E N I L ON
S E S R U O C
D E H T R
WO
Proses belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi kerap digunakan untuk mendukung proses penyampaian materi, salah satunya adalah dengan kuliah online. Bagaimana konsep kuliah online yang dikembangkan di Indonesia? Apa saja kekurangan dan kelebihannya?
?
SYAMSUL ARIFIN
P3AI ITS
Kuliah online kini mulai menjadi trendsetter di dunia perkuliahan. Kuliah yang bebas dan tidak terkekang oleh ruang waktu bukan hanya impian para mahasiswa, tetapi juga impian para dosen. Salah satunya adalah Bapak Syamsul Arifin, seorang staff kantor Pusat Pengembangan Pendidikan & Aktifitas Instruksional (P3AI) sekaligus dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Beliau sangat setuju dengan adanya kuliah online. “Kuliah online lebih baik daripada kuliah hanya didalam kelas karena lebih banyak informasi yang didapatkan dari dunia internet daripada hanya di kelas,� tutur bapak yang biasa dipanggil Pak Syamsul ini.
Dosen yang sebentar lagi berumur 50 tahun ini, mengatakan sebenarnya di Indonesia ini sudah mulai diberlakukan kuliah online, hanya saja belum sepenuhnya online. Sistem ini dikatakan beliau sebagai sistem blended, yakni campuran antara sistem online dan offline. Di ITS sendiri sudah diterapkan sistem online dengan e-learning, tetapi masih ada kuliah di kelas. Inilah yang dimaksud sistem blended oleh Pak Syamsul. “Kuliah online terbagi juga menjadi dua, yaitu asinkron dan sinkron. Sinkron sama dengan real-time, seperti video conferences. Sedangkan asinkron artinya dosen tidak langsung bertemu secara online, tetapi lewat media seperti slide kuliah. Kuliah online juga tidak bisa disamakan dengan Pendidikan Jarak Jauh
(PJJ) karena PJJ tidak harus bermedia TIK, tetapi bisa mengirim slide ataupun CD presentasi dosen lewat pos. Karena inti dari kuliah online itu sendiri adalah kuliah berbasis TIK yang terbebas dari ruang dan waktu,� tambah beliau ketika menjelaskan cara kuliah online.
“INDONESIA SUDAH MULAI DIBERLAKUKAN KULIAH ONLINE, HANYA SAJA BELUM SEPENUHNYA ONLINE� Saat ditanyakan tentang kelebihan dan kekurangan dari kuliah online, beliau dengan semangat mengatakan bahwa jauh lebih banyak kelebihan dibandingkan kekurangannya. Contoh kelebihannya adalah lebih banyak waktu untuk belajar karena tidak terikat ruang dan waktu. Dosen juga lebih bebas mengerjakan proyek tanpa perlu takut mengganggu jadwal mengajar lagi. Selain itu, kuliah online juga membuat dosen lebih paham lagi tentang teknologi. Namun, ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh kuliah online. Yang pertama adalah koneksi internet Indonesia yang tidak stabil sehingga membuat banyak orang menjadi malas untuk membuka e-learning atau media kuliah online lainnya. Yang kedua adalah dosen kesulitan untuk mengembangkan modul. Karena sistem kuliah online cukup rumit dan banyak dosen yang tidak bisa, dosen lebih memilih sistem konvensional dibandingkan sistem online. Namun Pak Syamsul menuturkan itulah fungsi dari P3AI yaitu untuk mengajarkan dosen tentang pembuatan modul maupun e-learning
untuk kuliah online. Jadi, dosen-dosen ITS tidak ada yang gaptek tentang pembuatan modul dan e-learning itu sendiri. Dan kekurangan terakhir yang cukup disoroti beliau adalah bebasnya mahasiswa mencontek saat kuis, ETS, maupun EAS. Namun Pak Syamsul dengan tertawa mengatakan justru itu lah mental mahasiswa diuji. Lebih baik jujur karena niat sendiri daripada jujur
karena pengawas yang seram. Beliau percaya bahwa kuliah online menjadi salah satu kunci melatih kejujuran. Beliau sudah menerapkannya di jurusan yang beliau ajar dan hampir tidak ada murid yang curang saat ujian, berdasarkan hasil ujiannya. Namun sayangnya menurut beliau, kuliah online masih sulit diterapkan sepenuhnya di Indonesia. Distribusi bandwidth yang tidak merata, broadband yang tidak stabil menyebabkan kendala tersebut. Dengan file-file kecil
“KULIAH ONLINE MASIH SULIT DITERAPKSAN SEPENUHNYA DI INDONESIA. DISTRIBUSI BANDWIDTH YANG TIDAK MERATA, BROADBAND YANG TIDAK STABIL� seperti dalam bentuk .txt mungkin bisa, namun tidak untuk audio dan video. Untuk sekarang mungkin hanya pulau Jawa ke barat yang bisa menerapkan kuliah online sepenuhnya. Selain itu, mental mahasiswa Indonesia yang memanfaatkan teknologi hanya untuk membuka media sosial juga membuat mahasiswa malas untuk membuka modul-modul online yang sudah disiapkan oleh para dosen. Harapan beliau kedepannya adalah supaya pemerintah mau memperbaiki kualitas internet di Indonesia karena internet adalah media utama kuliah online. Beliau juga berharap pemerintah menyediakan infrasturktur sekaligus konten untuk pendidikan Indonesia. Karena konten-konten pendidikan di dunia maya jauh lebih banyak dibandingkan dengan konten yang biasa kita dapatkan dari dosen. (ary/sum)
Ketua Dwi C1C Reporter Arya & Putra C1D -- Editor Sani & Ekky C1D Desain Adhe & Deva C1C -- Produksi Trisna & Regin C1C /HMTCFTIf
@hmtc_ITS
BluePress HMTC