ePaper | METRO SIANTAR

Page 25

JUMAT

22 Juni 2012

Kapal Pencari Suaka Tenggelam AUSTRALIA- Pencari suaka dari Asia ke Australia meningkat dalam enam bulan terakhir. Pemerintah Australia mengatakan kapal yang mengangkut sekitar 200 pencari suaka tenggelam di perairan Indonesia. Seorang juru bicara mengatakan korban selamat terlihat di perairan seputar Pulau Christmas. Sejumlah laporan menyebutkan pemerintah Indonesia melakukan koordinasi untuk operasi penyelamatan dan lima kapal Australia telah dikerahkan ke wilayah itu. Jumlah pencari suaka Asia yang mencoba menuju Australia meningkat tahun ini. Para pencari suaka sering menjadikan Indonesia sebagai tempat transit sebelum melanjutkan perjalanan. Juru bicara Basarnas, Gagah Prakoso mengatakan mereka diberitahu oleh badan maritim Australia, AMSA, tentang kapal yang tenggelam itu. Gagah mengatakan Angkatan Laut Indonesia telah mengerahkan KRI untuk membantu operasi penyelamatan. Sementara itu, juru bicara AMSA mengatakan kapal itu diduga tenggelam. ”Kapal tenggelam sekitar 120 mil laut di utara Pulau Christmas dan diduga ada sekitar 200 orang yang ada di kapal itu,” juru bicara badan maritim Australia, AMSA mengatakan kepada kantor berita AFP pada Kamis, 21 Juni. (dtc/int)

Timwas Century: Kejar Aset Century di Dalam dan Luar Negeri JAKARTA- Wakil Jaksa Agung Darmono mengungkap temuan aset Bank Century Rp 6 triliun di luar negeri. Timwas mendesak tim pengejar aset Century mengejar aset baik di dalam dan di luar negeri. ”Tim pemburu aset yang dipimpin Menkumham harus menambah kecepatan kerjanya. Kita mengapresiasi atas hasil yang dicapai, tapi itu belum cukup, karena jika Rp 3,5 triliun itu kita bisa segera tarik kembali, maka akan sangat membantu financial recovery Bank Century, terutama nasabahnasabah Antaboga. Jika aset itu kita bisa tarik balik, nasabah antaboga itu bisa diselesaikan,”kata anggota Timwas Century, Achsanul Qosasi, , Kamis (21/6). Tim pemburu aset Century memang harus bekerja keras. Terutama karena sebagian besar aset yang sudah ditemukan belum bisa ditarik ke Indonesia. ”Tentunya kesungguhan tim pemburu

aset untuk terus berusaha sekuat tanaga dan tiada henti berkordinasi dengan negaranegara tersebut, termasuk MLA (Mutual Legal Asistance) yang masih tarik ulur,” paparnya. Sementara anggota Timwas Century Fahri Hamzah menilai pemerintah sampai hari ini belum pernah mengajukan rencana strategis asset recovery. Dia mengusulkan agar pengejaran aset juga dilakukan di dalam negeri. ”Kini Pak Amir fokus ke Hongkong dan Swiss padahal itu masih jauh dan tidak jelas. Yang di depan mata hasil sitaan dan sengketa belum jelas padahal dari kasus Antaboga saja BPK mengidentifikasi banyak aset yang bisa disita dan dibalikin ke nasabah yang dirugikan. Jadi, saya hanya usulkan cara kerja bertahap, jangan ngomong luar negeri kalau yang dalam negeri nggak selesai,” usulnya. Apalagi semakin sulit luar negeri mengem-

Suasana sidang pembahasan Timwas Century. Banyak anggota DPRD yang tidak hadir dalam rapat tersebut. balikan aset ke Indonesia. Karena situasi ekonomi yang tidak menentu. “Emangnya dalam krisis ekonomi sekarang mudah nega-

ra asing balikin aset ke kita? Mustahil, padahal kita sudah habis puluhan juta dolar untuk bayar lawyer,”kritiknya. (dtc/int)

KPK Periksa Wamenlu 13 Jam Terkait Dugaan Korupsi di KBRI Singapura JAKARTA- Ternyata KPK saat ini tengah menyelidiki dugaan korupsi di KBRI Singapura, sebagai pengembangan dari kasus sebelumnya. Kamis (20/6) KPK memeriksa Wamenlu Wardana untuk dimintai keterangan.

Korsel dan Jepang

Latihan Perang Bersama SEOUL - Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, Kamis (21/6), memulai latihan perang angkatan laut bersama yang dikecam Korea Utara sebagai “provokasi sembrono”. Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan latihan dua hari yang melibatkan kapal-kapal perusak, pasokan dan beberapa helikopter itu akan berlatih operasi kemanusiaan seperti misi pencarian dan penyelamatan. Dikatakan bahwa latihan itu tidak menggunakan peluru tajam seperti yang direncanakan. Namun latihan tersebut dilakukan pada saat ketegangan meningkat dengan Korea Utara setelah Pyongyang gagal dalam peluncuran roket pada April - yang dilihat Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sebagai uji coba peluru kendali balistik. Pyongyang, Kamis, mengatakan latihan tiga negara itu akan membawa “awan perang baru” bagi Asia Timur Laut. “Orang Korea Utara dan militer secara serius mengamati latihan militer trilateral,” kata surat kabar partai yang berkuasa Rodong Sinmun, yang mendesak ketiga sekutu itu agar menghentikan “provokasi sembrono” tersebut. Juru bicara Kementerian Pertahanan menolak mengatakan berapa banyak personel yang terlibat dalam latihan di perairan internasional di selatan Pulau Jeju Korea Selatan itu, tetapi mengatakan bahwa latihan tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2008. Kapal induk Amerika Serikat bertenaga nuklir George Washington akan bergabung dengan latihan Jumat sebelum mengambil bagian dalam latihan terpisah dengan Korea Selatan di Laut Kuning dari Sabtu hingga Senin. Di darat, Korea Selatan dan pasukan Amerika Serikat akan mengadakan latihan gabungan dengan menggunakan peluru tajam pada Jumat. Tujuannya untuk menampilkan “postur pertahanan kedap air mereka dan kemampuan dalam berperang”, kata Kementerian Pertahanan Korsel sebelumnya pada pekan ini. (kmc/int)

AS Luncurkan Setelit Mata-mata WASHINGTON- Angkatan Udara AS, Rabu (20/6), menyatakan telah meluncurkan roket Atlas V dari Cape Canaveral di Florida dengan membawa satelit mata-mata rahasia ke antariksa. Roket tersebut lepas landas pada pagi hari dengan membawa NROL-38 bagi National Reconniassance Office (NRO). Perincian mengenai satelit itu, misinya, dan apakah satelit tersebut mencapai orbit tidak disiarkan karena alasan keamanan. Namun, banyak laporan menunjukkan, satelit itu tampaknya adalah “satelit baru komunikasi”. Angkatan Udara AS belakangan menyatakan bahwa peluncuran tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Departemen Pertahanan untuk mempertahankan akses yang dapat dilakukan ke antariksa sampai tahun 2030. Program tersebut menggantikan armada sistem peluncuran yang ada dengan dua kelompok kendaraan peluncuran—Boeing Delta IV dan Lockheed Martin Atlas V—yang dibuat dan dioperasikan kontraktor utama Pentagon, United Launch Alliance (ULA). Delta IV NROL-15, peluncuran selanjutnya dari ULA dan misi berikutnya NRO, dijadwalkan dilaksanakan pada 28 Juni. (kmc/int)

Juru bicara KPK Johan Budi memberikan penjelasan penganan kasus suap bea cukai.

KPK Isyaratkan Serahkan Kasus Suap Bea Cukai ke Polisi JAKARTA- Berkas perkara hasil penangkapan di oknum petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta kemungkinan besar akan dilimpahkan KPK ke kepolisian atau kejaksaan. Namun keputusan final akan diputuskan dalam rapat pleno pekan ini. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto. Ada kemungkinan kasus dugaan pemerasan oleh pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta bernama Wahono, ditangani oleh penegak hukum lain. ”Apakah kasusnya perlu dilanjutkan atau tidak, dan siapa yang menangani, KPK atau tidak, nanti keputusannya,” kata Bam-

bang di Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (21/6). Namun Bambang menyiratkan Komisi tak akan menangani kasus itu. Dia berharap kepastian itu dapat ditentukan dalam rapat petang ini. ”Tapi kalau feeling saya, mudah-mudahan nanti bukan KPK (yang mengusut kasus tersebut). Mudah-mudahan sore sudah bisa diklasifikasi kasus itu ditangani siapa,” ujarnya. Sesuai UU 30 tahun 2002 tentang KPK, lembaga itu hanya dapat menangani kasus pidana korupsi yang melibatkan penyelenggara negara, atau mengakibatkan kerugian negara minimal Rp 1 milliar. Wahono, Kasubsi Kargo Bea Cukai Bandara, menilik

dari jabatannya, bukan merupakan penyelenggara negara. Bambang menjelaskan, KPK melakukan penangkapan terhadap Wahono dkk berdasar lapporan masyarakat dan informasi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Laporan itu sesuai visi KPK untuk melakukan pencegahan segala peluang tindak pidana korupsi. ”Salah satu national interest KPK kan sektor penerimaan, yang selain Bea Cukai, juga ada di Ditjen Pajak. KPK ingin pengawasan dilakukan terus menerus, agar tidak seperti pemadam kebakaran. Sibuk nangkap orang tapi tidak membenahi sistem,” kata dia. (kmc/int)

Umar Patek Divonis 20 Tahun Penjara JAKARTA- Terdakwa kasus terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein alias Abu Syekh alias Mike (45) divonis 20 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang dipimpin Encep Yuliadi, Kamis (21/6/2012). Patek, yang kepalanya pernah dihargai 1 juta dollar AS, dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar enam dakwaan berlapis yang dikenakan jaksa penuntut umum. Keenam dakwaan tersebut adalah Pasal 15 juncto Pasal 9 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme tentang pemufakatan jahat memasukkan senjata dan amunisi ke dalam Indonesia untuk melakukan tindakan terorisme, Pasal 13 huruf (c) Perpu Nomor 1 Tahun 2002 UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menyembunyikan info tentang tindak pidana terorisme, Pasal 340 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 266 Ayat (1) dan (2) KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang Pemalsuan Dokumen, dan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP tentang Kepemilikan Bahan Peledak Tanpa Izin. ”Menjatuhkan pidana penjara 20 tahun, dikurangi masa penangkapan dan penahanan,” kata Encep. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim ini lebih rendah dibandingkan tuntutan yang diajukan jaksa penuntut umum yang dipimpin olen Bambang Suharyadi. JPU menuntut terdakwa Patek, yang buron selama sekitar 10 tahun, dengan hukuman penjara selama seumur hidup. Hal-hal yang memberatkan bahwa perbuatan Patek mengganggu keamanan dan perekonomian negara, menimbulkan keresahan masyarakat, menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, menimbulkan penderitaan bagi keluarga. Selain itu, Patek juga sempat melarikan keluar negeri. Sementara itu, hal-hal yang meringankan

Tersangka teroris Umar Patek tampak dikawal ketat usai menjalani persidangan. adalah terdakwa mengakui perbuatannya, berlaku sopan selama persidangan, menyesali perbuatannya, serta telah , serta memiliki tanggungan keluarga Saat putusan dibacakan, Patek yang menggunakan baju koko warna putih dan celana kain dengan warna senada serta sepatu sandal model Crocs ini tampak terus menundukkan kepala sambil merapatkan kedua tangannnya. Patek ditangkap di Abbottabad, Pakistan, pada 25 Januari 2011. Setelah melakukan pendekatan, Kepolisian Indonesia (Polri) berhasil . Lamanya proses ekstradisi Patek disebabkan Kepolisian Pakistan juga ingin mengadili Patek karena yang bersangkutan melakukan pelanggaran di negara tersebut. Seusai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Polri resmi menahan Patek pada 12 Agustus 2011.

Patek pun menjalani serangkaian pemeriksaan dan rekonstruksi, dan disidangkan pada Februari 2012. Selain Patek, Indonesia juga telah memvonis terpidana bom Bali Ali Imron hukuman seumur hidup. Pengadilan Negeri Bali menyatakan, Imron, pembuat bom, terbukti secara dan meyakinkan terlibat dalam aksi terorisme tersebut. Indonesia juga telah mengeksekusi tiga terpidana mati ledakan bom di Bali, yakni Amrozi, Imam Samudra, dan Ali di Lembah Nirbaya, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada November 2008. Satu-satunya tersangka terorisme yang belum diproses adalah Riduan Isamuddin alias Hambali. Hambali ditahan di penjara pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba, sejak tahun 2006. Pemimpin Jemaah Islamiyah itu ditangkap di Thailand pada Agustus 2003. (kmc/int)

Wardana yang masuk ke kantor KPK sekitar pukul 10.00 WIB, baru keluar sekitar pukul 23.00 WIB. Dia keluar menggunakan taksi yang lewat di kantor KPK. Jubir KPK Johan Budi membenarkan adanya permintaan keterangan kepada Wardana hari ini. “Terkait penyelidikan pengadaan di KBRI Singapura,” ujar Johan ketika dikonfirmasi, Kamis (21/6). Penelusuran detikcom, penyelidikan kasus ini merupakan pengembangan dari kasus korupsi di Deplu yang telah diusut KPK sebelumnya. Untuk diketahui sebelumnya KPK menyidik dan menuntut kasus korupsi seminar di Setjen Deplu pada 2004 dan 2005 serta kasus pencairan dana ilegal di KBRI Singapura pada 2003 dan 2004. Dalam dua pokok perkara tersebut, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Sudjadnan Parnohadiningrat ditetapkan sebagai tersangka. (kmc/int)

DPRSegeraBentuk Panja Flu Burung JAKARTA- Komisi IX DPR menunggu laporan audit BPK terhadap proyek pengadaan vaksin flu burung. Panja akan dibentuk khusus untuk menelusuri dugaan permainan pengadaan tersebut. ”Mau bentuk panja flu burung setelah memanggil Menkes dan Dirjen untuk menjelaskan soal mekanisme pengadaan vaksin flu burung,”kata Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/6). Menurut Ribka dalam pembahasan tahun 2009 lalu semua fraksi tak sepakat tapi dananya tetap mengalir. Hal-hal semacam ini yang perlu ditelusuri DPR dan penegak hukum. ”Memang harus ada persetujuan DPR dari Komisi IX, waktu itu rapatnya dipimpin oleh Irgan. Saat 2009 tidak disetujui kenapa kok bisa cair?,” katanya. Kemudian anggaran multiyear tersebut dilanjutkan dalam APBNP 2012. Menteri Endang, kala itu, mendorong anggaran Rp 400 miliar. Menurut informasi dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) hasil audit BPK tahun 2009, tentang program dalam rangka menanggulangi virus burung di seluruh wilayah Indonesia, kementerian kesehatan melakukan pengadaan obat anti virus dengan metode penunjukan langsung PT. Indofarma dengan nilai anggaran sebesar Rp.225 miliar (Rp.225.749.920.000) dengan jumlah obat tablet sebanyak 16.322.720 Pada 2011, kementerian kesehatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.479.000.000.000 untuk fasilitasi produksi vaksin burung. ”Kami dari seknas Fitra meminta KPK untuk tetap melanjutkan melakukan penyelidikan terhadap proyek vaksin flu burung ini, oleh karena, ada penunjukan langsung kepada PT.Indofarma dalam rangka pengadaan obat anti virus dengan nilai anggaran sebesar Rp. 225 miliar,”desak Koordinator Investigasi Fitra, Uchok Sky, dikonfirmasi terpisah. Pada saat bersamaan KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi sejumlah proyek terkait Nazaruddin. Salah satu yang dibidik yakni terkait pengadaan vaksi flu burung di Kemenkes. ”Yang vaksin masih dalam pengumpulan keterangan di KPK, penyelidikan,” kata juru bicara KPK, Johan Budi, saat ditemui di KPK, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/6). (dtc/int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.