ePaper | METRO SIANTAR

Page 5

SELASA

18 Desember 2012

Kakak-Adik Ditangkap Bersama Bandar Sabu

Siantar-Perdagangan LUMPUH TOTAL

Hempitan Ekonomi Alibi Dekati Bandar

SIANTAR- Seakan tak percaya tapi fakta berbicara. Begitulah ungakapan keluarga Juniarti (30) dan Ariyani (24), saudari kandung yang tertangkap hendak pesta seks bersama bandar sabu-sabu, Johan Sopian Siregar alias Pian (47). Hempitan ekonomi memaksa kedua wanita itu bersedia bergumul dengan Pian. Bak disambar petir, keluarga hanya pasrah pada nasib, mengingat keduanya sudah janda beranak satu. Kata AKP Masku Sembiring selaku Kasat Narkoba Polres Simalungun, Pian dan Juniarti serta Ariyani sudah dipindahkan ke sel tahanan Polres Simalungun, Senin (17/12). Karena hasil penyelidikan, ketiganya resmi dijadikan tersangka kepemilikan dan penguasaan narkoba jenis sabu-sabu. Ancaman penjara 12 tahun pun tertuju pada Pian sang bandar. Sedangkan Juniarti dan Ariyani terancam hukuman penjara minimal 4 tahun. "Setelah resmi tersangka, ketiganya kita kirim ke Polres Simalungun," ujar Masku. Bersamaan dengan itu, dua orang pria yang mengaku keluarga dekat Juniarti dan Ariyani sempat menjenguk di sel tahanan Narkoba Polres Simalungun yang bertempat di Aspol Jalan Sangnawaluh, Kelurahan Siopat Suhu Siantar Timur, mengaku bernama Sudirman (47), yang menetap di Huta I Nagori Bandar Kecamatan Bandar atau masih sekampung dengan ke tiga tersangka. Kabar tertangkapnya dua keponakannya itu justru melihat fotonya dari media cetak lantas mengecek kebenarannya. "Malu muka ini mau ditaruh di mana, sekampung pada cerita terus tentang orang ini," kata Sudarman. Menurutnya, Pian dikenal seorang pria yang memang berprilaku sombong dan tidak jarang ketiban masalah. Selain persoalan perempuan, sudah rahasia umum kalau Pian berkacamata tebal berambut pendek itu seorang bandar narkoba. Begitu pun, Pian selama ini bak dilindungi oknum polisi, hingga leluasa mengembangkan bisnis haram tersebut. Karena itu pula, Sudirman nyaris tak percaya kedua keponakannya (Juniarti dan Ariyani-red) itu bisa terlibat langsung dengan Pian. Menyinggung soal status, Juniarti dan Ariyani memang sudah janda beranak satu. Juniarti bahkan memasuki empat tahun menjanda. Sedangkan Ariyani baru dua tahun terakhir. Kedua suaminya yang memang mengais rezeki dari kuli bangunan, terang saja semakin menyulitkan prekonomian. Sejak menyandang status janda itulah, keduanya tinggal serumah di kampung. Sempat ikut sebagai buruh harian lepas (BHL) kebun sawit. "Pastilah karena himpitan ekonomi, karena keduanya wanita baik-baik kok. Makanya Pian itu harus bertanggungjawab," kata Sudarman lagi. Lain lagi diakui Indra Surbakti (22), sepupu Juniarti dan Ariyani yang sempat diamankan personil Sat Narkoba. Sudah mengetahui kalau keduanya sebulan terakhir sudah dekat dengan Pian. Selain bisa mencukupi kebutuhan seharihari, bahkan tidak menolak untuk mendampingi Pian ke mana pergi. Sehingga dua jam sebelum penggerebekan itu, Pian sempat menyuruh Indra mengantarkan sepedamotor ke halaman parkir Wisma Idola Perdagangan. Naas, saat mengantarkan kunci kontak ke kamar yang dibooking Pian, petugas sedang mengintrogasinya hingga Indra turut diboyong juga. Malah pria tak tamat SMA ini kalut saat ditantang Kasat Narkoba, AKP Masku untuk tes urine. Akhirnya mengaku sempat menikmati sabu di kamar itu, namun lolos jeratan karena saat penangkapan sudah keluar untuk menjeput sepedamotor. "Mau dibilang apa Bang, kalau sama Pian, uang saku sudah sangat cukuplah. Kalau kedua sepupuku itu, urusannya-lah sama Pian," cetus Indra enteng. (Ndo/pmg)

Sambungan Halaman 1

Amatan METRO, saat ini seluruh pengendara terpkasa melintas dari jalur alternatif melalui areal perkebunan PT Sipef. Tampak di pintu masuk dan keluar baik dari arah Siantar maupun Perdagangan, lokasi menuju jalur alternatip terlihat ramai. Ironisnya, pada malam hari, pengendara harus lebih ekstra hati-hati, karena palang menuju jalur alternatip sudah ditutup pihak kebun. Alasannya mereka takut kalau malam buah kelapa sawit yang berada di areal perkebunan hilang. Pernyataan itu disampaikan, B Samosir (35)

warga sekitar. Dia mengatakan, dengan kondisi tanah longsor di sepanjang bahu jalan kurang lebih 500 meter menuju jembatan km 20, jalur alternatif yang disediakan PT Sipef hanya berlaku siang hari. Sementara kalau malam, palang sudah ditutup. Dengan kondisi tersebut, khususnya pengendara roda empat harus rela memutar dari Simpang Bah Jambi. Itu pun maksimal muatan 25 ton, yang melintas dari jembata hanya pengedara roda dua. “Plang PT Sipef buka waktu siang aja Bang. Kalau malam ditutup, alasannya mereka takut kehilangan buah kelapa sawit,” terang Samosir.

Truk yang bertonase di atas 20 ton sudah beralir jalur dari Jalan Medan, ada yang masuk dari Serbelawan ada juga yang memilih sampai ke Kota Tebing Tinggi. Untuk lokasi jembatan yang mengalami longsor masih mengundang perhatian warga. Keramaian tampak ketika cuaca hujan reda, tak jarang tanah di sekitar jembatan masih bergerak sedikit demi sedikit sampai menumbangkan beberapa pohon kelapa sawit. Ketika konfirmasi kepada Camat Gunung Malela Roni Rudianto Butarbutar, dia mengatakan surat pemberitahuan perkembangan situasi longsor selalu diterima dari

DIPERINTAHKAN GANTI WARNA Sambungan Halaman 1 Poldasu untuk segera ditertibkan. Pengaduan itu pun mendapat respon positif dari pihak Poldasu. Di mana, surat balasan dari Poldasu kepadanya dan Polres Simalungun menyarankan agar mobil yang berubah warga itu segera ditertibkan. Bernhard Damanik mengatakan, satu per satu mobil dinas tersebut berubah warna dari hitam dan menjadi warna biru, pihaknya telah menyurati eksekutif menyatakan tindakan itu salah dan telah melanggar arturan. Namun kesannya, imbauan itu tidak diindahkan oleh pihak eksekutif. “Mobil yang berubah warna tidak sesuai dengan di STNK dan BPKB, itu sudah melanggar undang-undang nomor 22 tahun 2009. Aparat kepolisian sebagai pihak

berwenang harus menertibkannya, dan menjalankan tugasnya dengan baik. Kalau sudah melanggar aturan, maka dengan tegas harus ditangkap,” ujar Bernhard kepada METRO, Senin (17/12). Dia mengatakan, dalam laporannya ke Poldasu dilengkapi dengan bukti-bukti autentik. Mobil camat-camat tersebut distiker di salah satu tukang sablon di Jalan Gereja, Kota Siantar. “Dilakukan pergantian warna itu tanpa ada pembahasan di legislatif bersama eksekutif. Makanya saat paripurna, lewat pandangan fraksi dan komisi, kita sudah sampaikan soal tindakan yang salah dilakukan pemkab dalam hal pergantian warna mobil itu. Namun tidak digubris juga,” tegasnya. Surat dari Poldasu yang menyatakan

supaya pihak Polres Simalungun melakukan penertiban, Bernhard berharap segeralah dilakukan penertiban. “Surat balasan dari Poldasu itu sudah kami bahas dalam rapat bersama pihak Polres Simalungun, saya sebagai pelapor dan pihak dari Pemkab Simalungun. Keputusannya, dalam waktu dekat mobil yang berubah warna itu akan ditertibkan. Tetapi sampai sekarang belum juga ditertibkan,” kesalnya. Sementara Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Hendrawan, saat dihubungi tidak mengangkat teleponnya. Sedangkan Humas AKP H Panggabean SH mengatakan, belum menerima surat penertiban yang dimaksud dari Poldasu. “Saya belum tau ada surat itu. Coba saya tanya dulu pihak Sat Lantas,” katanya. (osi)

Banyak Pemotongan Anggaran Sambungan Halaman 1 membuat heboh warga dan petugas kepolisian serta pemadam kebakaran Pemko Siantar. Ceritanya, siang kemarin sekitar pukul 14.30 WIB mopen Sinar Murni dengan nomor pintu 10, BK 1462 TV berangkat dari Terminal Parluasan membawa penumpang yang hampir penuh. Mopen dengan tujuan Tiga Dolok tersebut berangkat dari arah Jalan Sutomo menuju Jalan Gereja, selanjutnya menuju Simpang Dua. Setiba di Simpat Empat Jalan Gereja, Kelurahan Toba, Kecamatan Siantar Timur, tiba-tiba saja dari dalam mopen itu mengeluarkan asap tebal, sehingga para penumpang langsung panik dan melompat. Padahal mobil itu belum juga berhenti. Akibat kejadian tersebut, para penumpang mengalami luka ringan dan belanjaan mereka berserakan di badan jalan. Petugas Polres Siantar pun terlihat di lokasi dan mendatangi supir tersebut serta membantu para penumpang yang terluka. Salah seorang warga yang berprofesi sebagai tukang tambal ban, langsung menyiramkan air yang berada di embernya ke kepulan asap di dalam mobil itu. Setelah disiram di bagian mesinnya, mopen itu pun coba disorong beberapa anggota polisi yang sedang berada di lokasi. Namun, si supir malah meninggalkan penumpangnya dan polisi yang sudah membantunya

FOTO: RHANO

MELOMPAT- Mopen dikira terbakar, penumpang melompat saat mopen berjalan. setelah mobil tersebut hidup kembali. Tidak lama kemudian, satu unit mobil Pemadam Pemko Siantar tiba di lokasi kejadian. Namun karena mopen tersebut sudah keburu pergi, pemadam itu akhirnya balik kanan. “Aku dan anakku terinjak penumpang yang lain saat menyelamatkan diri karena gumpalan asap tersebut. Yang kupikirkan anakku, bagaimanalah anakku tadi kalau bus itu terbakar. Makanya saya melompat dan menarik anakku,” kata N br Sinaga. Sedangkan S br Simanjuntak, yang juga melompat dari mopen mengatakan hal

senada. Saya tidak perhatikan lagi belajaan saya. Lihatlah itu Bang, belajaan saya berserakan, mi sudah berserakan di jalan dan bingkai foto yang baru saya beli itu pun pecah. “Yang lebih parah supirnya, bisa pula lari padahal ada polisi,” ujarnya. Kanit SPKT Polres Siantar Ipda RGultom, ketika dikonfirmasi mengatakan, supir itu sudah diamankan oleh petugas Lantas Polres Siantar untuk mempertanggungjawabkan masalah tersebut. “Supir itu berhasil dikejar di Simpang Jalan MH.Sitorus dan sudah diamankan,” katanya. (mag-05)

Pangulu Pematang Shakuda. Selanjutnya diinformasikan ke Dinas PU Bina Marga Provinsi. Dengan kejadian ini, laporan ulang akan terus di kirim. “Kita selalu laporkan perkembangan kejadian ke Dinas PU Bina Marga Provinsi,” katanya. Sementara Kapolsek Bangun AKP Hitler Sihombing mengatakan, dengan kondisi demikian, untuk operasi lilin tahun ini pihakya sudah membuat tim peninjau tanah longsor di sekitar jembatan kilometer 20. “Kita tetap pantau kondisi longsor tersebut, karena masih dalam pengerjaan perbaikan, personil dialihkan ke tempat rawan tindak kriminalitas,” ujar Kaposlek. (mag-4)

Banyak Pemotongan Anggaran Sambungan Halaman 1 fee di depan minimalnya 10 persen dari rencana proyek yang dijanjikan. Setelah mendapatkan proyek yang dimaksud, kami juga wajib membayar PPh dan PPN sebesar 12,5 persen dari nilai proyek. Kemudian masih membayar uang kewajiban kepada Kadis, PPK, Pengawas dan Pembuat laporan dengan keseluruhannya hampir 20 persen,” paparnya kepada METRO, Senin (17/12). Semisalnya proyek Rp1 miliar, sambung pria itu, dari anggaran tersebut sedikitnya 45 persen harus keluar untuk menutupi semua kewajiban dimaksud atau sekitar Rp450 juta dari proyek Rp1 miliar. “Kalau ada pengerjaan fisik sebesar Rp1 miliar, Rp450 juta hanya membayar kewajiban. Dalam pekerjaan tersebut, setidaknya rekanan mengambil keuntungan tambah upah tukang sebesar 20-30 persen dari nilai proyek. Itu artinya, dalam setiap pekerjaan proyek, hanya 30 persen anggarannya untuk fisik. Sedangkan sisanya untuk pengeluaran sana-sini dan kewajiban. Maka dari itu saya menilai proyek di Kabupaten Simalungun ini banyak yang asal-asalan,” ungkapnya. Dia mengaku proyek yang didapatnya dari Pemkab Simalungun tidak sesuai fee yang dibayarnya di awal. Biasanya kalau fee dibayar Rp50 juta di depan, setidaknya proyek yang didapatkan sebesar Rp500 juta dalam pekerjaan fisik. Tetapi rekanan saat ini sangat mengeluhkan, karena proyek yang didapatnya tidak sesuai dengan fee yang diberi di awal. “Penenderan itu hanya formalitas agar tidak melanggar peraturan saja. Tapi nyatanya, proyek di atas Rp200 juta pun sudah diswakelolakan dengan berbagai alasan,” ucapnya diamini temannya sesama rekanan. Temannya rekanan menambahkan, pemborong dari Siantar-Simalungun banyak yang mengeluhkan penenderan proyek di Pemkab Simalungun. Sebagian besar proyeknya diarahkan kepada orang dekat Bupati JR Saragih yang bukan orang dari Simalungun. “Karna sudah sempat saja uang kita dimasukkan, makanya proyek itu terpaksa kita kerjakan. Kalau mengharapkan uang itu pulang lagi, sangat payah. Makanya proyek apapun itu terpaksa kita ambil, asalkan uang kita bisa pulang saja. Soal untuk belakanganlah,” kesalnya. Sementara Kadis-kadis pengelola proyek yang coba dikonfirmasi di kantornya sedang tidak masuk. Menurut sejumlah pegawai yang dijumpai di kantorkantor SKPD tersebut, kalau para Kadis sedang melayat orangtua Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM di Medan. (osi)

Pembayaran November dan Desember Tertunda Sambungan Halaman 1 dikan (Disdik) Sumut, hanya tersedia anggaran sebesar Rp69.929.788.000 untuk tunjangan profesi. “Dana ini kurang Rp8.399.399.700 dari total Rp78.329.187.700 yang dibutuhkan untuk pembayaran tunjangan profesi guru non PNS bidang Dikmen Sumut kepada 3.668 orang guru selama satu tahun. Karena dana yang tersedia tersebut hanya mampu membayar kebutuhan guru selama 10 bulan, atau periode Januari hingga Oktober. Sehingga mau tidak mau, penyaluran untuk November dan Desember ditangguhkan,” kata Kadisdik Provinsi Sumatera Utara Syaiful Syafri, Senin (17/12). Untuk itu, sambungnya, kepada guru penerima tunjangan profesi diminta untuk bersabar jika terjadi keterlambatan pembayaran dana tunjangan profesi ini. Untuk menutupi kekurangan tersebut, kata Syaiful, Disdik telah mengusulkan kebutuhan kekurangan pembayaran 2

bulan tersebut agar ditampung dalam APBN 2013 dengan cara pembayaran carry over. Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut Edward Sinaga mengungkapkan, keterlambatan pembayaran dana tunjangan profesi untuk November dan Desember 2012 ini terjadi karena anggaran yang diberikan pemerintah pusat kurang. Sebelumnya, akhir tahun 2011, Disdik hanya mengajukan sekitar 3.346 guru yang akan mendapatkan tunjangan profesi tahun 2012. Namun, ternyata jumlah ini terus bertambah seiring terbitnya SK (surat keterangan) sertifikasi guru yang lulus sertifikasi tahun 2011. “Di tahun 2012, jumlah guru yang lulus uji untuk mendapatkan tunjangan profesi ternyata terus bertambah. Padahal, dana yang dialokasikan hanya untuk 3.346 guru. Tapi kenyataannya, sepanjang 2012 ini, ada sekitar 3.668 orang guru yang lulus uji tunjangan profesi. Kondisi ini terjadi karena

Terdepan, Terbesar, dan Terbaik di Siantar- Simalungun

Anggota SPS No: 438/2003/02/A/2007 Penerbit : PT. Siantar Media Pers (Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan, Metro Tabagsel) Chairman : Komisaris Utama : Komisaris : Direktur Utama : Direktur : Pengasuh Pemimpin Umum/Penjab/GM : Wakil PU/Pimpinan Perusahaan : Pemimpin Perusahaan Metro Asahan: Pimred Metro Siantar : Pj Pimred Metro Tapanuli : Pimred Metro Tabagsel : Pimred Metro Asahan : Wapimred Metro Tapanuli : Tim Ombudsman :

Rida K Liamsi Makmur Kasim Khadafi Marganas Nainggolan Goldian Purba Marganas Nainggolan Maranatha Tobing Darwin Purba Pandapotan MT Siallagan Pandapotan MT Siallagan Muhiddin Hasibuan Eva Wahyuni Daniel Simanjuntak Vincent Wijaya

kurangnya koordinasi antara pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru dengan Disdik,” terangnya. Kenyataan yang ada, karena banyak guru yang lulus sertifikasi di tahun 2011. Namun, SK guru tersebut terbit di bulan Februari, Juni dan Oktober. “Dan semuanya harus dibayar mulai bulan Januari atau satu tahun anggaran. Tentu anggaran yang kita ajukan masih kurang,” urainya. Sebelumnya, atau tepatnya pada Juni 2012 lalu, Disdik Sumut sudah mengusulkan tambahan kekurangan dana tersebut. Tapi ternyata, pemerintah pusat tidak bisa mengakomodir kekurangannya. Sumut hanya mendapat tambahan dana Rp4 miliar, sedangkan untuk sebulan, dana yang harus dialokasikan sekitar Rp6 miliar. Karenanya, kini anggaran tunjangan profesi guru non PNS bidang Dikmen defisit, sehingga pembayaran untuk November dan Desember 2012 harus tertunda. (uma)

Departemen Redaksi METRO SIANTAR Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Pandapotan MT Siallagan, Leonardus Sihotang, Chandro Purba, Nasa Putramaylanda, Redaktur Pelaksana: Leonardus Sihotang, Kordinator Liputan: Pala MD Silaban, Redaktur: Pholmer Saragih, Jhon Damanik, Plidewatna, Nurjannah, Asisten Redaktur: Hezbi Rangkuty, Edi Saragih, Reporter: Ikror Amin, Tonggo Sibarani, Imelda Purba,Pra Evasi Haloho, Soetomo Samsu (Jakarta), Irwansyah(TanahJawa), Marihot Sinaga (Raya), Hardono Purba (Silau Kahean), Sendi Warto Purba (Saribudolok). Sekretaris Redaksi: Yanti Nurhapni METRO TAPANULI Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Pandapotan MT Siallagan, Daniel Simanjuntak, Redaktur Pelaksana: -, Kordinator Liputan: Nasa Putramaylanda, Reporter: Ridwan Butar Butar, Marihot Simamora, Freddy Tobing, Masril Rambe (koresponden Barus), Rinawati Marbun (koresponden barus), Horden Silalahi (Humbahas), Bernard Lumbangaol (Taput), Hengki Tobing (Taput) METRO TABAGSEL Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Muhiddin Hasibuan, Plt Redaktur Pelaksana: Nurjannah, Kordinator Liputan: Borneo Dongoran, Reporter: Parlindungan Pohan (Sidimpuan/Tapsel), Amran Pohan (Tapsel), Tohong Harahap (Paluta),Amran Pikal Siregar, (Palas), M Ridwan Lubis (Madina) METRO ASAHAN Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Darwin Purba, Eva

Wahyuni, Syafruddin Yusuf,Hermanto Sipayung, Redaktur Pelaksana: Syafruddin Yusuf, Asisten Redaktur Pelaksana: Hermanto Sipayung, Kordinator Liputan: Edwin Garingging, Reporter: Irvan Nasution (Kisaran), Susilowady (Kisaran), Putra (Aek Kanopan),Anniko Rambe, Rizki Whardana (R Prapat), Mahra Harahap (Kota Pinang), Ishak Lubis (Tj Balai) Dep. Perwajahan, Pracetak & Artistik Kadep Pracetak & Artistik: Ahmad Yasir, Kabag: Amiruddin, Staf Pracetak:Salomo Seven Malau, Jamaluddin Sinaga, Hedry Handoko, Jefree Putra, Andri Manullang, Rudy handa Syahputra, Handoko, Aulia Yusuf, Mounting: Samuel Sihotang, Dedi Damanik, Amran Nainggolan, Niko, Hotlan Doloksaribu Kordinator Teknisi, Maintenance IT: Irwan Nainggolan, Online Website: Juanda Panjaitan DIVISI USAHA Departemen Umum/Adm/Keuangan Manager Adm/Keu/Umum: Dumaria, Kabag Accounting: Restioni Padang Departemen Sirkulasi / Pemasaran Manager Pemasaran: Jaberlinson Saragih, Adm Pemasaran : Indarny Aritonang, Piutang Koran: Ester Ade Gultom, Staf Penagihan: -, Staf Pengembangan: Simson Winata, Ponco, Romanis Sipayung Kordinator Ekspedisi: Jhon Tua Purba, Staf Ekspedisi: Ferdinan, Ardi, Roy Amarta. Departemen Iklan Manager Iklan: Jamot S, Kord Iklan: Bambang Satria, Kord Adm. Iklan group: Hariyani Kartini, Piutang Iklan Group: Tio Maria, Kabag Design Iklan: Holden Simanjuntak, Staf Desaign:Reliston Purba

Perwakilan Metro Tapanuli Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Kristian Sembiring, Staf Keuangan: Eriska Muham, Staf Piutang Koran/Iklan: Arfah Sari, Staf Pengembangan: Zulfiandi, Arnold Simbolon (pengembanan daerah Taput) Perwakilan Metro Tabagsel Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Edi Panjaitan, Koordinator Pengembangan: Ahmad Suhaimi Lubis, Adm/Keuangan: Kristina Hutabarat Perwakilan Metro Asahan Kordinator Pengembangan: Marshall Leo Siagian, Adm/keuangan: Revina Sihombing, Staf Piutang Iklan/Koran: Annisa, Kuasa Hukum: Binaris Situmorang SH Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum/Display Rp. 7.500/mm kolom, Iklan Keluarga Ucapan Selamat Rp. 3.500/mm kolom, Iklan Warna (Full Colour) Rp. 15.000/mm kolom. Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT Siantar Media Pers Bank Mandiri Cab Pematangsiantar AC:1070003101831. Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran Medan : Graha Pena Medan Jl Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Medan-Amplas. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733 Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran: Jl Sangnawaluh No.24 Komp Mega Land Siantar Telp:(0622) 7553511, Fax (0622) 7553501 Siantar. e-mail : metrosiantar@yahoo.com. Perwakilan Jakarta: Jln Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl SM Raja KM 8,5 No.134 Medan. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733

DALAM PELIPUTAN, WARTAWAN METRO SIANTAR SELALU DIBEKALI IDENTITAS DIRI DAN TIDAK DIBENARKAN MEMINTA SERTA MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER BILA ADA YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH WARTAWAN METRO SIANTAR, DIMINTA UNTUK MELAPOR KE PIHAK BERWAJIB ATAU HUBUNGI 0622-7553998


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.