25042012-METRORIAU

Page 4

4

opini

METRO RIAU KAMIS, 26 APRIL 2012

Memberantas Narkoba dalam Lapas KABAR tentang kuatnya gurita peredaran narkoba masih menjadi menu harian kita. Di Riau, hampir setiap hari kasus narkoba masuk dalam berkas pihak kepolisian. Di tingkat nasional pun juga menunjukkan grafik yang meningkat. Bahkan yang terkini, bisnis narkoba menjadi bisnis menggiurkan di balik jeruji besi. Bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui sendiri, bahwa bisnis narkoba yang dikendalikan dari balik jeruji penjara tergolong besar dan luas. Fakta itu tentu saja sangat memprihatinkan. Sebab, terkesan tidak ada perkembangan berarti sejak kasus pengendalian jaringan peredaran narkoba oleh narapidana terbongkar beberapa waktu lalu. Padahal hampir pengamat kriminal menyakini, fakta kasus tersebut baru sebagian kecil dari kasus-kasus peredaran narkoba di Indonesia yang disebut-sebut sebagai surga bagi para pemasok. Dan, sekalipun sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman, para pengedar besar masih bisa mengendalikan bisnis terlarang itu dari sel tahanan. Karena sedemikian kuatnya cengkeraman jaringan narkoba, muncul tuntutan agar aparat penegak hukum harus lebih pintar dari pelaku untuk membongkar jaringan tersebut. Tuntutan itu adalah wujud keprihatinan yang wajar karena kerugian imaterial dari kejahatan ini jauh lebih besar. Melihat catatan panjang sepak terjang mafia narkoba di Indonesia, kita sadar betapa sulitnya membongkar jaringan narkoba di negeri ini. Bahkan BNN merilis, satu lingkaran jaringan pengedar dikabarkan mampu memasarkan narkoba senilai Rp 20 miliar setiap hari di lingkungan penjara dan pasar narkoba di luar penjara. Dengan gurita jaringan peredaran seperti itu, mampukah target pembasmian narkoba pada 2015 yang dicanangkan pemerintah dapat tercapai? Melihat kondisi di lapangan sekarang ini, wajar bila banyak pihak pesimistis. Namun rasa pesimisme itu tentu saja tidak boleh mengurangi setiap upaya untuk menumpas peredaran narkoba. Mengingat korban-korban narkoba sebagian besar adalah generasi muda yang membawa amanat masa depan bangsa, persoalan ini jelasjelas menjadi keprihatinan semua pihak. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus berlari cepat mengatasi masalah narkoba agar anak-anak bangsa tidak terjerat makin dalam. Maka dari itulah pemberantasan jaringan narkoba harus sampai ke akar-akarnya. Pihak aparat hukum harus kuat dan konsisten melawan jaringan narkoba agar kejahatan narkoba tidak berkembang makin luas dan menghancurkan kesehatan mental anak-anak muda. Salah satunya adalah dengan sosialisasi secara massif di wilayah strategis seperti sekolah dan lainnya. Bukan hanya pemerintah, dukungan masyarakat sangat penting untuk melawan gurita narkoba mengingat peredaran narkoba di Tanah Air sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan, dan bahkan menakutkan. Indonesia bisa belajar dari Thailand yang secara ketat menerapkan program itu dan kini telah menuai hasil. Kita tahu bahwa pemberantasan narkoba tidak akan pernah berakhir, namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita selalu semangat untuk terus melawan narkoba beredar di masyarakat. Semoga. *

Dialektika KKN Jasa Konstruksi Antara Ada & Tiada KOLUSI, Korupsi disimpangi d dan Nepotisme pelaksanaanpada praknya. Ketidaktek pengadaan konsistenan barang/jasa penerapan (PBJ) di sekihukum mentar kita dalam jjadi sebuah situasi antara patologi dalam ada dan tiada. praktek PBJ di Keberadaannya ssekitar kita. dapat dirasakan PBJ di oleh para pihak ssekitar kita yang terlibat ssudah mendalam PBJ, tetapi jjadi penyakit pengungkapanyyang menular nya sulit diungbagi semua Ir. RONI ARDIANSYAH MT IPU kapkan untuk diupihak yang Pengamat Perkotaan/Dosen payakan penyeletterlibat PBJ. Magister Teknik Sipil UIR saiannya sesuai Pernyataan dengan ketentuan ini sangat hukum yang berttendensius laku. Kesulitan pengungkapan dan debatable, tetapi prakmenunjukkan ketakterjamahan tek PBJ yang diamati bahwa para pelaku KKN pada PBJ, para pihak seperti pengyang didukung oleh motivasi guna barang/jasa, paniuntuk melanggengkan hubuntia pengadaan dan penyegan timbal balik antara para dia barang/jasa selalu ‘jatuh pihak dalam PBJ. pada kubangan yang sama’. Kendala inilah yang men‘Kubangan yang sama’ artinya gakibatkan KKN pada PBJ kota bahwa para pihak selalu mendi sekitar kita sulit pengungkagangkangi Keppres No. 80 pannya. Karena masing-masing Tahun 2003 apabila peraturan pihak mempunyai kepentingan tersebut tidak mampu mengauntuk menarik manfaat ekonomi komodasi kepentingannya. dan/atau finansial dari prakApabila ada kesalahan tek KKN. Pelanggengan KKN dalam PBJ yang mencuat ke terus berlanjut dan melahirkan publik maka pengguna barang/ ketergantungan para pihak untuk jasa atau oknum aparat selalu menarik keuntungan dari prakmenyatakan bahwa PBJ sudah tek KKN meskipun hal tersebut dilakukan sesuai dengan ketennyata-nyata merupakan pelangtuan yang berlaku. Pernyataan garan hukum. Bahkan para pihak tersebut tanpa kemampuan nekad atau secara terbuka untuk untuk menunjukkan secara rinci melanggar prosedur PBJ yang ketentuan mana yang dijadikan diatur dalam Keppres No. 80 dasar hukum dalam melakuTahun 2003. kan PBJ. Sehingga hipotesis Keppres No. 80 Tahun 2003 yang dapat dikemukakan adadijadikan ‘macan kertas’ yang lah pertama, apakah pengkeberadaannya memungkinkan guna barang/jasa atau panitia penerapan double standard. pengadaan tidak mampu menArtinya apabila ketentuan terseguasai prosedur lelang seperti but menguntungkan kepentindiatur pada Keppres No. 80 gan para pihak maka ketenTahun 2003. Kedua, pengtuan tersebut akan digunakan guna barang/jasa atau panitia dan dipertahankan. Tetapi pengadaan mampu menguasai sebaliknya apabila ketentuan prosedur tetapi karena tersebut ternyata menghamberbenturan dengan bat pencapaian maksud-makkepentingannya maka prosedur sud tertentu dari para pihak dalam Keppres No. 80 Tahun maka akan ditiadakan atau 2003 tidak ditaati.***

KPK Periksa Faisal Aswan Empat Jam - Kami tunggu hasilnya Pak Cik.. BKD Riau Terkesan ‘Cueki’ Laporan Satpol PP - Macem mane pula ne.. Pemprov Sambut Baik Mobdin Pakai Pertamax - Kami juga dukung tu Pak Cik..

Etos Kerja Rabbani (bagian-2 habis) DI tengah sengitnya pertempuran, datang berita dari Madinah bahwa khalifah Abu Bakar ra wafat dan digantikan oleh Umar bin Khattab ra. Seiring dengan kedatangan berita tersebut juga ada perintah dari Khalifah Umar ra untuk menggantikan Khalid bin Walid sebagai panglima perang dengan Abu Ubaidah ibn al-Jarrah. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Khalid bin Walid digantikan oleh Abu Ubaidah ibn al-Jarrah, akan tetapi Khalid bin Walid tetap legowo dalam menerima perintah tersebut dan tetap berjihad sebagai prajurit di bawah pimpinan panglima baru, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah. Peristiwa ini sontak menimbulkan perbincangan di kalangan sahabat, akan tetapi Khalid bin Walid dengan lantang berkata : “Saya berjihad bukan karena Abu Bakar atau Umar, saya berjihad karena Allah swt, jadi dimanapun saya diposisikan, saya akan tetap berjihad asalkan Allah swt ridho”. Inilah contoh kebesaran jiwa dan kelapangan dada yang dimiliki oleh orang yang memiliki sifat Ikhlas. Orang yang bersifat

Oleh ikhlas tahu bahwa setiap yang dilakukannya berada di bawah tatapan Allah, sehingga ia tidak akan terlalu terpengaruh dengan penilaian manusia. b.Al-Itqan fi al`Amal (sungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja) Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya (dengan profesionalisme dan ketekunan).” (HR. Tabrani). Umar bin Abdul Aziz pernah mengatakan “Orang yang beramal (bekerja) tanpa ilmu (profesionalisme) maka kehancuran yang ditimbulkannya akan lebih besar dari manfaat yang dihasilkannya”. Profesionalisme merupakan sebuah keniscayaan dalam melakukan pekerjaan, maka dua hal yang harus diperhatikan, (1) Seorang profesional harus mengetahui potensi dan kelemahan yang dimiliki. Rasulullah saw pernah mengatakan : “Ses-

Syamsuatir ungguhnya Allah merahmati orang yang tahu dengan kapasitas dirinya.” Mengetahui kapasitas diri merupakan hal penting agar kita bisa memilih bidang yang tepat dan memberikan karya kita secara optimal, (2) seorang profesional adalah seorang pembelajar sehingga selalu ada peningkatan kualitas kerja dari hari ke hari, dalam bahasa agama dikatakan “Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemaren, maka dia adalah orang yang beruntung. Orang yang hari ini sama saja dengan hari kemaren, maka dia adalah orang yang merugi. Orang yang hari ini justru lebih buruk dari hari kemaren, maka dia adalah orang yang celaka.” Seorang profesional tidak harus lebih baik dari orang lain, akan tetapi kualitas seorang profesional dan pembelajar pada hari ini harus lebih baik dari pada kemarin. c.Bersikap Jujur & Amanah Rasulullah bersabda “ada

empat perkara, apabila ada pada dirimu maka kamu tidak akan luput dari kehidupan dunia, menjaga amanah, jujur dalam bicara, akhlak yang baik dan makanan yang suci (halal). (HR. Ahmad). d.Al-Ibti`ad `an Al-Syubhat (Menghindari Syubhat) Salah satu tujuan bekerja adalah mengangkat harkat kemanusiaan. akan tetapi sesungguhnya martabat seseorang tidak ditentukan oleh apa yang ia miliki, melainkan ditentukan oleh bagaimana proses dia mendapatkan sesuatu. Dalam ritual ibadah haji kita mengenal salah satu rukun haji yang disebut sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwa. Secara harfiyah sa’i berarti usaha, sementara Shafa berarti kesucian dan ketegaran dan Marwah berarti ideal dan martabat. Hal ini mengajarkan bahwa kalau ingin mencapai kondisi ideal dan bermartabat dalam hidup, maka hendaknya kita harus senantiasa berusaha, dan usaha tersebut harus berawal dan dijalani dengan

kesucian dan ketegaran. Dalam bekerja hendaknya kita jangan mengambil sesuatu yang bukan hak kita, janganlah makan dari tetes keringat orang lain, dan janganlah mengambil nama dari jerih payah orang lain. Dalam proses bekerja hendaknya kita juga memperhatikan rambu-rambu syari’at, jangan sampai pekerjaan membuat kita lalai dari melaksanakan kewajiban kita yang lain terhadap Sang Khaliq. e.Al-Mura`ah bi al-Ukhuwah al-Islamiyah (Menjaga Ukhuwah Islamiyah) Banyak orang yang terlalu fokus terhadap hasil sehingga ia lupa dengan proses. Akibatt nya banyak orang tidak menjaga Ukhuwah dan Silaturrahim dalam proses mencari nafkah. Padahal Silaturrahim merupakan sarana yang akan mendatangkan rezki yang barokah. Rasulullah bersabda “Siapa yang ingin panjang umur dan murah rezki, maka perr banyaklah menjalin silaturrahim” (HR. Bukhari Muslim)**** Penulis adalah Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar dan Dosen Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau

Keharmonisasian dalam Perbedaan (Memaknai Bhinneka Tunggal Ika)

PADA saat yang sama kita melihat radikalisme dan ekseklusivisme agama merangkak maju, intoleransi bertambah dan kekerasan atas nama agama di biarkan oleh alatalat negara. Sedangkan pada saat yang sama para pimpinan nasional sibuk dengan pencitraan diri sendiri. Kalau orang yang terlibat dalam pembunuhan brutal terhadap beberapa oarng yang di nilai berajaran sesat bahkan tidak dikenai dakwaan penewasan dan sesudah keluar penjara, muncul pertanyaan kita hidup dalam negara macam apa?. Kita punya pemimpin macam apa?. Sehingga hal seperti itu dibiarkan. Dari latar belakang yang suram itulah kita mencari orientasi. Orientasi supaya kita dapat mewujudkan hidup bersama yang selaras, harmonis, saling menerima dan tidak saling mengancam dimana setiap orang sejahtera, dimana keadilan berlaku dan kita menjadi diri secara beradab. Yang paling mengerikan adalah dua perang saudara di Indonesia Timur bernada agama. Konflik di seluruh wilayah Maluku dan wilayah Poso di Sulawesi. Latar belakang konflik itu kompleks masalah suku, masalah penduduk asli dan pendatang. Kepentingan politik, persaingan ekonomi, semuanya memainkan peranan besar. Tetapi akhirnya unsur agama yang menentukan, yang sangat mengkhawatirkan adalah bahwa kalau agama pernah masuk, konflik karena perbedaan agama cenderung mengambil dinamika sendiri. Akhirnya konflik menjadi sederhana dan maut. Kaum Muslim atau Kristen, menentukan apakah ia akan hidup atau di penggal kepalanya. Bahwa

Oleh konflik-konflik itu semakin di tunggangi oleh terorisme terorganisasi, lihat saja konflik yang terjadi di Poso, serta kepentingan-kepentingan politik lewat militer dan polisi . Persatuan bangsa yang majemuk mesti selalu mengacu kembali pada filsafah yang menjadi dasar negara Indonesia. Oleh karena itu kita gembira bahwa semua masyarakat Indonesia menyatakan diri menganggap Pancasila sebagai dasar negara yang tidak bisa ditawar-tawar. Pendalaman memahami Pancasila tidak hanya verbal dan lahiriah, melainkan menjadi keyakinan yang memperkuat dan meluruskan kebangsaan kita. Negara kita Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928, dimana mereka bersumpah akan memperjuangkan, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah pemuda itulah kelahiran bangsa Indonesia. Sedangkan Negara Republik Kesatuan Indonesia lahir pada 17 Agustus 1945. Dan pada hari berikutnya, para founding fathers merumuskan Indonesia yang mereka cita-citakan dalam sebuah UUD. Dan dalam pembukaan UUD 1945 mereka menyatakan bahwa NKRI yang berkedaultan rakyat berdasarkan ketuhanan yang maha esa, kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan etika, nilai-nilai dan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang terdiri dari 5 sila. sila Selain merumusmerumus

Aripianto kan dengan amat indah dan lengkap kearah mana Indonesia mau berkembang sekaligus mewujudkan kesepakatan bangsa Inonesia untuk tidak membedakan menurut agama, ras, dan suku atau pun ciri-ciri lain. Menurut Franz Mangis Suseno dalam seminar Akbar yang bertemakan Education For Diversity bertempat di Hotel Pangeran Pekanbaru 3 Maret 2012 dalam makalahnya Frans Mangnis- suseno mengatakan untuk memastikan arti Pancasila yang sebenaranya, kita perlu membedakan antara yang tersirat dan arti tersurat. Arti tersirat pancasila di ketahui dari situasi yang melahirkan pancasila.D.I.k arti Pancasila yang sebenarnya kita ketahui apabila kita memperhatikan masalah yang mau dipecahkan olehnya.D.I.k lagi. Arti pancasila yang sebenarnya kita ketahui dengan bertanya, masalah apa yang mendorong Ir. Soekarno untuk mencetuskannya. Sedangkan Tersurat menurutnya lima nilai yang terungkap dalam lima sila Pancasila. Perlu diperhatikan bahwa nilai-nilai ini tidak kontrovers. Memang, dalam kenyataan nilai-nilai ini sering di langgar/ dikebiri/dipermak/didistorsi. Yayasan Indonesia Satu dan Indonesia Fundation, Freddy Ndolu mengatakan bahwa Kemajemukan/Pluralisme Indonesia bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi perlu dikelola dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Dengan kemampuan bangsa Indonesia mengelola dengan baik kemakema

jemukan itu, maka Negara Indonesia akan tumbuh menjadi bangsa yang kuat dan tangguh. Untuk menjamin adanya keharmonisan di Indonesia yang terdiri dari agama maka pluralisme harus dijunjung tinggi. Apalagi pluralisme itu dijamin dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sedangkan Menurut Prof Dr Jhon Haba (Ketua Yayasan Indonesia Satu), prinsip dasar Pluralisme adalah rekognisi yang tulus dan diversitas terhadap elemen kemasyarakatan, dari sebuah Negara dengan sekitar 130 kelompok etnik, yang terunifikasi dalam NKRI. Salah satu diktum universal tentang Pluralisme adalah sebuah kondisi di mana kelompok minoritas secara penuh ikut berpartisipasi dalam hidup bermasyarakat dan bernegara bersama dengan kelompok mayoritas, masyarakat dimana perbedaan-perbedaan keyakinan dan budaya dihargai. Jaminan Negara Terhadap Keadilan dan Kedamaian Negara berkewajiban untuk menjamin keadilan dan kedamaian dalam masyarakat. Negara wajib menjamin berlakunya hukum dan melindungi hak hukum, termasuk hak-hak asasi manusia semua orang dan kelompok orang didalam wilayah kekuasaannya. Negara dapat berbuat banyak untuk mendukung terciptanya kerukunan diantara sesama. Kewajiban itu ada empat yang merupakan tanggungjawab negara. Pertama, Negara berkewajiban untuk menjamin kepastian hukum, yang berarti negara dapat memastikan bahwa setiap warga memperoleh

apa yang menurut undangundang di negara ini menjadi hak hukumnya. Kedua,Negara berkewajiban untuk memastikan monopoli haknya untuk menggunakan kekerasan fisik dalam arti kata memastikan keberlakuan hukum melindungi masyarakat dari serangan, negara berkewajiban untuk menindak segala kekerasan dalam masyarakat. Ketiga, Perlindungan yang diberikan oleh negara kepada setiap pemeluk agama dalam menjalankan keyakinannya masing-masing. Negara diharuskan dapat menjamin setiap warga dengan tanpa rasa takut untuk menghadap tuhan mereka, dengan aksiaksi teror yang belakangan ini marak terjadi. Keempat Negara harus dapat menjamin agar tetap kerukunan di masyarakat terjalin dengan semestinya. Jika kita mau membangun Indonesia harmonis, adil, sejahterah, dan maju kita harus kembali kekonsesus dasar yang terungkap dalam Pancasila. Harus dapat saling menerima dalam perbedaan. Harus belajar kembali saling menghormati dan saling mengakui identitas masing-masing. Tumbuhnya rasa kerendahaan hati, penghormatan terhadap kebebasan berkeyakinan dan beribadat orang lain, dan kebaikan hati dalam arti usaha untuk secara konsisten menolak godaan terseret emosi kebencian, sok mau paksa, sok benra, tidak berbelas kasihan. Bangsa kita mempunyai masa depan besar, tetapi hanya kalau kita mau membebaskan diri dari setan-setan yang ada di hati kita. *** Penulis adalah Mahasiswa PKn/FKIP/Universii tas Riau Dan Wakil Bidang Litbang dan Infokom Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pekanbaru

Aspal Jalan Taman Karya Ujung JALAN Taman Karya Ujung Pekanbaru terutama yang berada di wilayah administrasi Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar sangat mempriatinkan. Jika memasuki musim kemarau seperti saat ini jalan terse-

but berdebu. Sementara saat musim hujan jalan berubah menjadi kubangan lumpur sehingga tak bisa dilewati kendaraan bermotor. Masyarakat yang mengguanakn jalan ini sudah sejak lama terpaksa tetap melewati

jalan ini meskipun selalu membahayakan, baik saat musim penghujan, maupun musim panas. Namun apalah yang hendak dikata, meskipun sudah disampaikan ke pihak terkait termasuk Pemkab Kampar, namun jalan ini tetap dibiar-

kan. Pada hal jalan ini sangat penting bagi warga. Selain itu apabila jalan ini diaspal, dipastikan bisa mengurai kemacetan di Jalan Suka Karya atau jalan Kualu, karena masyarakat Tarai Bangun akan melewati jalan ini menuju

Kota Pekanbaru. Saya meminta pemeritah, baik Pemkab Kampar atau Provinsi Riau segera mengaspal jalan ini. Terimakasih. Bapak Jamaluddin Warga Perum Mawadah III Tarai Bangun Tambang


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.