Metro Banjar edisi cetak Jumat, 4 Mei 2012

Page 16

16

Telepon Penting

METRO BANJAR z JUMAT, 4 MEI 2012 Polda Kalsel

4368571

RSU Daerah Ulin

3257472

Denpom

3253264

Polres Banjar

RSUD Ratu Zalecha

4789454

Poltabes Banjarmasin

3251411

RSU Suaka Insan

3353335

Koramil 01 B.Timur

3268426

Polsek Martapura Kota 7614422

4721110

Polres Banjarbaru

2772266

Polsekta B.Timur

3252473

RSU Ansari Saleh

3300741

Koramil 02 B.Selatan

3271427

Polsek Gambut

9243900

RSUD Banjarbaru

4772380

Polsekta B.Tengah

3353003

RSU Islam

3354896

Koramil 03 B.Barat

4368428

Kodim Martapura

4721488

Polsek Banjarbaru Kota 4772533

Polsekta B.Barat

4412952

RS dr Soeharsono

4368422

Koramil 04 B.Utara

3300430

Posko BPBD

4721113

Polsek Banjarbaru Timur7571543

Polsekta B.Selatan

3261244

RS Sari Mulia

3252570

Satpolairud

3352054

BPK Melati (Mtp) 087815950460 / 6109070

Polsek Banjarbaru Barat 4705210

Polsekta B.Utara

3300463

RS Siaga

3253111

PMK HIPPINDO

7500911

BPK Buser Induk

7714690

Koramil Banjarbaru

4772437

KPPP Banjarmasin

4368305

Kodim 1007 Bjm4368452 / 3255929

Rescue 911

9110911

BPK Kompas

6216684

RS Syamsudin Noor

4705118

3 Mahasiswa di Kos Bersama Janda ■ Gelar Pesta Sabu di Kompleks Asrama Polisi

BANJARMASIN POST GROUP/NURHOLIS HUDA

DIBORGOL - Tiga mahasiswa yang diduga pesta sabu bersama perempuan muda yang ditahan di Polresta Banjarmasin. Masing-masing tangan mereka diborgol.

BANJARMASIN - Tak bisa kuliah lagi dan terancam masuk penjara. Itulah nasib yang akan dijalani tiga orang mahasiswa yang kini ditahan di Polresta Banjarmasin. Pasalnya Raihan (23), Muzakkir (18) dan Ais Aidi (18) tertangkap saat pesta sabu bersama seorang janda bernama Amalia (22), di sebuah kamar kos Jalan Manunggal II Gang 5 RT 27 No 23 Kompleks Bina Brata, Banjarmasin Timur, Rabu (2/5) sekitar pukul 12.00 Wita. Menurut Kasat Narkoba Polresta Banjarmasin, Kompol Efrizal melalui Kanit II Ipda Alfiando Papona, penggerebekan itu menindaklanjuti informasi dari warga. “Info itu ternyata benar. Di lokasi ada empat orang tengah

pesta sabu,” sebut Papona. Di sana polisi menemukan sisa sabu seberat 0,08 gram, alat isap dan perlengkapan menyabu lainnya. Berdasar pengakuan para pelaku, niat menyabu timbul setelah mereka berkumpul. Selanjutnya mereka urunan uang untuk membeli sepaket sabu seharga Rp 300.000. Setelah uang terkumpul, Ais kemudian berkoordinaasi dengan janda Amel, warga Jalan Hikmah Banua Kompleks Citra, Banjarmasin Timur, untuk mencarikan sabu. Begitu barangnya didapat maka mereka berempat pun menggelar pesta. Saat ditemui Metro di ruang Satnarkoba Polresta Banjarmasin, Kamis (3/5) siang, Muzakkir alias Zeck yang ber-

alamat di Jalan Brigjen Hassan Baseri RT 4 Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), mengaku hanya ikut-

ikutan temannya menyabu. “Aku baru kali ini ikut,” ucap mahasiswa FKIP PGSD Unlam yang mengaku kos di Cemara Raya, Kayutangi Banjarmasin. Sedangkan Raihan alias Rai yang disebut kedua rekannya sebagai tukang racik sabu, malah membantah ikut menyedot. “Aku tak ikut mengisap. Aku hanya melihat,” kata pemuda asal Kalteng yang mahasiswa Stikes Setia Bangsa Jurusan Keperawatan. Sementara Ais alias Utuh Palui mengaku hanya sempat sekali mengisap. “Aku juga ikut urunan Rp 120.000,” ujar pemuda dari Kandangan, HSS yang kulian di IAIN Antasari Banjarmasin Jurusan Konseling Islam. “Kami baru kali ini makai sabu, coba-coba saja,” kata mahasiswa yang kos di Manunggal II Gang VII Kompleks Bina Brata, Banjarmasin Timur. Apa pun alasan mereka, Kanit II Sat Narkoba Polresta Banjarmasin, Ipda Alfiando Papona menyebutkan keempatnya dijerat dengan pasal 114 ayat 1 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (lis)

Amel Kepikiran Anak SEBENARNYA ada satu mahasiswa lagi yang ikut teseret kasus ini. Dia adalah Asmul Fauzan, yang juga mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin. Selain karena kamar kos di Jalan Manuggal II Gang 5 No 23 Kompleks Bina Brata itu ditempati Asmul, juga berdasar pengakuan janda Amel, dia memesan sepaket sabu atas sepengetahuan Asmul. Asmul beruntung, sebab saat polisi menggerebek, dia sedang tak ada di sana. Saat ditemui Metro di Polresta Banjarmasin, Amel yang menangis mengaku baru kali ini diajak pesta sabu. “Aku ikut-ikutan saja. Kemarin baru satu kali isapan langsung digerebek,” tutur janda satu anak itu. Kini dia hanya bisa berharap agar anaknya yang berusia satu tahun dijaga oleh keluarganya. “Aku kepikiran anak, mas. Semoga dia dijaga dengan baik,” harap Amel sedih. (lis)

Polisi Buntuti Orangtua Sukma ■ Pembunuh Mantan Istri Ditangkap di Batulicin BANJARMASIN - Pelarian Sukma Hariyanto berakhir sudah. Setelah buron empat hari, pria yang diduga membunuh Ummi Kalsum (35), mantan istrinya sendiri, dibekuk tim Reskrim Polsekta Banjarmasin dibantu Reskrim Polresta Banjarmasin. Informasi dihimpun Metro, Sukma ditangkap di Plajau, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu, Kamis (3/5), sekitar pukul 16.00 Wita. Keberhasilan itu berkat kegigihan dan kecerdikan polisi yang tak kenal lelah memburu pelaku. Sebelumnya aparat penegak hukum tersebut sempat kecele saat mengejar Sukma ke Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Perburuan di Kota Dodol itu tak menghasilkan apa-apa alias nihil. Namun polisi tak kekurangan akal. “Tak membuahkan hasil di Kandangan, kami mengikuti secara diam-diam orangtua dan saudara pelaku yang berangkat ke Batulicin,” cerita Kapolsekta Banjarmasin Barat, Kompol Mahrida Malik kepada Metro, Kamis (3/5). Jadi, sejak orangtua Sukma naik taksi jurusan Batulicin, polisi telah membuntuti. “Ternyata di Batulicin mereka menjemput pelaku. Pas di Plajau, mobil anggota memepet taksi itu, lalu memblok jalan di depan dan belakang, sehingga mobil yang ditumpangi pelaku terkurung,” tutur perempuan kapolsekta satu-satuya di Banjarmasin itu. Menurut Mahrida, aksi penangkapan tersebut membuat jalanan macet. Beruntung tak ada upaya melarikan diri kembali atau percobaan melakukan perlawanan dari pelaku. “Saat ini pelaku dalam perjalanan menuju Banjarmasin,” kata kapolsekta. Sementara itu, kondisi Saleh (40) telah membaik dan dia perbolehkan pulang. Meski menjalani rawat jalan, Saleh dipastikan mengalami kebutaan. Seperti diberitakan koran ini, Sukma yang tak terima Ummi Kalsum, dikawini Saleh, membunuh mantan istrinya itu, Minggu (29/ 4) malam, di kawasan Jalan Agraria 1 RT 8, Sidomulyo, Banjarmasin Barat. Ummi tewas dengan tujuh mata luka

■ Perlengkapi Diri dengan Airsoft Gun

BPOST GROUP/KHAIRIL RAHIM

KOMPOL MAHRIDA MALIK Kapolsekta Banjarmasin Barat

akibat ditusuk pakai senjata tajam. Tak hanya itu. Sukma yang bertemu Saleh di tengah jalan, juga menyiramkan air keras ke muka pria yang sedang mencari Ummi itu. Malam itu juga hingga subuh, polisi mengobok-obok semak-semak di perumahan Jalan Purnasakti Kompleks Permata Surya Blok B dan Sidomulya. Sukma diduga bersembunyi di tempat tersebut, namun polisi tak menemukan dia. (lis)

ISTIMEWA

Sukma (kanan) sesaat setelah ditangkap di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu.

Temukan Granat Saat Buang Hajat

Pengedar Memantau Lewat CCTV mencongkel pintu rumahnya pakai linggis BANJARMASIN - Pengedar sabu di kota karena dikunci rapat. Rupanya kedatangan ini semakin canggih. Selain memasang kami diketahui Rendi lewat CCTV,” kata CCTV atau kamera pengintai di rumah, Made. mereka juga mempersenjatai diri dengan Saat didobrak ternyata Rendi siap airsoft gun. dengan airsoft gun dan clurit di tangan. Cara itu digunakan M Randi alias Rendi Namun dia tidak menggunakannya karena (24) yang diduga sebagai salah satu pengedar besar sabu di Gang Jemaah 2 Jalan polisi yang datang cukup banyak. “Senjata itu hanya untuk berjaga-jaga,” ucap Rendi 9 Oktober Pekauman Banjarmasin. yang ditemui di ruang penyidik. “CCTV dipasang di depan pintu Mengenai tuduhan sabu diambil dari masuk, sementara dua airsoft gun jenis FN rumahnya, Rendi menyangkalnya. “Saya ditemukan di dalam kamar dia,” sebut hanya dijebak,” kilah dia. (arl) Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Kalsel, I Made Wijaya, Kamis (3/5). Namun sayang, dalam penggerebekan kemarin sore pukul 16.00 Wita, tidak ditemukan narkoba yang dicari. Hanya alat isap sabu di dalam kamar Rendi. Penggerebekan dilakukan setelah beberapa jam sebelumnya polisi menangkap pengedar sabu lainnya, yakni Rahmat (30) warga Jalan 9 Oktober Gang Jemaah dan Zakir (30) warga Jalan Kelayan A. Keduanya ditangkap setelah terpancing bertransaksi sabu di depan Gang Jemaah. Rahmat yang datang bersama Zakir langsung dibekuk polisi yang melihat satu kantong sabu seberat 5 gram di tangannya. Saat diperiksa, keduanya mengaku sabu itu diambil dari tetangganya, Rendi. Menurut Rahmat sabu itu akan dijual Rp 750 ribu. “Saya dapat upah Rp 200 ribu dari hasil penjualan itu,” sebut Rahmat. Polisi pun bergerak menggeledah rumah Rendi. “Kami terpaksa Dua airsoft gun dan clurit milik Rendi yang disita polisi.

Pas di Plajau, mobil anggota memepet taksi itu, lalu memblok jalan di depan dan belakang, sehingga pelaku terkurung

BPOST GROUP/EDWARD PAH

Tujuh jeriken dan sepeda motor Ahdianoor yang diamankan di Polres Banjar, Kamis (3/5).

Pelangsir Bensin Bawa Belati MARTAPURA - Kiasan: Sudah jatuh tertimpa tangga, tepat menggambarkan kesialan yang dialami Ahdianoor (21), Kamis (3/5) pagi. Pemuda dari Dusun Tanikung Desa Kahelaan Kecamatan Sungaipinang, Kabupaten Banjar itu kedapatan membawa tujuh jeriken yang masingmasing berisi 35 liter premium. Ahdianoor dicegat petugas Polres Banjar yang sedang patroli di Jalan A Yani Kilometer 63, Kecamatan Simpangempat, kemarin pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Kesalahan dia bertambah, sebab ketika digeledah, polisi menemukan sebilah belati di dalam tas kecil yang dibawanya. Saat diwawancarai Metro di Mapolres Banjar, kemarin siang, Ahdianoor mengaku dia mengumpulkan premium tersebut selama beberapa hari dan rencananya akan dijual ke desa tempat tinggalnya. “Saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Setelah tiga hari

baru dapat tujuh jeriken itu. Rencananya hari ini mau dibawa ke desa di Gunung Kahelaan,” tutur Ahdianoor. Dia mengatakan membeli lalu menjual premium itu kepada warga setempat. “Daripada tidak ada kerjaan, lebih baik seperti ini. Tapi tidak tiap hari. Paling tiga kali sebulan,” ujar Ahdianoor. Ditanya soal senjata tajam yang dibawanya, Ahdianoor mengaku itu sebagai perlengkapannya di perjalanan. “Bukan buat jago-jagoan atau macam-macam. Pisau itu buat jaga-jaga kalau ada kesulitan memotong tali atau lainnya,” sebutnya polos. Sementara itu, Kaur Bin Ops Sat Sabhara Polres Banjar, Ipda R Djoko menjelaskan, anggotanya patroli sejak Rabu (2/5) malam hingga Kamis (3/5) pagi . “Pas di jalan ada satu kendaraan tidak ada nomor polisi dan dimodifikasi. Kami periksa dan geledah , dapat premium dan sajam,” jelas Djoko. (gep)

BANJARBARU - Wajah Anang berubah cemas ketika sejumlah petugas Brimobda Kalsel mendatangi rumahnya di Jalan Mistar Cokrokusumo RT 15 Kelurahan Sungai Besar, Kamis (3/5) pukul 11.00 Wita. Apalagi kemudian mereka mengamankan benda yang ditaruh Anang di teras rumah itu. Benda itu granat nenas yang ditemukan Anang pada Rabu (2/4) pukul 17.00 Wita. Saat itu dia sedang buang hajat di Sungai Kemuning di bawah Jembatan Sungai Besar. Sambil jongkok, tangan Anang mengorek-ngorek batu di bawahnya. Tak sengaja dia menemukan sebuah besi berkarat berbentuk nenas di antara bebatuan. Melihat bentuknya yang unik, Anang tertarik menyimpannya. Dia juga sempat memotret pakai kamera handphone. Keesokan harinya, saat bertugas di parkiran Banjarbaru Plaza, Anang memperlihatkan gambar benda yang ditemukannya tersebut kepada Bripka Rahmat, seorang petugas Babinkamtibmas Sungai Besar. “Pas diberitahu pak Rahmat bahwa benda itu granat nenas,

saya langsung cemas. Apalagi sempat saya pegang dan mainkan,” ucap pria yang lebih dikenal dengan panggilan Anang Parkir itu. Bripka Rahmat sendiri kemudian menghubungi Kasatintelkam Polres Banjarbaru AKP Sukar yang selanjutnya melapor ke Brimoda Kalsel. “Ternyata benar granat. Entah aktif atau tidak, yang jelas diamankan saja dulu,” sebut Rahmat. Tak lama setelah menerima laporan, satuan gegana Brimobda Kalsel turun mengamankan benda tersebut. Kasatreskrim Polres Banjarbaru, AKP Sukardi yang dikonfirmasi membenarkan adanya temuan granat tersebut. “Tadi sudah dievakuasi oleh anggota Brimobda Kalsel,” kata dia. Secara terpisah, Kasie Oprasi Brimobda Kalsel, AKP Iwan Hidayat membenarkan anggotanya ada mengamankan sebuah granat nenas. “Namun, setelah dicek oleh anggota, ternyata sudah tidak aktif. Detonatornya sudah tidak ada. Tetapi, tetap saja kami diamankan. Diperkirakan sisa perang dahulu,” jelas dia. (wid)

DOK BPOST GROUP


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.