PAB Edisi 55

Page 4

CMYK

Jabar Time

Edisi: 55/Minggu III Juli 2012

4

ITB Bangun Kampus Baru Di Pantura:

Jelang Ramadhan Harga Telur Naik INDRAMAYU - Seperti sudah menjadi tradisi, kedatangan bulan suci ramadhan tak sekedar disambut hangat kalangan muslim. Tapi para pedagang pun menyambut ramadhan dengan sukacita. Celakanya sukacita para pedagang ini sering membuat para ibu rumahtangga menjerit. Sukacita itu bukan karena telah datang bulan penuh ramhat, tapi bagi pedagang bulan ramadhan dijadikan kesempatan untung mendulang keuntungan. Tak soal kaum ibu menjerit yang penting para pedagang mendapat nikmat. Hasil pantuan PAB-Indonesia di sepanjang kawasan Pantura, terlihat sejumlah kebutuhan bahan pokok mulai melejit. Yang kelihatan paling cepat kenaikannya adalah telur.Di sejumlah pasar tradisional daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, terus naik akibat permintaan tinggi sedangkan pasokan telur tersebut terbatas. Seorang pedagang telur di pasar Kanoman Kota Cirebon Munardi, Jumat, mengatakan, jelang bulan Ramadhan permintaan telur ayam ras meningkat sedangkan pasokan dari sejumlah peternak terbatas, sehingga dampaknya harga terlur terus mengalami kenaikan. Harga telur ayam ras untuk eceran kini dijual sekitar Rp20 ribu per kilgram, sedangkan harga grosir Rp18 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya dijual Rp16 ribu per kilogram, diperkirakan harga telur akan bertahan tinggi hingga kebaran nanti. Menurut Munardi, harga telur ayam ras

di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Kuningan masih mengandalkan kiriman dari peternak peternak Jawa Tengah, jika pasokan terbatas harga langsung melonjak namun setelah normal biasanya harga telur tersebut kembali stabil. Nuhidayah pedagang lain di pasar Jagasatru menuturkan, permintaan telur ayam jelang bulan Ramadhan meningkat dibandingkan sebelumnya, sehingga harga telur tersebut cukup tinggi, kini untuk eceran mencapai Rp20 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya dijual Rp 16 ribu per kilogram. Ia menjelaskan, harga telur ayam di daerah Pantura masih tergantung pasokan, jika kiriman terhambat harga langsung melonjak, kini kebutuhan telur ayam baik untuk konsumsi rumah tangga dan perajin olahan makanan meningkat, sehingga sering kekurangan barang. Lusi salah seorang pemasok telur ayam ras di Cirebon mengaku, pasokan telur ayam ras normal seperti biasanya, namun menjelang bulan Ramadhan permintaan dari konsumen meningkat, sehingga dampaknya harga telur melambung tinggi, diperkirakan hingga lebaran. Ia menambahkan, harga telur ayam ras masih sulit diperkirakan naik turunnya, meski pasokan lancar namun permintaan tinggi biasanya harga bergerak naik, kebutuhan telur ayam ras di Cirebon cukup tinggi selain untuk konsumsi rumah tangga, perajin kue kering dan roti mendominasi pesanan telur ayam tersebut. (deddy)**

Asda II Banten Siap Maju Pilkada Tangerang SERANG - Mantan penjabat Walikota Tangerang Selatan (2009-2010) yang kini menjabat Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Asda) II Provinsi Banten, Shaleh MT siap untuk maju sebagai bakal calon bupati pada Pilkada di Kabupaten Tangerang. "Saya siap maju di Pilkada Kabupaten Tangerang sebagai bakal calon bupati. Mungkin besok saya akan mendaftar ke sejumlah partai politik," kata Saleh MT yang juga mantan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Banten tersebut di Serang. Menurut Shaleh, dirinya merasa terpanggil untuk mencalonkan diri menjadi bakal calon bupati di Kabupaten Tangerang karena ingin membangun wilayah Kabupaten Tangerang. Ia mengaku prihatin dengan arah pembangunan di wilayah tersebut yang nyaris tak jelas dan cenderung lamban. Padahal Kabupaten Tangerang yang memiliki 29 kecamatan itu, sangat berpotensi berkembang menyaingi wilayah Kota Tangerang dan Kota

Tangerang Selatan. "Setelah Tangerang Selatan terpisah dari Kabupaten Tangerang, arah pembangunan di Kabupaten Tangerang malah cenderung menjadi tidak jelas. Terutama di wilayah Tangerang bagian utara," kata Saleh MT. Shaleh mengatakan, ia mengaku serius dan tidak mainmain untuk 'turun gunung' ke Kabupaten Tangerang. Bahkan, ia mengaku sudah mengantongi restu dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah untuk mencalonkan diri di Pilkada Kabupaten Tangerang yang akan berlangsung sekitar Desember 2012 tersebut. "Modal saya hanya pengalaman 30 tahun sebagai birokrat, mulai di pemerintahan pusat hingga daerah," kata Saleh. Untuk itu, dirinya akan segera mendaftarkan diri ke sejumlah partai politik untuk mendapatkan dukungan atau 'perahu' yang akan mendukung dan mengusungnya. Diantara sejumlah partai politik yang akan dijajakinya diantaranya PDI Perjuangan, Demokrat, PKNU, PPP dan PBB.

Saleh menambahkan, pembangunan di Kabupaten Tangerang tidak bisa dilaksanakan hanya oleh pemerintah sendiri, tetapi harus mengarahkan pihak swasta untuk ikut dalam pembangunan tersebut sesuai dengan potensi yang ada di wilayah tersebut. "Pembangunan paling utama yang harus menjadi perhatian di Kabupaten Tangerang adalah perbaikan infrastruktur, kemudian pendidikan dan kesehatan," katanya. Menghadapi Pilkada di Kabupaten Tangerang yang diperkirakan berlangsung Desember 2012, sejumlah nama yang mulai muncul untuk maju pada pesta demokrasi di Kabupaten Tangerang tersebut diantranya anggota DPR RI asal Fraksi Partai Golkar Ahmad Zaki Iskandar, anggota DPD RI Ahmad Subadri yang diusung dari Partai Demokat, anggota DPRD Provinsi Banten Miftahudin yang diusung dari Partai Keadilan Sejahtera, dan anggota DPRD Provinsi Banten asal Fraksi Partai Golkar Aden Abdul Chalik.(nurjas)**

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan mendukung rencana pembangunan kampus baru ITB di kawasan Kotabaru Walini atau di KM-108 Tol Cipularang. "Ada rencana pembangunan kampus baru ITB di Km108 Cipularang, tepatnya di kawasan Kotabaru Walini. Saya sebagai salah seorang Majelis Wali Amanah (MWA) ITB cukup apresiasi dan mendukung," kata Gubernur Heryawan di sela-sela pemakaman mantan Menhub Haryanto Dhanutirto di TPU Cikutra Kota Bandung, Rabu. Gubernur yang otomatis menjadi WMA di ITB tersebut menyebutkan, ITB perlu terus dikembangkan dan rencana pembangunan itu sudah dibahas dengan para Wali Amanah lainnya, salah satunya almar-

hum Haryanto Dhanutirto. "Saya salut dengan semangat almarhum, meski sudah sepuh namun sebagai wali amanah ia cukup aktif merealisasikan rencana itu. Kita bisa sinergiskan dengan rencana pengembangan Kotabaru di kawasan itu," kata Heryawan. Ia menyebutkan, ITB memang telah bekerja sama dengan Pemprov Jabar terkait penggunaan lahan di kawasan Tanjungsari Sumedang yang sebelumnya digunakan untuk kampus Universitas Winaya Mukti (Unwim). "Lahan baru untuk rencana pembangunan kampus ITB terbaru adalah di Walini itu, mungkin masih harus dibicarakan lagi, dan itu bagus karena bisa sinergi dengan konsep 'Kota Sains'," kata Heryawan menambahkan.(santo)**

Kampus ITB

Di Tangerang Konsumsi Air Minum Meningkat:

Per Liter Dipatok Rp.4,5 TANGERANG - Tingginya pertumbuhan penduduk di Tangerang membuat konsumsi air minum di daerah ini ikut meningkat. Kondisi ini disikapi oleh PT Aetra Air Tangerang, satu perusahaan pengolah air minum untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya. Perusahaan yang pengoperasiannya diresmikan Wakil Presiden Boediono Rabu pekan lalu ini, direncanakan akan mengenakan tarif paling urah yakni hanya Rp4,5 per liter dengan kualitas air minum. "Tarif Rp4,5 per liter jauh lebih murah dibandingkan dengan harga air minum dalam kemasan yang mencapai Rp2.000 per liter," kata Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang Abdulbar Mansoer di Tangerang, belum lama ini. PT Aetra Air Tangerang beroperasi seiring dengan telah selesainya pembangunan Instalasi Pengolahan Air berkapasitas 900 liter/detik. Nantinya, proyek infrastruktur besar pertama di bidang penyediaan air bersih dengan investasi Rp520 miliar ini akan melayani lima kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten yakni Pasar Kemis, Sepatan, Cikupa, Balaraja, dan Jayanti. Perusahaan air minum itu

merupakan proyek pertama yang menggunakan skema kemitraan pemerintah swasta. Hadir pada peresmian ini Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Sekda Provinsi Banten Muhadi, Bupati Tangerang Ismet Iskandar, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto, Principal Acuatico Group Rosan P. Roeslani. "Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah serta bantuan semua pihak yang membantu terlaksananya pembangunan instalasi pengolahan air ini. Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih berkualitas dengan harga yang terjangkau," kata Abdulbar. Abdulbar mengatakan, teknologi pengolahan air Aetra Tangerang akan menghasilkan air layak minum sesuai standar Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan WHO (World Health Organization). Sistem jaringan pipa yang digunakan juga telah bersertifikat "food grade" sehingga aman untuk pendistribusian air layak minum. Sistem jaringan pipa berkualitas ini adalah yang pertama di Indonesia. "Proyek ini juga mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target Millenium De-

velopment Goals (MDGs) 2015 dalam hal target cakupan penduduk yang mendapatkan layanan air bersih perpipaan," tutur Abdulbar. Selesainya pembangunan IPA yang berlokasi di Kecamatan Sepatan, Tangerang, Banten ini sekaligus menjadi Proyek Kemitraan Pemerintah Swasta (KPS) pertama yang berhasil dilaksanakan dari 26 proyek pengolahan air yang ditawarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Indonesia Infrastructure Summit 2006. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses pelaksanaan proyek KPS, sehingga dapat memacu pengembangan proyek KPS air minum yang lain untuk mendukung percepatan peningkatan cakupan pelayanan air minum di Indonesia. Abdulbar juga mengatakan, penyediaan air bersih sendiri telah menjadi salah satu permasalahan besar mayoritas penduduk Tangerang, karena masyarakat terpaksa membeli air dari truk tanki pada saat musim kemarau tiba. Sementara itu, jelas Abdulbar, penyediaan air bersih yang diproses dari sungai dan dialirkan langsung ke rumah-rumah, dapat mencegah terjadinya eksploitasi air tanah berlebi-

han yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan intrusi air laut ke dalam tanah. "Kami telah beroperasi dan berproduksi sejak November 2011. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, peresmian ini akan menjadi momentum yang kuat bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan air bersih yang berkualitas," ujarnya. PT Aetra Air Tangerang adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan air minum perpipaan yang merupakan proyek KPS pertama yang berhasil diwujudkan di Indonesia. Proyek ini dicanangkan setelah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare di wilayah Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada tahun 2005, akibat belum tersedianya sistem penyediaan air minum yang memadai. Aetra menggunakan pipa distribusi kualitas terbaik dengan diameter 63-1000 milimeter dengan total panjang mencapai 700,7 km. Pipa distribusi ini terdiri atas jaringan pipa transmisi air baku 6,3 km, jaringan pipa utama air minum 34,4 km, serta jaringan pipa air minum sekunder 210 km dan tersier 450 km.(Karta)**

Wabup Minta: Koperasi harus Lebih Profesional BANDUNG - Sebagai soko guru perekonomian rakyat, keberadaan Koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk menciptakan satu koperasi yang baik, tentu dibutuhkan manajemen yang profesional. Untuk itu, seluruh pengurus koperasi di Jawa Barat harus mampu berfikir maju dan bisa membesarkan koperasi sebagai basis perekonomian. Harapan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat H Dede Yusud. Wagub juga mengajak seluruh masyarakat dan gerakan koperasi untuk berfikir 'besar' dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki, bersatu dan amanah. "Masyarakat harus berfikir besar, artinya potensi-potensi yang dimiliki dan ada di stakeholder koperasi kita satu padukan untuk hasil yang maksimal," kata Dede Yusuf di selasela Sunatan Massal HUT Koperasi ke-65 di Gedung Senbik

Kota Bandung, Kamis. Adanya revitalisasi koperasi dan globalisasi, menurut Dede merupakan peluang bagi koperasi untuk berbenah dan memperbaiki diri. Koperasi harus bersatu padu untuk maju, bahu membahu membangun ekonomi dengan ber-cooperative. Ia optimis bila seluruh insan Koperasi berfikiran besar, koperasi di Jawa Barat akan besar bila bersatu padu dan dikelola secara amanah. Dede mengatakan koperasi akan menjudi elemen jalan keluar dari semua permasalahan yang dihadapi bangsa ini. "Hal itu dibuktikan di negara-negara maju seperti Korea, Jepang bahkan Amerika Serikat, Koperasi menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi," katanya. Menurutnya, dari 24.000 koperasi yang ada di Jawa Barat hanya 50 persen yang aktif, sisanya ada aktivitas namun turun naik. Untuk itu, pembi-

naan terhadap koperasi harus terus dilakukan oleh pemerintah dari sisi kelembagaan, perkuatan permodalan dan pemasaran. "Sedangkan kunci utama keberhasilan koperasi terletak pengurus yang amanah, partisipasi aktif anggota. Tambah satu lagi yakni berjejaring antar koperasi dalam rangka memperkuat pelaku UMKM yang ada dalam koperasi," katanya. Sementara itu Kepala Balai Latihan Koperasi Dinas UMKM dan Koperasi Jabar, Yaya Sunarya mengatakan pada acara syukuran Hari Koperasi ke65 tingkat Jabar, dilaksanakan sunatan massal bagi 55 anak dari keluarga yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi. Sebelumnya, dilakukan Ziarah ke Makam Niti Soemantri (tokoh Koperasi Jawa Barat) sebagai rangkaian dari peringatan Hari Koperasi ke-65 tingkat Jawa Barat.

Dede Yusuf "Puncak peringatan Harkop ke-65 tingkat Jawa Barat akan dilaksanakan pada 16 Juli 2012 di Kabupaten Indramayu. Disana pula akan dilaksanakan 'Gelar Produk Koperasi yang diikuti 100 koperasi dan UMKM," kata Yaya Sunarya yang juga panitia Harkop ke-65 tingkat Jabar itu.(euis)**

Kinerja SKPD Buruk: Gubernur Harus Beri Sanksi SERANG - DPRD Banten meminta kepada Gubernur Banten bersikap tegas dengan memberikan sanksi kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkinerja buruk dalam menyampaikan laporan keuangan seperti pada Tahun Anggaran 2011. Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Jayeng Rana di Serang, Senin mengatakan, DPRD berkeinginan Pemprov Banten tahun depan bisa meraih opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK dalam laporan keuangan daerahnya. Untuk itu, dia sudah meminta kepada Gubernur Banten dan Sekda Provinsi Banten selaku Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan kepangkatan (Baperjakat) Provinsi Banten agar menindak tegas bagi kepala SKPD yang memang tidak memiliki kemampuan untuk membuat laporan keuangan secara baik dan benar. "Karena dengan tetap mem-

peroleh opini WDP, menunjukan selama ini masih ada SKPD yang kinerjanya buruk. Namun jika Pemprov Banten mendapat opini WTP, berarti SKPD sudah bekerja baik," kata Jayeng Rana. Jayeng mengatakan, selaku koordinator Pansus RPJMD akan terus berupaya agar tahun depan, Banten mendapatkan opini WTP tidak kalah dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten. Karena itu, kata dia, pihakn-

ya belum berani mengesahkan Pansus Raperda RPJMD, karena jika pansus disahkan dengan biaya besar akan sia-sia, jika tidak ada komitmen yang kuat dari masing-masing kepala SKPD untuk meraih opini WTP tersebut. "Masa provinsi sebagai induknya kalah dengan anakanaknya. Tentunya kita merasa malu kalau anak-anak-anak meraih WTP, tapi induknya WDP," kata Jayeng Rana didampingi Wakil Ketua DPRD

CMYK

Banten Eli Mulyadi, Ei Nurul Chotimah serta anggota DPRD Banten Taufiqurrohman dan Ridwansyah. Menurut Jayeng, ada lima SKPD di Banten yang kerap menjadi langganan temuan BPK RI. Karena itu, ke depan kelima SKPD itu diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman, segera melaksanakan pembenahan laporan keuangan. "Kalau kepala SKPD itu tidak sanggup kita akan usulkan penco-

potan dari jabatannya," katanya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Eli Mulyadi menambahkan, saat ini DPRD Banten membahas empat raperda yakni Raperda KIP, Raperda Penyelenggaraan Pendidikan, Raperda tentang SOTK dan RPJMD. Keempat raperda tersebut merupakan raperda inisiatif DPRD dan juga membahas dua raperda usulan eksekutif, yakni Raperda LHP dan Raperda APBD Perubahan. (Darwin)**


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.