Majalah Elshinta Edisi Maret 2012

Page 53

J

ika pada awalnya Facebook berfungsi sebagai wadah mencari teman yang hilang, kini jejaring social ini menjadi komoditi sebagai promo komersil yang menguntungkan. Hingga sahamnya layak diperjualbelikan di masyarakat. Setelah masuk dalam jajaran Person of The Year menurut majalah Time di tahun 2010, di tahun 2011, Mark Zuckerberg dinobatkan sebagai milyuner termuda dengan kekayaan mencapai USD 17,5 milyar. Sejak kecil, pemuda kelahiran New York ini memang gandrung terhadap teknologi khususnya computer. Di masa kecilnya, ia memang hobi mengutak-atik computer, mencoba berbagai program di dalamnya dan belajar membuat program sendiri melalui computer yang dibelikan oleh sang ayah, Edward Zuckerberg saat dirinya masih berusia delapan tahun. Keisengan Zuckerberg untuk mengutak-atik computer kemudian berlanjut hingga dirinya tengah duduk di sekolah menengah Phillips Exeter Academy. Bersama temannya, bernama D’Angelo, ia membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu. Zuckerberg dan D’Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat playlist-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek. Saat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi keduanya harus berpisah. D’Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa). Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. “Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan,” lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch. com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabotase data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website

Awal Facebook berkembang di kampus Harvard

yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengunjungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling “hot”. Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan webiste itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali tindakannya.

Drop Out

Hingga di bulan Februari 2004, ia kemudian merilis programnya tersebut bersama ketiga rekannya yakni Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin. Sebagai penyempurnaan dari Facemash, Zuckerberg menargetkan Facebook sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam Toyota penjelasan di website-nyaBeragam sekarangvarian disebutkan bahwa

53

/ MARET 2012/ TAHUN IV


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.