ePaper | METRO SIANTAR

Page 46

3

KAMIS

18 OKTOBER 2012

8 Tahun jadi Mahasiswa BLU STAIM, Belum Diwisuda

(F:METRO/IST)

e-KTP-Seorang petugas kecamatan sedang melakukan pendataan untuk membuat e-KTP. Di Madina banyak data e-KTP yang bersalahan yang membuat warga kesal.

Data e-KTP di Madina Bersalahan

Tanggal Lahir Istri, Suami dan anak Sama MADINA-Ternyata program Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) yang diterapkan pemerintah menuai persoalan di tingkat pemegang e-KTP itu sendiri. Pengakuan sejumlah warga, data dan identitas yang tertera pada e-KTP itu banyak yang bermasalah. Salahatu data yang salah adalah, Nomor Induk Kependudukannya (NIK) seorang ayah yang sama tanggal lahirnya dengan anak dan istrinya. “Dengan samanya tangal lahir tersebut, berarti anak dan istri menjadi saudara kembar saya dong. Dulunya saya kira, program e-KTP akan menghasilkan data yang akurat. Ternyata, malah lebih buruk dari KTP Siak (non e-KTP),” ungkapseorangwargaDesaMalin-

tang, Nasrin (42) kepada wartawan, Rabu (17/10) Dia mengungkapkan, belum lama ini dia bersama beberapa warga di Desa Malintang sudah menerima e-KTP dari kantor Camat Bukit Malintang. Namun, dari data yang tertera di NIK e-KTP banyak yang salah dan tidak sesuai dengan data KTP lama (Siak). Bahkan ada beberapa orang yang bertukar jenis kelaminnya.

“Beberapa kesalahan yang kami temukan, selain NIK sama antara ayah, istri dan anaknya, ada data yang bertukar jenis kelaminnya, kesalahan dalam penulisan nama pemegang eKTP,” Kata Nasrin. Yang paling lucunya, tambah dia, ada pemilik e-KTP seorang pria tapi nama istrinya menjadi nama dia. Ada marganya bertukar dengan marga istrinya. “Inikan lucu, katanya KTP ini dijamin keabsahan akurasi datanya ternyata tidak demikian, yang terjadi malah sebaliknya,” bebernya. Di tempat terpisah, warga yang lainnya, Khoirot menyebutkan, data pada e-KTP yang diterimanya dari petugas Kantor Camat Bukit Malintang

sungguh membuat dia marah. ”Coba bayangkan bang, jenis kelamin saya dibuat laki-laki padahal nama dan photonya sudah jelas perempuan. Kok bisa iya, setelah adanya e-KTP, jenis kelamin saya berubah,” tukasnya seraya tertawa. Disebutkannya, usai mengetahui kesalahan data e-KTP itu, dia langsung komplain terhadap petugas dan tidak mau menerima dan mengembalikan e-KTP kepada petugas. ”Karena saya bukan laki-laki ya, saya kembalikan kepada petugasnyalah,” ucap Khoirot. Sementara Kepala Dinas Kependudukan, Capil, Sosial dan Nakertrans Pemkab Madina, M Jami Lubis kepada Metro mem-

benarkan, ada sejumlah data yang salah yang tertera pada kepingan e-KTP. Meski demikian pihaknya sudah melaporkannya ke pemerintah pusat dan kembali memeriksa kesalahannya. ”Dalam waktu dekat, kami akan melakukan rapat kordinasi daerah dengan pemerintah pusat mengenai program e-KTP ini. Nantinya, akan kita sampaikan semua kesalahan data itu. Namun, berdasarkan komunikasi awal, e-KTP yang salah bisa diperbaiki kembali,” katanya. M Jamil Lubis menambahkan, pihaknya sudah kordinasikan dengan pihak kecamatan agar menerima keluhan pemegang eKTP yang bermasalah dan menariknya agar ditukar dengan yang baru lagi. (wan/mer)

Rekanan Dinas PU NGELUH MADINA-Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Mandailing Natal (DPRD Madina) H Binsar Nasution, menyesalkan ulah Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Madina. Pasalnya, sudah sebulan dimulai kontrak pekerjaan rehabilitasi bantaran dan tanggul Sungai Aek Badan di Desa Tanggabosi Kecamatan Siabu. Namun, sampai hari ini Dinas PU tidak memberikan disposisi permohonan pematokan lapangan sebagai awal memulai pekerjaannya “Kami sangat kecewa atas tindakanoknumPPK diDinas PU yang tidak mau menanggapi surat permohonan pematokan lapangan terhadap para rekanan. Kami melihat, PPK ini tidak bertanggungjawab terhadap perusahaan yang diberikan kontrak.Seharusnyamerekaharus fasilitasi para rekanan,” ucap Wakil H Binsar kepada METRO, Rabu (17/10) usai menerimapengaduandariCV Natalindo sebagai kontraktor pekerjaan tersebut Kata Binsar, sesuai dengan mekanisme, kotraktor harus melayangkan surat permo-

honan kepada Dinas PU dan didisposisi serta mengunjuk pengawas lapangan mereka mendapingi rekanan. Aneh tindakan PPK itu. Yang menjadi pertanyaan, kenapa mereka tidak mau mendisposisi permohonan rekanan itu, jangan-jangan ada kontraktor lain yang melakukan pekerjaan ini. “Kami meminta agar Dinas PU agar bertanggungjawab atas surat yang mereka keluarkan khususnya pada pekerjaan yang diberikan kepada CV Natalindo,” ungkapnya. Direktur CV Natalindo, Erik Kantona Parlindungan melalui petugas lapangan, Erwin kepada METRO membenarkan, kontrak itu diterima atas nama perusahaannya. Untuk memulai pekerjaannya harus dilakukan pemetakan lapangan, sementara Dinas PU tidak menanggapi surat yang sudah diajukan dua kali. Kadis PU Parlindungan Lubis yang dikonfiormasi METRO, tidak mau memberikan keterangan.KetikaPPK,Wiwin ditanyakan,diamembenarkan pihaknya belum memberikan disposisi atas permohonan pemetakan lapangan oleh CV Natalindo. (wan/mer)

MADINA-Sejumlah mahasiswa yang menimba ilmu di Badan Layanan Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Mandailing Natal (BLU-STAIM) Panyabungan mengeluhkan. Pasalnya, sejak kuliah selama 8 tahun, hingga kini belum jelas kapan akan diwisuda. Yang jelas, selama dua tahun terakhir, di kampus milik Pemkab Madina itu tidak pernah dilakukan wisuda sarjana. Ketua BEM BLU STAIM, M Ikhsan Matondang kepada METRO, Rabu (17/10) mengaku, sejumlah mahasiswa sering mengeluh kepada pengurus BEM terkait tidak pernah dilakukan wisuda selama dua tahun terakhir. Bahkan kata Ihsan, masih ada beberapa mahasiswa stambuk 2004 dan sudah menyelesaikan study S1, namun selama 8 tahun mereka belum diwisuda. ”Benar, kami sering didatangi calon-calon sarjana di STAIM untuk menanyakan kapan akan dilakukan wisuda. Memang kami akui, dua tahun terakhir belum pernah dilakukan wisuda,” sebut Ikhsan kepada METRO, Rabu (17/10) M Ikhsan Matondang menyebutkan, keluhan mahasiswa ini sudah disampaikan kepada pimpinan BLU-STAIM, namun belum pasti apakah sudah menindaklanjutinya. ”Kami pengurus BEM hanya bisa menyampaikannya kepada pimpinan STAIM, dan kami juga sudah sarankan kepada mereka yang sudah menyelesaikan studynya agar sabar dan bisa beraudensi dengan S TA I M , ”

tambahnya. Sementara Ketua BLU-STAIM Panyabungan Drs HA Sulaiman Nasution MA yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Akademik dan Kemahasiswaan, Kholidah Nur SAg mengaku, belum ada penetapan jadwal wisuda untuk tahun ini. Katanya, wisuda terakhir di STAIM dilakukan tahun 2010 lalu dan setelah itu belum pernah dilakukan wisuda. ”Sampai saat ini belum ada penetapan jadwal wisuda, saya juga tidak tahu pastinya. Namun, direncanakan tahun ini akan dilakukan, hanya tinggal menunggu ada sejumlah mahasiswa yang baru melaksanakan siding munaqasah,” ujarnya. Salah seorang mahasiswa yang tidak mau namanya dikorankan mengatakan, dia sudah kuliah di STAIM sejak tahun 2004 lalu. Selama itu juga, dia masih berstatus mahasiswa karena belum mengikuti wisuda. Meski sudah beberapa kali ditanyakan kepada pihak kampus, namun tidak ada jawaban yang jelas. ”Saya sudah mengikuti siding munaqasah pada tahun lalu namun belum wisuda,” akunya. Dia juga mengaku sangat rumit berurusandenganpihakpimpinan atau staf di BLU-STAIM. Setiap ada keluhan atau pertanyaan yang disampaikan, selalu mahasiswa yang disalahkan. ”Bayangkan saja. Selama dua tahun ini tidak pernah ada wisuda, dan setiap ditanyakan tidak ada jawaban. Hal ini jelas selalu membuat sakit hati dan kita yang selalu disalahkan,” pungkasnya. (wan/mer)

Jangan Rekayasan Proyek Jalan Jembatan!

(F:METRO/ISHAK LUBIS)

\OBJEK WISATA-Sekdakot Tanjungbalai beserta rombongan bertolak ke Malaysia, untuk menjalin kerja sama meningkatkan pengembangan objek wisata, Selasa (16/10).

Kembangkan Objek Wisata

Tanjungbalai dan IKA Tabagsel Gandeng Malaysia TANJUNGBALAI- Pemko Tanjungbalai menjalin kerja sama dengan Malaysia untuk meningkatkan pengembangan objek wisata di Tanjungbalai. Diharapkan kerja sama ini bisa berjalan, agar jumlah wisatawan dari Malaysia dan daerah lain ramai berkunjung ke Tanjungbalai. Untuk menjalin kerja sama tersebut, Sekdakot Tanjung-

balai Ir H Erwin S Pane, Selasa (16/10) berangkat ke Port Klang Malaysia. Keberangkatan Erwin didampingi Ikatan Keluarga Tapanuli Bagian Selatan (Ika Tabagsel) Kota Tanjungbalai. Wakil Sekretaris Ika Tabagsel Alogo Harahap mengatakan, warga Tabagsel yang sudah lama menetap di Malaysia sangat ingin pulang ke Indone-

sia. Itu sebabnya warga Tabagsel yang merantau ke Malaysia sering menggelar pagelaran musik budaya seperti gondang sembilan diacara resmi di Malaysia. Menurut Alogo, Ika Tabagsel Tanjungbalai terpanggil untuk menyukseskan program Pemko Tanjungbalai menjadikan Teluk Nibung sebagai pintu gerbang wisata mancanegara menuju Danau Toba. Salah satu pendekatan yang dilakukan melalui kultural atau budaya. Sebab hal ini dinilai lebih tepat dan cepatmenarik minatwarganeraga asing berkunjung ke Tanjungbalai. “Kita tau di Malaysia sudah banyak warga negara keturunan Tapanulidankitaberharapmereka tertarik untuk mengunjungi tanah leluhurnya melalui paket paket wisata yang ditawarkan,” tambahnya Sementara Sekdakot Tanjungbalai H Erwin S Pane sesaat sebelum naik keatas kapal ferry mengatakan, Pemko Tanjungbalai sangat berkepentingan dengan kerja sama yang dijalin antara Port Klang dan Teluk Nibung. Menurut Thamrin, Tanjungbalai memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan hubungan bilateral seperti perdagangan, pariwisata dan budaya dengan Malaysia. (ilu)

PALAS-Pelaksanaan proyek jalan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Palas, diminta tidak rekayasa dalam perencanaan pelaksanaannya. Pasalnya, karena kuat dugaan telah terjadi penyimpangan dalam proses pelaksanaan proyek di Bina Marga. Demikian kata Aktivis Himmah Palas Irham Habibi Harahap didampingi M Yakup kepada METRO Selasa (16/10) kemarin. Disebutkan keduanya, banyak ditemukan pelaksanaan proyek di Dinas PUD Palas di bidang jalan jembatan, tidak tepat sasaran dan terkesan mubazzir karena yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Palas. Bahkan lambannya kinerja pelaksanaan proyek di Dinas PUD Palas, khususnya Bina Marga tidak terlepas karena pejabat Bina Marga yang tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai pejabat pembuat komitmen. Disebutkan Irham, selain pejabat Bina Marga, adanya keterlambatan perencanaan konsultan juga menimbulkan terlambatnya kinerja proyek di Dinas PUD Palas. Bahkan, lebih banyak komentar daripada aksion di lapangan. “Pejabat Bina Marga dan konsultan harus turun langsung ke lapangan dan jangan hanya membuat konsep di atas meja,” terang Irham yang meragukan kualitas proyek di Bina Marga. Dijelaskannya, dugaan penyimpangan proyek di Bina Marga adalah, ditemukannya tumpang tindihnya pekerjaan proyek, padahal masih banyak sasaran kegiatan pembangunan yang lebih prioritas. Sehingga kesannya, ada permainan antara konsultan dengan Bina Marga dalam memuluskan perencanaan proyek. Bahkan kondisi di lapangan tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang dibuat konsultan. Mana mungkin, sama harga bahan bangunan di desa terpencil yang menggunakan jasa pikul di perkotaan. “Itulah yang terjadi. Justru lebih minim anggaran di pedesaan terpencil, daripada di

kota, yang bisa dilalui roda empat,” tegas mereka lagi. Untuk itu sebut mahasiswa, Plt Bupati Palas perlu mengevaluasi kinerja pejabat di Dinas PUD khususnya Bina Marga, agar pembangunan jalan dan jembatan,dapat lebih baik ke depan. “Bakhkan ada dua jembatan di Palas terancam tidak selesai tepat waktu, termasuk kelanjutan pembangunan Jembatan Sidongdong-Sayur Mahincat,” tukas mereka. Kadis PUD Palas Ir Ulul Fadil Nasution MM menyebutkan, terlambatnya pelaksanaan proyek disebabkan keterlambatan konsultan dalam membuat perencanaan proyek. Selain itu, ada juga faktor konstalasi politik, termasuk masalah hubungan eksekutif dengan legislatif. Ketua Panitia Tender Proyek Dinas PUD Palas Hamka Harahap mengaku, baru 45 paket proyek yang sudah ditenderkan, melalui lelang proyek secara elektornik (LPSE), dan masih banyak lagi paket yang belum ditenderkan. “Kalau kami panitia, sifatnya menenderkan proyek yang sudah disiapkan PPK Bina Marga dan Cipta Karya. Jadi, kendalanya saat ini, kenapa masih banyak proyek belum tender, itu dikarenakan PPK-nya lambat, termasuk Bina Marga,” ungkap panitia lelang yang berpengalaman ini. Sedangkan sumber di Dinas PUD Palas yang tidak mau dikorankan namanya mengatakan, proyek di Dinas PUD Palas khususnya Bina Marga, akan terancam banyak gagal. Mengingat waktu yang tidak lama lagi. Mau bagaimanalah, pimpronya lebih banyak ke luar kota daripada bekerja, mereka tidak perlu mengurusi proyek,karena yang mengurusi tender proyek itu panitia,sedangkan mereka melaksanakan proyek yang sudah tender.sesuia dengan hasil verifikasi pemenang oleh panitia. Jadi, jangan mau ikut semua ngurusinnya, iya beginilah jadinya, lebih parah lagi,” tukas sumber yang layak dipercaya tersebut. (amr/mer)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.