MAROSBAIK

Page 22

PERTANIAN/KEHUTANAN

Distan Gandeng JICA Kelola Cabai Tanralili

D

inas Pertanian (Distan) Kabupaten Maros sedang melakukan pendekatan pada Japan International Cooperation Agency (JICA) agar memberikan bantuan teknis pada petani untuk mengembangkan cabai di Kecamatan Tanralili. “Saat ini kami sedang melakukan pendekatan pada JICA agar mereka mau memberikan pendampingan teknis pada petani cabai di Tanralili,” kata Kadis Pertanian Pemkab Maros Burhanuddin, Rabu (3/4/2012). Ia berharap, usai pendampingan dari JICA, kualitas cabai Maros akan meningkat dan bisa diekspor ke Jepang. JICA adalah organisasi pemerintah Jepang yang mempunyai fungsi utama untuk melakukan kerjasama teknis dengan negara-negara berkembang melalui bantuan hibah (grant assistance). Bupati Maros HM Hatta Rahman membuat program satu wilayah satu komoditas unggulan. Kecamatan

Tanralili mengembangkan cabai sebagai komoditas unggulan. Luas area tanaman cabai sekitar 180 hektar. Surplus Beras   Kadis Pertanian Pemkab Maros Burhanuddin, menargetkan produksi beras Maros akan surplus 125 ton pada tahun ini. Target ini jauh di atas pencapaian tahun lalu yang hanya surplus sebesar 90 ton. Untuk mencapai target tersebut ia melakukan sejumlah langkah strategis antara lain dengan menerapkan pola tanam SRI (System of Rice Intensification). Metode ini hanya menggunakan sedikit air dan benih namun memaksimalkan pengelolaan tanahnya. “Produksi petani meningkat setelah menggunakan pola SRI. Waktu persemaian bibit juga berkurang dari 30 hari menjadi 15 hari,” katanya. Untuk mendukung produksi petani, distan juga akan membeli satu unit alat pengering gabah, 15 unit traktor tangan, 20 unit pompa air, serta alat perontok padi.(*)

Dishut Siapkan Lahan Gratis

P Program Dinas kehutanan

- KBR untuk 27 kelompok - HTR sebanyak 15 hektar per KK - Satu juta bibit gratis per tahun - Membuat ekowisata di Bontobahari - Penangkaran kupu-kupu di Bantimurung

22

EMERINTAH Kabupaten Maros melalui Dinas Kehutanan Pemkab Maros menyiapkan sekitar 8.000 hektar lahan hutan tanaman rakyat (HTR). Warga yang bermukim di sekitar hutan bisa memanfaatkan lahan tersebut bahkan hingga 90 tahun lamanya. Kadis Kehutanan Kabupaten Maros M Nurdin mengatakan, HTR adalah program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitar hutan. “Kami meminjamkan lahan tersebut pada penduduk di sekitar hutan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kami berharap HTR ini mampu mengurangi pembalakan hutan,” katanya Rabu (3/4/2013). Karena lahan telah tersedia, ia berharap tidak ada lagi warga Maros merantau keluar negeri karena

beralasan tidak mempunyai lahan untuk digarap. HTR ini tersebar di Tompobulu, Camba, Mallawa, dan Cenrana. Selain menyiapkan HTR, kehutanan juga menyiapkan bibit sebanyak satu juta buah per tahun. Bibit yang disiapkan antara lain bibit jabon, jati, mahoni, bitti (Vitex cofassus Reinw), serta bibit buah seperti nangka dan sukun. “Saat ini stok kita masaih ada 600 ribu bibit,” ujar Nurdin. Dinas kehutanan dan dinas perikanan juga membuat kawasan ekowisata di kawasan hutan bakau (mangrove) di Desa Bontobahari Kecamatan Bontoa. “Kami membuat jalan inspeksi menuju kawasan hutan sementara dinas perikanan yang membuat pondok-pondok wisatanya,” katanya. Ia menjelaskan, warga setempat yang dibina PKK Kabupaten Maros kini mengembangkan jus bakau.(*)

EDISI V TAHUN 2013

MAROS BAIK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.