Assyuara

Page 51

Dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang di jadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas". (QS. 26 asSyu‟ara`:166) Watadzaruna ma khalaqa lakum rabbukum (dan kamu tinggalkan apa yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu) bagi kesenanganmu. Min azwajikum (yaitu istri-istrimu) dari jenis perempuan. Bal antum qaumun „aduna (bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas) dalam melakukan berbagai kemaksiatan. Para ulama berikhtilaf mengenai pelaku sodomi. Abu Hanifah berpendapat bahwa pelakunya perlu dihukum dengan dipermalukan, tetapi jangan dihukum dengan hukuman perzinaan. Pendapat ini berlainan dengan ketiga imam lainnya. Menurut Malik, pelaku sodomi – baik yang berperan sebagai laki-laki maupun perempuan – dihukum rajam, baik dia sudah kawin maupun masih lajang. Syafi‟I dan Ahmad memandang hukum sodomi seperti hukum perzinaan.

Mereka menjawab, "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, maka kamu benar-benar termasuk orang-orang yang diusir" (QS. 26 asSyu‟ara`:167) Qalu (mereka menjawab) dengan nada mengancam. La`illam tantahi ya luthu (hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti) dari menjelek-jelekan dan mengingkari perbuatan kami, Latakunanna minal mukhrajina (maka kamu benar-benar termasuk orangorang yang diusir), orang yang diancam untuk diusir dan dibuang dari kampung halaman.

Luth berkata, "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu". (QS. 26 as-Syu‟ara`:168) Qala inni li‟amalikum (Luth berkata, "Sesungguhnya aku, terhadap perbuatanmu) menggauli laki-laki, Minal qalina (sangat benci), yakni orang yang sangat marah. Qaaliin berasal darai al-qala yang berarti kemarahan yang hebat. Luth as. menampakkan ketidaksudiannya tinggal bersama mereka dan keinginannya untuk terlepas dari

51


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.