Metro Banjar Edisi NO 4.437 TH. XII ISSN 0215-2987

Page 15

METRO PATROLI METRO BANJAR z SELASA, 23 OKTOBER 2012

15

Syarifah Ditangani Poliklinik Ulin BANJARBARU- Nenek Syarifah, Nurmi tampak lega. Dia pun mengemasi pakaian serta kelengkapan barang miliknya selama menginap di di RSUD Banjarbaru. Setelah tiga hari bermalam di RSUD Banjarbaru, kemarin sang cucu, Syarifah (9), bocah yatim piatu asal Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka penderita tumor jinak di wajah, akan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Nurmi mengaku lega karena Syarifah segera ditangani penyakitnya. Selain itu, dia juga sudah mendapatkan bantuan

sebesar Rp500 ribu dari organisasi sosial untuk biaya hidup selama menemani Syarifah di Banjarmasin. Untuk saat ini, Nurmi mengaku tidak tahu apakah cucunya di RSUD Ulin akan langsung dioperasi atau tidak. “Saya berharap cucu saya bisa segera dioperasi sehingga bisa cepat kembali sekolah,” ujar Nurmi saat ditemui pukul 10.30 Wita. Syarifah pun tampak gembira karena penyakit tumor jinak yang bersarang di wajahnya akan segera diangkat.

“Ulun senang bisa cepat operasinya. Biar cepat sembuh dan kembali sekolah. Ulun kada takut,”ujar Syarifah dengan semringah. Terpisah Kasie Bina Mutu Pelayanan RSUD Banjarbaru, Nurhayati menjelaskan, penyakit tumor jinak pembuluh darah yang diderita Syarifah sudah pernah ditangani di RS Ulin Banjarmasin sekitar enam tahun silam, sehingga untuk penanganannya memang sebaiknya dilanjutkan ke sana. Menurut dia, tadi pagi, Syarifah

sudah didampingi petugas RS Banjarbaru ke RS Ulin Banjarmasin. Penyakitnya dinyatakan tidak termasuk emergensi sehingga pemeriksaannya cukup ditangani di bagian poliklinik. Untuk Sementara, lanjut dia, Syarifah menjalani perawatan jalan saja. Rencananya, Kamis nanti, Syarifah akan kembali lagi diperiksa di poliklinik. Biaya pengobatan Syarifah, bebernya, dipastikan gratis karena Syarifah tercatat dalam daftar pemegang kartu Jamkesda. (wid)

BPOST GROUP/HARI WIDODO

KE RSUD ULIN - Pengobatan tumor di wajah Syarifah akan ditangani di Poliklinik RSUD Ulin Banjarmasin.

Ingat Anak Istri, Madi Menyerah

BANJARMASIN POST GROUP/IBRAHIM ASHABIRIN

CEK KELAYAKAN - Petugas dari Polda Kalsel melakukan pengecekan dan pemeriksaan persenjataan dan perlengkapan di Mapolres Tapin, Senin (22/10).

BANJARBARU- Rahmadi alias Madi (36), warga Jl Bina Murni RT 4 RW2, Loktobatutara, Banjarbaru, tertunduk lesu saat berada di ruang penyidik Polsek Banjarbaru Kota, Senin (22/10) sekitar pukul 11.00 Wita. Mengenakan kaus abu-abu dan celana pendek dan bekas luka di lengan kiri yang baru mengering, Madi yang sempat kabur setelah duel yang menewaskan Syamsul alias Syamsul Jipin (43), akhirnya menyerahkan diri kepada petugas. Dia dijemput petugas Mapolres Banjarbaru di Desa Tambarangan, Tapin, Minggu (21/ 10) sekitar pukul 16.00 Wita. “Anak saya ada empat, yang paling besar masih usia lima tahun, yang paling kecil usia tiga bulan, setelah beberapa hari melarikan diri saya jadi teringat anak istri, kasihan mereka, karena itu saya memu-

Saya sangat menyesali kejadian itu. Saya juga ingin meminta maaf kepada keluarga korban RAHMADI Tersangka

tuskan untuk menyerahkan diri,” ujar Madi saat ditemui di Mapolres. Madi kabur ke Kaltim setelah perkelahian dengan Syamsul Jipin, Minggu (14/10). Dalam perkelahian itu Syamsul menderita bacakan di lambung kiri, luka sobek di lengan dan telapak tangan kanan. “Sempat dilerai warga seki-

Oli Mobil Pun Diperiksa dang persenjataan Polres Tapin. Di dalam gudang tersebut, tim itu lumayan lama memeriksa persenjataan dan peluru. Selain pemeriksaan senjata api, tim Polda Kalsel itu juga memeriksa seluruh kendaraan bermotor roda dua dan empat. Bahkan oli mobil pun turut diperiksa. “Pemeriksaan ranmor dan senpi ini sudah menjadi kegiatan rutin kami, sehingga apabila ada peralatan itu yang

tidak layak, maka akan dilaporkan,” jelas AKBP Darsana kepada Bpost, Senin (22/10). Seperti kendaran bermotor, setelah kami periksa sudah ada yang tidak layak lagi digunakan, ini akan kami sampaikan ke atasan, jelas AKBP Darsana. Ditanya alasan pengecekannya yang sangat detil dan teliti itu. Menurut AKBP Darsana memang harus begitu, sebab laporan itu harus akurat, tegasnya.(him)

Madi mengaku sangat menyesal atas perbuatannya tersebut. “Saya juga ingin meminta maaf kepada keluarga korban,” jelas pria yang kesehariannya sebagai buruh bangunan itu. Kapolsek Banjarbaru Kota, AKP Rizali didampingi Kanit Reskrim Polsek Banjarbaru Kota, Ipda Slamet R menjelaskan, tertangkapnya Madi karena keinginannya menyerahkan diri. “Tersangka menyerahkan diri karena teringat anak istri di rumah, kemudian Kepala Desa Tambarangan, Tapin menghubungi Kepolisian sehinga tim Buser melakukan penjemputan,” jelasnya Hingga saat ini, pihak keluarga korban tidak melakukan pelaporan. “Sampai saat ini pihak korban tidak mengadu. Namun kasus ini tindak pidana murni tetap kami proses sesuai hukum,” katanya. (gep)

Gara-gara Utang

Tim Polda Cek Kelayakan Senjata RANTAU - Perlengkapan jajaran Polres Tapin, mulai persenjataan hingga kendaraan bermotor diperiksa kelayakannya oleh Tim Polda Kalsel, di Mapolres Tapin, Senin (22/10). Pemeriksaan senjata api itu dipimpin AKBP Darsana. Senjata api itu dengan teliti diperiksa oleh tim Polda Kalsel. Baik dokumen surat izin, kelayakannya maupun nomor registrasinya. Tim itu juga memeriksa gu-

tar, saya segera lari ke rumah. kemudian saya segera menuju ke Basirih untuk pergi jauh, menumpang truk yang melintas di kawasan Jalan Tol Lingkar Basirih menuju ke Melak, Kaltim. Itu pun sempat berganti beberapa kali naik truk,” ujar Madi. Setibanya di Melak Kaltim, Madi tinggal di rumah seorang kerabatnya. “Di sana ada ayah angkat saya. Pada 1995 saya pernah ikut kerja menambang emas di sana,” katanya. Setelah beberapa hari menginap di Kaltim, Madi kemudian teringat anak dan istrinya yang berada di Banjarbaru. “Perasaan hati saya sebenarnya takut karena melarikan diri, tidak karuan, apalagi mengetahui korban tewas. Tetapi karena ingat anak istri saya putuskan untuk menyerahkan diri, dan dijemput tim buser di Tapin,” ujarnya.

BPOST GROUP/HARI WIDODO

MENYERAH - Rahmadi, saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Banjarbaru Kota, Senin (22/10).

PENUTURAN Madi duel yang menewaskan Syamsul dipicu masalah utang. Menurut dia, utang tersebut sebenarnya sudah dibayar. Diduga Syamsul yang kesal karena merasa dibohongi terus menelepon dan beberapa kali mendatangi rumahnya, sehingga Madi merasa terancam. “Dia masih emosi meski Utang saya yang tidak sampai Rp 500 Ribu itu sudah saya bayar. Namun

karena hari itu saya merasa terdesak akhirnya saya berhadapan, sementara anak dan istri diungsikan di rumah sebelah,” jelasnya. Saat bertemu di depan Gang Abadi, Kelurahan Loktabat Utara, Madi yang sudah bersiap membawa parang dan Syamsul yang juga membawa senjata tajam. Keduanya saling serang, hingga mengakibatkan lukaluka yang akhirnya menewaskan korban. (gep)

2310/M15


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.