BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Page 215

II. Kompetensi Bersastra A. Membaca dan Menanggapi Puisi Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu membacakan puisi yang dianggap penting dalam tiap periodenya, menunjukkan majas, citraan, makna, lambang yang digunakan, serta menyimpulkan nilai-nilai budayanya.

1.

Menunjukkan Majas dalam Puisi Dalam menulis sebuah puisi harus dipikirkan tentang cara penyampaiannya. Cara penyampaian ide atau perasaan dalam berpuisi disebut majas. Majas merupakan susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul dalam hati penulis dan mampu menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembacanya. Majas dapat membuat kata-kata dalam puisi menjadi hidup dan bergerak, sehingga merangsang pembaca untuk memberi reaksi tertentu. Coba Anda cermati puisi di bawah ini! Teratai Kepada Ki Hajar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersenyum kembang indah permai Tiada terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri, Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah, o, teratai bahagia Berseri di kebun Indonesia Biarlah sedikit penjaga taman Biarpun engkau tak terlihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau turut menjaga jaman (Sanusi Pane)

Puisi di atas menggambarkan seorang tokoh yang dikagumi oleh penyairnya, yaitu Ki Hajar Dewantara. Sifat yang dikagumi dari sang tokoh adalah rendah hati, laksana bunga teratai yang tumbuh di kolam, tidak dikenal orang, diabaikan, dan tidak diminati. Akan tetapi, ide-idenya selalu dijadikan dasar pemikiran banyak orang. Meski demikian, Ki Hajar Dewantara tetap meneruskan gagasan dan cita-citanya untuk kemajuan bangsa Indonesia. 206

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.