Millemagz03_2013

Page 1

Millemama

ISSUE 03/ APRIL-MEI 2013

JENDELA KOMUNIKASI MILLENIUM MAMA YANG PEDULI DENGAN RUANG BERMAIN LAYAK ANAK

TIPS

peregangan di sela kesibukan

LISA NAMURI, instruktur pribadi sosialita dan selebritis

Mari LAPORKAN aktivitas kejahatan terhadap

Plus Minus

TEKNOLOGI serta

Tips mengurangi dampak negatif teknologi

Fasilitas Taman

dengan bantuan perangkat

teknologi yang kita punya

BIJAKSANA

menggunakan

teknologi?

Resep praktis: Nasi uduk modifikasi

Tips memanfaatkan peralatan ELEKTRONIK untuk menyiapkan

bekal piknik Taman Sanitasi? Sayembara berhadiah: Share your pictures


EDISI KALI INI Majalah Millemama Issue 03/ April-Mei 2013 04 Opini Anda Pendapat mengenai positif negatif teknologi di keseharian

04

06 Inspirasi Visi dan penerapan teknologi oleh pemerintah kota Brisbane

08 Cerita Ringan Mengoptimalkan aplikasi olahraga di smartphone 10 Ulasan Taman Apakah itu taman sanitasi? 12 Topik Hangat Permainan anak di era digital 14 Liputan Seminar Tantangan yang dihadapi anak di era digital 16 Kesehatan Keluarga sehat dan screen time

22 Psikologi Teknologi dan aktivitas luar rumah. Plus minus teknologi dan apa yang harus dilakukan orang tua? 24 Nostalgia Pengalaman masa kecil yang tak terlupakan. Waktuku Kecil 25 Selingan

22

26 Bekal Piknik Resep praktis nasi uduk modifikasi Tips memanfaatkan peralatan elektronik untuk menyiapkan bekal piknik 28 Olah Tubuh Mari kita ikuti teknik sitting stretching yang dapat dipraktikkan di sela kesibukan aktivitas sehari-hari

28

30 Sayembara dan Edisi Bulan Depan 31 Kreativitas 32 Share Your Picture (SYP)

18 Renungan Sudahkan kita bijaksana memanfaatkan teknologi? 20 Cerita Ringan Belajar bijak dalam menggunakan barang elektronik

14

16

20


KATA EDITOR

Millemama Indonesia

A

pa yang ada dalam pikiran Anda jika saya menyebutkan mengenai barang elektronik? Mempermudah pekerjaan Anda sehari-hari? Dapat membantu tugas sekolah anak-anak? Penting bagi pendidikan mereka? Mengalihkan perhatian anak saat orang tua harus beraktivitas? Hampir semua orang tahu bahwa beberapa dampak negatif dari ketergantungan anak pada barang elektronik adalah mengganggu waktu tidur sehingga mengganggu jadwal harian, maraknya kasus child pornography, mendorong perilaku agresif pada anak, kesulitan dan keterlambatan anak dalam menulis dan mengeja akibat fasilitas auto-spelling pada komputer, kurangnya aktivitas fisik yang akhirnya mengarahkan anak pada obesitas, sampai kerusakan mata permanen akibat melihat layar monitor selama berjam-jam. Phiiiuuhh.. banyak juga ya.. Sekalipun banyak sisi buruk yang saya paparkan, Millemagz tidak akan dapat hadir tanpa kemudahan yang difasilitasi oleh teknologi. Bayangkan saja, pemimpin redaksi kami bermukim di Jepang, layouter kami di Melbourne, kontributor tulisan kami tersebar di berbagai negara dan segmen pembaca kami di Indonesia. Majalah kami pun saat ini berupa majalah online yang dapat diakses secara gratis. Apa jadinya kami tanpa kemudahan yang difasilitasi oleh teknologi? Millemagz kali ini akan mengupas mengenai positif dan negatif dari perkembangan teknologi, dalam hal ini kaitannya dengan keseimbangan dengan kesempatan anak bermain secara aktif berinteraksi dengan alam. Karena kami percaya bahwa peralatan elektronik seperti telepon, komputer, laptop, tablet, televisi, dan lain-lain dapat membantu anak untuk tetap terkoneksi secara aktif dengan alam jika dimanfaatkan secara bijaksana.

www.millemama.com Millemama Indonesia @Millemama_INA

Desain & tata letak Peina Aditiani Pemasaran Lativa Sovianavratilova Iklan Fani Deviana Editor Sri Rezeki Maretini Penanggung jawab Riela Provi Drianda KONTRIBUTOR Agnes Maria Sumargi Lisa Namuri Lis Lubis Sri Rezeki Maretini Sarityastuti Santi Saraswati Riela Provi Drianda Lativa Sovianavratilova Febty Febriani Mulki Angela SAMPUL DEPAN Alya oleh Annisa Dewi SIRKULASI DAN DISTRIBUSI Annisa Dewi Dea Paramita Fani Deviana Lativa Sovianavratilova Lyly Freshty Mia Mulyawati Sarityastuti Santi Saraswati

Atrophy of the senses was occuring long before we came to be bombarded with the latest generation of computers, high-definition TV, and wireless phones. Urban children, and many suburban children, have long been isolated from the natural world because of a lack of neighborhood parks, or lack of opportunity -lack of time and money for parents who might otherwise take them out of the city. But the new technology accelerates the phenomenon. (Last Child in the Woods, Richard Louv. Page 65)

Sri Rezeki Maretini millemama.news@gmail.com

KONTAK Redaksi, Kerjasama, Sirkulasi, Iklan Millemama.news@gmail.com

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Kata-kata, foto, gambar dan opini adalah properti penulis kecuali dinyatakan selain itu. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi majalah tanpa izin Millemama.


positif negatif

teknologi di keseharian

4 | www.millemama.com | April-Mei 2013


OPINI ANDA

P

erpustakaan umum Toowong yang terletak di Brisbane, Australia baru-baru ini saja memiliki inisiatif untuk mengadakan kelas percakapan Bahasa Inggris. Kelas ini diadakan setiap hari Kamis dengan durasi hanya satu

jam. Pada awal bulan Maret lalu, Millemama mendapatkan kesempatan untuk mengusulkan topik pembicaraan pada kelas percakapan Bahasa Inggris yaitu mengenai positif dan negatif teknologi di keseharian para kaum pendatang di Brisbane. Peserta kelas ini berasal dari berbagai negara mulai dari Iran, India, Pakistan, Chille, Jepang, Polandia, Bulgaria sampai dari negeri Cina. Berikut ini pendapat dan pengalaman pribadi dari peserta yang hadir sebanyak 14 peserta dengan 1 fasilitator.

POSITIF Internet “Internet sangat berguna untuk membaca berita di tanah air dan menjaga hubungan kita dengan keluarga yang jauh dari kita secara jarak. Saya menggunakan facebook dan skype untuk tetap berhubungan dengan mereka.” “Mesin pencari seperti google dan googlemaps sangat berguna untuk mencari informasi tempattempat yang ingin kita kunjungi. Selain itu, kita tidak perlu bertanya dan mengganggu orang lain untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan sederhana kita.” “Internet sangat baik untuk memperkaya pengetahuan, bagi kaum tua dan muda.” Seorang istri, Pakistan “Saya membaca berita dalam bahasa Rusia dan Bulgaria setiap hari melalui internet sehingga saya selalu informasi terkini dari negara asal saya.” Perempuan 40 tahun, Bulgaria “Banyak kursus gratis atau dengan biaya yang murah di dunia maya yang bermanfaat bagi mereka yang ingin belajar tetapi tidak memiliki dana untuk mendapatkan pendidikan melalui jalur normal.” Pelajar wanita, Taiwan “Internet mempermudah dan menghemat waktu saya untuk mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan serta bermanfaat sekali untuk mendukung kegiatan penelitian, selain itu internet mempermudah aktivitas jual beli barang. Hal ini sangat bermanfaat dari sisi penjual maupun pembeli.” Wanita, Polandia

Oleh: Sri Rezeki Maretini Ibu satu orang anak yang sedang bertugas menemani suami yang studi di Brisbane, Australia

Video games

Internet

“Adanya video games yang melibatkan aktivitas fisik meningkatkan aktivitas fisik di dalam rumah terutama saat tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.”

“Saya merasa tidak diacuhkan oleh istri yang kecanduan internet.” Suami seorang pelajar S2, Indonesia

NEGATIF “Orang sibuk berkomunikasi dengan dunia melalui dunia maya, tetapi lupa untuk berkomunikasi dengan manusia di sekitarnya seperti dengan keluarga dan teman dengan cara yang normal dan hangat.” Ibu sepasang anak kembar, Iran

Televisi “Saya melarang anak untuk menonton televisi di rumah kami. Suatu hari, tiba-tiba saja anak saya rajin bermain ke rumah salah satu temannya yang sebenarnya tidak terlalu akrab dengannya di sekolah. Saya mengutarakan kebingungan saya pada ibu teman anak saya tersebut dan suatu hari dia mengundang saya untuk minum teh sore di rumahnya. Apa yang terjadi? Anak saya sedang asyik menonton televisi di ruang keluarga di lantai satu dan teman sekelasnya tersebut asyik bermain di kamarnya di lantai atas. Mereka bahkan tidak berinteraksi/ bermain bersama!” Ibu dua orang anak remaja, India

Komputer, laptop dan telepon genggam

“Internet terkadang mengganggu hubungan suami istri jika kita terlalu kecanduan.” Istri, Pakistan “Banyaknya surat elektronik sampah (SPAM) membuat hari saya menjadi buruk.” Wanita 40 tahun, Bulgaria “Terkadang melanggar privasi. Informasi mengenai nomor kartu kredit dan informasi pribadi kita dengan mudah diakses orang asing melalui internet.” Wanita pelajar, Taiwan “Child-pornography adalah sesuatu yang sangat berbahaya.” Ibu sepasang anak kembar, Iran “Saya kecanduan menonton drama Jepang sehingga walaupun saya telah bermukim di Australia lebih dari 10 tahun, Bahasa Inggris saya kurang berkembang.” Wanita, Jepang “Adanya internet membantu orang dan perusahaan untuk menghasilkan uang lebih, lebih dan lebih banyak lagi.” Pria 30 tahun, Iran “Suami saya tidak dapat dipisahkan dengan komputer, seringkali menolak saya dan anak untuk mencari udara segar di luar rumah.” Ibu satu orang anak batita, Cina

Video Games

“Saya menghabiskan 80% waktu saya di depan komputer karena tuntutan pekerjaan dan hobi saya.” Seorang istri, 30 tahun, Iran, ahli IT

“Auto-spelling membuat anak dan orang dewasa saat ini tidak tahu bagaimana menulis dengan baik dan benar.” Seorang istri, 30 tahun, Iran, ahli IT

“Anak remaja saya kecanduan video games yang penuh kekerasan dan dia memainkannya sampai pukul dua atau tiga dini hari.” Ibu dua orang anak remaja, India

“Koneksi internet mempermudah saya yang baru memiliki anak bayi untuk pemesanan belanja mingguan dan barang pun diantarkan sampai ke depan pintu rumah saya, bahkan sampai ke dapur saya jika diminta.” Ibu satu orang anak, Cina

“Saya tidak tahu apakah saya sudah termasuk kecanduan internet. Di rumah, saya memiliki 1O perangkat yang tersambung dengan koneksi internet pada saat yang bersamaan. Telepon, televisi, laptop, tablet saya gunakan pada saat yang bersamaan. Saya tidak bisa membayangkan hidup tanpanya.” Pria, 30 tahun, Iran

“Banyaknya kekerasan yang ditampilkan di video games mempengaruhi pikiran dan perilaku mereka, misalnya saja anak menjadi lebih agresif.” Ibu sepasang anak kembar, Iran Apakah pendapat-pendapat di atas mewakili pendapat Anda? Atau Anda memiliki pendapat lain? Lalu, bagaimana menurut Anda? (M)

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 5


INSPIRASI

Visi

Pemerintah & Teknologi

I

Oleh Sri Rezeki Maretini Ibu rumah tangga dengan satu orang anak

nternet gratis di taman? Aplikasi di smartphone yang dapat diunduh secara cuma-cuma? Siapa yang tidak mau? Lalu apa kepentingan penyedia dalam menyediakan fasilitas ini tanpa memungut bayaran langsung dari pengguna? Padahal kita semua menyadari bahwa penggunaan teknologi di sekitar kita jika tidak dimanfaatkan secara bijaksana dapat menjadi bumerang. Mulai dari kasus kecanduan teknologi yang mengakibatkan sedentary lifestyle yang merusak ritme hidup dan mengganggu kesehatan sampai kasus obesitas pada anak yang terbawa sampai dewasa. Lalu bagaimana masyarakat dan pemerintah dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini ke arah yang positif? Teknologi tentunya menawarkan banyak hal positif yang dapat kita manfaatkan untuk aktivitas di luar rumah. Contohnya saja, jika dulu kita menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu lari sudah paling keren,

risca shoe tag.

saat ini perlombaan lari sudah menggunakan tag elektronik yang dapat dikaitkan di sepatu atau baju peserta. Tag ini akan mulai aktif menghitung waktu pada saat peserta menginjak garis start dan berhenti saat menginjak garis finish. Selain itu, salah satu yang cukup booming saat ini adalah perangkat penghitung kecepatan, jarak, rute dan pace lari di smartphone sehingga memudahkan pelari mulai dari yang amatir sampai profesional untuk terus meningkatkan prestasinya. 6 | www.millemama.com | April-Mei 2013

Contoh Kasus: Kota Brisbane

Sekarang mari kita beralih ke contoh yang diterapkan dewan kota Brisbane dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal yang positif bagi masyarakat. Contohnya saja Wi-Fi gratis di taman. Gratis? Asyik ya? Dewan Kota Brisbane memang menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis di 22 taman yang tersebar di kota Brisbane. Salah satunya adalah Taman Guyatt yang terletak 700 meter dari tempat tinggal kami. Wi-Fi gratis ini dapat diakses free wifi in brisbane parks 24 jam dengan kecepatan maksimum hingga 512 kbps. Jika pelanggan mengalami masalah untuk tersambung dengan Wi-Fi ini maka pelanggan dapat menghubungi perusahaan penyedia jasa, yang bekerja sama dengan pemerintah, mulai dari pukul 8 pagi sampai 8 malam, 7 hari dalam seminggu. Perangkat yang dapat terhubung dengan Wi-Fi gratis ini adalah telepon genggam, perangkat video games, komputer atau laptop, MP3 player, dan PDA (Personal Digital Assistant). Di sisi lain, content yang diakses dan diunduh oleh pengguna fasilitas Wi-Fi tentunya dikontrol oleh pemerintah. Jika ketahuan bahwa pengguna mengakses situs-situs ‘terlarang’ maka akses Anda akan segera di block. Lalu tidak disarankan untuk mengakses dan memasukkan data detail terutama yang menyangkut detail informasi keuangan (bank) karena keamanannya tidak dijamin oleh pemerintah dan penyedia. Selain fasilitas Wi-Fi gratis tadi, Taman Guyatt yang terletak di dekat terminal ferry ini menawarkan tidak hanya beragam permainan anakanak dengan kondisi yang terawat, tetapi juga toilet umum, area parkir mobil dan sepeda, area piknik, fasilitas barbecue, dan keran air minum. Lalu apakah Anda bertanyaRun keeper map 10k tanya seperti saya, sebenarnya


INSPIRASI ...akses Wi-Fi di taman-taman kota ini merupakan suatu langkah untuk mewujudkan “Brisbane’s 2026 Vision of a Connected City”, dimana masyarakat menggunakan teknologi untuk mendapatkan informasi, melakukan perdagangan (jual beli) dan untuk bersosialisasi.

Sumber: http://www.brisbane.qld.gov.au/facilities-recreation/parks-and-venues/parks/ wifi-in-parks/index.htm http://www.brisbane.qld.gov.au/laws-permits/complaints-and-fines/overgrownland-pests-and-graffiti/graffiti/index.htm http://www.qld.crimestoppers.com.au/cs/crime_information/anticrime_ campaigns/tagthemback.jsp

apa kepentingan pemerintah untuk menyediakan hotspot gratis ini untuk masyarakatnya? Rasa penasaran yang besar membuat saya membuka halaman website Dewan Kota Brisbane dan mendapati bahwa akses Wi-Fi di taman-taman kota ini merupakan suatu langkah untuk mewujudkan “Brisbane’s 2026 Vision of a connected city”, dimana masyarakat menggunakan teknologi untuk mendapatkan informasi, melakukan perdagangan (jual beli) dan untuk bersosialisasi. Apakah Anda sebagai masyarakat melihat bahwa perlengkapan bermain di free council wifi guyatt taman kota sudah tidak layak? Atau Anda melihat aksi kejahatan dilakukan untuk merusak taman kota? Anda dapat menelepon nomor tertentu untuk melaporkannya atau mengirimkan pesan elektronik berisi lokasi dan foto bukti kerusakan.

Australia merupakan pasar smartphone yang besar. Saya perhatikan banyak sekali yang menggunakan jenis smartphone tertentu. Ternyata dominasi penggunaan jenis sistem operasi yang sama dimanfaatkan oleh pemerintah kota Brisbane untuk membantu menegakkan hukum. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi di smartphone tersebut untuk melaporkan aksi perusakan (vandalisme) infrastruktur dan perangkat taman. Aksi perusakan yang paling umum dan menjadi sorotan pemerintah Brisbane adalah aksi mencoret-coret fasilitas umum (graffiti). Membersihkan aset dari coretan adalah sesuatu yang tidak mudah dan mahal. Tahun lalu Dewan Kota Brisbane mengeluarkan 1.8 juta dollar Australia untuk menghilangkan dan membersihkan aset-asetnya dari coretan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Brisbane bekerja sama dengan kesatuan kepolisian dan komunitas yang peduli dengan permasalahan graffiti ini melalui program “Tag Them Back” untuk melaporkan dan menindaklanjuti proses hukum pelaku kejahatan. Masyarakat dapat berperan serta untuk melaporkan aksi kejahatan tersebut secara anonim dengan cara mengambil foto pelaku dan bukti hasil kejahatannya, tentu saja dengan cara yang tidak terlalu mencolok untuk melindungi keselamatan pelapor. Diharapkan di masa yang akan datang, melalui program ini kejahatan pencoretan aset umum dapat berkurang. Dengan demikian, pengeluaran untuk membersihkan coretan ini dapat dialokasikan untuk hal-hal yang positif lainnya.

tag them back

West end wifi park

Jika Anda menggunakan transportasi umum di Brisbane, maka Anda akan banyak menemui iklan mengenai bagaimana Anda dapat membantu melaporkan aksi kejahatan yang Anda lihat dengan cara yang smart.

Jika masyarakat sudah melek teknologi, maka pemerintah harus bisa memanfaatkannya. Tentunya dibutuhkan niat tulus dan kecerdasan pemerintah untuk menegakkan hukum dengan memanfaatkan teknologi. Jadi, ayo masyarakat dan pemerintah Indonesia… mari kita memanfaatkan teknologi secara bijak ke arah yang positif. (M)

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 7


CERITA RINGAN

Mengoptimalkan Aplikasi Olahraga di

Smartphone


CERITA RINGAN Oleh Lativa ibu dua orang putri yang berpendapat bahwa dinamika kehidupan sebagai orangtua lebih menantang dibandingkan pekerjaan kantoran dan baru saja memutuskan untuk berhenti bekerja. Penggemar novel dan tv kabel, dan baru saja belajar menyukai olahraga lari karena mudah dan murah. Lativa percaya bahwa parenting skill perlu terus diasah dan dikembangkan, dan karenanya selalu bersemangat untuk berbagi ilmu-ilmu parenting yang pernah didapatnya kepada teman, keluarga dan lingkungan terdekat.

Melalui aplikasi ini kita bisa mengetahui jarak serta waktu berolahraga, statistik latihan, jumlah kalori yang dibakar selama berolahraga, bahkan kita bisa menyusun program latihan untuk mencapai target tertentu.

K

ecanggihan teknologi pada smartphone sering disalahkan karena membuat penggunanya malas beraktivitas dan bergerak. Padahal smartphone juga menyediakan beberapa aplikasi yang dapat mendorong penggunanya untuk lebih aktif berolahraga lho. Yaa, teknologi memang seperti pisau bermata dua yang bisa membawa kebaikan atau keburukan, tergantung kepada penggunanya. Saat ini banyak terdapat aplikasi olahraga di smartphone, baik yang berbasis android, blackberry maupun iOs. Aplikasi ini umumnya digunakan untuk men-tracking aktivitas olahraga kita. Melalui aplikasi ini kita bisa mengetahui jarak serta waktu berolahraga, statistik latihan, jumlah kalori yang dibakar selama berolahraga, bahkan kita bisa menyusun program latihan untuk mencapai target tertentu. Sebagian aplikasi memungkinkan penggunanya untuk menantang teman atau pengguna lainnya untuk mengalahkan waktu terbaik mereka. Lebih mengasikkan lagi karena beberapa aplikasi memungkinkan pengguna untuk langsung meng-upload hasil latihan di media sosial seperti facebook atau twitter. Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan mulai dari tingkatan pemula dan disesuaikan dengan target dan stamina pengguna: C25K Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi para pelari pemula karena didalamnya terdapat fitur langkah demi langkah program yang memungkinkan penggunanya membangun kekuatan dan stamina selama periode delapan minggu. miCoach Aplikasi ini dapat berfungsi sebagai pelatih pribadi penggunanya. Dengan memasukkan tinggi, berat, dan rata-rata kecepatan lari pengguna, aplikasi ini akan memberikan model latihan yang beragam sesuai dengan karakteristik pengguna. Nike+ Running Selain merekam jarak, kecepatan dan waktu, aplikasi ini juga dapat memberikan hasil berupa audio dan menawarkan fungsi motivasi yang dapat diatur sesuai waktu dan tujuan pengguna. Pengguna juga dapat membagikan peta GPS dari rute olahraga pengguna kepada temanteman.

Strava Cycling Aplikasi ini khusus dibuat untuk penggemar olahraga bersepeda. Strava Cycling akan memberikan rincian aktivitas yang terdiri dari jarak, kecepatan, ketinggian dan kalori yang telah dihabiskan oleh pengguna. Pengguna juga dapat mengetahui area paling populer yang ditempuh oleh para pesepeda dan menantang pengguna-pengguna lokal yang berlokasi di sekitar area tersebut untuk berlomba. Endomondo Aplikasi ini termasuk yang paling populer dan banyak digunakan karena dapat digunakan untuk bersepeda, berjogging dan melakukan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan jarak. Melalui aplikasi ini pengguna dapat melacak setiap olahraga luar ruangan serta memasukkan latihan secara manual. Anda juga dapat mem-posting latihan anda ke facebook timeline dan media sosial lainnya. Aplikasi lain yang sejenis dengan endomondo adalah Sportypal. Berdasarkan pengalaman, aplikasi olahraga ini memungkinkan saya mengontrol dan mengevaluasi aktivitas olahraga saya. Saya bisa mengetahui apakah target lari bulanan saya sudah tercapai atau belum. Saya juga bisa mengukur bahwa meskipun perlahan, tapi ketahanan tubuh saya bertambah yang bisa dilihat dari semakin bertambahnya jarak lari yang saya tempuh. Hal ini membuat saya lebih bersemangat untuk berolahraga lari, terutama karena saya memiliki target tersendiri dan akan memberikan self-reward jika target tersebut tercapai. Ada yang berpendapat kalau olahraga ya olahraga sendiri saja, tidak perlu pamer di media sosial. Tapi bagi saya sendiri, apa salahnya? Karena pada akhirnya kebiasaan sharing di media sosial menjadi reminder jika saya mulai malas. Malu dong, kalau ketahuan teman-teman sudah lama tidak berolahraga. Mau tidak mau saya pun kembali memakai sepatu lari dan meninggalkan kemalasan di belakang. Satu lagi, setelah saya rutin meng-upload progress olahraga saya, ada beberapa teman yang bertanya dan meminta tips untuk mulai berolahraga. Rasanya senang deh bisa menularkan virus olahraga ke teman dan lingkungan terdekat. Meskipun setelah dipikir-pikir, kelihatannya alasan teman-teman dapat termotivasi adalah karena jika saya si pemalas saja sudah mulai rutin berolahraga, seharusnya semua orang juga bisa. (M) www.millemama.com | April-Mei 2013 | 9


ULASAN TAMAN

Oleh Sarityastuti Santi Saraswati Ibu dari Farand Mekka Arashya. Saat ini sedang menanti kelahiran putra ke-dua. Bekerja sebagai perencana sarana dan prasarana kota di Pemprov DKI Jakarta.

A

Taman Sanitasi

pa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata sanitasi? Mungkin sama seperti saya: sampah dan air limbah. Menurut WHO (2008), kata sanitasi mengacu pada pemeliharaan kondisi higienis melalui pelayanan-pelayanan seperti pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah. Lalu, apa hubungannya sanitasi dengan taman?

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata sanitasi? Mungkin sama seperti saya: sampah dan air limbah. Menurut WHO (2008), kata sanitasi mengacu pada pemeliharaan kondisi higienis melalui pelayanan-pelayanan seperti pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah. Lalu, apa hubungannya sanitasi dengan taman? Setelah dari jamban, wastafel, dan lubang air kamar mandi, tahu dan pedulikah kita kemana air limbah kita pergi? Mungkin jawaban paling umum adalah ke tangki septik. Meskipun sesungguhnya tangki septik bukan satu-satunya pilihan teknologi pengolahan air limbah rumah tangga. Apalagi untuk permukiman padat, dimana tangki septik membutuhkan lahan seluas 10 m2 untuk bidang resapan, jarak aman kurang lebih 10 meter dengan sumber air minum, dan lebar jalan yang memadai untuk akses penyedot tinja.

Seperti telah umum diketahui, limbah dari tangki septik perlu disedot secara berkala. Dari tangki septik, limbah dibawa oleh truk penyedot tinja menuju Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Dengan pilihan sistem dan teknologi sanitasi lainnya, misalnya sistem sanitasi off-site dengan perpipaan, air limbah dari rumah langsung dialirkan melalui sistem perpipaan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sistem pengelolaan sanitasi dengan IPLT atau IPAL besar yang melayani skala kota atau wilayah seperti ini, dikenal juga dengan sistem sanitasi terpusat. Meskipun sistem sanitasi terpusat berfungsi dengan sangat baik di negaranegara maju, ada peningkatan ketertarikan kepada sistem-sitem alternatif lainnya. Salah satunya adalah sistem sanitasi skala kecil yang dapat melayani sebuah rumah, cluster perumahan, komplek perumahan, atau bagian kota. Banyak penelitian dan proyek sudah berjalan di bidang ini. Berbagai pilihan teknologi saat ini memungkinkan integrasi pengolahan air limbah dengan bangunan atau lingkungan agar tetap serasi dan tidak menimbulkan kesan kotor. Tidak seperti keberadaan IPAL dan IPLT terpusat skala kota yang biasanya mendapat penolakan dari masyarakat. Siapa yang mau rumahnya ada di dekat IPAL atau IPLT?

...saat ini memungkinkan integrasi pengolahan air limbah dengan bangunan atau lingkungan agar tetap serasi dan tidak menimbulkan kesan kotor.

Pengolahan air limbah skala kecil lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan linkungan terbangun jenis apa saja. Ia dapat dibangun di bawah tanah atau memanfaatkan lahan terbengkalai. Sementara pengolahan air limbah skala kota memerlukan lahan yang luas dan wajib menyediakan zona penyangga di sekelilingnya untuk menjaga jarak dengan lingkungan perumahan untuk alasan kesehatan, bau, dan menjaga image perumahan. Sementara zona penyangga seperti ini tidak diperlukan pada pengolahan air limbah skala kecil. Lihat saja ilustrasi-ilustrasi di bawah ini. Siapa menyangka fasilitas pengolahan air limbah dapat dibangun tanpa mengurangi nilai estetika dan tidak perlu lahan tambahan karena dapat menggunakan konsep pemanfaatan ganda. Sebagai contoh, reed bed filter dapat berfungsi sebagai fasilitas pengolahan air limbah sekaligus elemen hijau pada ruang publik. Selain dapat dimanfaatkan sebagai taman bermain anak-anak, taman sanitasi dapat dijadikan sarana edukasi pengelolaan limbah sejak dini kepada anak-anak. Supaya kelak anak-anak tidak menjadi generasi flush and forget. Generasi yang tidak peduli dengan limbahnya sendiri. (M)

10 | www.millemama.com | April-Mei 2013


ULASAN TAMAN

Saluran terbuka dengan water playground di EVA-Lanxmeer, Belanda

Pengolahan air limbah hasil pencucian di sebuah binatu di Copenhagen, Denmark. Binatu tersebut menggunakan kembali air limbahnya yang sudah diolah menjadi air bersih.

Purification field yang juga berfungsi sebagai elemen hijau: De Waterspin, Den Haag

Pengolahan air limbah yang didisain menarik dan estetis : Living Machine, Findhorn Foundation.

Purification field yang juga berfungsi sebagai elemen hijau: Gemeente Enschede

Contoh resirkulasi air hujan yang didisain oleh Atelier Dreiseitl: inner court Stuttgart (kiri); courtyard garden Schafbruhl Tubbingen (tengah); Town Hall Square Haltersheim (kanan).

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 11


TOPIK HANGAT

Permainan Anak

di Era Media Digital: Refleksi bagi kita sebagai orangtua

Oleh Riela Provi Drianda Seorang peneliti pascadoktoral di sebuah universitas negeri Jepang yang memiliki kepedulian terhadap ruang bermain layak anak dan kota layak anak

12 | www.millemama.com | April-Mei 2013


TOPIK HANGAT

P

ada tahun 2002, seorang peneliti berkebangsaan Jepang melakukan penelitian mengenai bagaimana anakanak bermain di tengah booming animasi, komik dan juga permainan digital. Mizuko Ito, sang peneliti, menyorot bagaimana sebuah animasi berjudul Yugioh secara perlahan mulai mendominasi dunia bermain dan sosialisasi anak-anak di Jepang. Ito (2002) berargumen bahwa lambat laun ruang yang mampu memfasilitasi aktivitas masa kecil yang ideal mulai hilang dari keseharian anak-anak modern. Yaitu ruang dimana anak tetaplah menjadi seorang anak yang hidup dalam situasi yang tidak tergesa-gesa, lebih santai, tidak disibukkan oleh padatnya jadwal aktivitas, kurang menjadi objek komoditi, kurang berteknologi, dan mendapat kesempatan untuk bermain permainan sepanjang masa seperti kejar-kejaran dan tendang bola, bertengkar dengan sesamanya mengenai halhal kecil, serta menjadi kotor. Penelitiannya mengungkapkan bagaimana anak-anak terjebak di dalam budaya konsumerisme dan sosialisasi dengan kolektor yang berusia lebih dewasa atau gamers lainnya. Anak-anak juga terjebak dalam konten animasi yang beberapa mengandung kekerasan dan juga memberikan gambaran palsu mengenai kehidupan yang sesungguhnya. Namun, di sisi lain, peneliti juga menemukan bahwa anakanak memiliki kesempatan untuk berjejaring secara lebih luas. Tetapi tentu saja, hubungan sosial ini berbeda dengan masa lalu dimana anak-anak bergaul dengan teman sebaya di lingkungannya. Dunia fantasi menjadi pijakan, sebuah kunci awal yang membuat anak-anak saling bersosialisasi. Peneliti lebih lanjut mengingatkan pentingnya peran orangtua untuk mengontrol paparan anak terhadap dunia “fantasi� ini. Anak perlu diberikan pengarahan agar tidak tertipu saat melakukan pembelian atau barter kartu, tidak mutlak menjadi korban para orang dewasa yang berotak kapitalis, dan masih banyak lagi. Ito (2002) kemudian memberikan contoh bagaimana sebenarnya kegandrungan anak terhadap sebuah karakter di TV dapat memberikan hal yang positif bagi perkembangan anak. Misalnya saja dengan menggunakan karakter-karakter kesukaan anak untuk memfasilitasi kreativitas anak dalam seperti yang telah dilakukan oleh program after school di sebuah sekolah dasar di Tokyo. Anak-anak pun memanfaatkan tokoh kartun kegemarannya untuk memodifikasi permainan kejar-kejaran yang sudah populer sejak zaman kakek nenek mereka. Dengan demikian, menyukai karakter dalam media digital tidak menghalangi mereka untuk tetap bergerak aktif dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu, tokoh kartun yang mereka sering lihat di TV pun bisa menjadi sebuah

hal yang menguatkan relasi antara kakak kelas dan adik kelasnya. Ito memberikan contoh kecil dimana seorang murid perempuan senior mengajarkan juniornya teknik menggambar shoujo manga (Komik yang diperuntukan untuk anak perempuan usia 10 sampai 18 tahun). Berkaca dari hasil penelitian ini, maka kita sebagai orangtua harus semakin pintar mengontrol interaksi anak terhadap TV dan permainan-permainan anak di dunia digital. Siapa yang menyangka jika kegandrungan anak terhadap tokoh di acara kartun kesayangannya dapat membawanya terjebak ke dalam dunia konsumerisme dan tentu saja bentuk-bentuk sosialisasi tidak sehat dengan orang dewasa yang hanya ingin memetik keuntungan dari kepolosan anak-anak kita. Apalagi 11 tahun setelah penelitian Ito, alat-alat permainan digital mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hanya dengan satu sentuhan, anak bisa terserap berjam-jam ke dalam permainan beraneka versi yang tersedia di gadget anda. Yuk ah, para mama‌. Kita seimbangkan hidup si kecil‌. Boleh main game, nonton TV tapi jangan sampai kegiatankegiatan tersebut membuat si kecil kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik yang nyata di sekitarnya ya! Selamat berjuang Millemamas!!! (M) Disadur dari Presentasi Mizuko Ito, Play in an Age of Digital Media: Children’s Engagements with the Japanimation Media Mix pada Abe Fellowship Seminar, April 12, 2002, Tokyo

Siapa yang menyangka jika kegandrungan anak terhadap tokoh di acara kartun kesayangannya dapat membawanya terjebak ke dalam dunia konsumerisme dan tentu saja bentukbentuk sosialisasi tidak sehat dengan orang dewasa yang hanya ingin memetik keuntungan dari kepolosan anak-anak kita.

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 13


Oleh Lativa ibu dua orang putri yang berpendapat bahwa dinamika kehidupan sebagai orangtua lebih menantang dibandingkan pekerjaan kantoran dan baru saja memutuskan untuk berhenti bekerja. Penggemar novel dan tv kabel, dan baru saja belajar menyukai olahraga lari karena mudah dan murah. Lativa percaya bahwa parenting skill perlu terus diasah dan dikembangkan, dan karenanya selalu bersemangat untuk berbagi ilmu-ilmu parenting yang pernah didapatnya kepada teman, keluarga dan lingkungan terdekat.


LIPUTAN SEMINAR

Tantangan yang dihadapi anak di era digital Seminar Parenting Tetralogy Sesi I “ Tantangan Mendidik Anak di Era Digital” Narasumber: Elly Risman, Tanggal 1 September 2012. Penyelenggara: Supermomsindonesia

T

antangan yang dihadapi oleh anak-anak kita, generasi Z, yaitu mereka yang lahir di tahun 2000-an, sangat berbeda dengan generasi kita. Saat kita masih kecil, pilihan channel televisi terbatas, tidak ada internet, TV kabel, games elektronik, ipad, handphone, dan lain sebagainya. Anak-anak kita menghadapi tantangan digital yang luar biasa, dan kita sebagai orangtua juga harus mempersiapkan diri. Sebenarnya tantangan apa yang dihadapi oleh anak-anak kita? Pornografi. Ya, barangkali ada sebagian orang tua yang menganggap pornografi adalah masalah yang jauh dari anaknya dan terlalu dibesarbesarkan. Tapi salah satu penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati pada bulan Januari-Juni 2012 menunjukkan bahwa dari 1176 responden anak kelas 4-6 SD di kota-kota besar di Indonesia, 85% atau 1000 anak pernah mengakses pornografi. Masih tidak percaya? Silakan lihat tayangan berita siang di stasiun televisi lokal, dan hitung ada berapa kasus kekerasan seksual yang diberitakan. Setelah kita mengetahui jenis dan sumber informasi yang menyerbu anak-anak kita di era digital ini, muncul pertanyaan berikutnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa memang ada orang yang menggarap pornografi sebagai bisnis secara serius. Jangan salah, industri pornografi adalah industri terbesar kedua di dunia setelah senjata ilegal, biasanya susul-menyusul dengan narkoba. Jadi jumlah uang yang diputar di industri pornografi ini memang luar biasa besarnya. Orang-orang yang bergerak di industri pornografi ini secara sadar dan sengaja berupaya agar anak-anak kita terekspos terhadap pornografi, baik sengaja maupun tidak sengaja. Apabila anak pernah dan bahkan sering terekspos terhadap pornografi, tanpa disadari anak memiliki perpustakaan pornografi di otaknya. Contohnya apabila kita ditanya soal matematika kali bagi tambah kurang yang dengan lancar kita jawab tanpa perlu berpikir. Hal itu kita lakukan karena kita sudah memiliki perpustakaan matematika di otak kita. Bayangkan kalau anak memiliki perpustakaan pornografi, Setiap saat dia bisa mengulang gambar yang ada di otaknya. Anak yang mulai kecanduan pornografi akan mengalami kerusakan otak secara permanen, yaitu di bagian pre-frontal cortex, bagian otak dimana moral dan nilai dibentuk. Bagian PFC ini baru matang di umur 25 tahun, sehingga apabila rusak di usia dini karena pornografi, seumur hidupnya dia tidak akan bahagia kecuali dengan seks. Apabila anak sudah mengalami kerusakan otak, maka dia akan menjadi pelanggan pornografi seumur hidup alias captive market. Inilah yang diharapkan oleh orang-orang di industri pornografi. Saat anak kecanduan dan pornografi dan membeli semua produk yang mereka tawarkan. Kurang lebih sama seperti orang yang kecanduan narkoba. Jadi apa yang harus kita lakukan? Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar bisa mendidik anak yang tangguh di era tantangan digital ini. Tanamkan di benak kita bahwa anak-anak yang kita asuh adalah anak generasi z, dengan karakteristik multitasking, tata nilai berbeda, serba cepat, instan, menantang dan menyenangkan. Sebagai orangtua kita harus mampu mengimbanginya. Sebagai orangtua kita perlu menetapkan tujuan pengasuhan. Main bola aja ada gawang sebagai tujuan, masa mengasuh anak tidak ada tujuannya? Terkait dengan tantangan pornografi, perlu diingat bahwa target utama pornografi adalah anak yang BLASTED. Apa itu BLASTED? Anak-anak yang Boring, Lonely, Angry/Afraid, Stress and Tired. Disinilah kita perlu

mengoptimalkan peran kita sebagai orangtua. Ingat bahwa pendidikan dan pengasuhan anak tidak bisa disubkontrakkan kepada orang lain, seperti sekolah atau pembantu. Orangtualah yang perlu terus mendampingi, mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Mengoptimalkan peran dan fungsi Ayah. Banyak anak Indonesia yang kehilangan peran ayah, dimana ayah peranannya hanya mencari nafkah dan tidak terlibat dalam pengasuhan anak. Riset membuktikan bahwa anak yang fatherless cenderung menjadi nakal, agresif, terjerumus narkoba dan seks bebas (anak laki-laki) atau depresi dan seks bebas (anak perempuan). Jangan pernah merasa anak kita aman dan terkendali, never take it for granted. Pastikan buku, komik, siaran televisi, film dan semua yang dikonsumsi oleh anak kita aman. Dampingi dan awasi aktivitas anak. Pastikan parental lock sudah terpasang di tv kabel kita, damping selalu saat anak menonton tv dan mengakses internet. Komunikasikan dengan anak bahwa smartphone yang dia pegang akan dicek secara berkala untuk mengetahui konten apa saja yang sudah dia akses. Proaktif bahkan bersikap agresif justru diperlukan. Mungkin rumah kita sudah aman, bagaimana dengan tetangga? Saudara? Teman sekolah? Kita dituntut untuk selalu waspada, bersikap proaktif, dan selalu berkomunikasi dengan anak. Pahami bahwa apa yang dihadapi oleh anak-anak kita di era digital sangat luar biasa dan bisa berbahaya jika tidak didampingi, dan tanamkan hal yang sama pada anak. Kemudian, selalu meminta bantuan pada Tuhan yang Maha Kuasa. Bagaimanapun kita menjaga dan mendidik anak-anak kita, kita tidak bisa selalu mendampingi dan melindungi mereka. Oleh karena itu, selalu minta kekuatan pada Tuhan agar kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi tangguh menghadapi tantangan zaman yang dihadapinya. Nah, Millemamas…. Mudah-mudahan liputan seminar ini bisa memperkaya wawasan para mama-mama sekalian ya. Seandainya anda punya sedikit waktu luang, mari kita imbangi kegiatan si kecil agar ia tidak terpaku terus-terusan di depan layar alat elektronik. Salah satu alternatif yang bisa anda lakukan adalah melirik ruang outdoor terdekat dan ajak si kecil mengeksplorasi keajaiban yang ada di sana. Tunggu apa lagi, Millemamas? Yuk, segera diagendakan! (M) Beberapa media dimana anak biasanya mengakses pornografi : 1. Situs Internet : 21 % 2. Games : 14% Sebelum kita membelikan atau memberikan games elektronik atau aplikasi ke anak-anak, pertimbangkan dulu hal berikut: Sudahkah kita terlebih dahulu memperhatikan label pada sampul depan games / aplikasi tersebut ? Apakah games/ aplikasi tersebut memang sesuai untuk dimainkan oleh anak-anak seusia anak kita ? Yakin tidak ditemukan content 18+, M (Mature/dewasa) ? Apa yang bisa didapatkan anak dengan bermain games/aplikasi tersebut? Ada beberapa games yang sarat dengan kekerasan dan diselipi dengan pornografi. Sebagian tampak seperti “game biasa” seperti games Car Racing, tapi jika anak sudah bermain sampai level tertentu, game tersebut ternyata penuh dengan kekerasan dan pornografi. 3. Film, Sinetron, VCD/DVD 4. Komik : 13 % 5. Iklan Saat ini banyak iklan-iklan yang menampilkan adegan/foto yang tidak patut dan tidak sesuai dengan produk yang dijual. Belum lagi penempatan iklan produk dewasa saat tayangan yang sebenarnya merupakan tayangan keluarga.

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 15


Keluarga sehat screen time Oleh Dokter Qkey (Mulki Angela) Mahasiswi S3 fakultas kedokteran di salah satu universitas negeri di Jepang. Seorang ibu dari satu putra yang senang belajar berbagai hal terutama mengenai tumbuh kembang anak dan seluk beluk dunia anak.


KESEHATAN

S

emakin meningkatnya penggunaan fasilitas hiburan di sekitar lingkungan rumah dan kemajuan teknologi media elektronik seperti televisi, komputer/ laptop, telepon selular, dan gadget dengan sistem layar sentuh membuat banyak waktu tersita untuk menonton. Baik dewasa maupun anak dan remaja menghabiskan terlalu banyak waktunya di depan layar daripada melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca buku, berkumpul dengan keluarga (family time) dan kerabat, ataupun beraktifitas fisik (olahraga dan bermain) dan aktifitas kreatif lainnya. Berbagai referensi menyatakan bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk kegiatan menonton ataupun aktivitas lain yang terkait dengan melihat layar elektronik (screen time) menimbulkan efek buruk bagi kesehatan baik dewasa maupun anak dan remaja. Efek ini tentunya hal ini sangat disayangkan terutama bagi anak dan remaja karena mereka adalah tabungan masa depan kita.

Oleh karena itu,walaupun media elektronik juga memberikan manfaat dari berbagai program edukasi dan informasi serta aktifitas fisik melalui tayangan permainan, kesehatan dan kebugaran, pembatasan sebaiknya tetap dilakukan. Para pakar kesehatan merekomendasikan batas maksimal untuk remaja adalah dua jam per hari, untuk anak usia 3-12 tahun adalah maksimal satu jam per hari, dan untuk anak di bawah usia tiga tahun tidak disarankan untuk menonton. Hal ini tentunya akan membuka kesempatan bagi para orang tua untuk lebih kreatif memanfaatkan waktu untuk kebersamaan.

Berbagai efek buruk tersebut antara lain:

1. Overweight dan obesitas karena meningkatnya sedentary behaviour 2. Gangguan pola tidur 3. Perilaku kekerasan (violence behavior) dan paparan terhadap hal-hal yang mengarah pada seksualitas 4. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang sehat (junk food) secara berlebihan dan pola ngemil dari berbagai iklan yang ditampilkan 5. Tidak maksimal dalam proses belajar di sekolah, terutama bagi anak usia sekolah dasar yang memiliki televisi di kamar tidur 6. Mengurangi kemampuan membaca bagi anak usia sekolah 7. Kebiasaan buruk di kemudian hari seperti konsumsi alkohol dan merokok 8. Dilaporkannya health related quality of life yang buruk pada orang dewasa dengan aktivitas fisik yang minim dan terlalu banyak screen time.

Tips dan trik untuk mengurangi screen time: 1. Matikan TV pada waktu makan bersama keluarga dan snack time anak 2. Jauhkan TV, komputer, video game, telepon selular dan gadget lainnya dari ruang tidur orang tua dan anak. 3. Jangan berikan screen time sebagai reward terhadap anak (jika anda menerapkan sistem reward and punishment di rumah). Misalnya reward memperbolehkan bermain video game jika anak berhasil mengerjakan PR dengan cepat. 4. Jika memiliki pengasuh, diskusikan hal ini dengan pengasuh agar anak tidak terbiasa menghabiskan waktu untuk menonton 5. Kreativitas dalam membuat aktifitas lain yang menarik dan bermanfaat. Screen time bukanlah satu-satunya sarana mendapatkan hiburan bagi keluarga, terutama anak. Manfaatkan waktu luang keluarga dengan kegiatan membaca bersama, berolahraga ataupun bermain permainan klasik seperti ular tangga (permainan yang melibatkan kebersamaan) serta aktivitas terkait hobi. 6. Orang tua sebagai teladan. Walaupun penekanan untuk pembatasan screen time terutama lebih memiliki efek yang buruk terhadap anak, namun sebagai orang dewasa kita dapat disiplin dengan membatasi diri dua jam sehari (terutama saat sedang berada di rumah). 7. Berpartisipasi aktif dalam screen time anak anda dapat dikakukan dengan memilih bersama program (tayangan) dan waktu menonton, perhatikan kandungan dari tontonan anak. Jika memungkinkan, anak menonton dengan supervisi orang tua (sambil berdiskusi tentang tayangan tersebut, sehingga tercipta interaksi). Untuk menghindari anak terpengaruh dengan beberapa program iklan/ komersial yang tidak cocok dengan usianya cobalah menonton dengan merekam terlebih dahulu tayangan TV yang disukai keluarga dan kemudian ditonton bersama. Atau gunakan fasilitas internet dan video player untuk memilih tontonan edukatif. 8. Jika anak senang bermain video game, pilihlah jenis permainan tertentu yang melibatkan unsur aktifitas fisik dan bermainlah bersama anak anda.

9. Jika anak masih dalam usia balita, untuk menghindari terlalu banyaknya screen time, pastikan si kecil tetap sibuk beraktivitas dan pastikan kondisi yang ada bersifat aman serta nyaman. Beberapa alternatif ketika anda sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah (seperti memasak, dan lain-lain) adalah: • Posisikan arena bermain anak yang tidak terlalu jauh dari tempat kegiatan anda (pastikan terdapat pembatas dan area bermain tersebut aman). • Ajak anak berpartisipasi melakukan perkerjaan rumah (disesuaikan dengan umurnya), misalnya menyusun alat makan. • Libatkan saudara yang lebih tua untuk mengajak anak yang lebih kecil bermain bersama (jika anda mempunyai lebih dari satu anak). • Supervisi anak untuk berkreativitas dengan alat-alat yang ada di lingkungan rumah tangga seperti kain yang tidak terpakai, tissue dan kemasan karton karena mereka senang dengan sesuatu yang familiar di lingkungan rumah. 10. Jika screen time sudah terlanjur dijadikan kebiasaan rutin lebih dari dua jam sehari dalam keluarga, maka cobalah untuk mencabut sementara kabel televisi, komputer dan video game. Dalam waktu rehat ini, lakukan evaluasi bersama berapa lama waktu yang dihabiskan di depan layar dalam sehari saat berada di rumah selain untuk aktifitas belajar atau bekerja. Kemudian bandingkan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk aktivitas fisik dan aktivitas yang bersifat kebersamaan dalam keluarga per harinya. Diskusikan pula bersama anak untuk menciptakan aturan satu hari dalam seminggu untuk screen-free day. (M)


RENUNGAN

Bijak sana

menggunakan

Tekno logi Oleh: Sri Rezeki Maretini Ibu satu orang anak

“Ipaaaad!” rengek anak saya seraya menarik-narik baju saya. “Wah sudah ketagihan ini anak,” ujar suami.

K

etergantungan terhadap alat elektronik ternyata tidak hanya monopoli orang dewasa, tetapi juga sudah menjalar ke anak saya. Nah, kalau Anda sendiri berapa jam sehari Anda berinteraksi dengan layar elektronik? Kalau saya, mmm…sebentar saya kira-kira dulu.. Interaksi saya dengan layar laptop, tablet, telepon genggam, dan layar televisi bisa jadi memakan sekitar 70% dari waktu terjaga saya. Bahkan yang membangunkan saya dari tidur adalah alarm telepon genggam saya. Otomatis, layar telepon genggam adalah objek pertama yang saya lihat ketika membuka mata. Ketika saya bersama anak pun, baik di dalam maupun di luar rumah, rasanya gatal jika tidak sedikit-sedikit melihat telepon genggam saya untuk melihat informasi terbaru yang masuk entah berupa e-mail, update status kawan di jejaring sosial dan saling berkirim pesan melalui aplikasi yang kian beragam dan makin memudahkan komunikasi jarak jauh. Lalu saya berpikir, apakah saya sudah kecanduan? Seringkali saya merasa, saya kok malah lebih rajin berinteraksi dengan telepon genggam daripada dengan keluarga? Bahkan ketika menemani mereka pun saya selalu lebih berkonsentrasi kepada alat elektronik di depan saya. Ini jadinya mendekatkan yang jauh tetapi menjauhkan yang dekat. Pukul 11 tadi malam sepulang dari pekerjaan paruh waktu saya yang penuh tekanan sebagai kitchen helper di sebuah restoran, saya mendapati

18 | www.millemama.com | April-Mei 2013

anak dan suami belum tertidur. Suami melaporkan bahwa malam ini sulit sekali memisahkan anak dengan tablet. Kondisi saya yang sudah kurang sehat selama dua hari terakhir dan kondisi di tempat kerja yang tidak nyaman membuat saya pun kesulitan untuk dapat tertidur. Kami akhirnya tertidur lebih dari tengah malam. Keesokan paginya ketika anak terbangun, dia tidak memiliki mood yang baik dan hal ini juga mempengaruhi emosi saya yang juga belum pulih dari sakit. Ketika saya kembali pergi berbaring di tempat tidur karena semakin kesulitan mengontrol emosi dan mata saya pun berkaca-kaca, anak datang dan berkata “Sorry, Bunda” dan membelai rambut saya. Dia memberikan sehelai tissue dan saya merasa trenyuh. Lalu saya kilas balik dua malam yang lalu, alih-alih tidur sepulang bekerja shift malam di restoran, saya yang mengalami kesulitan tidur malah membuka link untuk menonton drama sampai pukul dua pagi dengan alasan refreshing dan berusaha melupakan tekanan pekerjaan. Itulah mengapa saya mudah jatuh sakit. Ternyata bukan hanya anak yang kecanduan dengan perangkat elektronik, memang saya pun demikian! Sejak saya mulai aktif bekerja sukarela menjadi editor di Majalah Millemama, saya memang mulai mengizinkan anak untuk mengakses permainan di tablet supaya dia anteng dan saya bisa cepat menyelesaikan tugas saya sebagai editor terutama saat tenggat waktu penyelesaian pekerjaan sudah dekat. Kini saya perhatikan saat anak tahu saya sedang sibuk dengan aktivitas rumah tangga pun dia seringkali merengek untuk memainkan tablet. Selain itu, akhir-akhir ini saya perhatikan dia menjadi malas beraktivitas ke luar rumah dan nafsu makannya juga menurun drastis yang saya pikir dikarenakan kurangnya aktivitas fisik di luar rumah. Saya menyadari sudah


RENUNGAN banyak penelitian yang membeberkan efek negatif dari ketergantungan anak dengan perangkat elektronik ini. Beberapa di antaranya yang pernah saya baca adalah anak menjadi lebih temperamental, agresif, kesulitan berkonsentrasi, kurang peduli dengan kondisi sekitar, bahkan sampai kasus obesitas di kalangan anak-anak yang kemudian terbawa sampai dewasa. Sebenarnya memang di zaman modern seperti sekarang ini dimana kita dibombardir oleh teknologi dengan berbagai bentuk dan fungsi, rasanya akan mempersulit diri sendiri saja jika kita tidak mengikuti perkembangan teknologi. Apalagi jika di rumah tidak ada yang dapat membantu pekerjaan rumah tangga. Jika dapat dipermudah, kenapa dipersulit? Sementara orang tua sibuk dengan pekerjaan rumah tangga atau luar rumah, anak dapat dialihkan perhatiannya dengan berbagai macam pilihan aplikasi games edukasi yang interaktif dan dinamis mulai dari berhitung sampai belajar berbagai bahasa. Salah satu manfaat gadget ini adalah merangsang kognitif dan motorik halus anak. Tidak hanya anak yang mendapatkan edukasi, bahkan saya dapat mengikuti kuliah online dari rumah yang dapat diakses melalui internet. Pekerjaan sehari-hari sudah tentu menjadi lebih mudah dikarenakan berbagai teknologi seperti mesin cuci pakaian, mesin pendingin makanan, belum lagi alat elektronik untuk menyiapkan makanan yang panjang daftarnya jika disebutkan satu persatu. Tentunya dengan segala kemudahan ini, waktu kita bersama keluarga akan lebih banyak kan? Atau malah lebih sedikit dan kurang berkualitas? Beberapa waktu yang lalu ketika kami bermain di taman, kami mendapati seorang ibu yang asyik berbicara di telepon terus menerus selama rentang waktu anak bermain di taman sementara anak bermain sendirian di taman. Anak yang masih balita itu jatuh dan menangis, tetapi sang ibu tetap tidak memperhatikan dan asyik berbicara di telepon. Kami yang saat itu bermain di taman yang sama, malah merasa bahwa sepertinya ibu ini mengharapkan kami yang ada di sana untuk menjaga anaknya karena dia hanya melihat saja ketika anaknya terjatuh tanpa ada reaksi apa-apa. Beberapa waktu yang lalu, saya mendapati seorang ibu bekerja yang banyak menghabiskan waktu dengan internet dan komputer memberikan pengumuman di jejaring online-nya bahwa dia akan meliburkan diri selama beberapa jam dari aktivitas online-nya. Ibu pemilik situs internet berjudul brisbane kids ini sengaja offline dari dunia maya untuk mendapatkan waktu yang berkualitas dengan keluarga dengan membuat pengumuman sebagai berikut.

Sisi positif dari penggunaan teknologi sebenarnya banyak. Tetapi jika orang tua kurang bijaksana dan tidak tegas menetapkan aturan yang telah disepakati dengan anak, hal ini dapat menjadi hal yang lebih banyak sisi negatifnya akibat kurangnya kontrol dan pada akhirnya hal ini akan merenggangkan hubungan orang tua dengan anak. Menghindari bombardir teknologi merupakan salah satu tantangan besar untuk keluarga di perkotaan yang kian tergantung dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi. Hal yang harus kita ingat adalah kita harus terus mendukung anak untuk banyak menghabiskan waktunya untuk aktif secara fisik dan tetap aktif bersosialisasi dalam dunia nyata. Ingatlah bahwa pada usia emas ini mereka masih membutuhkan banyak aktivitas dengan menyentuh, merasakan dan mengeksplorasi dunia nyata. Berdasarkan beberapa sumber yang saya baca, beberapa tips yang akan saya coba untuk keluarga: 1. Membuat perjanjian dan berkomunikasi dengan anak mengenai lama waktu dia dapat menggunakan alat elektronik. 2. Membatasi waktu anak mengakses alat elektronik, untuk kasus saya misalnya 1 jam pada hari sekolah dan 1.5 jam pada hari libur. Untuk menyelesaikan tugas sekolah dengan bantuan perangkat elektronik, anak harus tetap meminta izin untuk menggunakan perangkat elektronik tersebut untuk keperluan lain setelah selesai mengerjakan tugasnya. 3. Jika memungkinkan, selalu melibatkan diri saya pada kegiatan anak berinteraksi dengan perangkat elektronik. 4. Selalu meletakkan alat elektronik di ruang keluarga atau tempattempat di mana saya dapat memonitor kegiatan anak. Dalam hal ini tidak di kamar anak. 5. Mengaktifkan setting keamanan pada perangkat elektronik untuk menghindari anak membuka situs yang berbau kekerasan atau tidak sesuai dengan usianya. Jika anak ingin beraktivitas fisik, yang terbaik untuk perkembangan fisik dan emosionalnya adalah beraktivitas secara aktif di luar rumah sebisa mungkin sehingga dia mendapatkan pengalaman nyata dengan lingkungan sekitar yang tidak dapat digantikan oleh pengalaman di dunia maya. (M)

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 19


CERITA RINGAN

Belajar Bijak terhadap Barang Elektronik S

aya dan suami sempat tergoda untuk mengenalkan beberapa video di youtube kepada Fatah (17 bulan) saat dia berumur kurang lebih 12 bulan. Memang menyenangkan melihat si anak satu tahun itu mengoyang-goyangkan kepalanya atau menari mengikuti iramairama lagu yang didengarkannya. Tentu saja si kecil kami itu akan diam mengamati gambar bergerak yang terpampang di layar 15 inchi laptop milik ayahnya. Saya atau suami bisa sejenak ber-me time atau sekedar membuka handphone untuk melihat apa yang sedang terjadi di jagat facebook atau membaca berita-berita di beberapa website. Satu-satunya hiburan si kecil saat itu adalah memang beberapa video di youtube itu. Saya dan suami telah memutuskan membuang TV kami sejak sebelum Fatah lahir, bertepatan dengan penggantian TV tabung ke TV layar datar di Jepang. Saat itu karena ada informasi bahwa TV tabung tidak bisa lagi menangkap siaran-siaran di Jepang, maka saya dan suami sepakat untuk tidak memiliki TV di apartemen mungil kami. Walaupun saat ini sudah ada alat yang memungkinkan untuk menerima siaran-siaran melalui TV tabung di Jepang, saya dan suami tetap berkomitmen kalau saat ini kami tidak memerlukan kehadiran TV di antara keluarga kecil kami. Sampai suatu hari, saya dan suami mengamati kepala Fatah yang semakin tengkler (miring ke kiri). Apalagi saat matanya serius sekali mengamati gambar bergerak di youtube, kepalanya akan semakin tengkler. Berawal dari sinilah, akhirnya saya dan suami sepakat tidak memperbolehkan Fatah menonton lagi video-video di youtube. Sebelum memutuskan membawa Fatah ke dokter, kami berdua ingin dulu melihat apakah ada hubungannya antara kepala Fatah yang tengkler dengan aktivitasnya yang hampir setiap hari menonton gambar bergerak di layar laptop. Satu bulan adalah waktu yang saya dan suami sepakati bersama sebelum nantinya kami memutuskan apakah perlu membawa Fatah ke dokter atau tidak. Tentu saja Fatah protes dengan tidak diperbolehkannya lagi menonton video-video di youtube. Berulang kali dia menghampiri meja tempat diletakkannya laptop suami dan berusaha untuk membukanya. Berulang kali juga dia menangis, menandakan protesnya. Saya dan suami bergeming, tetap pada pendirian kami. Sebagai gantinya, terinspirasi oleh pojok bermain yang dibuat guru-gurunya di sekolah, kami menyediakan pojok mainan untuk Fatah. Sebuah pojok sederhana yang ditempati oleh satu keranjang besar yang berisi mainannya dan satu keranjang kecil yang berisi koleksi bukunya. Kami juga membolehkan Fatah menjadikan kasur sebagai trampolin untuk tempat melompat-lompat. Fatah juga kami bebaskan untuk ‘membuat apartemen kami kotor dengan mainannya’. Satu bulan pertama merupakan sebuah perjuangan besar bagi saya dan suami untuk mengalihkan perhatian Fatah dari layar 15 inchi itu. Apalagi saat itu adalah musim dingin di Jepang sehingga kesempatan untuk bermain di luar rumah pun semakin menantang. Saya dan suamipun membuat komitmen. Saat berada di rumah, saya dan suami memaksa diri kami untuk meninggalkan telepon genggam di atas rak dan membiarkan komputer di meja hingga Fatah terlelap dalam mimpinya. Syukurlah, satu bulan terlewati dan kepala Fatah mulai kembali tegak. Saya dan suami urung membawa Fatah ke dokter.

20 | www.millemama.com | April-Mei 2013

Hingga kini, Fatah tetap kami biarkan tidak menonton video-video di youtube melalui komputer atau telepon genggam. Tampaknya, Fatah juga sudah melupakan video-videonya. Kami selalu mengatakan kepada Fatah bahwa komputer hanya akan digunakan untuk menelepon mbah kung dan mbah yi (panggilan Fatah kepada bapak dan ibu suami) dan telepon genggam untuk menelepon datuk dan nenek (panggilan Fatah kepada bapak dan ibu saya). Berulang kali dua kalimat itu saya atau suami ungkapkan kepada Fatah di saat dia mendekati meja komputer atau melihat telepon genggam kami. Tentu saja ada kalanya Fatah mengambil telepon genggam saya atau suami yang tergeletak di atas meja dan memainkan layar touch screennya dengan jari mungilnya. Pada saat ini, saya dan suami selalu meminta Fatah mengembalikan benda-benda tersebut kepada kami seraya mengatakan bahwa itu adalah milik ayah atau ibu dan Fatah bisa memiliki benda-benda tersebut kalau Fatah sudah besar nanti. Sebagai gantinya, kami membelikan mainan telepon genggam kepada Fatah dan sering sekali kami bermain pura-pura menelepon seseorang melalui mainannya. Bersyukur, Fatah semakin melupakan laptop dan telepon genggam kami. Kini, saat musim semi sudah menghampiri negeri sakura, saya dan suami sepakat menambah aktivitas bermain Fatah di luar apartemen. Kami sepakat membiarkan Fatah untuk memilih berjalan kaki pulang dan pergi dari rumah ke sekolahnya yang berada di depan apartemen kami. Kami juga membiarkan Fatah untuk berhenti sejenak menunjuk daun, pohon, atau bunga di sepanjang perjalanan pulang pergi itu. Atau saya juga akan berusaha mengizinkan jika Fatah ingin bermain sebentar di taman depan apartemen setelah pulang dari sekolah. Di hari libur, saya dan suami juga sepakat untuk membawa Fatah berjalan-jalan mengelilingi kompleks apartemen kami, sambil menunjukkan kepadanya wujud pohon, bunga, daun, burung, langit dan objek-objek lain di sepanjang jalan. Atau kalau kami memang lagi tidak mempunyai agenda yang mesti ditunaikan, saya, suami dan Fatah akan berkeliling mengendarai sepeda onthel kami. Ternyata menyenangkan sekali melihat si anak kecil itu tertawa saat pertama kali menyentuh pohon. Percayalah, dia akan berkalikali berusaha menyentuh pohon-pohon yang lain juga. Atau saat pertama kali dia tahu wujud burung gagak. Dia akan berkali-kali juga menunjuk kemana-mana (meski burungnya tidak ada) saat kami berkata : kita cari burung, yuk! Bulan ini, Fatah berusia 17 bulan. Tentu saja masih panjang perjalanan kami sebagai orang tua untuk belajar bijak terhadap barang elektronik. Bukan hanya mengajari Fatah, tapi juga mengajari kami, saya dan suami. (M)

Oleh Febty Febriani Biasa dipanggil Fety, ibu dari satu orang anak yang juga sedang menunaikan tugasnya sebagai seorang mahasiswi S3 di sebuah universitas di Chiba, Jepang.


CERITA RINGAN


PSIKOLOGI

TEKNOLOGI

Aktivitas di luar rumah

Foto oleh: Peina Aditiani

T Agnes Maria Sumargi Pengajar di Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, yang saat ini sedang menempuh studi S-3 di University of Queensland, Australia. Ibu dari 1 orang anak ini memiliki ketertarikan dalam bidang perkembangan anak, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan pengasuhan anak bagi orangtua.

eknologi tidak hanya menguasai orang dewasa, tetapi juga menguasai anak-anak. Betapa tidak, sejak kecil anakanak sudah terbiasa dengan kegiatan menonton televisi atau video, penggunaan komputer dan berbagai gadget, seperti ipad atau smartphone, untuk bermain game. Orangtua pun tidak segan memperkenalkan anak-anaknya dengan teknologi atas dasar berbagai macam alasan, antara lain supaya anak melek teknologi, tidak rewel dan betah di rumah, hingga masalah harga diri (supaya tidak kalah dengan orangtua yang lain). Penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari memang tidak sepenuhnya bisa ditolak, namun masalahnya adalah seberapa besar dampak teknologi ini bagi perkembangan anak. Berikut ini akan dipaparkan dampak teknologi untuk perkembangan anak dan hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan oleh orangtua untuk mengurangi dampak negatifnya.

22 | www.millemama.com | April-Mei 2013


PSIKOLOGI Plus minus teknologi

Apa yang bisa dilakukan oleh orangtua?

Tayangan televisi ataupun video game di komputer atau gadget bisa memberikan manfaat positif bagi anak selama jenis tayangan atau permainannya mengandung unsur pendidikan. Anak biasanya akan lebih mudah menyerap informasi apabila informasi tersebut ditampilkan secara menarik dan menghibur. Pada anak usia dini, tayangan televisi atau game bisa digunakan untuk memperluas kosa kata anak, mengajarkan huruf dan angka, bahkan mengenalkan nilai-nilai moralitas. Permainan game tertentu dapat pula melatih kejelian, logika, dan keterampilan anak dalam menggunakan tangan (motorik halus). Selain itu, tayangan televisi atau game dapat membangkitkan kesenangan (emosi positif ) dan menimbulkan semangat pada anak untuk menguasai sesuatu dan berkompetisi. Namun, di sisi lain, teknologi dapat menimbulkan efek yang negatif, terlebih apabila orangtua membiarkan anak bebas menggunakan teknologi. Pendampingan yang minim dapat membuat anak memilih tayangan televisi atau video game yang kurang sesuai untuk usia dan perkembangannya. Terlebih apabila gadget terhubung dengan internet, anak bisa saja masuk atau mengakses situs-situs yang bernuansa kekerasan atau pornografi. Anak bisa dengan cepat meniru hal-hal yang dilihatnya, seperti misalnya kekerasan maupun kata-kata kasar yang digunakan oleh tokoh dalam tayangan televisi atau game yang dimainkannya. Dapat pula terjadi anak menjadi terlalu fokus di depan televisi, komputer ataupun gadget, sehingga kurang tertarik dengan kegiatan lain yang berguna untuk perkembangannya, seperti melakukan kegiatan di luar rumah. Perlu diingat bahwa teknologi diciptakan untuk mempermudah atau membuat segala sesuatunya menjadi efisien. Perangkat teknologi bisa membuat kegiatan fisik menjadi lebih terbatas, misalnya, anak hanya duduk saat menikmati tayangan televisi atau video dan tidak banyak berinteraksi, anak juga lebih suka memainkan video game sendiri dan cenderung mengabaikan kegiatan lainnya seperti bermain bersama teman di luar rumah. Cukup banyak riset menunjukkan bahwa perangkat teknologi berpotensi untuk menjadikan anak pasif, sehingga mengalami masalah obesitas (kelebihan berat badan) atau masalah sosial (pergaulan).

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengurangi dampak negatif teknologi? Pada intinya menjauhkan anak dari segala perangkat teknologi adalah sesuatu yang tidak mungkin jika kita sebagai orang tua pun masih menjadi pengguna teknologi, mulai dari handphone, televisi, hingga komputer. Maka tidaklah mungkin mengucilkan diri sepenuhnya dari perangkat teknologi tersebut. Hanya saja, anak perlu diajari dan diberi contoh bagaimana cara mengendalikan diri dengan ‘menguasai’ teknologi, bukan malah ‘dikuasai’ oleh teknologi. Berikut ini beberapa ide yang mungkin bisa digunakan oleh orangtua:

1. Gunakan teknologi seperlunya.

Oleh karena orangtua adalah model bagi anak, maka perlu memberi contoh bahwa kita menggunakan teknologi sebagai alat. Jadi, pada saat di rumah, luangkan lebih banyak waktu bersama anak dengan mengajaknya mengobrol atau bermain daripada duduk berlama-lama di depan televisi dan komputer, menggunakan handphone ataupun smartphone.

2. Batasi dan dampingi anak.

Orangtua perlu memberikan batasan yang jelas kapan dan dalam situasi apa anak boleh mengakses teknologi, misalnya, menonton televisi yang menayangkan acara anak-anak atau pengetahuan selama 1-2 jam setiap harinya. Sebisa mungkin, dampingi anak saat anak menggunakan teknologi, misalnya, pada saat anak bermain game, orangtua memantau sehingga bisa menjawab pertanyaan anak atau memberikan pengertian yang tepat pada anak mengenai apa yang dimainkan. Apabila game yang dimainkan kurang sesuai dengan usianya, orangtua bisa mengarahkan pada game yang lain. Agar bisa mengarahkan, orangtua perlu memahami tayangan apa yang bersifat mendidik, yang bisa mengembangkan wawasan pengetahuan anak.

3. Ajak anak beraktivitas di luar rumah.

Agar anak tidak terfokus melulu pada perangkat teknologi, orangtua perlu mengajak anak untuk melakukan aktivitas lain yang sesuai dengan perkembangan anak. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak anak beraktivitas di luar rumah, seperti mengajak ke taman bermain untuk anakanak usia dini, atau olah raga, untuk anak-anak yang lebih besar. Kegiatan fisik akan menyehatkan tubuh anak, memacu perkembangan fisiknya (ketangkasan dan kecekatan gerak tubuhnya), serta menyegarkan pikiran. Selain itu, aktivitas di luar rumah dapat mendorong anak untuk bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain, terlibat dengan hal-hal riil (yang sifatnya nyata) yang akan memperkaya pengalaman hidup anak. Pada intinya menjadi orangtua di era digital seperti saat ini memang tidaklah mudah, tetapi sudah menjadi tugas orangtua untuk mendidik anak dan memberikan pengalaman hidup yang berharga. Menolak teknologi bukan solusi, tapi bagaimana menyiasatinya sehingga tidak menghalangi kegiatan-kegiatan lainnya yang penting buat anak, seperti beraktivitas di luar rumah. (M)

...anak perlu diajari dan diberi contoh bagaimana cara mengendalikan diri dengan ‘menguasai’ teknologi, bukan malah ‘dikuasai’ oleh teknologi... Foto oleh: Peina Aditiani

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 23


NOSTALGIA

Waktuku Kecil

M

elihat anak-anak kecil bermain di taman bermain dekat rumah, membangkitkan kenangan sewaktu saya masih kecil. Kala itu saya tinggal di rumah dengan luas bangunan yang tidak besar tetapi kami memiliki halaman yang luas sekali. Seringkali saya dan adikadik saya, kami 3 bersaudara saat itu, selalu memaksa agar orang tua kami mendirikan bangunan yang lebih luas. Kini saya malah bersyukur mereka tidak pernah mewujudkan keinginan kami karena halaman rumah tersebut justru menjadi sumber petualangan saya dan adik-adik di masa kecil. Halaman kami ditumbuhi banyak pepohonan, ada dua pohon mangga, satu pohon jambu air, satu pohon alpukat dan pohon pepaya. Sering kali kami memanjat pohon mangga dan hanya duduk di atas sambil merasakan angin dan menikmati wangi dari pohon yang kami naiki itu. Kami tidak diizinkan memanjat pohon terlalu tinggi walaupun orang tua saya menyediakan beberapa kasur kapuk dibawah pohon untuk berjaga-jaga jika kami terjatuh. Ayah saya senang sekali bercocok tanam. Selain menanam bunga, dia juga membuat apotek hidup di halaman rumah, sampai-sampai ibu saya jarang membeli bumbu-bumbu dapur. Tanaman-tanaman tersebut menjadi salah satu sumber petualangan kami juga karena kalau sedang panen kami selalu bersemangat ikut memanen dan sering berimajinasi kalau kami sedang berada di dalam hutan. Lalu setelahnya kami lanjutkan bermain pasar-pasaran. Kami berlagak seperti penjual dan pembeli dengan menggunakan bekas bungkus plastik permen, permen rasa buah-buahan yang sangat terkenal di masa itu, sebagai alat pembayaran. Seingat saya di setiap permainan yang kami lakukan saat itu, orang tua selalu ikut bermain bersama kami, mungkin itu salah satu cara mereka untuk menjaga sekaligus mengajarkan hal-hal yang benar dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak sekali permainan yang kami mainkan, seperti permainan tradisional ‘kulikulingacca’ (tebak-tebakan) sampai permainan yg saya lupa apa namanya tetapi yang saya ingat kami selalu berlari, tertawa, berlari dan tertawa. Terkadang ketika kami lelah berlari, kami akan melakukan permainan yang santai di bawah pohon seperti Monopoli, ular tangga, Ludo, tebak kartu, bola bekel dan Uno. Setiap sore begitu ayah pulang bekerja, beliau selalu menyempatkan diri bermain bulu tangkis bersama saya dan adik-adik hingga waktu maghrib tiba. Setelah itu kami mandi dan sholat berjamaah lalu melepas lelah dengan berebutan bercerita tentang apa saja yang terjadi di hari itu.

24 | www.millemama.com | April-Mei 2013

Saya tinggal di kompleks perumahan Tubagus Ismail, Dago, Bandung. Walaupun tempat tinggal saya di dalam area perumahan, tetapi tidak ada sarana bermain yang disediakan oleh pengelola setempat. Walaupun demikian, tidak menjadi masalah bagi kami karena saat itu masih banyak lahan-lahan kosong di sekitar rumah. Lahan-lahan kosong tersebut ada yang dijadikan kebun dan ada yang dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya dan kami menyebutnya kebun liar. Begitu banyak lahan kosong di sekitar kami tetapi tidak ada satu pun lahan yang ditutup memakai pembatas seng atau tulisan DILARANG MASUK. Mungkin para pemilik mengikhlaskan lahannya menjadi surga bermain bagi kami anak-anak kecil. Banyaknya lahan kosong membuat kreativitas kami sebagai anak terus berkembang. Kami bermain sekaligus belajar. Berbagai permainan tradisional seperti boy-boyan, sekolah-sekolahan dan bersepeda merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Kini di sekeliling saya banyak anak yang menggunakan gadget sebagai permainan mereka. Saya sebagai orang dewasa yang menghabiskan masa kecil dengan berlimpahnya permainan alami dan tradisional, merasa sedih melihat mereka yang sering menghabiskan waktu dengan bermain menggunakan tablet atau ipad. Mungkin memang banyak permainan yang mengasah otak di perangkat tersebut tetapi saya khawatir kalau mereka akan kehilangan perasaan-perasaan yang saya alami sewaktu kecil. Perasaan puas ketika akan pergi tidur karena melewati hari dengan penuh cerita dan tidak sabar ingin bangun cepat-cepat keesokan harinya. Luapan rasa penasaran dengan pengalaman di hari esok. Besok saya akan menemukan apa, akan membuat apa, akan melihat apa, akan mencium bau apa, dan akan mendapat ilmu apa. Memang tidak semua anak persis seperti itu, apalagi setelah melihat berbagai macam bentuk permainan di taman dekat rumah saya ini. Tetapi saya yakin banyak anak yang merasakan hal yang kurang lebih sama seperti yang saya rasakan waktu kecil. (M)

Oleh Lis Lubis 30 tahun, seorang istri yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Seorang yang senang sekali membaca, senang dengan bau tanah dan daun basah, dan senang akan hal-hal baru.Â


SELINGAN

K

emarin sehabis sarapan Amélie minta dibelikan tablet elektronik oleh papanya.

Amélie: Est-ce que tu m’acheter une tablette, papa? (Bisakah kamu membelikanku e-tablet, papa?) Papa: Voila, une tablette pour toi (Ini dia tablet untukmu). Seraya memberikan cokelat batangan Cokelat batangan dalam bahasa Perancis disebut “tablette”. Diceritakan kembali oleh Hamiyah Panama, ibu Amélie yang pernah menetap di Inggris dan kini tinggal di Namur, Belgia. Hobi Amélie Bodart: Melukis, mewarnai, bermain puzzle, dan bermain di taman.

Tablet dan une tablette “That ’s sad . How plastic and artificial life has become . It gets harder and harder to find something…real .” Nin interlocked his fingers, and stretched out his arms. “Real love , real friends, real body parts…”

Jess C. Scott, The Other Side of Life

“Before you become too entranced with gorgeous gadgets and mesmerizing video displays, let me remind you that information is not knowledge , knowledge is not wisdom, and wisdom is not foresight. Each grows out of the other, and we need them all .”

Arthur C. Clarke

“People today have forgotten they’re really just a part of nature . Yet, they destroy the nature on which our lives depend . They always think they can make something better. Especially scientists. They may be smart, but most don’t understand the heart of nature . They only invent things that, in the end , make people unhappy. Yet they’re so proud of their inventions. What ’s worse , most people are , too. They view them as if they were miracles. They worship them. They don’t know it, but they’re losing nature . They don’t see that they’re going to perish . The most important things for human beings are clean air and clean water.”

Akira Kurosawa, Yume

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 25


INSPIRASI BEKAL PIKNIK

Nasi Uduk { Modifikasi }

Oleh: MommyKelinci Ibu dua orang anak laki-laki yang kini bermukim di Jepang

26 | www.millemama.com | April-Mei 2013


TIPS BEKAL PIKNIK

Bahan: 1.

Nasi uduk (untuk kepraktisan, tuangkan nasi, santan dan bumbubumbu pelengkap ke dalam rice cooker di malam hari sebelum hari H, lalu jika rice cooker anda memiliki fitur reservasi, set jam memasak di pagi harinya)

2.

Telur dadar gulung yang akan anda iris-iris untuk taburan nasi uduk

3.

Abon sapi atau jika tidak ada furikake (abon Jepang) rasa favorit anak

4.

Lauk pelengkap nasi uduk, misalnya saja cumi atau ayam secukupnya

5.

Tomat Mini

6.

Timun iris

7.

Kol iris

8.

Okura rebus dan sayuran favorit lainnya

9.

Margarin leleh 1 sdm

10. Strawberry atau buah favorit anak lainnya 11. Alumunium foil secukupnya

Alat dekorasi: 1.

Tusukan-tusukan hias untuk bento anak sebanyak lima buah

2.

Wadah silikon tiga buah

Cara membuat: 1.

Campurkan margarin dengan irisan daging ayam atau cumi, masukan ke dalam alumunium foil lalu panggang di dalam oven selama kurang lebih 8 menit.

2.

Sambil menunggu irisan daging matang, bentuk nasi uduk seperti bola-bola kecil lalu gulingkan di atas abon.

3.

Kemudian potong dadar gulung sesuai porsi yang bisa dimakan oleh si kecil.

4.

Campurkan timun dan kol iris menjadi satu lalu letakkan di wadah silikon.

5.

Isi dan hias kotak bento si kecil dengan bahan-bahan yang sudah jadi.

6.

Sambil menunggu daging matang, anda dapat meletakkan nasi uduk, abon, telur iris, irisan sayur mayur dan mungkin lauk lain dan saus/ sambal pendamping ke dalam bekal milik anda dan anggota keluarga dewasa lainnya.

7.

Setelah irisan cumi atau daging ayam matang, pisahkan beberapa iris untuk porsi si kecil, tusuk-tusuk dan letakkan di dalam kotak bekal miliknya. Irisan sisanya, bisa anda masukkan ke dalam kotak bekal milik anda dan anggota keluarga lainnya.

8.

Anda sekeluarga pun siap berangkat piknik dengan bekal nasi uduk super praktis! (M)

Jasa peralatan elektronik terhadap bekal piknik kami Oleh: MommyKelinci

M

emiliki dua orang putra yang sedang aktif-aktifnya membuat saya tidak bisa berlama-lama di dapur apalagi kalau si sulung sudah protes, “Mommy, ayo berangkat sekarang!!!!�. Belajar dari pengalaman sebelum-belumnya, saya pun mencoba menyusun strategi dan mengadopsi tips-tips dari ibu-ibu Jepang yang jago memberdayakan alat-alat elektroniknya. Microwave, oven, rice cooker bukanlah hal yang asing di Jepang. Boleh dibilang hampir setiap keluarga memiliki tiga benda elektronik ini di apartemen sewa atau rumah pribadinya. Beragam menu simpel dan mudah pun lahir dari kreativitas para pengguna setia alat-alat elektronik tersebut. Lumayan kan hanya dengan menekan satu tombol, menu piknik yang kita inginkan pun segera tersedia. Misalnya saja untuk piknik keluarga, anda berencana untuk membawa nasi uduk lengkap. Anda bisa menuangkan beras ke rice cooker beserta bumbu-bumbu dan santan pada malam harinya, dan jika rice cooker anda memiliki fitur reservasi maka anda bisa mereservasi waktu memasak, misalnya nasi matang pada pukul enam pagi. Di pagi harinya, anda cukup memasak lauk pendamping misalnya saja menggoreng telur, membakar ayam yang sudah anda marinate sebelumnya dengan menggunakan oven anda selama kurang lebih 10 sampai 15 menit, lalu mengiris-iris sayuran favorit anda, serta menaburkan abon dan menyelipkan saus sambal untuk melengkapi cita rasa. Anda bisa menyiapkan bekal piknik di pagi hari dalam waktu kurang dari setengah jam! Sempurna bukan? Anda masih memiliki stok waktu untuk mandi dan menyiapkan perlengkapan lainnya. Anda masih ingat Jammon Pizza? Beragam jenis pizza pun dapat lahir dari oven toaster anda! Dalam waktu kurang dari 10 menit, roti pizza beragam topping dan rasa pun dapat anda sediakan! Berbekal piring pyrex, silikon khusus untuk microwave/oven bahkan hanya plastik wrap atau alumunium foil, alat-alat elektronik anda mampu membawa keajaiban tersendiri dalam menu bekal piknik maupun makanan harian keluarga. Anda tidak perlu berlama-lama di depan kompor, cukup tekan tombol dan selama proses memasak, Anda bisa melakukan kegiatan lain misalnya saja memandikan si kecil dan tentu saja membersihkan diri Anda sendiri! Hemat waktu bukan?! Benar deh, jasa alat-alat elektronik ini untuk para ibu yang mengasuh balita tanpa asisten rumah tangga memang tidak ada duanya! Ayo diberdayakan alat-alat elektroniknya!! (M)

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 27


OLAH TUBUH

SITTING STRETCHING A

nda pekerja kantoran? Tahukah bahwa sekitar 80% waktu bekerja Anda biasanya dihabiskan duduk di belakang meja? Sesungguhnya, tubuh di desain untuk terus bergerak. Terlalu banyak duduk mengakibatkan kekakuan otot yang dapat mengganggu mekanisme tubuh. Untuk dapat kembali pada pola kerja alami tubuh, saya berikan tips peregangan (stretching) yang bisa Anda lakukan sambil duduk di tempat bekerja. Yang Anda butuhkan hanya sebuah kursi dengan sandaran bahu dan pastikan untuk terus bernapas selama melakukan peregangan. Sekarang, coba rasakan aliran darah Anda lebih lancar dan konsentrasi pun akan meningkat. Ingat, tubuh Anda adalah partner kerja seumur hidup, jadi pastikan kondisinya selalu prima agar kinerja Anda pun maksimal. (M)

Peregangan otot punggung Dari posisi duduk, kaitkan jemari Anda di bawah lutut. Secara perlahan, tarik otot perut dan dada ke dalam sehingga Anda merasakan peregangan di bagian pinggang dan punggung. Tahan selama 20 detik. OlehLisa Namuri dikenal sebagai instruktur pribadi sosialita dan selebriti. Pemilik studio Lisa’s house ini sudah memegang sertifikasi penuh di STOTT Pilates. Brand ambassador Wardah Cosmetic ini berdomisili di Australia tetapi selalu menyempatkan diri untuk menyempatkan diri memenuhi undangan seminar, workshop, shooting program TV, dan permintaan pemotretan di Indonesia. 28 | www.millemama.com | April-Mei 2013

Peregangan pinggang, bahu dan leher Dari posisi duduk tegak, putar perlahan pinggang Anda. Raih sandaran kursi dengan satu tangan, hingga Anda memandang ke arah belakang. Perlahan tundukkan kepala... Anda akan merasakan peregangan di bagian pinggang, bahu dan leher. Tahan selama 20 detik. Lalu lakukan arah sebaliknya.


OLAH TUBUH Peregangan pangkal paha Letakkan satu pergelangan kaki di atas lutut yang lain. Perlahan bungkukkan badan, tangan meraih ke lantai. Raih sejauh mungkin... Rasakan peregangan di pangkal paha atau bokong bagian samping. Tahan selama 20 detik. Lalu lakukan pada sisi yang lain.

Peregangan bahu dan dada Dalam posisi duduk tegak, kaitkan jemari kedua tangan di belakang leher. Mulailah melihat ke atas perlahan. Rasakan tulang ribs (rusuk) Anda membuka dan dada membusung. Tahan selama 20 detik.

Foto: koleksi Wardah Cosmetics www.millemama.com | April-Mei 2013 | 29


SAYEMBARA

Edisi Bulan Depan!

Hello Millemamas! Tahukah anda bahwa bulan Mei mendatang, Millemama akan berusia satu tahun? Di edisi ulang tahun Millemama, kami mengundang mama-mama sekalian untuk mengirimkan foto si kecil yang tengah beraktivitas di luar ruangan. Pemenang pertama sayembara foto Millemagz berhak mendapatkan: T-shirt MIAU limited edition, voucher paket makan dan minum di Bebek Garang, DAN peralatan dekorasi makanan berbentuk binatang untuk bento si kecil.

Voucher makan & minum

Pemenang kedua: T-shirt MIAU limited edition, voucher paket makan dan minum di Bebek Garang. Pemenang ketiga: T-shirt MIAU limited edition. Ayo tunggu apa lagi Millemamas, mari kita meriahkan ulang tahunnya! Disponsori oleh: www.millemama.com. Follow twitter @Millemama_INA www.bebekgarang.com. Follow twitter @BebekGarang Terms and conditions: 1. Anda hanya dapat mengirimkan maksimum satu foto anak di luar ruangan dengan format (.jpg). Jika Anda memiliki lebih dari satu anak, maka Anda dapat mengirimkan foto masing-masing anak untuk memperbesar kemungkinan untuk memenangkan sayembara. 2. Foto diharapkan terang, tidak goyang, portrait, minimal ukuran foto 300kb, diperbolehkan untuk mempergunakan handphone/BB kecuali untuk kriteria juara pertama. 3. Kriteria foto pemenang pertama yang layak tampil sebagai cover Majalah Millemama adalah 300dpi. 4. Kirimkan foto beserta nama dan usia anak beserta nama orang tua dan sedikit narasi yang menceritakan aktivitas si kecil dan Anda saat foto diambil ke email millemama.news@gmail.com. 5. Sayembara dibuka 1 April dan ditutup pada 20 April 2013. 6. Foto harus merupakan koleksi pribadi dan tidak pernah diikutkan pada sayembara apapun sebelumnya. 7. Board members 9 Millemama tidak dapat mengikuti sayembara ini. 8. Pengumuman pemenang akan dicantumkan di majalah Millemagz pada tanggal 1 Mei 2013 dan para pemenang akan dihubungi melalui surat elektronik untuk diberikan password pemenang. Password ini harus disampaikan kepada panitia saat pengambilan hadiah. 9. Pemenang dapat mengambil paket hadiah ke kantor perwakilan Millemama di Bandung atau menghubungi perwakilan Millemama tersebut untuk kemudahan proses antar jemput barang. 10. Bagi pemenang yang berada di luar Jawa atau luar Indonesia, maka pengambilan hadiah dapat diwakilkan dengan syarat telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pemenang langsung yang dibawa pada saat pengambilan hadiah dan dengan menyebutkan password pemenang. 11. Keputusan juri sayembara foto tidak dapat diganggu gugat. 30 | www.millemama.com | April-Mei 2013

Dekorasi bento

T-shirt MIAU


Miau kehilangan kotak kado, boneka jamur dan lilin ulang tahun angka satu yang akan ia bawa untuk pesta ulang tahun temannya. Bisakah kamu membantu Miau untuk menemukannya? Kalau sudah ditemukan, mari kita warnai Miau dan hutan tempat ia sedang berada!

www.millemama.com | April-Mei 2013 | 31


 

                                                                

Lowongan Kerja Millemagz mencari volunteer dengan posisi sebagai: Illustrator Fotografer anak-anak/photo supplier Penerjemah bahasa Indonesia-Inggris. Kirimkan nama, pengalaman kerja dan posisi yang dilamar ke millemama.news@gmail.com

32 | www.millemama.com | April-Mei 2013


www.millemama.com | April-Mei 2013 | 33



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.