Jong Indonesia Edisi 5 - Januari 2011

Page 4

4 Pergantian pemerintahan baru di Belanda segera dimulai. Perubahan-perubahan kebijakan yang dikeluarkan oleh kabinet baru ini mulai terasa di masyarakat. Terutama isu-isu tentang imigrasi yang akan berubah lebih ketat. Undang-undang imigrasi terbaru yang akan keluar pada bulan Januari atau Febuari 2011 mendengungkan bahwa peraturan imigrasi untuk masuk ke Belanda akan diperketat. Menurut sebuah koran terbitan Belanda, kabinet baru ini berniat untuk menurunkan jumlah imigran yang masuk tiap tahunnya sebanyak 5-15% dengan memperketat persyaratan imigrasi seperti kenaikan biaya izin tinggal atau persyaratan inburgering untuk menjadi penduduk atau warga negara Belanda. Bagaimana pengaruh UU Imigrasi baru itu terhadap rekan-rekan Indonesia? Apakah mereka yang sudah tinggal lebih dari dua tahun di Belanda dan kini sedang bekerja punya niat untuk tinggal lebih lama? Atau bahkan suatu saat nanti mereka memutuskan untuk mengajukan naturalisasi yaitu pengajuan untuk menjadi warga negara dari orang asing yang sudah lama tinggal di suatu negara?

menetap, baik sebagai expatriate ataupun bahkan pindah paspor jika di perjalanan nanti mereka menemukan pasangan hidup di Belanda. Mereka yang sudah bekerja lebih dari setahun apakah pernah berpikir untuk melanjutkan kontrak kerjanya atau malah menetap tinggal di Belanda?

Lelyana Midora

Affan Nurachman yang dua bulan terakhir bekerja sebagai full temporary employee di Divisi Douwe Egberts Coffee System Migrasi ke Belanda Sara Lee Internasional menjawab, Jika ditanya kepada mahasiswa ada kemungkinan untuk bekerja Indonesia yang sedang kuliah tetap dan tinggal dalam waktu atau bekerja di Belanda, apakah lama di Belanda. Setelah lulus dari mereka mau migrasi ke Belanda program Food Quality Management untuk menetap beberapa tahun dan Wageningen Universiteit dengan bekerja disini, kebanyakan menjawab motivasi mencari pengalaman bahwa mereka siap bermigrasi ke kerja dan mengumpulkan Euro, Belanda jika mereka mendapatkan Affan mengaku merasa nyaman perkerjaan yang layak. Meskipun bekerja dilingkungan karyawan begitu, sebagian beranggapan bahwa internasional dengan budaya kerja migrasi ini hanya sementara, semata- ala Belanda. Apakah ada keinginan mata hanya untuk mengumpulkan untuk pindah warga negara suatu Euro dan akan kembali ke tanah saat nanti? “Ganti paspor, tentu air. Namun ada juga yang menjawab aja nggak ya. Tapi kemungkinan kemungkinan untuk tinggal untuk menikah dengan orang lokal JONG Indonesia - No. 5 - Januari 2011 - Tahun II

ada sih,” lanjut Affan. Karena sudah berada di Belanda dan tak berencana mengajukan naturalisasi tentu isu-isu pengetatan persyaratan imigrasi tak berpengaruh pada Affan. “Undang-Undang imigrasi itu akan sangat terasa buat yang non-high skill migrant dan orang-orang yang berniat ganti kewarganegaraan, jadi bagi saya masih aman-aman aja,” ujar Affan. Jika Affan merasa nasionalismenya tertantang ketika ditanya tentang ganti paspor, Herda Bolly juga menjawab dengan tegas, ”Nggak. Indonesia is the best, hahaha!” Eda panggilan akrabnya, memang berencana untuk tinggal lebih lama di Belanda. Tapi tujuan utamanya adalah untuk bekerja di perusahaan besar Belanda dan Eropa yang memberikan tiga keuntungan plus: finansial, selfimprovement dan pengalaman internasional. Eda yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan Dairy ini, merasa nyaman dengan iklim bekerjanya yang rileks tapi disiplin dan result oriented, independent tapi juga harus mampu bekerja dengan tim, dan masalah senioritas yang bukan hal penting. Inilah yang mungkin membuatnya betah bekerja dan tinggal lama di Belanda. Mantan mahasiswi lulusan dari Food Technology Wageningen Universiteit ini ketika ditanya berapa lama akan tinggal di Belanda dia mengaku, “Maybe 5 years?”. Lelyana Midora juga sependapat


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.