ePaper | METRO SIANTAR

Page 35

3

JUMAT

28 September 2012

Penyaluran BOS Diduga Menyimpang PALAS- Diduga terjadi penyimpangan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran (TA) 2012 di Dinas Pendidikan Padang Lawas (Palas). Pasalnya, ada indikasi permainan antara oknum kepala sekolah (Kasek) dengan penyelenggara BOS di lapangan.

Seorang ibu rumah tangga berbelanja di pasar

Harga Sembako di Pasar Glugur Stabil

IRT Ngaku Bisa Menabung RANTAU-Ibu rumah tangga yang berbelanja di Pasar Gelugur Rantaprapat mengaku bisa menyisihkan uang belanja sehari-hari, untuk ditabung karena harga sembilan bahan pokok beberapa minggu terakhir stabil. Kepada METRO, Kamis (27/ 9) ibu rumah tangga (IRT) yang berbelanja, Ira (25), Dewi (29) dan Siti (32) berharap harga sembako yang stabil tetap bertahan sampai akhir tahun. “Kebutuhan sembako merupakan kebutuhan pokok yang harus ada setiap hari, jika ada kenaikan akan langsung berpengaruh terhadap pengeluaran. Maunya memang jangan ada yang naik,” kata Ira, diamini rekannya. Dijelaskannya, pemerintah seharusnya aktif melakukan pengawasan terhadap harga sembako sehingga tidak memberatkan kepada

masyarakat. “Banyak-banyaklah digelar operasi pasar, apalagi menjelang hari raya keagamaan,” katanya. Terpisah, salah seorang pedagang sembako Erwin Siregar (40) membenarkan harga kebutuhan bahan pokok masih tergolong stabil. Stabilnya harga dikarenakan pasokan barang di Pasar Gelugur masih mencukupi. “Tidak ada kenaikan mau pun penurunan harga secara siginifikan. Harga beras memang kadang naik, kadang ada penurunan, tergantung pasar dan permintaan,” katanya. Dijelaskannya, harga besar untuk kualitas sedang per 10 kilogram Rp88 ribu, sementara minyak goreng Rp10 ribu per kilogram, gula Rp12 ribu dan telur Rp27 per papan untuk 30 butir.(CR-02)

Wasit C-III PSSI Latihan di Kisaran KISARAN- Pengurus Cabang Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Pengcab PSSI) Asahan menggelar pelatihan wasit C-III (kursus dasar bagi seorang wasitred) selama 7 hari, tepatnya sejak Minggu (23/9) hingga Sabtu (29/9) di aula Dinas Pendidikan (Disdik) Asahan. Pelatihan ini diikuti 30 wasit dari berbagai daerah seperti Medan, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Dairi, Palas, dan Deli Serdang.Tujuannya,karenasaatini telah terjadi kekurangan wasit di Asahan. Padahal di Asahan banyakberdiriSekolahSepakbola(SSB) dan club sepakbola. Ketua Pengcab PSSI Asahan, H Wahyudi melalui Sekretaris Panitia Pelaksana, Isnanto, Rabu (26/9) mengatakan, peserta latihan wasit C-III ini berjumlah 30 orang dan berasal dari beberapa kabupaten/ kota se-Sumut. Dikatakannya, peserta dari Asahan, Aan Deki Praja Pane, Andika Juliansyah, Ardan Fauji, Dodi Candra, Hery Syahpu-

tra, Heriyanto SPd, Ibrahim Sitompul, Irfan Habib, Juli Hartono, Satria, Sopian Arifin, SPd,Sugimin. Peserta dari Kota Tanjungbalai, Ari Sinulingga, Lefri Alamsyah. Dari Batu Bara, Predy Siswanto, dari Tebing Tinggi, Permana Z Nasution, Rahmat Efriyansyah G, Deli Serdang, M Sandi Feri Pratama. DariSimalungun,IwanSyahputra, Heri Kiswanto SPd, dari Padang Lawas,RahmadFauzi,dariSerdang Bedagai, Nanda Chair Mukhalis, dari Kota Medan, Rinaldi P, Lely Yarna, Liga Nicco Pardiyansyah. Dari Labuhanbatu, Indra Sakti Ritonga. Dari Dairi, Achmad Reza Zailani,dariBinjai,AzwardinLubis. Sedang instruktur dalam pelatihan wasit C-III ini adalah, Nurman Alex (asal Langkat), M Umar (asal Medan), Rorim Situmeang (asal Medan) dan asiten instruktur Feriyanto, Surya Prayetno. SetelahlulusdarilatihanwasitCIII, maka para peserta berwenang untuk jadi wasit pada pertandingan antara kabupaten. (van)

(F:METRO/DOC)

BAYAR RETRIBUSI-Kapal Fery penyeberangan jurusan Ajibata-Samosir, dalam waktu dekat akan mulai membayar kewajibannya yakni biaya retribusi ke Pemkab Tobasa. Kewajiban ini dituangkan dalam kesepakatan bersama antara PT GHM dengan Pemkab Tobasa.

Mucam KNPI Padang Bolak Pilih Tohong Harahap Jadi Ketua PALUTA- Dalam Musyawarah Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (Muscam KNPI) Kecamatan Padang Bolak, Padang Lawas Utara (Paluta) yang dilaksanakan di Aula Puskesmas Gunung Tua, Jalan Perwira, Kamis (27/9), Tohong Pangondian Harahap SPd terpilih secara aklamasi menjadi Ketua KNPI Kecamatan Padang Bolak periode 2012-2015. Muscam KNPI Padang Bolak ini dipimpin Carateker KNPI Padang Bolak Ganti Paruntungan Pulungan SKM didampingi Wakil Ketua DPD KNPI Paluta Kennedy SKom dan Muhammad Pane Spdi. Pesertanya, sebanyak 13 organisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Kecamatan Padang Bolak. Muscam dihadiri langsung oleh Ketua DPD KNPI Paluta Khairul Rajak Siregar SSos MSi, Sekretaris KNPI Samsul Bahri Daulay SAg, Muspika, MUI dan jajaran DPD KNPI Paluta dan dibuka secara resmi Camat Padang Bolak Tunggul

P Harahap diwakili Sekcam Padang Bolak. Pada agenda pemilihan ketua, mayoritas perwakilan OKP dan Ormas memberi dukungan penuh kepada Tohong hingga akhirnya terpilih sebagai ketua KNPI Padang Bolak 3 tahun ke depan. Ketua DPD KNPI Paluta Khairul Rajak Siregar SSos MSI yang akrab disapa Bung Irul dalam sambutannya menyambut baik Muscam KNPI yang berlangsung tertib dan demokratis, karena itu ia berharap agar Ketua KNPI Kecamatan Padang Bolak yang terpilih dapat membawa pemuda menjadi pelopor pembangunan. Khairul juga menegaskan, KNPI merupakan organisasi independen yang di dalamnya terdapat OKP. Pemuda sebagai komponen masyarakat secara fungsional akan turut mengambil peran strategis dalam menentukan. “Pengurus KNPI Kecamatan Padang Bolak terpilih diharapkan dapat mengemban fungsi secara maksimal dalam mempersatu kader pemuda. Dan kepada seluruh OKP di Padang Bolak diharapkan,

bisa menyamakan persepsi untuk terwujudnya suasana kondusif dalam rangka percepatan di Kabupaten Padang Lawas Utara,” ungkapnya. Ketua PK KNPI Padang Bolak terpilih Tohong Pangondian Harahap mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh rekan-rekan yang telah memberikan dukungan terhadap dirinya. “Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh rekan-rekan terhadap saya. Insya Allah saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” katanya. Tohong juga mengharapkan bantuan dari seluruh unsur OKP, masyarakat, serta LSM maupun pers di Padang Bolak umumnya di Paluta. Dia berjanji akan berupaya membangun citra pemuda yang mandiri dan berdayaguna untuk masyarakat serta mampu tampil sebagai pelopor pembangunan. Acara Muscam KNPI Pdang Bolak berlangsung lancar dan sukses, dan ditutup Sekretaris DPD KNPI Paluta, Samsul Bahri Daulay SAg. (tan/mer)

(F:METRO/IST)

BERFOTO-Peserta Muscam KNPI Padang Bolak foto bersama jajaran DPD KNPI Paluta. Secara aklamasi Tohong Pangondian Harahap terpilih menjadi ketua PK KNPI Padang Bolak.

58 Siswa Terjaring Satpol PP AEK KANOPAN-Sebanyak 58 siswa SMP dan SMA dari Kecamatan Kualuh Hulu dan Kualuh Selatan, terjaring razia kasih sayang yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Labuhanbatu Utara selama dua hari, Selasa hingga Rabu, (25-26/09) kemarin. Dari 58 siswa tersebut, empat orang diantaranya merupakan siswi perempuan. Kepala Satpol PP Kabupaten Labura Ir Bambang Wahyuandi kepada METRO, Kamis (27/9) mengatakan, dua orang diantara yang ditangkap merupakan or-

ang yang sudah pernah dijaring pada razia kasih sayang sebelumnya. Diduga penyebabnya bukan karena malas belajar. Dijelaskan Bambang, pihaknya telah banyak mendapat laporan dari masyarakat tentang banyaknya siswa yang bolos ketika jam pelajaran sedang berlangsung. Bahkan ada yang pernah terlibat perjudian bahkan menggunakan narkoba. Ditambahkannya, razia yang digelar sekaligus untuk mencegah siswa tidak larut dalam tindakan yang menyalahi

aturan termasuk mencegah menggunakan narkoba serta ikut perjudian. Sesuai data, siswa yang terjaring berasal dari YP Muhamadiyah Aek Kanopan, YP Perguruan Kualuh, SMU Negeri 1 Kualuh Hulu, YP Pelita Aekkanopan, YP Harapan Aek Kanopan, YP SMK Zauhari, SMP Negeri Kualuh, dan YP SMP Kualuh. Sementara razia yang di gelar di wilayah kecamatan Kota Batu serta Kecamatan NA IX-X tidak membuahkan hasil, diduga informasi tentang razia sudah bocor. (put)

Dugaan ini diucapkan Anggota DPRD Palas, Ir Samson Fareddy Hasibuan, Kamis (27/9). “Saya menduga menduga telah terjadi penyimpangan penyaluran dana BOS TA 2012 di Disdik Palas. Ditemukan indikasi ke arah sana,” katanya. Disebutkan politisi PPP DPRD Palas, dugaan penyimpangan tersebut terjadi dalam beberapa kebijakan, misalnya, dalam hal pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan buku sekolah. Dimana, pihak sekolah tidak mengganti buku lama, tapi dalam laporannya telah membeli buku baru. Kecurigaan lainnya, penyaluran dana BOS yang tidak sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaannya di lapangan, sehingga perlu evaluasi dan pengawasannya di lapangan. “Pihak pengelola dana BOS jangan asal mencairkan saja, tapi juga melakukan monitoring dengan baik di lapangan,” tegas Samson kepada METRO. Dijelaskannya, selain indikasi korupsi, mark up dana BOS juga diduga terjadi pada jumlah siswa penerima BOS, baik tingkat SD dan SMP. Karena data-datanya disinyalir tidak akurat. Pasalnya, pada tahun anggaran sebelumnya, jumlah siswa penerima dana BOS-nya tidak jauh berbeda. “Aparat penegak hukum juga harus aktif mengawasi penyaluran dana BOS. Apalagi program pendidikan secara nasional sudah gratis, namun masih tetap saja dilakukan pungutan liar oleh sekolah. Bahkan, ada dalihnya untuk biaya ATK, padahal dana BOS ada,” ucapnya. Ditegaskannya, ada sekitar Rp6,9 Miliar setiap triwulannya anggaran dana BOS untuk Palas, kenyataannya di lapangan, banyak sekolah ditemukan kondisi ATK-nya tidak pernah diganti, tapi setiap tahun menerima dana BOS. “Ini harus diperbaiki demi mewujudkan visi-misi Pemkab Palas menuju masyarakat cerdas. Jika perlu, Bupati harus mengevaluasi pejabat yang membidangi dana BOS,” tukas Samson. Sementara itu Manager BOS Disdikbud Palas, Muliadi Hasibuan membantah adanya penyimpangan dalam realisasi dana BOS, setelah dimanajemen dirinya. Namun, kalau untuk sebelum dirinya, Muliadi tidak begitu tahu. “Saya masih baru menjabat manajer BOS, dan saya masih yakin tidak ada penyimpangan. Dalam hal persoalan memungut biaya dari siswa dalam pendidikan dan serta peraturan dibolehkan, asalkan tidak ditetapkan berapa pungutan yang dilakukan. Pungutan itu dibolehkan tapi jangan di patok, sesuai dengan kemampuan para siswa,” sebutnya. Ketika ditanya, apakah itu tidak pungli karena sudah ada dana BOS, Muliadi dengan mantap dan yakin kalau hal itu tidak menyalahi dalam aturan Sisdiknas. Disebutkannya, jumlah siswa untuk SD penerima dana BOS sebanyak 37.311 siswa, dimana setiap siswa mendapat Rp145.000 setiap triwulannya, kemudian untuk SMP jumlahnya 6.387 siswa,dengan dana setiap siswa Rp177.500 per triwulan. “Itulah anggarannya. Jadi, kalau ada ditemukan penyimpangan itu nanti tanggung jawab sekolah, karena di kirim langsung ke rekening sekolah terkait dari provinsi,” terangnya. “Inilah yang harus ditindak tegas, manajer BOS jangan cuma pandai berargumen saja, tapi monitoring secara langsung kelapangan. Karena dana manajemen BOS itu ada dianggarkan negara, kalau tidak mampu diganti saja,” ujar aktivis Gerakan Rakyat Berjuang (GRB) Palas, Mardan Hanafi Hasibuan SH. (amr/mer)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.