ePaper | METRO SIANTAR Online

Page 19

KAMIS

2 Mei 2013

BKPP Diminta Perjuangkan Honorer K2 yang Tidak Lulus SIBOLGA- Badan Kepegawaian Pelatihan Pegawai (BKPP) Kota Sibolga diminta memperjuangkan nasib 111 orang pegawai honorer K2 yang tidak lulus, agar diikut sertakan honorer K2 langsung ke kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan kantor Menpan.

H

al itu disampaikan Ket ua Komisi III Jamil Zeb Tumori, beberapa waktu lalu. Menurutnya, para honorer K2 yang tidak lulus, kini meminta bantuan. Mereka ingin nasibnya diperjuangkan sama seperti 66 orang honor yang telah lulus administrasi dari BKN dan Menpan. “Memang dalam pembahasan masalah tersebut, Komsi III sempat silang pendapat dengan Komisi I. Bahkan, demi

memperjuangkan nasib honorer, saya sempat bernada tinggi dan mengancam keluar dari ruang persidangan. Saya tidak ingin masalah ini berlarut-larut dan tidak ada kejelasan serta penyelesaiannya,” sebutnya. Dalam rapat itu, dirinya meminta harus ada kejelasan tentang nasib tenaga honor K2 yang tidak lulus. Untuk itulah pada rapat yang lalu, pihaknya meminta BKPP Sibolga agar mengikutkan perwakilan tena-

ga honor ke Menpan dan BKN pusat. Tujuannya, agar para honorer mengetahui kejelasan nasib mereka, setelah mendapat penjelasan dari pihak Menpan dan BKN. “Segala upaya harus dilakukan dan jangan masalah ini hanya di tanggung oleh Pemko saja. DPRD juga harus ikut bertanggungjawab serta mencari solusinya,” tegasnya. Jamil juga mempertanyakan apakah para honorer K2 yang lulus itu ikhlas membiarkan teman-temannya tidak lulus begitu saja. Mereka juga yakin, BKPP Sibolga tidak mungkin melakukan perubahan Surat Keputusan (SK) honorer K2 yang lulus tersebut. Sehingga

mereka perlu memberikan penjelasan kepada honorer K2 yang tidak lulus. Sementara itu, Kepala BKPP Sibolga Yahya Hutabarat membenarkan pertemuan mereka dengan DPRD. “Dalam rapat itu saya menyetujui bila anggota dewan ikut ke Jakarta menemui Menpan dan BKN untuk memperjuangkan nasib para honorer K2 yang tidak lulus,” jelasnya. Dia mengatakan, sementara kepada honorer K2 yang tidak lulus, ia meminta agar berkas sanggahan dimasukkan ke kantor BKPP untuk diproses. Mereka juga mempersilahkan perwakilan honorer K2 yang tidak lulus untuk ikut ke Jakarta.(son/ mua)

Pendeta GPSI Datangi Kantor DPRD

Jamil Layak Wakili Konstituen 2014

SIBOLGA- Pendeta Gereja Pentakosta Sion Indonesia (GPSI), Pdt R Sinaga mendatangi kantor DPRD Sibolga, Senin (29/4). Kedatangannya untuk menemui Ketua Komisi III DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, yang dinilai layak mewakili konstituen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang. “Jamil, politisi dari Partai Golkar adalah sosok politisi muda yang energik. Peduli dengan masyarakat serta selalu menyuarakan aspirasi masyarakat. Ia selalu memperhatikan keberadaan rumah ibadah, tanpa membedakan latar belakang dan lokasinya,” sebut Sinaga. Menurut Pdt R Sinaga, kehadirannya ke kantor yang beralamat di Jalan TVRI, secara khusus hanya untuk menemui Jamil. Ia bangga ketika mengetahui Jamil kembali mendaftar bakal calon legislatif (Bacaleg) ke KPU. “Kalau boleh jujur, selaku anggota dewan, Jamil memiliki prestasi kerja yang terukur. Tanpa keinginan memuji, namun kami puas akan kinerjanya. Teruslah berjuang untuk kepentingan masyarakat. Tidak lupa juga, mari kita doakan wakil rakyat ini agar selalu dalam lindunganNya dan sukses dalam menjalankan tugas,” terangnya.

Kurang Strategis

Pedagang Minta Pasar Buah Ditukar dengan Kantor Dishub SIBOLGA- Sejumlah pedagang yang berjualan di gedung pasar buah meminta agar tempat mereka berjualan ditukar ke lokasi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Sibolga. Sebab, tempat mereka berjualan di gedung pasar buah kurang diminta pengunjung. Sementara kantor Dishub yang bersebelahan dengan gedung pasar buah selalu ramai. Salah seorang pedagang S boru Sihombing, Rabu (1/5) mengatakan, gedung yang mereka tempati memang berdiri megah dan dekat dengan lokasi terminal bus. Namun, lokasi itu kurang diminati pengunjung. “Pengunjung jarang datang kemari untuk membeli buah. Penyebabnya karena lokasinya kurang strategis dan terpisah dari gedung pasar Sibolga Nauli. Sehingga, pembeli pun enggan untuk singgah karena jaraknya yang jauh sekitar 50 meter,” sebutnya. Dia menerangkan, karena sepinya pembeli, para pedagang yang menyewa kios di pasar buah terpaksa pindah berjualan di luar gedung. Mereka terpaksa berjualan di sekitar pelataran pasar agar diminati pengunjung. “Kami melihat ada yang aneh dalam penyusunan lokasi gedung disini. Sebab, kantor Dishub justru letaknya bersampingan dengan pasar Sibolga Nauli. Padahal di kantor Dishub tidak ada aktivitas jual beli,” ungkap bori Sihombing. Menurut dia, menyikapi hal tersebut, mereka meminta agar gedung pasar buah ditukar dengan kantor Dishub. Apalagi, bangunannya sama dan diyakini tidak akan mengganggu aktivitas pegawai Dishub bekerja.

FOTO: JURIS

Gedung Pasar Buah yang berkedatan di lokasi Terminal Sibolga saat ini ditinggal pedagang akibat letaknya kurang strategis. Sementara itu, Kepala UPT Pasar Sibolga Nauli Efendi Dalimunte mengatakan, mereka mendukung adanya ide dari para pedagang tersebut. Bahkan, sejak dimulainya pembangunan gedung pasar buah yang

menelan dana miliaran rupiah itu. Ia sudah mengusulkan agar gedungnya berdekatan dengan pasar Sibolga Nauli. “Saat mengajukan ide itu, saya masih menjabat sebagai Kepala UPT Terminal. Namun,

ide itu tidak ditanggapi oleh intansi terkait. Dan dampaknya, barulah dirasakan pedadang saat ini,” terangnya. Menurut Efendi, seadainya ditukar, lokasi kantor Dishub sangat efektif untuk dijadikan

pedagang berjualan buah. Namun, itu masih harus dibacarakan dengan instansi terkait. Butuh usaha dan perjuangan serius untuk menanggapi ide masyarakat tersebut.(Juris/ mua)

Dia menerangkan, selaku tokoh agama, ia berpesan agar Jamil tidak perlu ragu kepada warga Sibolga Selatan dan Sambas. Mereka tetap memberikan dukungan karena dia (Jamil) adalah wakil rakyat. Ia mengutamakan kerja dan tidak pernah takut untuk terjun langsung ke tengah masyarakat. “Bukan mendahului Tuhan, saya yakin Jamil akan terpilih lagi sebagai anggota DPRD. Sebab, dia adalah pelindung dan penyambung aspairasi rakyat. Kita juga yakin, terkadang sikap kritisnya sering tidak disukai pihak-pihak tertentu. Namun,

itu tidak menjadi masalah. Karena suara rakyat adalah amanah untuk perjuangan rakyat,” ujar Sinaga. Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, Rabu (1/5) mengucapkan terimakasih atas dukungan dan restu yang diberikan masyarakat. “Sudah banyak dukungan yang saya terima baik dari daerah pemilihan dan juga dari daerah lain. Saya sendiri tidak punya uang untuk membeli suara rakyat. Namun, lewat karya dan kerja keras, saya yakin siap menjadi penyambung lidah masyarakat,” sebutnya.(son/mua)

FOTO MILSON SLALAHI

Ketua Komisi III Jamil Zb Tumory berbincang dengan Pdt R Sinaga.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.