3 - 203 Merek Rokok Diproduksi di Batam

Page 33

33

sekilas peristiwa

Buah Hati Dijual Rp7 Juta * Jumat, 1 Februari 2013: Drs melahirkan di klinik di bilangan Kijang Lama, Tanjungpinang. Drs lalu menghubungi pasangan suami istri yang akan “mengadopsi” anaknya itu. * Minggu, 10 Februari 2012 : - Drs menyerahkan anaknya ke pasangan suami istri itu dengan imbalan Rp7 juta. Agar tak terkesan dijual, dibuat perjanjian di atas materai 6000 yang isinya N diadopsi. Perjanjian itu diteken oleh Drs dan “suaminya” Iqmal Afarqi. Juga diteken pasangan suami istri yang mengadopsi. - Mereka lalu mendatangi Ketua RT setempat untuk meminta pengesahan. Namun ketua RT curiga denga isi perjanjian itu. Disebutkan Drs punya suami atas na ma Iqmal Afarqi. Padahal Drs belum punya suami. - RT pun melapor ke polisi. Polisi pun turun dan ternyata setelah ditelusuri, Drs menjual anaknya itu seharga Rp7 juta. Ada bukti kwitansi. - Kepada polisi Drs mengaku tak sanggup mengurus anaknya karena hidup seorang diri dan hanya menjadi pekerja di salah satu tempat karaoke di Tanjungpinang. - Sf, suami dari Ru, mengaku kalau pada awalnya mereka sangat senang karena memang belum punya anak. Mereka tak menyangka berakhir di polisi. Uang Rp7 juta hanya pen ganti biaya persalinan. - Bayi tersebut kini dititipkan sementara di Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA) Kepri sambil menunggu orang yang mau mengadopsinya secara resmi. (muhammad nur)

foto : Yusnadi

Buah Hati Dijual Rp7 Juta Bayi itu masih merah. Umurnya baru 10 hari, tepatnya lahir pada Jumat (1/2) di Kota Tanjungpinang. Namun sang ibu Drs yang berusia 28 tahun rupanya menganggap buah hatinya (N) itu beban, sehingga menjualnya ke pasangan suami istri Sf & Ru seharga Rp7 juta. Berikut kronologinya:

Dibui Karena Bunuh Pencuri Indora, warga Tiban Lama RT 04/RW 1, Sekupang, Batam, Kepri, ditahan polisi karena membunuh Candra Efendi yang ia pergoki mencuri di rumah saudaranya. Berikut Kronologinya: * Senin, 11 Februari 2013: - Pukul 02.00: Indora ke rumah kakaknya tak jauh dari rumahnya. Saat buka kamar ia memergoki seorang laki-laki berdiri dalam kondisi kebingungan. - Indora curiga laki-laki yang belakangan diketahui bernama Candra Efendi adalah pencuri. Apalagi seisi kamar sudah berantakan. - Indora langsung menyergapnya. Ia mendorong tubuh Candra ke kasur dan langsung memukuli wajahnya. - Anggota keluarga Indora yang sedang terlelap, terbangun. Dari dalam kamar, Candra diseret ke ruang tamu rumahnya. Di sana dia menginterogasi lelaki 36 tahun itu yang ternyata mabuk. - Candra sempat ngaku Babinsa yang tinggal di Tiban Lama. Indora lalu membawa Candra ke Pos Babinsa bersama keluarganya. - Di pos Babinsa, Candra terjatuh tertelungkup. Keningnya membentur aspal. Sempat dibawa ke bidan terdekat tapi nyawanya tak tertolong. Candra tewas. - Hasil visum di RS BP Batam ditemukan bekas benturan benda tumpul di wajah korban. - Istri Candra, Alwisnida, membantah suaminya mencuri karena selama ini ia mengenal baik suaminya. Ia menempuh jalur hukum. - Indora pun ditangkap dan diancam Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara. (muhammad nur) EDISI III, Minggu III Februari 2013 foto : Dalil Harahap


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.