edisi 23 juli 2010

Page 9

sambungan panggung hukum

Klik

J U M AT,23 JULI 2010

www.posmetro-medan.com

CMYK

10

http://epaper.posmetro-medan.com

Nyawa Anakku Cuma Dibayar Rp 5 Jt MEDAN Semburat kekecewaan tampak terpancar di wajah Ny Sumarni (48) saat mengikuti persidangan untuk kesekian kalinya di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Bagaimana tidak, Khairil Ihsan (20), putranya meninggal dunia di lokasi kerja PT Multi Jaya Mandiri (MJM) tanpa pernah mendaftarkan pekerjanya itu ke jamsostek. Meski kematian Ikhsan sudah lebih setahun, tepatnya 6 Januari 2009. Namun kedukaan masih menaungi keluarga Ikhsan. Ny Sumarni menuturkan, putranya itu sudah 6 bulan lamanya bekerja di perusahaan pengolahan plastik Jalan Setia Ujung, Mulio Rejo, Sunggal. Upah yang diterimanya hanya Rp22 ribu sehari dan diperoleh setiap 2 minggu.

>> Baca di Hal 10

Tak Ada Paksaan M E N Y O A L pekerjanya, Jonny mengakui Khairil tidak didaftarkan ke Jamsostek. Namun menurut pria berusia 30 tahunan dan bertubuh bongsor itu, dari 60 pekerjanya, sekitar 20 orang menolak masuk Jamsostek. Alasannya, para pekerja itu tak ingin gajinya dipotong. Penolakan itu dikuatkan dengan pembubuhan tanda tangan sebagai bukti atas permintaan para pekerja.

>> Baca di Hal 10

Tanggung Jawab Pengusaha HUMAS Jamsostek Sanco Manullang menyatakan tidak ada pengecualian apapun bagi pengusaha untuk tidak mendaftarkan pekerjanya masuk jamsostek. “Tidak ada dasarnya itu kalau pekerja memohon agar tidak ikut program jamsostek. Itu sepenuhnya tanggungjawab pengusaha, bukan malah meminta pendapat pada pekerja.

>> Baca di Hal 10

PM/ALI

Ratusan warga Dusun xv, Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang berunjuk rasa di Mapoldasu minta pembunuh Miskun segera ditangkap. Mereka juga minta agar aparat hukum proaktif dan melindungi masyarakat yang saat ini ketakutan.

RATUSAN WARGA SERBU MAPOLDASU

‘’Tangkap Pembunuh Miskun’’ MEDAN Meski sudah sebulan lebih peristiwa pembunuhan terhadap Miskun, warga Dusun III, Sei W ampu, Langkat itu telah berlalu, namun pelaku pembunuhnya belum juga ditangkap, malah masih bebas berkeliaran. Menuntut keadilan inilah, ratusan warga

HUBUNGI KAMI! Segera hubungi kami di nomor ponsel: 081361609686 Ada aparat nakal, dugaan korupsi, aktifitas ilegal, temuan unik atau info apa saja? Segera informasikan juga yah.

mendatangi Markas Poldasu, Kamis (22/7). Dalam aksi itu, ratusan warga terdiri dari omak-omak, pria dan anak kecil sambil membawa poster minta Kapoldasu Irjend Oegroseno untuk menangkap Julak sang pembunuh Miskun.

MARKUS BERAKSI DI POLDASU

Ibu Menyusui Dibuikan

>> Baca di Hal 10

Korban Penganiayaan Polisi Minta Perlindungan Kapoldasu MEDAN Keluarga korban penganiayaan pasangan suami istri Donni M Sirait (34) dan Lamria br Manurung (32) yang diduga dilakukan oleh oknum Polisi yang bertugas di Profesi dan Pengamanan (Propam) Poldasu, Bripka Jon W anspri Buangnalu, surati Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno mohon keadilan dan perlindungan hukum.

Anda teraniaya? Merasa tak mendapat keadilan? Atau orang di sekitar Anda mengalaminya? Beritahu kami. Redaksi POSMETRO MEDAN akan mempublikasikan keluhan Anda.

CMYK

HALAMAN

Keluarga korban, Lamria Manurung melayangkan surattertanggal19Juli2010memohonkeadilansekaligus perlindungan hukum atas penganiayaan oknum polisi terhadap suaminya pada 1 Juli 2010 lalu, namun sampai saat ini pelaku JW Buang Manalu bersama temannya belum ditindak, sedangkan temannya yang diduga teman JWB masih bebas berkeliaran.

MEDAN Denny Lie alias Aphin (30) yang seharusnya jadi korban penipuan, malah jadi tersangka di Mapoldasu dalam kasusjualbeli20tonbijiplastik.Diduga ada peran makelar kasus (markus) hingga kepolisian malah membuikan ibu dua anak yang menetap di Jalan Murai Medan Sunggal itu. Kuasa hukumnya Syamsul SH dan Rahmadsyah SH dari Law Office Syarwani SH, Kamis (22/7) men-

gungkapkan, kasus itu bermula ketika Aphin ditawari untuk membeli 20 ton bijiplastikolehMRizal,rekanbisnisnya. Rizal mengatakan kalau biji plastik itu adalah milik Pak W ah warga Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dari tawaran itu,Aphin menyetujuinya. Barang yang mempunyai surat pengantar barang itu laludikirimPakRegar(supirPak W ah) kepabrikplastik Aphin di Medan.

>> Baca di Hal 10

>> Baca di Hal 10

Sudah Miskin, Suamiku Lupa Diri Kondisi ekonomi keluarga kami yang memang sulit tampaknya tak jadi perhatian bagi suamiku, Jali (40). Dia hidup seperti anak lajang saja. Hasil pencariannya dimakan sendiri, jarang-jarang mau berbagi pada keluarga. Rasanya sudah cukup kesetiaanku mendampingi Bang Jali. Selama 20 tahun lebih membina rumah tangga, keadaan sulit tetap kujalani. Putra

sulungku sudah menginjak dewasa, sementara 2 adiknya masih duduk di bangku sekolah. Kesehariannya Bang Jali menarik

becak bermotor (betor). Namun penghasilan yang diperolehnya sangat jarang kuterima. Terkadang Bang Jali sampai berhari-hari tak pulang. Dia tak memperdulikan keadaan kami, entah bagaimana kami makan jika tak berharap dari uang belanja yang diberikannya.

>> Baca di Hal 10

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.