tak bisa menerangkan. “Tanya saja langsung sama KTU Darma Sakti dan Kasubdis Pengawasan Nistoharjo. Mereka yang tahu dan mengawas di lapangan,” sebutnyalagi.Kemudian,wartawanpun menuju ke ruangan KTU Darma Sakti untukmempertanyakanIMBHotelJW Marriot. Tapi sayang, Darma Sakti pun tidak berada di ruangan. “Bapak lagi tidak ada di tempat,” ucap salah seorang PNS TKTB. HattaRajassaDiloby Terpisah, Departemen Perhubungan (Dephub) di Jakarta tak mau ikut campur masalah surat izin penambahan ketinggian Hotel JW Marriott, yang menurut pengakuan Walikota Medan Afiffudin Lubis, pihak Pemko belumpernahmengeluarkansuratIMB itu. Meski mengakui Dephub belum pernah mengeluarkan rekomendasi ke Pemko Medan untuk penerbitan surat IMB itu, Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Dephub Bambang Ervan tidak berani mengambil kseimpulan bahwa IMB itu palsu. Bambang hanya menjelaskan, pihak JW Marriott sudah kerap meloby Menteri Perhubungan agar segera dikeluarkan rekomendasi pengeluaran

Marriott dan menyangkut investasi asing yang cukup bonafid. Kejanggalan ketiga, meski mengaku Pemko Medan tak pernah mengeluarkan IMB dimaksud, Afiffudin tidak berani menyebutkan bahwa IMB itu palsu. Sebagai kepala daerah dan mantan sekda, mestinya dia berani menyatakan IMB itu palsu kalau memang tidak pernah ikut menandatangani. Saat dimintai komentar mengenai sejumlah kejanggalan itu, Bambang memilih untuk tutup mulut. “Itu urusan Pemko. Surat yang pernah kita kirim ke Pemkohanyamemintaagarlebihserius mengawasi ketinggian bangunan di sekitar Polonia, demi keselamatan penerbangan,” ujar Bambang. Kepada koran ini, Dirjen Perhubungan Udara Budi Mulyawan Suyitno secara tegas mengatakan pihaknya belum pernah mengeluarkan rekomendasi surat IMB JW Marriott untukketinggiandiatas12lantai.“Tidak pernah ada izin, sebaliknya kita minta walikota menjaga KKOP,” ujar Budi. Seperti diberitakan, saat dimintai tanggapan mengenai IMB bernomor 556/1588/04.01/07 untuk Elly Kusuma atas nama PTKurniaTetap Mulia, yang ditandatangani Wali Kota Medan saat itu dijabat Abdillah serta tandatangan Sekda Kota Medan yang saat itu dijabat Afifuddin Lubis dan distempel oleh Notaris Henry Tjong pada 12 Agustus 2008, Afiffudin tak mau mengatakan kalau surat tersebut palsu. Afifuddin hanya bilang, IMB tersebut kodenya tidak lengkap.(ali/sam)

Kuala Langkat Masih Mencekam senyap tanpa kegiatan. Bahkan pintu rumah masyarakat sekitar, yang di harihari sebelumnya terbuka lebar, kemarin (3/3) tertutup rapat. Informasi yang dihimpun POSMETRO MEDAN dariAfdeling VII Kebun Bekiun, sikap warga di sana karena dirundung rasa takut. Masyarakat cemas akibat beredarnya isu bakal diintimasi kelompok preman penjarahsawit.Hanyasebagianmereka yang membersihkan rumahnya dari serakan batu pasca bentrok. M. Sembiring (42) warga Desa Kutaparit,Tanjung Keriahan, mengaku trauma atas peristiwa lalu. “Kek mana kita nggak takut, kita nggak tau apa-apa sementarakejadianitudekatrumahkita. Suara batu kelentang...kelenteng. Aku malah berfikir situasi bakal fatal, apalagi mengingat letusan senjata api berkalikali,” katanya sembari was-was melihat sekitar kediamannya. Masih ujarnya, sepeda motornya yang tak bersalah, bahkan sempat jadi sasaran amuk polisi.Tak hanya itu, satusatunya kendaraannya tersebut malah harus ikut diangkut petugas pasca peristiwa. Ketakutan M. Sembiring, sampaisampai membuatnya tak selera makan. Terutama setelah adanya isu bentrok itu masih bakal pecah. Cemas juga dirasakan Marwan (40) warga sekitar Kebun Bekiun. “Sebenarnya selama ini, kami hanya menikmati sisa hasil buah sawit. Sedangkan pelaku utama adalah kawanan penjarah yang terkenal kejam dan nekad jika beraksi. Sementara warga lain, memilih bungkam karena takut jadi sasaran amuk preman. Guna mengantisipasi ketakutanketakutan warga itu, dua pleton personil Brimob dari Detasemen A Binjai bersama personil Mapolres Langkat ditambah sejumlah pasukan dari Mapoldasu, disiagakan di lokasi. Markas Polsek Kuala, yang sempat disebut-sebut bakal jadi sasaran penyerangan,jugadikawalketatpersonil polisi berseragam dan senjata lengkap. Tim yang dibentuk pasca bentrok, bergerak mengincar penggerak massa yang menyebabkan 8 korban luka di pihakpolisi. KetuaOKPBeriArahan Sementara itu dari hasil penelusuran POSMETRO MEDAN yang kembali menyambangilokasikejadian,sumbersumber dipercaya mengakui adanya pengkordiniran massa. Sebut mereka, sebelum penyerangan terlebih dahulu

mereka diberi arahan di satu tempat oleh seorang ketua salah satu OKP. Begitu terjadi pergolakan, pasukan ini sempat membubarkan diri. Namun di saatpetugaskonsentrasimengamankan buah sawit hasil jarahan, kawanan ini muncul lebih kurang 1 KM dari kerumunan petugas. Oleh JG (33), pria yang disebut-sebut sebagai penggerak massa, memberi perintah agar anggotanya melakukan perlawanan jika petugas mencoba menangkap. Titah arogan itu, mereka buktikan. Bahkan kaum ibu dijadikan mereka sebagai tameng di barisan depan. Upaya polisi meringkus JG pun mendapat perlawanan sengit dari warga. Personil Polres Langkat itu diteriaki dan dilempar kaum ibu tadi. Tembakan peringatan yang diletuskan ke atas, juga tak dihiraukan. JG memang tak berhasil ditangkap, pentolan massa ini kabur bersama rekannya yang lain.Tetapi 16 orang dari kawanan ninja itu diciduk. Berawal dari Janji Jasa Pengamanan Menurut sumber POSMETRO MEDAN yang namanya minta dirahasiakan, pemicu penjarahan yang berujung bentro tersebut bermula dari adanya kesepakatan antara pihak perkebunan dengan warga setempat. “Dulu kabarnya ada kesepatakan tertulis antara pihak perkebunan dengan warga dari dua kelompok OKP berbeda. Dalam kesepatakan ini, perkebunan berjanji akan membayar uang jasa keamanan kepada mereka,” ujar pria itu. Kenyataannya, pihak perkebunan tidak memberikan honor yang dijanjikan. Sebagai gantinya, kawanan itu dibayar dengan buah sawit hasil kebun. Sejak itulah, keributan di lapangan mulai terjadi. Sebab kedua kelompok itu rebutan buah. Nama Pentolan Aksi Dikantongi Perwirapenghubung(Pabung)Polres Langkat, Kompol Edi Siudarsono mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan sekaligus pengejaran terhadap pelaku lainnya. Edi juga menambahkan, polisi sudah mengantongi para pelaku yang sedang diburu. Mereka berinisial, Jul G (32), Sup (29), Bu (20), Ga (20) dan JG. “Kita sedang kejar mereka. Saat ini anggota masih di lapangan,” cetus Edi seraya membeberkan, pelaku dijerat Pasal 363

Menyajikan Fakta, Peristiwa & Fenomena Penerbit : PT. Posmetro Medan Pers (Harian Posmetro Medan) Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur

: : : :

Rida K Liamsi Ari Purnama Marganas Nainggolan Porman Wilson Manalu

www.posmetro-medan.com

http://epaper.posmetro-medan.com

Berkas Tersangka Protap ...

Diperkosa, Dibunuh, Kuburnya Dibongkar “Saya sudah curiga sewaktu melihat kondisi mayat anak saya itu. Ada bekas luka dan kejanggalan lainnya di tubuhnya,” kata Efendi yang ternyata juga diyakini para sanak keluarganya. Karena saat itu masa berkabung, Efendi dan keluarga hanya berdiam diri. Namun kegelisahan mereka soal temuan luka memar di sekujur tubuh Hastuti, membuat hal itu berulang kali dibicarakan. “Sekarang saya berharap, dengan

RABU 4 MARET 2009

menyertakan 27 berkas dari 43 segera memproses berkas-berkas itu. tersangka. Sementara, berkas GM “Kita akan langsung teliti berkas-berkas Chandra Panggabeann Cs yang itu, dan bila nantinya berkas itu sudah dikenakan Pasal pembunuhan layak dan lengkap(P21), maka tahap berencana (340 KUHP) tidak turut serta selanjutnya pun akan berlanjut. Yakni dalam pelimpahan itu karena belum penyidik akan memberikan para rampung. “Hari ini, secara resmi kita tersangkadanbukti-buktipadakamidan menyerahkan berkas tahap I para setelah itu barulah kami bentuk tersangka demo anarkis ke Kejatisu. dakwaan, lalu masuklah ke proses Rinciannya terdiri dari 27 berkas dari 43 persidangan,”ujar Gortab. Ketika ditanyakan tentang kemungtersangka, salah seorang dari 27 itu atas nama Anju Naibaho. Sedangkan kinan penangguhan penahanan Chandra Panggabean dan sisanya terhadap para tersangka demo protap, masih kita tunda dulu penyerahan Gortab langsung membantahnya. berkasnya, mengingat kita masih “Gak ada penangguhan tahanan dalam melengkapi berkasnya yang belum kasus ini, tunggu sajalah prosedur demi rampung,”ungkap Badrodin di ruang prosedur terhadap kasus ini,”pungrapat lantai II gedung Kejatisu Jalan kasnya lagi. Terpisah, Kasipenkum/ Humas Kejatisu, Edi Irsan SH menjeJendralAH Nasution. “Kalau ditanya secara spesifik laskan kalau pihaknya telah mempermengapa berkas Chandra menyusul, siapkan 26 Jaksa Penuntut Umum itu karena kita masih menunggu izin (JPU)terbaikuntukparatersangkakerudari Mendagri untuk memeriksa 15 suhanprotapini.“Sebelumnyatimjaksa anggotadewanyangakankitamintakan itu sudah dipersiapkan jauh hari kesaksiannya dalam perkara itu. sebelumnya, jaksa itu adalah 26 jaksa Pengajuan izin itu sudah kita ajukan dua terbaik Kejatisu dan Kejari Medan. minggu lalu dan mungkin dalam dekat Koordinatornya langsung diketuai oleh ini mungkin akan keluar. Setelah kita Asisten Pidana Umum (Aspidum) mendapat kesaksian para anggota Kejatisu T Suhaimi SH, dan setelah dewan itu, maka berkas Chandra akan nantinya berkas tahap II yakni penyekita lengkapi untuk diberikan kepada rahan tersangka dan barang bukti yang pihak kejaksaan. Terhadap ke 43 diberikan pada kami, maka kami akan tersangka ini kita kenakan pasal 146 langsung membuat dakwaan dan kaKUHP, yang mana perbuatan dengan susnya pun akan langsung bergulir di kekerasan/dengan ancaman membu- pengadilan,”ujar Edi pada POSMEbarkan suatu sidang, dan pasal 170 ke- TRO di ruang kerjanya.(Syahrul/Zul) kerasan secara bersama-sama terhadap orang dan barang,”katanya lagi didampingiKajatisu,GortabMarbunSH. Calon Menantu Bulan Bintang itu. “Yang pasti, Masih diruang rapat Kejatisu, Gortab yang menerima 27 berkas secara kami baik-baik saja,”ucap simbolik pun langsung mengaku akan Nabila.(JPNN)

Dibebaskan Karena Sepakat Nikah dicabut. “Enak kali lah. Habis cabuli anak orang nggak kena kerangkeng. Ya..mungkin karena orang kaya, PNS pula, ya enaklah,”ujar sumber itu. Kasat Reskrim Polresta Binjai,AKP HM Taufik SE mengakui hal itu. “Kita tetap memproses tersangka. Namun keluarga korban telah mengadakan perdamaian, sedangkan delik aduan sudah dicabut. Keduanya berjanji akan melangsungkan pernikahan. Mereka akan meyiapkan proses pernikahan,”tegas Taufik. Sementara itu, penelusuran POSMETRO MEDAN di rumah tempat Mekarselama6bulandiinapkanDaniel, warga mengaku kenal keduanya. “Penguni rumah sewa dua pintu paling ujung itu, nggak ada di rumah. Katanya dia sakit, opname di rumah sakit. Kalo suaminya (Daniel), ditahan nggak tahu lah kasusnya apa,”ujar warga yang enggan namanya dimuat. Terpisah, Jufri Bulyan selaku Humas Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) mengecam keras perdamaian

atas kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. “Walau terjadi perdamaian antara kedua belah pihak, PKPA akan melanjutkan perkara ini sampai ke kejaksaan. Bukan berarti kasus ini berhenti, akan kita lanjutkan, karena kasus kekerasan seksual terhadapanakdibawahumurtidakboleh di SP3,”terang Jufri saat dihubungi POSMETRO MEDAN, beberapa waktu lalu. Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Drs Baharuddin Djafar Msi mengaku pembebasan itu bisa saja tergantung dari penyidiknya. “Bila penyidiknya melihat tersangka berperilaku baik, kooperatif dan mau bekerja sama saat diperiksa, jadi bisa saja asalkan memang ada kesepakatan dengan pihak korban,” jelasnya. Ketika ditanya apakah kasus pencabulan bisa dengan mudah dicabut, juru bicara Kapoldsu ini tidak terlalu paham soal tersebut. “Yang jelas, semua kasus pidana bisa dicabut asalkan itu delik aduan,” tandasnya. (Aswin/Zulfadli)

Pabrik Ekstasi Berkedok Pengobatan PM/IST

Kapoldasu menerima audensi pengurus SPM, SP-Bun dan Gurka PTPN II. Mereka mendesak agar polisi menyikat habis premanisme di PTPN II.

ayat (1) ke 4e subs 170 ayat (1) subs 335 ayat (1) subs 406 ayat (1) subs 214 ayat (1) KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan, serta kekerasan terhadap orang atau barang, pemaksaan, pengrusakan, melawan petugas yang melaksanakan tugas dengan ancaman 7 tahun penjara. Habisi Preman di PTPN II Kesal gejolak di Langkat tak kunjung selesai, karyawan PTPN II yang tergabung dalam serikat pekerja mendatangi Kapoldasu Brigjen Pol Drs Badrodin Haiti di Mapoldasu, kemarin pagi. Mereka meminta, polisi terapkan UU tentang perseoran perkebunan “Soal penjarahan di lahan yang bersatus Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II, agar segera menggunakan UU No 18 Tahun 2004 tentang perseroan terbatas bidang perkebunan khususnya Pasal 46 dan 47. Gabungan pengurus Serikat Pekerja Merdeka (SPM), Serikat Pekerja Perkebunan (SP-Bun) dan Gugus Inti Reaksi Keamanan (Gurka) yang beraudiensi meminta polisi segera menangkap oknum preman penjarah asset PTPN II.

Ketua SP-Bun Idris Nasution menyampaikan, sudah saatnya polisi menciduk otak pelaku penjarah sawit dan karet. Karena selama ini, polisi hanya menangkap pemain lapangan. Soal penganiayaan dan pembacokan karyawan PTPN, Idris menilai, selama ini hanya pejabat PTPN II saja yang diperiksadanditangkap.Sedangoknum yang menggarap termasuk yang mendirikan bangunan di atas areal kebun plat merah itu, tidak ditindak. “Menyikapi masalah yang kami alami, PTPN II telah membentuk Gugus Unit Reaksi Keamanan (Gurka),”kataJosemGintingSH,ketua SPM PTPN II dan diamini Idris Nasution. DisinggungJosem,selainpelakuyang terlibatkasusterbaru,petugasjugaharus tuntaskan penganiaya Ir MS Sitompul (Kadistan Kebun Batang Serangan), Gunarto (satpam Kebun Gohor Lama), B Manalu (Papam) dan Satpam di KebunAir Tenang serta pengerusakan serta penebangan tanaman karet di Kebun Batang Serangan. Dalam pernyataan sikapnya, Josem dan Idris mendukung penuh tindakan

polisi dalam menjaga keamanan di kawasan kebun PTPN II. “Sebagai anak bangsa yang bekerja dan berusaha di PTPN II, karyawan sudah cukup sabar dan mengalah. Karyawan kebun juga punya batas kesabaran. Bila bertele-tele kita takut mereka akan bertindak dengan cara sendiri, khususnya jika terjadi persoalan,” tambah Ketua SPM dan SP-Bun PTPN II. Menanggapi aspirasi tersebut, Kapoldasu Brigjen Pol Drs Badrodin Haiti mengatakan, mereka akan tindak tegas setiap pelaku terkait persoalan di lahan PTPN II. “Hasil pertemuan itu, Pak Kapolda berjanji akan menyikat habis pelaku penjarahan di lahan PTPN II,” jelas Pelaksana Harian (Lakhar) Bidang Humas Poldasu, AKBP Rumida Sianturi SH. Sementara dalam pertemuan itu turut hadir, Toni Nixon (sekretaris SP-Bun), IndraGunawan,ErvansyahMHarahap dan TM Hidayat (Koordinator Gurka), Ramlan Perangin angin, Ingan Malem Sitepu,TaufikNasution,SopianHidayat dan Rahmat Kurniawan. (Darwis/ Aswin/HendraSembiring)

Dari dalam rumah tersebut polisi menyita 8.500 butir ekstasi yang terdiri dari4.000butirekstasiberwarnacokelat berlogo tupai dan 4.500 butir ekstasi berwarna putih dengan logo 2U. Polisi juga menangkap seorang tersangka bernama Dedi Chandra alias Aliang (23).“Awalnya berdasarkan informasi dari masyarakat, di rumah tersebut sering diproduksi ekstasi oleh Abidin Venus Chandra alias Abeng,

ayah Dedi,” kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat KompolAdexYudiswan, kemarin (3/3). Saat digerebek, Abidin berhasil melarikan diri dan hanya Dedi yang tertangkap. Menurut pengakuan Dedi, dalam sehari mereka bisa memprodukasi 300-1.000 butir ekstasi per hari dan dijual seharga Rp65 ribu per butir di tempat-tempat hiburan malam di wilayah Jakarta. (oz)

Lae Togar (Pergi ke Kuburan) seorang sales girl bernama Tiur yang akan mempromosikan alatalat kecantikan. Tiur : “ Bisakah saya bertemu dengan istri Bapak?,” Lae Togar : “Istri saya pergi.” Tiur : “Oh, tidak apa-apa kok, Pak. Boleh nggak kalau saya menunggu istri Bapak di sini?” Lae Togar : “Silahkan.” Karena terlalu lama, Tiur merasa gelisah dan memanggil

si pemilik rumah. Tiur : “Boleh saya tahu kemana kira-kira istri Bapak pergi?” Lae Togar : “Dia pergi ke kuburan.” Tiur : “Kapan kira-kira dia kembali?” Dengan ekspresi polos, Lae Togar menjawab. Lae Togar : “Aku sama sekali tidak tahu. Dia sudah berada di sana selama 11 tahun.” Tiur : !@#$%^&**??

4 Penyabu CPNS Pertamanan Medan Ditangkap Rabu (25/2) dinihari. Kasat I/Idik Narkoba PoldasuAKBP Ignatius Agung Prasetyo kepada POSMETRO MEDAN, kemarin (3/ 3) mengatakan kelima tersangka ditangkap saat menggelar pesta sabusabu yang mereka beli dari seorang bandar narkoba di kawasan Medan yang kini masih buron. “Mereka pemakaisabu,ditangkapdenganbarang bukti sisa sabu terbungkus plastik klip tembus pandang,” kataAgung. Karena masih dalam pengembangan lebih lanjut, pihaknya belum mau

Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Porman Wilson Manalu Wakil Pemimpin Umum : H Affan Bey Hutasuhut Pemimpin Redaksi : Maranatha Tobing Ombudsman: Vincent Wijaya Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (Ketua), Porman Wilson Manalu, H Affan Bey Hutasuhut, Maranatha Tobing, Ahmad Faisal Matondang Wakil Pemimpin Redaksi: Ahmad Faisal Matondang Redaktur Pelaksana (Redpel): Hendra Sembiring Kordinator Liputan: Mangampu Sormin Ass Koordinator Liputan: Rusdi Nasution Redaktur : Abdurrahman, Jhonson Sibarani, Budi Hariadi, Maria Surbakti, Johasman Tarigan, Hiras

membeberkan secara detail identitas kelima pencandu narkoba tersebut. Namun menurut sumber POSMETRO MEDAN yang layak dipercaya di Mapolda Sumut, nama ke4 pegawai di Dinas Pertamanan yang ditangkap tersebut masing-masing, Alamsyah (35) warga Kompleks Setia Budi Inda (Tabsi), Anggi (30) warga Medan, Abdi (28) dan Andi (37) keduanya warga Marelan. Selain ke-4 pegawai tadi, seorang warga sipil yang belum diketahui identitasnya itu, kini tengah bersama-

Budiman, Solideo S. Ass Redaktur : Jaffar Siddik. Reporter: Johan HP, Kali A Harahap, Mula Naik Halomoan, Ali Amrizal, Yoedhi, Reza W, Zulfadly, Surya Irwandi, Ardiansyah Tanjung, Elfitra S, Sucilawati, Syahrul, Nanang, Pasta Wijaya T, Darwis Sinulingga. Sekretariat Redaksi: Sekretaris Redaksi: Dewi Syahfirda Staf Redaksi: Leni (Setter) Dept Perwajahan, Artistik & Pracetak: Ka.Bag: Simon Sinaga Kord Pracetak/Perwajahan : Ferry Sumarlen Kord. Mounting : Ricky S Art/Graphis: Syafrizal, Boniq

sama merasakan pengabnya ruang tahanan polisi (RTP) Dit Narkoba Poldasu. “Mereka ditangkap dengan barang bukti sisa sabu-sabu yang cukup banyak,” kata sumber tadi. Tetapi Kasat I/Idik Narkoba Poldasu AKBP Ignatius Agung Prasetyo membantahnya dengan mengatakan barang bukti yang disita hanya sisa sabu yang telah dikonsumsi kelima pria tersebut. “Mereka telah diperiksa dan masih dalam pengembangan lebih lanjut,” pungkas AKBP Agung. (Zulfadli)

Tekhnisi, Maintenance dan IT: Sudiarman Staff Online : Rudi Eka Syahputra Departemen Umum/Adm/Keuangan: Manager Umum/Sdm/Keuangan: Rudyanton M Sidabutar Kadept. Umum/Adm/Keu : Eva D Sitorus Pjs. Kabag. Adm/Piutang : Nancy Paulina Departemen Sirkulasi/Pemasaran: Manager Pemasaran : Feri Agustika Kabag. Pemasaran: Advert B. Malau Kord. Pengembangan : Novi Syahputra Kord. Ekspedisi : Reza Pasaribu Kord. Distribusi : Sahat M Gultom Kabag. Adm/Piutang : Imelda S.

Departemen Iklan: Manager Iklan/EO : Losber Sihotang Ka.Bagian Iklan: Sri Kurniasih Kord. Adm/Piutang : Henny S Kord. Pengembangan : Parsaoran Purba Kord. Design : Arif Budiman Penasehat Hukum : A Hakim Siagian M.Hum Tarif Iklan : Halaman 1 (Utama) Full Color Rp. 26.000 mm kolom, Hitam/Putih (B/W) Rp. 20.000/mm kolom, Halaman 8, 9 & 16, Full Color Rp. 15.000 mm kolom, Hitam/Putih (B/W) Rp. 10.000/mm, Ucapan Duka Rp. 8.000 mm kolom, Halaman Dalam (B/W) : B/W Rp. 8.000 mm kolom, B/W duka Rp. 5.000 mm kolom.

Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp. 2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT. Posmetro Medan Pers, Bank Mandiri Cab. Tiara Medan Ac: 105-0003103441. Rekening a/n: Marganas Nainggolan Alamat Redaksi/Iklan/ Pemasaran: Jl.SM RAJA KM 8,5 No.134 Medan-Amplas, Telp (061) 7881661 Fax (061) 7881733. e-mail: pos_metro_medan@yahoo.com Perwakilan Jakarta: Jalan Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan, Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl.SM RAJA KM 8,5 No.134 Medan-Amplas Telp (061) 7881661 Fax (061) 7881733

PENGUMUMAN : Setiap menjalankan tugas peliputan, Wartawan POSMETRO MEDAN dilengkapi Surat Tugas atau Kartu Pers POSMETRO. Jika ada yang mencurigakan, silahkan hubungi call centre kami di 0812-6309088. Terima kasih


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.