ePaper | METRO SIANTAR

Page 10

KAMIS 10 JANUARI 2013

Puluhan Pegawai‘Bolos’ Sambungan halaman 9 Akibatnya, beberapa warga yang datang kesulitan mengurus keperluan administrasi. Kondisi ini diduga disebabkan ketidakhadiran Camat Gunung Malela Ronny Rudianto di kantor tersebut. Menurut beberapa pegawai di sana, camat tengah berada di Kota Medan untuk mengunjungi keluarga, setelah mengikuti acara open house di kediaman Bupati Simalungun JR Saragih beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, beberapa pegawai di sana tampak mengenakan pakaian bebas, tanpa seragam resmi PNS. Sekretaris Kecamatan Gunung Malela M Silalahi yang ditemui METROmenyebutkan,saatinicamatmemangsedangberadadiluar kota. Sementara sebagian pegawai lain juga masih berada di luar. ”Memang sejak menghadiri open house di rumah bupati, camat tidak masuk kantor. Kalau pegawai lainnya saya tidak tahu, mungkin sedang berada di luar,” katanya singkat sembari melangkah ke luar kantor. Selain itu, seorang pegawai di ruang pelayanan e-KTP yang mengenakan pakaian putih justru terkesan menghindar. Ia menyebutkan, sebagian besar pegawai lainnya tidak masuk karena ada urusan. Bahkan ia juga menolak memberikan keterangan daftar hadir pegawai. ”Saya tidak tahu soal pegawai, camat lagi keluar. Tadinya pada pegawai masuk, lalu keluar lagi. Saya tidak tahu ada urusan apa mereka keluar,” katanya. Sementara, Camat Gunung Maligas Ronny Rudianto yang dihubungi METRO melalui telepon selulernya, enggan mengangkat. Terpisah, warga Nagori Senio Julham Hasibuan (43) ketika ditemui METRO menyebutkan, ia mengaku kesal dengan sikap pegawai kantor camat yang terkesan mengabaikan tugas. Kondisi ini juga menyulitkan warga untuk mengurus administrasi di kantor tersebut. ”Tidak seharusnya camat tak hadir meskipun mereka merayakan tahun baru. Setidaknya acara itu dirayakan pekan lalu, sebab pada pekan ini harus sudah efektif bekerja. Saya tadi sempat pergi dari kantor itu untuk mengurus surat tanah,” kesalnya. IaberharapPemkabSimalungunsegeramelakukansidakkekantor Kecamatan Gunung Malela. Tujuannya, agar pegawai yang seharusnyabekerjamelayanimasyarakat,bisaefektifbekerja.(mag-02)

DIBERITAKAN, KASEK... Sambungan halaman 9 pala sekolah Juliana br Pasaribu untuk tidak mempublikasikan masalahnya kepada wartawan. “Saya memang diperbolehkan mengajar kembali. Tetapi diminta agar tidak lagi memberikan informasi kepada siapa-siapa, termasuk wartawan. Entah apalah maksudnya itu, mungkin ada rahasia yang sengaja ditutup-tutupi,” ujarnya. Meski sudah puas karena bisa mengajar kembali, Leni meminta agar kepala sekolah segera menandatangani berkas gaji berkalanya dan dipermudah untuk pengurusan berkas-berkas. Ia juga berharap agar bidang studinya tidak ditarik kembali dan beban kerjanya ditambah menjadi 24jam. Leni juga meminta maaf bila selama ini ada tindakannya yang kurang menyenangkan. Namun demikian, ia menginginkan agar kepala sekolah tidak memarahi guru di depan murid. ”Waktuditanyaapakemauansaya,langsungsaja sayajawabingin merasa nyaman di sekolah. Selain itu selama dua tahun mengajar, sayabelumpernahmendapatkanbebankerja24jam,walaupunsaya sudah memohon maaf karena baru mengajar di sini,” kata Leni. Sementara Kepala Sekolah Juliana Pasaribu yang dikonfirmasi soal hasil rapat tersebut, enggan berkomentar. “Silahkan tanya ke dia (Leni, red) saja,” katanya. (mag 10)

BERKAS HONONER YANG TERJERAT HUKUM Sambungan halaman 9 Dia menerangkan, apakah untuk meloloskan suatu berkas pengangkatan menjadi CPNS tidak lagi melalui proses administrasi. Proses administrasi yang dimaksud seperti surat keterangan tidak pernah menjalani hukuman ataupun berkelakuan baik. “Mendagri sebelumya juga telah

mengimbau agar orang yang terjerat hukum tidak diberikan jabatan atau lainnya. Namun, mengapa bisa Ahmad Hairul diloloskan berkasnya,” jelasnya. Namun hal itu dibantah Kepala Dinas Kesehatan Kota Siantar Dr Ronald Saragih. “Tidak benar itu. Tidak ada Ahmad Hairul dingkat. Untuk lebih pastinya, tanyakan saja kepada sekretaris. Karena dia yang lebih mengetahui soal kepegawaian,” un-

gkapnya. Sementara Sekretaris Dinkes Amar Husin Daulay mengungkapkan hal senada. “Tidak benar ada nama Ahmad Hairul diloloskan berkas pengangkatannya. Hanya ada lima honorer yang diloloskan berkasnya tertanggal 3 Januari lalu,” jelasnya. Sambungnya, memang Ahmad Hairul bekerja sebagai honorer di Dinkes. Dia sudah lebih tiga tahun bekerja di kantor

yang beralamat di Jalan Sutomo tersebut. Akan tetapi belakangan terakhir yang bersangkutan sudah tak masuk kantor. “Kita sudah melayangkan surat peringatan hingga tiga kali, karena Ahmad tidak lagi pernah masuk kantor. Dia (Ahmad) tidak masuk sejak Desember 2012. Sampai saat ini kita masih menunggu tanggapan dari surat peringatan itu,” ujarnya. (mua)

Bantuan Siswa Miskin Rawan Penyelewengan Sambungan halaman 9 program tersebut disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. “Pemko Siantar seharusnya melakukan pengawasan terhadap BBPSM. Memberikan bantuan tersebut kepada siswa yang memang membutuhkannya,” tegasnya. Biaya siswa miskin diperuntukkan bagi

kebutuhan biaya pribadi siswa miskin yang akan dimanfaatkan oleh siswa untuk kebutuhan perongkosan dari rumah menuju sekolah dan sebaliknya. Kemudian biaya pembelian sepatu, seragam, tas sekolah atau biaya pembelian alat dan buku tulis. Sesuai juklak-juknis yang diterbitkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, rincian BBPSM mulai Rp360 ribu untuk siswa SD, SMP Rp560 ribu,

SMA Rp 780 ribu, dan SMK Rp780 ribu per tahun. Kata dia, laporan masyarakat yang disampaikan kepada Fraksi PDI-P, modus permasalahan, adanya pemotongan yang dilakukan oleh oknum guru dan para wali kelas tidak selektif dalam mendata siswa yang layak menerima. Untuk itu, kata Rudel, Walikota Siantar harus proaktif meninjau dan mengevalua-

si, apakah program tersebut tepat sasaran. “Tega benar orang yang memotong bantuan siswa miskin itu. Dalam hal ini Walikota Siantar harus tegas menindak pejabatnya tersebut,” tegasnya. Sementara Kadis Pendidikan Siantar Setia Siagian saat dikonfirmasi tidak berada di kantornya. Demikian dengan telepon selulernya yang dihubungi pun tidak aktif. (osi)

Warga Tanam Pohon di Lubang Jalan Sambungan halaman 9 Pada aksi itu, warga meminta agar truk over tonase milik PTPN III Dusun Ulu Tinjoan tidak lagi melintas dari jalan tersebut. Sebab kehadiran truk-truk itu dianggap sebagai pemicu rusaknya jalan. Tak tanggung-tanggung, sepanjang tiga kilometer Jalan Umum Nagori Dusun Ulu yang berlubang, ditanami pohon pisang untuk setiap lubangnya. Salah seorang warga Juriaman (45), warga Nagori Dusun Ulu yang ditemui METRO, Rabu (9/1) menyebutkan, selama ini warga sudah berulangkali meminta manajer PTPN III Dusun Ulu untuk mengalihkan truk pengangkut kelapa sawit ke jalur Pasar Baru. Namun, permintaan mereka diabaikan hingga memicu reaksi dari warga. ”Sebenarnya, kami juga tidak ingin

berdemo seperti ini. Tetapi karena sudah keterlaluan, sekalian saja kami tanami pohon pisang,” ujarnya yang diamini puluhan warga lain di lokasi. Ia menambahkan, selama ini ada puluhan truk pengangkut kelapa sawit yang bebas melintas mulai dari pagi sampai petang. Masing-masing truk setiap harinya membawa delapan hingga sembilan ton buah sawit dari perkebunan menuju pabrik kelapa sawit (PKS) Sei Mangkei. Tetapi berdalih untuk menghemat waktu, pihak perkebunan meminta supir melintas dari jalur Dusun Ulu. ”Sepanjang jalan kampung kami ini, tidak ada lagi jalan yang tidak berlubang. Bahkan, banyak anak muda kampung ini yang kecelakaan karena menabrak lubang. Tak hanya itu, buah kelapa sawit milik kebun itu juga sering terjatuh dari bak hingga nyaris mencelakai pengen-

dara di belakangnya,” ujarnya lagi. Pangulu Dusun Ulu Asmidah ketika ditemui METRO, Rabu (9/1), mengaku kecewa dengan pihak kebun. Bahkan menurutnya, pimpinan perkebunan sempat melontarkan perkataan tak sedap saat aksi pertama mereka, Selasa (8/1). Saat itu, manajer kebun sempat marah-marah dan mencabuti semua pohon pisang yang ditanam warga. Bahkan sempat terjadi keributan antara warga dengan manajer kebun. Namun, semuanya menjadi reda setelah mereka pergi meninggalkan lokasi. ”Padahal niat kami baik, supaya antara pihak perkebunan dengan masyarakat terjalin hubungan baik. Seharusnya keberadaan perkebunan di nagori kami ini bisa menjadi tolak ukur kemajuan ekonomi dan meningkatkan kesejahter-

aan kami. Tetapi faktanya, mereka justru memberikan kepulan debu ketika kemarau dan jalan berlubang tergenang air ketika musim hujan,” katanya. Rencananya, pihak nagori akan mensomasi pihak perkebunan sekaligus menyampaikan surat keluhan warga secara langsung. Upaya ini dilakukan agar pihak perkebunan segera merealisasikan semua permintaan warga untuk perbaikan jalan. Terpisah, Manajer Kebun H Tarigan yang hendak ditemui METRO di kantor dan di kediamanya, tidak berada di tempat. Menurut salah seorang petugas keamanan di sana, manajer pergi ke Kebun Sei Mangkei untuk menghadiri acara satpam. ”Pak manajer sedang pergi ke Sei Mangkei, jadi pulangnya kemungkinan malam hari,” katanya. (mag-02)

Warga Gunakan Air Irigasi Sambungan halaman 9 air bersih itu, masyarakat pun memasang selang di saluran keluar air sawah yang dialirkan ke rumah masing-masing. Menurut warga sekitar Suryanto (31) mengatakan, selama ini ia dan keluarganya bersusah payah mendapatkan air bersih. “Terpaksa kami menggunakan air dari sawah. Namun yang kami khawatirkan air sawah mulai kering. Disitulah kami

jadi bingung,” kata Suryanto. Hal senada disampaikan Resa ( 27). Ia mengungkapkan, jika air sawah mulai kering, saat itulah masyarakat mulai kebingungan. Bahkan warga harus mengantri di mata air untuk mendapatkan air. “Kalau air PDAM mati dan air sawah kering, terpaksalah kami berbondong-bondong mencari sumber mata air,” katanya. Terpisah, seorang petugas distrtbutor air PDAM Jumirin menjelaskan, sebenarnya ketika air tidak mengalir ataupun

tidak berjalan dengan baik, ada kemungkinan sebuah katup yang berada di pipa utama tersumbat. “Secepatnya saya dan kawan-kawan lain akan meninjau dan memperbaikinya,” jelas Jumirin yang ditemui di Kantor PDAM Tirtauli, Jalan Porsea. Sedangkan Lurah Tanjung Tongah Sofian mengungkapkan prihatin dengan kondisi itu. Ia mengimbau agar warga memikirkan kesehatannya.

“Air itu kan sudah tercampur dengan berbagai jenis pupuk. Makanya saya sudah menganjurkan mereka mengambil air ke umbul saja. Tetapi mereka lebih memilih memakai air sawah. Beruntunglah sampai saat ini mereka tidak apa-apa,” jelasnya. Amatan METRO, di sepanjang jalan dan saluran irigasi di Jalan Taramsyah, tampak beberapa selang dari kediaman warga yang mengarah ke lubang saluran irigasi. (mag-07)

Penebangan Kayu Semakin Marak Sambungan halaman 9 ou Huluan dan Pangulu Nagori Huta Raja Kecamatan Purba, yang menguasai hutan Sipaga-paga dan berbatasan langsung dengan lokasi peningkatan jalan. Pangulu Silou Huluan Edi Sinaga, ketika di konfirmasi mengatakan, dirinya memang mengeluarkan izin pemanfaatan kayu untuk pembangunan rumah ibadah.

“Berdasarkan musyawarah warga, maka kayu kayu tersebut di manfaatkan untuk membantu kontribusi pembangunan rumah ibadah,” katanya. Edi juga mengakui bahwa aparat nagorinya mendapat percikan dari hasil pemanfaatan kayu. Sementara Pangulu Nagori Huta Raja Ramahon Damanik mengakui dirinya ada mengeluarkan surat pemanfaatan kayu dari hutan Sipaga-paga. Namun

Sensasi Goyang Siantar

Ut FM

94.5

GROUP BOSS FM

Mhz

** Menyuguhkan lagu-lagu Dangdut dan Daerah **

On-Air : 05.30 - 18.00 : Lagu Dangdut & India On-Air : 18.00 - 24.00 : Lagu Daerah

Kantor & Studio : Jl. A Yani No. 2-4 Pematangsiantar Sumut Telp Kantor : 0622 - 75 500 55 Fax: 7550968 Telp Studio : 0622 - 7551799; SMS 0821 6356 3000

Website : www.bossfmsiantar.com Email : dut_fm@yahoo.co.id

Ramahon beralasan, kayu itu untuk dipakai sendiri. Namun ketika ditanya atas nama siapa kayu itu direkomendasikan, serta berapa volumenya, ia tidak menjawab. Menurut salah seorang penduduk Simpang Sigondrang bermarga Damanik, sejak jalan itu dibuka, hampir setiap malam truk kingkong bermuatan kayu keluar dari daerah itu. “Sejak jalan ini dibuka, hampir tiap

malam truk kingkong bermuatan balok keluar membawa kayu. Terkadang dua truk kingkong yang keluar saat malam hari dari lokasi. Hanya saja karena saat ini kondisi jalan berlumpur, truk tidak ada keluar,” katanya. Seperti yang terp[antau METRO, di sepanjang jalan tersebut, banyak terdapat kayu-kayu yang sudah dibentuk dan siap diangkut. (SP)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.