METRO SIANTAR

Page 22

JUMAT

20 April 2012

Gawat, Peserta UN SMP Dipungut Rp685 Ribu

Kendaraan Dinas Diperiksa

MADINA- Siswa peserta ujian nasional (UN) di SMPN satu atap di desa trans Sinunukan 5 Bukit Godang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dipungut biaya kelancaran UN sebesar Rp685 ribu pe rorang. Dan bila tidak dibay a r , maka tidak akan diikutkan pada pelaksanaan UN hari Senin pekan depan. Demikian diceritakan orangtua siswa, Abdul Jamil, warga setempat kepada METRO, Kamis (19/4) lewat telepon seluler. Dijelaskannya, saat ini sejumlah orangtua siswa mengeluh akibat ancaman yang disampaikan kepada anak-anaknya calon peserta UN di sekolah tersebut. Katanya siswa disuruh kepala sekolah, Syawaluddin Nasution agar melunasi biaya kelancaran UN agar bisa mengikuti UN pekan depan. Lalu siswa mendesak orangtua masing-masing agar membayar sisa pembayaran. Diceritakan Jamil, sebenarnya sebulan lalu pihak orangtua sudah diajak rapat oleh kepala sekolah membicarakan tentang pembayaran biaya kelancaran pelaksanaan UN tersebut. Namun ketika itu semua orangtua siswa tidak menyepakatinya. “Ternyata bayaran itu tetap ada. Inilah yang membuat orangtua siswa mengeluh karena tak sanggup membayar biaya itu,” sebut Jamil. Hal serupa juga dikatakan salah seorang orangtua siswa yang lain, Miswondo. Kepada METRO dia bercerita bahwa sejak beberapa hari terakhir ini dia sudah berusaha mencari uang agar bisa melunasi pembayaran itu, tetapi sejauh ini yang sanggup dia bayarkan hanya Rp 300 ribu. ”Saya sudah membayarkan Rp300 ribu, karena tidak ada lagi tempat berutang. Namun kepala sekolah menerimanya dengan perjanjian agar dilunasi secepatnya,” bebernya. Atas dasar itulah, para orangtua siswa mengaku sangat kesulitan dan meminta agar Bupati Madina menyikapi persoalan yang mereka hadapi. “Kami sangat resah pak, kami harap Bupati Madina menindak kepala sekolah itu. Karena kami orangtua tidak sanggup atas biaya tersebut,” jelasnya. Kepala Dinas Pendidikan Madina, Imron Lubis saat dihubungi via seluler, hanphonenya tidak aktif. Bupati Madina melalui Sekdakab M Daud Batubaradikonfirmasi METRO membantah tidak ada bayaran atau kutipan untuk peserta UN di Madina untuk sekolah negeri. “Dan apabila terbukti ada kutipan itu, kita akan tindak tegas kepala sekolahnya. Dan kami minta agar pihak masyarakat khususnya orangtua siswa agar membuat laporan pengaduan ke Pemkab Madina agar diproses,” tergasnya. Sementara Kabag Humas, Haposan Nasution mengatakan, uang sebesar Rp685 ribu bagi 9 siswa itu adalah siswa peserta UN yang berasal dari daerah Pulo Tamang, Kecamatan Muara Batang Gadis yang mengikuti UN di SMPN satu atap di Sinunukan. Alasan bayaran itu mengingat jarak antara Pulo Tamang ke Sinunukan beberapa jam dan membutuhkan ongkos perahu bot ratusan ribu. Sehingga, siswa itu harus mengeluarkan uang ongkos sekaligus uang makan selama pelaksanaan UN di sekolah tersebut. “Itu bukan kutipan, itu hanya sekedar pengganti biaya mereka selama mengikuti UN, karena siswa-siswa dari Pulo Tamang harus mengikuti UN di Sinunukan. Selain uang makan, biaya tersebut juga termasuk ongkos carteran perahu boat mereka dari Pulo Tamang ke Sinunukan,” sebut Haposan. (wan)

Sambungan Halaman 8 Kendaraan roda dua, empat, dan truk milik Pemko Sibolga yang ada di beberapa SKPD tak luput dari pemeriksaan tim BPK.

Dari sejumlah kendaraan yang diperiksa, diketahui kalau kendaraan dinas tersebut masih layak dipakai. Menurut Kepala Bidang Aset Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah, Drs Saritua Hasibuan, kendaraan dinas yang terdaftar kemarin sebanyak 155 unit, dan sisanya 34 unit lagi akan diperiksa besok (hari ini). Pemeriksaan yang dilakukan

357 CPNS Diklat Prajabatan Sambungan Halaman 8 pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. “Kemudian menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya sistim pemerintahan yang baik (good governance). Tiga hal yang harus dimiliki oleh CPNS di antaranya, kemampuan/keterampilan, komitmen pribadi dan kelembagaan, dan etika serta akhlak yang baik,” tutur Syarfi. Wali kota juga berharap para peserta diklat mengikuti dan memahami dengan benar materimateri yang diberikan dengan sebaik-baiknya, sehingga akan ter-

bentuk kualitas pegawai sesuai dengan harapan sebagai insan pengabdi kepada bangsa dan negara. Kaban Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sibolga Salatieli Zalkuckhu yang juga ketua panitia diklat melaporkan, total peserta sebanyak 357 orang yang mengikuti diklat prajabatan CPNS tersebut meliputi, golongan II sebanyak 133 orang, dan golongan III sebanyak 224 orang. “Golongan II terdiri dari 3 angkatan yaitu, Angkatan I dimulai pada tanggal 19 April–12 Mei, angkatan II mulai tanggal 30 April – 26 Mei, angkatan III dimulai tanggal 14 Mei – 19 Juni 2012. Kemudian, Golongan III terdiri dari 5 Angkatan yaitu, Angkatan I dim-

ulai tanggal 19 April–12 Mei, Angkatan II dimulai tanggal 30 April – 26 Mei, Angkatan III mulai tanggal 14 Mei–19 Juni, Anmgkatan IV mulai tanggal 28 Mei – 20 Juni, dan Angkatan V mulai tanggal 11 Juni hingga 04 Juli 2012,” beber Salatieli. Tenaga pengajar dalam pelaksanaan diklat tersebut melibatkan, Widyaiswara Badan Diklat Propinsi Sumatera Utara dan tenaga pengajar yang ada di Pemko Sibolga. Sedangkan tempat pembelajaran, masingmasing di Aula Perkantoran Pemko Sibolga di Jalan Dr FL Tobing Sibolga, Gedung Bazis Jalan S Parman, dan Gedung Serbaguna Jalan Ahmad yani Sibolga. (fred/nasa)

Jalan Menuju SMKN Barus Utara Tragis Sambungan Halaman 8 Camat yang didampingi Kapolsek Barus, IPTU Ferymon SH dan Ka UPT Diknas Barus Utara, Rindu Situmorang, saat meninjau UN di sekolah tersebut harus meninggalkan mobilnya dan berjalan kaki menuju sekolah. “Saya bersama Kapolsek dan Ka UPT terpaksa berjalan kaki sepanjang 500 meter. Karena jalan menuju sekolah tersebut tidak dapat dilalui kenderaan roda em-

pat pada musim hujan,” pungkas camat. Lebih lanjut dikatakan camat, sejak bertugas di Kecamatan Barus Utara sudah hampir seluruh pelosok desa termasuk SMKN Barus Utara sudah dijalaninya. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan pembangunan yang sudah berjalan selama ini. “Selama 240 jam saya sudah bersama masyarakat Barus Utara. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana perkembangan pem-

bangunan di daerah serta melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat. Setelah itu saya baru membuat suatu program. Termasuk jalan menuju SMKN Barus Utara ini serta lampu listrik yang menjadi skala prioritas. Dalam waktu dekat ini juga saya akan menghadap langsung kepada Bapak Bupati Tapanuli Tengah untuk mengusulkan pembangunan jalan menuju SMKN Barus Utara ini, termasuk listriknya juga,” ucap camat yang baru tiga minggu menjabat ini. (mas/nasa)

Coret Dinding Sekolah, 2 Siswa Diamankan Polisi Sambungan Halaman 8 Namun, katanya, meskipun sudah dilakukan pengamanan, tetap saja ada pelajar yang membandel. Saat melakukan perbuatan tersebut, pelajar diamankan bersama dengan alat-alat untuk mencoret-coret tersebut kemudian diberikan arahan dan dilepas. Namun ada dua orang pelajar dari sekolah lain kedapatan mencoret pagar dinding yang bukan sekolahnya kemudian dikejar oleh petugas. Meskipun sempat lari, namun keduanya berhasil diamankan dan dibawa menggunakan mobil patroli ke Mapolres Psp. Bahkan didepan SMA Kampus

atau tepatnya di Gang Melati, puluhan pelajar sedang melakukan aksi coret-coret. Ketika Kapolres dan rombongan datang, para pelajar ini berlarian. Aksi ini menjadi tontonan masyarakat dan para pelajar lainnya, bahkan beberapa diantaranya meminta Kapolres agar menangkap para pelajar yang sudah berbuat tidak baik itu. Kemudian Kapolres dan rombongan menuju ke Jalan Baru By Pass juga dengan tujuan untuk antisipasi pelajar yang melakukan aksi coret-coret. Namun di lokasi ini di sepanjang tenda-tenda biru yang tertutup dan di Baruas ditemukan 24 pasangan dan 26 sepeda motor. Seluruhnya pasangan ini, kata

Kapolres, bukanlah muhrim dan diamankan dari tenda-tenda yang tertutup. Meski tidak ditemukan sedang melakukan hubungan mesum, namun sebagian ada yang ditemukan sedang memperbaiki pakaiannya. Maka dari itulah Polres Psp mengamankan seluruhnya dan dibawa ke Polres untuk didata dan diberikan bimbingan. Kepada seluruh yang diamankan, kata Kapolres, harus dijemput langsung oleh orang tuanya langsung dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Kata Kapolres dari hasil pendataan yang dilakukan, ada 48 orang yang diamankan. (phn)

adalah mencocokkan secara langsung dokumen kendaraan dengan kondisi fisiknya, apakah sesuai atau tidak. Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK

perwakilan sumut tersebut sebagai upaya agar pemeliharaan kendaraan bermotor tertib dilakukan oleh setiap SKPD.(dungo/nasa)

KNPI Tapteng Buka Pendaftaran Calon Ketua Sambungan Halaman 8

mendaftarkan diri dengan membawa SK kepengurusan masing-masing. Muskab sendiri akan digelar di Hotel Bumi Asih Pandan, Tapteng. Nanti juga akan digelar debat antar kandidat calon ketua,” katanya. (mor/ nasa)

Indonesia). “Jadi total suara peserta muskab yang akan diperebutkan kandidat sebanyak 60 suara. Maka bersama ini juga kami harap para peserta segera

Lurah Pancuran Dewa Imbau Warga Taat Pajak Sambungan Halaman 8

agar kiranya warga wajib pajak segera melunasi sebelum tanggal jatuh tempo. Untuk tahun ini batas jatuh tempo sampai tanggal 28 September 2012, dan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 akan dikenakan denda sebesar 2 persen perbulan dari total SPPT,” harapnya. (freddy/nasa)

tukasnya sembari mengatakan tahun sebelumnya, persentase pelunasan PBB di kelurahannya mencapai 98,27 %, bahkan sudah 2 tahun berturut-turut menduduki peringkat I dalam realisasi PBB. “Mengigat hal itu, kita berharap

Walikota: Tak Bisa Seenaknya Bubarkan Psp SIDIMPUAN-Mengenai adanya warning Kemendagri soal beberapa daerah yang terancam kolaps dan akan dilikuidasi termasuk Pemko Psp yang anggarannya 70 persen untuk belanja pegawai, tidak bisa seenaknya membubarkan Pemko Psp. Demikian disampaikan Walikota Psp, Drs Zulkarnaen Nasution MM kepada wartawan Kamis (19/4) saat melakukan monitoring di SMAN 3 Psp. Dikatakannya, apa yang disampaikan Kemendagri melalui media massa itu adalah hasil temuan LSM Fitra pada tahun 2010. Dimana diakuinya pada tahun 2010 lalu anggaran belanja pegawai sekitar 70 persen dan belanja pembangunan sekitar 30 persen. Namun menurutnya, mulai tahun 2011-2012 ini dikarenakan semakin bertambahnya Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat anggaran Pemko Psp untuk belanja pegawai sebesar 65 persen atau sudah berkurang. “Tahun ini saja kita membangun dengan biaya sekitar Rp95 miliar. Apa yang disampaikan Kemendagri itukan tahun 2010 lalu, sedangkan tahun 2011 dan 2012 ini dengan anggaran yang

semakin besar dan anggaran untuk belanja pegawai itu sudah berkurang menjadi sekitar 65 persen,” tuturnya. Kemudian langkah yang diambil Pemko untuk efisiensi anggaran itu diantaranya mengurangi anggaran uang makan, biaya-biaya rutin untuk PNS dan lainnya yang sifatnya tidak begitu urgen. “Itu semua sudah kita lakukan, sehingga dananya bisa dialihkan untuk dana pembangunan,” ujarnya. Kemudian ditambahkannya, berdirinya Pemko Psp ini adalah karena otonomi daerah. Dimana menurutnya yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah mampu mengelola keuangan dan mendapatkan pendapatan untuk daerah atau biasa disebut dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Pemko Psp dari tahun ke tahun PAD-nya selalu meningkat. Tahun ini saja target PAD kita sekitar Rp19 miliar atau hampir mencapai Rp20 miliar. Jadi apa dasarnya Pemko Psp mau dilikuidasi. Sedangkan daerah tetangga lainnya yang PAD-nya hanya Rp5 miliar tidak ada disinggung oleh Kemendagri. Padahal kita mampu mendapatkan PAD jauh di atas itu,” sebutnya. (phn)

JUMAT

20 April 2012

Lima Tahun Seluruh Lulusan Masuk PTN Sambungan Halaman 1 DIBANDINGKAN bangunan lain di kompleks perkantoran Soposurung, gedung asrama Yayasan Soposurung (Yasop) SMAN 2 Soposurung, Balige, Toba Samosir, paling mencolok. Bukan hanya masalah luas lahan yang membuatnya jadi point of view. Kemegahan dan desain modernnya menjadikan sekolah itu enak dipandang. Lihatlah, sebuah gerbang yang dibangun mirip Arc de triomphe de l’etoile atau gapura kemenangan di Paris menyambut para tamu. Gerbang kukuh itu diapit tembok yang tingginya sekitar 10 meter. Cukup untuk ‘menyembunyikan’ sekolah itu dari luar. Yang terlihat dari celah gerbang besar tersebut hanya tiang bendera, sedikit gedung sekolah, dan gunung di latar belakangnya. Menurut Dewan Pembina Yasop, TB Silalahi, ada maksud tertentu mengapa komposisinya seperti itu. “Tiang bendera berlatar gunung itu mengingatkan perjuangan saat mengusir penjajah di bukit itu,” ujarnya kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan yang diundang untuk menghadiri upacara pelepasan siswa kelas 3 SMAN 2 Soposurung yang akan lulus tahun ini Sabtu (14/4). TB Silalahi adalah pendiri sekolah berstatus RSBI (rintisan sekolah berstandar internasional) tersebut. Bersama rekan-rekannya, mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Men PAN) itu mendirikan sekolah tersebut pada 1990. Dia amat bangga dengan perkembangan pesat SMAN 2 Soposurung. Karena itu, saat mengundang Dahlan Iskan beserta para tokoh dari ibu kota untuk menghadiri peringatan ulang

tahun ke-4 TB Silalahi Center, dia tak lupa menunjukkan kemegahan dan berbagai prestasi yang diraih SMA tersebut.Purnawirawan berpangkat mayor jenderal itu tahu betul bagaimana mendidik para siswa untuk menjadi pemenang. Dia lantas menyebut tagline pursuit our glory sebagai salah satu pilar menjadi siswa SMAN 2 Soposurung. Jawa Pos (grup METRO) yang juga diundang sempat blusukan ke sudutsudut kompleks sekolah yang bersih dan rapi itu. Begitu masuk, tamu langsung dibawa ke ruang tamu yang tak begitu luas. Ukurannya sekitar 5 x 7 meter. Di ruang yang ditutup gorden kuning tersebut ada 10 foto pejabat negara yang pernah berkunjung dan memberikan kesan serta pesan. Di antaranya Menpora Andi Mallarangeng, Menhub Freddy Numberi, hingga Menteri Perguruan Tinggi Filipina Angel C Alcala. Kepada Dahlan Iskan, TB Silalahi berkelakar bahwa SMAN 2 Soposurung layak mendapat rekor dari Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai sekolah negeri yang paling banyak dikunjungi menteri. Dia lantas meminta mantan Dirut PLN itu memberikan kesan dan pesan juga. “Nah, untuk Pak Dahlan, jangan sampai lupa kelihatan sepatu ketsnya,” ucapnya yang disambut senyum Dahlan. Rombongan kemudian memasuki perpustakaan yang berhadapan dengan laboratorium komputer. Sembari menyusuri sekolah, pemilik nama lengkap Tiopan Bernhard Silalahi itu menceritakan latar belakang berdirinya SMAN 2 Soposurung. Diawali dari kisah keprihatinan dirinya terhadap kualitas hidup masyarakat di tanah Batak. Dia yakin, peningkatan kualitas pendidikan bisa menjadi jawaban untuk

mengentaskan masalah kemiskinan. Maka, Menteri PAN pada Kabinet Pembangunan VI itu lalu mendirikan Yayasan Soposurung yang menaungi SMAN 2 Soposurung pada 1990. “Sekarang sekolah ini berkembang pesat,” tuturnya. Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1961 itu juga menyatakan bahwa sekolahnyaunikkarenahasilperkawinan antara sekolah negeri dan swasta. Perjanjian antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Yasop pada 10 Oktober 1991 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk penyelenggaraan pendidikan, pengadaan sarana prasarana, dan sumber daya pendidikan di sekolah itu. Sedangkan yayasan bertanggung jawab untuk pemberian beasiswa, pembangunan dan pengelolaan asrama, kegiatan ekstrakurikuler, hingga penyaluran lulusan di lapangan kerja. Kini, setelah 22 tahun beroperasi, hasilnya sangat membanggakan. TB Silalahi mengatakan, lima tahun berturut-turut seluruh siswa di sekolah itu lulus ujian nasional (UN). Bahkan, seluruh lulusan sekolah tersebut berhasil lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. Di antaranya ke UI, ITB, USU, dan UGM. Prestasi tersebut membuat seleksi masuk di SMAN 2 Soposurung menjadi lebih ketat. TB Silalahi mengklaim sedikitnya10ribusiswa‘melamar’masuk sekolah setiap tahun. Dari jumlah tersebut disaring menjadi 1.500 orang dengan tingkat akademik terbaik. “Tapi, itu belum cukup. Proses berikutnya dikerucutkan melalui psikotes menjadi 350 siswa, dan terakhir dipilih 90 siswa terbaik yang kami pilih,” tandasnya. Karena itulah, dia menyebutkan

bahwa kualitas otak para siswa SMAN 2 Soposurung tidak perlu diragukan lagi. Setelah siswa diterima, giliran sekolah yang melengkapi kepandaian itu dengan emotional quotiont (EQ) dan spiritual quotiont (SQ), serta dipadu dengan intelligent quotiont (IQ) untuk menghasilkan siswa berkualitas. Kakek yang kemarin (17/4) genap berusia 74 tahun itu mengatakan, proses pendidikan yang sistematis dan berkualitas tersebut kini telah membuahkan hasil nyata. Salah satu buktinya, Tunghai University Taiwan bersedia memberikan beasiswa khusus kepada lulusan SMAN 2 Soposurung untuk kuliah di sana. “Tidak tanggung-tanggung, mereka memberikan beasiswa kuliah dari S-1 hingga S-3 gratis,” kata TB Silalahi disambut tepuk tangan para tamu dan siswa. Program itu bukan isapan jempol. Sebab, pada acara itu dilakukan penandatanganan MoU antara Yasop dan Tunghai University. Penandatanganan itu disaksikan Dahlan Iskan, Dirjen Pendidikan Menengah Hamid Muhammad, dan Wamendikbud Wiendu Nuryanti. Dari Taiwan hadir Menteri Council of Indigenous People Sun Ta-Chuan. Meski ada syarat TOEFL minimum 600, TB Silalahi tidak mengkhawatirkan hal itu. Sebab, di sekolah itu bahasa Inggris sudah menjadi bahasa seharihari. “Anak-anak di sini juga terbiasa hidup mandiri di asrama,” ujarnya. Sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional, bahasa Inggris juga digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Tentu saja siswa tetap mendapatkan materi formal untuk English Class dan English Days. “Pelajaran juga kami buat bilingual,

bahasa Indonesia dan Inggris,” jelasnya. Bahasa internasional itu wajib dipraktikkan pada setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Tidak hanya saat kegiatan belajar mengajar, pada tiga hari itu bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar. Strategi itu berbuah manis karena mereka menjadi lancar berbahasa Inggris. Bukan hanya itu. Menurut Kepala Asrama Yasop Halasan Sitorus, pihaknya juga mendatangkan pengawas dari militer. Masing-masing

dua anggota Marinir atau angkatan darat. Dengan begitu, kedisiplinan para siswa langsung terbentuk dengan baik. Kepala SMAN 2 Soposurung Danjor Nababan membenarkan bahwa sekolahnya perlu menghadirkan anggota TNI untuk membentuk kedisiplinan siswa. “Mereka diajari baris-berbaris, disiplin waktu, hingga kebersihan,” ucapnya. Menurut Yuki Sinaga, salah seorang siswa, dirinya sangat senang tinggal di

Ide Danau Toba Lokasi Judi, Tergantung Warga Sambungan Halaman 1 sata, sikap warga sekitar lokasi sangatlah menentukan. “Kalau lah itu jadi arena seperti itu (judi dan hiburan malam berbau seks, red), tapi warga sekitar tidak wellcome, ya wisatawan tidak akan mau datang karena merasa tidak nyaman,” ujar Junimart, yang diwawancarai koran ini dalam kapasitasnya sebagai tokoh pemuda Sumut yang merantau di ibukota, kemarin (19/4). Jadi, menurut saudara kandung Juniver Girsang itu, wacana menjadikan Danau Toba sebagai lokasi judi dan hiburan malam, harus dikaji secara mendalam, dengan melibatkan warga sekitar Danau Toba. “Jangan hanya dengar pendapat elitnya saja,” ujarnya. Selainkesiapanwargasekitar,kesiapan pemdajugamestimenjadipertimbangan utama. Kesiapan menyangkut pengawasan terhadap lokasi, yang mesti selektif, tidak sembarang orang boleh masuk ke kawasan judi dan hiburan seks

itu. Junimart memberi contoh kawasan Genting Highlands, Malaysia. Di sana, lanjutnya, warga muslim tidak boleh masuk ke kawasan perjudian tersebut. “Nah, bisa pemda melakukan pengawasan yang ketat. Kalau nggak siap, ya dampaknya pasti tidak baik,” terangnya. Berkali-kali dia mengatakan, wacana ini harus dikaji mendalam, dan penentunya adalah warga sekitar. Kalau warga sekitar Danau Toba menolak, maka ide tersebut harus dihentikan. Pasalnya, jika ide kontroversial itu direalisasikan tapi warga sekitar menolak, maka percuma saja. “Wisatawan itu butuh kenyamanan. Kalau tak nyaman, pasti tak mau datang,” ujarnya. Secara pribadi, Junimart berpendapat, pengembangan wisata Danau Toba jangan semata mengejar keuntungan finansial. Tapi, lanjutnya, mesti juga dipikirkan aspek-aspek sosiologis, antara lain menyangkut pola pikir dan adat masyarakat sekitar. “Juga bagaimana pola rasanya bagi warga sekitar,” pungkasnya. (sam)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.