7 - Akad Tanpa Sertifikat

Page 84

84

history

5

Kisah Romantis yang Mengubah Sejarah

Mungkinkah cinta bisa mengubah dunia? Mungkin saja asal Anda adalah salah seorang dari 6 pasangan terkenal ini

1. Cleopatra dan Mark Antony Cleopatra VII dari Mesir sering diidentikkan dengan kecantikan dan pesonanya yang memikat. Namun, akhir nya politik dan hubungan romantisnya dengan jenderal Romawi Mark Antony membawa kematian keduanya dan menggulingkan dinasti Ptolemaic yang ia miliki. Pada 41 SM, Antony mengambil alih Provinsi timur Roma, dan dia memanggil Cleopatra untuk menjawab tuduhan bahwa ia telah membantu musuh-musuhnya. Berharap bisa merayu Antony seperti yang ia lakukan pada Julius Caesar, Cleopatra keluar dari kapalnya yang megah dengan berpakaian seperti Venus, dewi cinta Roma. Antony pun berhasil diperbodoh dan mengikutinya kembali ke Alexandria untuk melindungi Mesir dan Cleopatra. Tahun berikutnya ia kembali ke Roma, untuk membuktikan kesetiaannya, Antony menikahi saudari tiri raja Sementara itu Cleopatra melahirkan anak kembar Antony dan terus memerintah Mesir. Antony kembali ke Cleopatra beberapa tahun kemudian dan menyatakan anaknya Caesarion sebagai ahli waris. Hal ini membuat Oktavianus marah. Ia menyatakan bahwa Antony sepenuhnya di bawah kendali Cleopatra dan akan meninggalkan Roma untuk menemukan sebuah ibukota baru di Mesir. Pada 32 SM Octavian menyatakan perang pada Cleopatra, dan pada 31 SM pasukannya mengalahkan orang-orang dari Antony dan Cleopatra dalam Pertempuran Actium. Tahun berikutnya, Oktavianus mencapai Alexandria dan mengalahkan Antony sekali lagi. Sebagai buntut dari pertempuran, Cleopatra berlindung di makam yang dibuatnya untuk dirinya sendiri. Kabar palsu menginformasikan bahwa Cleopatra sudah mati. Mendengar kabar tersebut, Antony pun menikam dirinya sendiri dengan sebuah padang. Pada tanggal 12 Agustus, 30 SM, setelah mengubur Antony, Cleopatra pun menyusulnya dengan bunuh diri. 2. Henry VIII dan Anne Boleyn Ketika sejarawan menyatakan beberapa faktor yang merubah Inggris menjadi negara Protestan, seorang wanita muda kharismatik bernama Anne Boleyn jelas memiliki andil di dalamnya. Pada tahun 1525, Raja Henry VIII merasa kecewa pada istri pertamanya, Catherine, seorang wanita Katolik yang gagal melahirkan keturunan laki-laki. Mata raja separuh baya itu pun berkelana dan jatuh pada Anne, seorang wanita cantik yang memiliki ayah yang berjiwa diplomatik dan ambisius. Tidak seperti adiknya Mary, Anne menolak tawaran Raja untuk mempersuntingnya tanpa perjanjian pernikahan. Pada 1527 Henry meminta Paus Clement VII untuk menceraikan Catherine dan ditolak. Didorong oleh penasehat kepausan, ia diam-diam menikah Anne pada tahun 1533 yang tentu saja melanggar aturan Gereja Katolik Roma dan menunjuk dirinya kepala Gereja Inggris tak lama setelahnya. Ketertarikan Henry dengan Ratu keduanya itu mulai memudar dengan cepat. Apalagi saat Anne juga tidak mampu memberikan keturunan laki-laki. Pada 1536 Raja memerintahkan agar Anne dipenggal dengan tuduhan palsu atas sihir dan perzinahan. Ia pun kemudian ia menikahi Jane Seymour 11 hari kemudian. Tahun berikutnya banyak rumor yang berkembang dan melemahkan kewibawaan raja. Gereja protestan kemudian didirikan pada masa Elizabeth, putri Anne dan Henry. EDISI 7, Minggu III maret 2013


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.