ePaper | METRO SIANTAR

Page 38

6

SELASA

18 Desember 2012

Anggota DPRD Dituduh jadi Calo Honorer Sambungan Halaman 1 Dua orang tenaga kerja sukarela di DPRD Asahan, Kuswandi (25) dan rekannya Suryadi (28), keduanya warga Dusun III, Desa Gedangan, Kecamatan Pulo Bandring, kepada koran ini kemarin mengaku mereka bekerja di sekretariat DPRD ASahan sejak Februari 2010 silam dengan status tenaga kerja sukarela. “Sejak Februari lah bang kami kerja,” kata Suryadi, yang beberapa bulan belakangan memilih berhenti, karena tidak digaji. Keduanya mengaku, bersedia bekerja di sekretariat DPRD Asahan sebagai TKS bermula dari kedatangan dua orang pria bernama Johan dan Wiro, yang mengaku sebagai utusan H Wahyudi, oknum anggota DPRD Asahan itu. Kata Suryadi, kedua pria itu mengaku suruhan H Wahyudi, yang memiliki ‘jatah’ dalam pengangkatan PNS. Namun, sebagai syarat untuk lulus jadi PNS, harus bersedia bekerja sebagai TKS selama 1 tahun, dan membayar sejumlah uang. “Karena dijanjikan jadi PNS untuk setelah 1 tahun bekerja sebagai TKS, saya mau. Dan saya bayar Rp19,5 juta. Penyerahannya dilakukan di rumah Kades Gedangan Poniman, dan disaksikan Ibu Kades, Nur Asiah,” jelas Suryadi. Hal senada juga diutarakan Kuswandi. Pria ini juga mengaku didatangi oleh Johan, dan Wiro dan menawarkan pekerjaan kepadanya. Bahkan, untuk meloloskan keinginannya, Kuswandi yang mengaku tertarik dengan ajakan dua orang pria yang mengaku suruhan H Wahyudi tgersebut, menyerahkan uang pelicin sebesar Rp25 juta. “Saya bayar Rp 25 juta bang. Sampai sekarang saya masih bekerja, siapa tahu besokbesok ada rejeki,” tukasnya. Dijelaskannya pula, penyerahan itu dilengkapi surat serah terima uang. Keduanya juga menjelaskan, selain mereka berdua, masih ada sejumlah tenaga kerja sukarela lainnya yang berstatus sama dengan mereka, dan bekerja sejak Februari 2010 silam. Dikatakan sama, karena selama bekerja, mereka sama sekali tidak mendapatkan upah atas pekerjaan mereka. “Nggak ada gaji Bang, cuma dapat makan aja setiap hari. Yah, kadang-kadang, kalau ada yang berbaik hati, dikasih tip,” tegas mereka.

Hanya saja, kedua pria ini tidak dapat memastikan, apakah rekan mereka lainnya bekerja di sekretariat DPRD juga atas rekomendasi H Wahyudi, atau orang lain. Sementara itu, Sekretaris DPRD Asahan, Zainal, yang dicoba dikonfirmasi terkait keberadaan para TKS yang tidak digaji ini gagal ditemui. Zainal tak berada di kantor, saat disambangi. Sementara, H Wahyudi, anggota DPRD dari partai Golkar yang juga menjabat sebagai ketua PSSI Asahan membantah perihal itu saat dikonfirmasi. “Ah, tak ada itu. Nggak benar itu,” tulis Wahyudi yang mengaku sedang menghadiri undangan, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (17/12) sekitar pukul 18.30 WIB. Terpisah, Ketua AMAK Kabupaten Asahan Halim Saragih saat dimintai komentarnya mengaku heran dengan keberadaan para TKS yang konon katanya berjumlah puluhan di seluruh SKPD se jajaran pemkab Asahan. “Aneh, kenapa pemkab tidak bisa menertibkan ini. Ada apa,” tegasnya. Ditambahkan Halim, agar persoalaan ini tidak menjadi bom waktu dan berpolimik berkepanjangan karena menyangkut masa depan seseorang dikemudian hari, Bupati Asahan diminta tegas menyelesaikan persoalaan nasib mereka dan status mereka agar membuat keputusan tegas tentang nasib mereka. “Sangat disayangkan masa depan mereka, walaupun mereka bangga memakai atribut baju pegawai PNS, namun jaminan mereka tidak ada yang bisa menjamin kesinambungan mereka tetap bekerja seterusnya,” kata Halim. Humas Pemkab Asahan Zainal Arifin SH ketika dikonfirmasi METRO Kamis (13/ 12) melalui telepon mengatakan, bahwa pihak Pemkab Asahan melalui, pihak BKD Kabid Mutasi Iwan Taat sudah menyurati pihak-pihak yang telah mempekerjakan pegawai yang status mereka tidak jelas, bahkan melalui surat resmi keseluruh instansi yang merekrut pegawai TKS itu. “Sejak tahun 2005, Bupati Asahan Drs.H.Taufan Gama Simatupang menetapkan tidak ada lagi pengangkatan pegawai honorer, sesuai morotorium Mendagri tahun 2005 tidak dibenarkan pengangkatan pegawai honor dengan dalih apapun juga,” tegasnya.(Ing/Mar)

TKS ILLEGAL DI SEKRETARIAT DPRD 5. Faisal 6. Endang 7. Evi 8. Kusmiranda 9. Kuswandi 10. Ria 11. Suryadi

Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010 Pebruari 2010

Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD

Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Behenti

Lihat Bayangan Putih

Sopir Gugup Bus Terbalik SIANTAR– Kecelakaan maut terjadi di jalan umum Medan–Kisaran. Sebuah bus Isuzu BK 7696 DO, terbalik tepatnya di Desa Mandaris, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (16/12), pukul 06.15 WIB. Tak jauh dari lokasi bus terbalik, polisi menemukan sesosok pria tanpa identitas dalam keadaan kritis, tapi akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Menurut keterangan seorang petugas Sat Lantas Polres Tebing Tinggi di Instalasi Jenazah RS dr Djasmen Saragih Kota Pematangsiantar, Senin (17/ 12), jenazah pria tanpa identitas yang mereka bawa adalah korban laka lantas. Ceritanya, kata polisi yang enggan menyebutkan nama itu, pagi itu mereka hendak mengevakuasi para korban bus yang terbalik di di Desa Mandaris. Jumlahlah berkisar 9 orang. Ternyata, sekitar delapan meter dari TKP, mereka menemukan seorang korban laka lantas. Saat itu, kondisi korban masih bernyawa. “Namun sudah kritis,” kata polisi itu.

Kemudian korban menghembuskan nafas terakhir saat hendak dibawa ke rumah sakit. Sejauh ini, mereka belum mengetahui identitas korban. Sebab supir bus Budi Suhartono, mengaku bahwa korban tersebut bukanlah rombongan yang ikut dalam bus naas tersebut. Memang kata sopir itu, bahwa sebelum kejadian bus terbalik, kepada polisi, Budi mengaku melihat ada bayangan putih menyeberangi jalan. Melihat itu, Budi hilang kendali, dan bus terbalik. Tapi beruntung, tidak seorang pun dari sembilan penumpang bus yang mengalami luka serius. Petugas Sat Lantas Polres Tebing menyebutkan, kini, korban tewas yang mengenakan baju berlapis, tas berisi sazadah , kitab suci, handphone dan lobe itu sudah berada di kamar mayat milik rumah sakit Pemko Siantar itu. Adapun ciri-ciri pria tanpa identitas itu adalah, sebahagian kulitnya putih-putih akibat penyakit kekurangan pigmen, berjenggot, rambut hitam, tinggi sekitar 165 cm dan saat ditemukan menggunakan jaket berwarna hitam dan celana hitam. (mag-05)

Bus pariwisata yang terbalik di Jalan Umum Medan-Kisaran.

Besok, Formasi Honorer Diserahkan ke Pemda

JAKARTA- Formasi honorer tertinggal kategori satu (K1) akan diserahkan ke instansi, Rabu (19/12). Tercatat 415 instansi baik pusat dan daerah yang akan menerima formasi honorer K1. “Rencananya besok (Rabu, red), pak menteri akan menyerahkan seluruh formasi CPNS dari honorer K1 ke 415 instansi,” kata Deputi Bidang Pengadaan, Kepangkatan, dan Pensiun (Dakatsi) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Sulardi kepada JPNN, Senin (17/12). Dengan penyerahan formasi serentak ini, diharapkan pemberkasan dan penetapan nomor induk pegawai (NIP) CPNS dari honorer K1 baik pusat maupun daerah bisa diselesaikan sesuai tenggat kepala BKN yaitu 31 Desember. Seluruh instansi juga diminta segera menyiapkan berkas-berkas untuk proses penetapan NIP tersebut.

“Begitu formasi diserahkan tanggal 19 Desember, hari itu juga BKN akan langsung bekerja. Karena itu daerah juga harus sigap, jangan sampai terlambat dari batas waktu yang ditetapkan,” tuturnya. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi untuk penetapan NIP di antaranya ijazah, bukti pengalaman kerja sebagai honorer secara terus menerus dan dibiayai APBN/ APBD, daftar riwayat hidup, surat pernyataan tidak pernah

dihukum. Lalu surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja, surat pengantar dari instansi, surat keterangan dokter, surat keterangan bebas narkoba, dan surat keterangan catatan kepolisian. Seluruh persyaratan ini harus dilengkapi setiap honorer K1 dan diserahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Setelah data lengkap, diajukan ke Kantor Regional BKN (untuk instansi daerah)

dan BKN pusat (untuk instansi pusat). Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan 49.714 honorer K1 clear atau tidak bermasalah. Ini setelah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan quality assurance (QA). Dari formasi yang disiapkan pemerintah 71 ribu orang, masih ada 21 ribu honorer dinyatakan belum clear dan masih diperiksa oleh tim QA. (esy/jpnn)

Sambungan Halaman 1

tidak ditemukan. Dan saat ditemukan, tidak ada identitas korban dan hanya ditemukan handpone milik korban,” katanya. Pantauan METRO, handpone milik korban langsung diamankan petugas, setelah dicek terdapat sekitar 14 kali panggilan tidak terjawab. Petugas langsung mengubungi nomor itu dan kemudian diketahui korban bernama Kanor

Sialagan warga Desa Taman Sari Kecamatan Pulo Bandring. Pihak berwajib saat dikonfirmasi di lokasi, belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. “Penyebab kematian korban belum bisa dipastikan, dugaan sementara akibat ditabrak KA,” ujar petugas. Sementara, Hendra Sinaga menantu korban yang berhasil

dikonfirmasi melalui sambungan telepon menuturkan, bahwa dia keluarga atau menantu Kanor Siallagan. “Benar saya menantu korban,” ucap Hendra Sinaga saat memulai perbincangan melalui handpone. Hendra mengaku, mertuanya itu pamit dari rumah sekitar pukul 03.00 WIB untuk pergi ke Barus.” Kami semua sedang tidur saat bapak keluar

dari rumah,” katanya. Dilanjutkannya, dua hari lalu mertuanya mengeluh kurang enak badan, kemudian dipanggilkan mantri untuk berobat dan kata mantri yang merawat bapak butuh istrahat. “Kalau uang, kami tidak tahu berapa yang dibawa, tapi kalau pakaian hanya yang dipakai, baju kaos, celana keper dan memakai sandal kulit,” kata Hendra mengakhiri. (sus)

Ditabrak KA Kakek 68 Tahun Tewas

Stasiun KA Kisaran danm diteruskan Ke Polres Asahan. Satpam PT KAI Suhendri kepada METRO menceritakan, posisi mayat pertama kali ditemukan berada di bawah bantalan rel dan kepalanya seperti bekas membentur besi penahan rel. “ Ditemukan luka pada bagian kepala sebelah kanan sedangkan luka lain

Pembayaran November dan Desember Tertunda Sambungan Halaman 1 (SMK) di Sumatera Utara (Sumut) sebesar Rp8 miliar lebih, maka untuk pembayaran tunjangan profesi guru non PNS bidang Dikmen Sumut kepada 3.668 orang guru pada November dan Desember 2012 harus tertunda. Pasalnya, melalui dana dekonsentrasi Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, hanya tersedia anggaransebesarRp69.929.788.000 untuk tunjangan profesi. “Dana ini kurang Rp8.399.399.700 dari total Rp78.329.187.700yangdibutuhkan untuk pembayaran tunjangan profesi guru non PNS bidang Dikmen Sumut kepada 3.668 orang guru selama satu tahun. Karena dana yang tersedia tersebut hanya mampu membayar kebutuhan guru selama 10 bulan, atau periode Januari hingga Oktober. Sehingga mau tidak

METRO ASAHAN Anggota SPS No.: 438/2003/02/A/2007

Penerbit : PT. Siantar Media Pers (Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan, Metro Tabagsel ) Chairman : Komisaris Utama : Komisaris : Direktur Utama : Direktur : Pengasuh Pemimpin Umum/Penjab/GM : Wakil PU/Pimpinan Perusahaan : Wakil Pimpinan Perusahaan: Pimred Metro Siantar : Pj Pimred Metro Tapanuli : Pimred Metro Tabagsel : Pimred Metro Asahan : Wapimred Metro Tapanuli : Tim Ombudsman :

Rida K Liamsi Makmur Kasim Khadafi Marganas Nainggolan Goldian Purba

Marganas Nainggolan Maranatha Tobing Darwin Purba Pandapotan MT Siallagan Pandapotan MT Siallagan Muhiddin Hasibuan Eva Wahyuni Daniel Simanjuntak Vincent Wijaya

Departemen Redaksi METRO ASAHAN Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Darwin PurbaEva Wahyuni, Syafruddin Yusuf,Hermanto Sipayung, Redaktur Pelaksana: Syafruddin Yusuf, Asisten Redaktur Pelaksana: Hermanto Sipayung, Kordinator Liputan: Edwin Garingging, Reporter: Irvan Nasution (Kisaran), Susilowady (Kisaran), Putra (Aek Kanopan),Anniko Rambe, Rizki Whardana (R Prapat), Mahra Harahap (Kota Pinang), Ishak Lubis (Tj Balai) METRO SIANTAR Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Pandapotan MT Siallagan, Leonardus Sihotang, Redaktur Pelaksana: Leonardus Sihotang, Kordinator Liputan: Chandro Purba, Redaktur: Pholmer Saragih, Jhon Damanik, Plidewatna, Nurjannah, Asisten Redaktur: Pala MD Silaban, Hezbi Rangkuty, Edi Saragih, Reporter: Ikror Amin, Tonggo Sibarani, Imelda Purba,Pra Evasi Haloho, Soetomo Samsu (Jakarta)), Irwansyah(TanahJawa), Jetro Sirait (Parapat), Marihot Sinaga (Raya), Hardono Purba (Silau Kahean), Sendi Warto Purba (Saribudolok). Sekretaris Redaksi: Yanti Nurhapni METRO TAPANULI Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Pandapotan MT Siallagan, Daniel Simanjuntak, Syafruddin Yusuf, Redaktur Pelaksana: -, Kordinator Liputan: Nasa Putramaylanda, Reporter: Ridwan Butar Butar, Marihot Simamora, Aris Barasa, Freddy Tobing, Dungo Siburian, Saut Situmeang, Masril Rambe (koresponden Barus), Rinawati Marbun (koresponden barus), Horden Silalahi (Humbahas), Bernard Lumbangaol (Taput), Hengki Tobing (Taput)

mau, penyaluran untuk November dan Desember ditangguhkan,” kata Kadisdik Provinsi Sumatera Utara Syaiful Syafri, Senin (17/12). Untuk itu, sambungnya, kepada guru penerima tunjangan profesi diminta untuk bersabar jika terjadi keterlambatan pembayaran dana tunjangan profesi ini. Untuk menutupi kekurangan tersebut, kata Syaiful, Disdik telah mengusulkan kebutuhan kekurangan pembayaran 2 bulan tersebut agar ditampung dalam APBN 2013 dengan cara pembayaran carry over. Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut Edward Sinaga mengungkapkan, keterlambatan pembayaran dana tunjangan profesi untuk November dan Desember 2012 ini terjadi

karena anggaran yang diberikan pemerintah pusat kurang. Sebelumnya, akhir tahun 2011, Disdik hanya mengajukan sekitar 3.346 guru yang akan mendapatkan tunjangan profesi tahun 2012. Namun, ternyata jumlah ini terus bertambah seiring terbitnya SK (surat keterangan) sertifikasi guru yang lulus sertifikasi tahun 2011. “Di tahun 2012, jumlah guru yang lulus uji untuk mendapatkan tunjangan profesi ternyata terus bertambah. Padahal, dana yang dialokasikan hanya untuk 3.346 guru. Tapi kenyataannya, sepanjang 2012 ini, ada sekitar 3.668 orang guru yang lulus uji tunjangan profesi. Kondisi ini terjadi karena kurangnya koordinasi antara pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru dengan Disdik,” terangnya.

METRO TABAGSEL Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Muhiddin Hasibuan, Plt Redaktur Pelaksana: Nurjannah, Kordinator Liputan: Borneo Dongoran, Reporter: Parlindungan Pohan (Sidimpuan/Tapsel), Amran Pohan (Tapsel), Tohong Harahap (Paluta),Amran Pikal Siregar, (Palas), M Ridwan Lubis (Madina) Dep. Perwajahan, Pracetak & Artistik Kadep Pracetak & Artistik: Ahmad Yasir, Kabag: Amiruddin, Staf Pracetak:Salomo Seven Malau, Jamaluddin Sinaga, Hedry Handoko, Jefree Putra, Andri Manullang, Rudy handa Syahputra, Handoko, Aulia Yusuf, Mounting: Samuel Sihotang, Dedi Damanik, Amran Nainggolan, Nico HS, Hotlan Doloksaribu Kordinator Teknisi, Maintenance IT: Irwan Nainggolan, Staf Operasional Website: Juanda Panjaitan DIVISI USAHA Departemen Umum/Adm/Keuangan Manager Adm/Keu/Umum: Dumaria, Kabag Accounting: Restioni Padang Departemen Sirkulasi / Pemasaran Manager Pemasaran: Jaberlinson Saragih, Adm Pemasaran : Indarny Aritonang, Piutang Koran: Ester Ade Gultom, Staf Penagihan: Sri Aman, Staf Pengembangan: Simson Winata, Ismail, Ponco, Kordinator Ekspedisi: Jhon Tua Purba, Staf Ekspedisi: Ardi, Roy Amarta, Ferdinan. Departemen Iklan Manager Iklan: Jamot S, Kord Iklan: Bambang Satria, Kord Adm. Iklan group: Hariyani Kartini, Piutang Iklan Group: Tio Maria, Kabag Design Iklan: Holden Simanjuntak, Staf Desaign:Reliston Purba

Kenyataan yang ada, karena banyak guru yang lulus sertifikasi di tahun 2011. Namun, SK guru tersebut terbit di bulan Februari, Juni dan Oktober. “Dan semuanya harus dibayar mulaibulanJanuariatausatutahun anggaran.Tentuanggaranyangkita ajukan masih kurang,” urainya. Sebelumnya, atau tepatnya pada Juni 2012 lalu, Disdik Sumut sudah mengusulkan tambahan kekurangan dana tersebut. Tapi ternyata, pemerintah pusat tidak bisa mengakomodir kekurangannya. Sumut hanya mendapat tambahan dana Rp4 miliar, sedangkan untuk sebulan, dana yang harus dialokasikan sekitar Rp6 miliar. Karenanya, kini anggaran tunjangan profesi guru non PNS bidang Dikmen defisit, sehingga pembayaran untuk November dan Desember 2012 harus tertunda. (uma)

Perwakilan Metro Tapanuli Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Kristian Sembiring, Staf Keuangan: Eriska Muham, Staf Piutang Koran/Iklan: Arfah Sari, Staf Pengembangan: Zulfiandi, Arnold Simbolon (pengembanan daerah Taput) Perwakilan Metro Tabagsel Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Edi Panjaitan, Koordinator Pengembangan: Ahmad Suhaimi Lubis, Adm/Keuangan: Kristina Hutabarat Perwakilan Metro Asahan Kordinator Pengembangan: Marshall Leo Siagian, Adm/keuangan: Revina Sihombing, Staf Piutang Iklan/Koran: Annisa, Kuasa Hukum: Binaris Situmorang SH Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum/Display Rp. 7.500/mm kolom, Iklan Keluarga Ucapan Selamat Rp. 3.500/mm kolom, Iklan Warna (Full Colour) Rp. 15.000/mm kolom. Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT Siantar Media Pers Bank Mandiri Cab Pematangsiantar AC:1070003101831. Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran Medan : Graha Pena Medan Jl Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Medan-Amplas. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733 Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran: Jl Sangnawaluh No.24 Komp Mega Land Siantar Telp:(0622) 7553511, Fax (0622) 7553501 Siantar. e-mail : metrosiantar@yahoo.com. Perwakilan Jakarta: Jln Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl SM Raja KM 8,5 No.134 Medan. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733

DALAM PELIPUTAN, WARTAWAN METRO ASAHAN SELALU DIBEKALI IDENTITAS DIRI DAN TIDAK DIBENARKAN MEMINTA SERTA MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER BILA ADA YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH WARTAWAN METRO ASAHAN, DIMINTA UNTUK MELAPOR KE PIHAK BERWAJIB ATAU HUBUNGI (0622) 7553511


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.