14 - Caleg Keluarga

Page 68

68

tekstasi c e rp e n

Antara Surga, Dunia dan Iblis Bermata Seribu

S

etiap pagi subuh di hari Jumat, tepat di saat pelaksanaan Doa Tobat*, seorang rabbi dari kota Nemirov(1) menghilang. Tidak ada orang yang melihatnya—baik itu di sinagog, maupun di rumah doa. Ia juga tidak terlihat di pertemuan-pertemuan agama. Dan tempat tinggalnya kosong melompong. Rumah tinggal sang rabbi tidak pernah dikunci dengan pintu yang senantiasa dibiarkan terbuka: siapapun boleh keluar-masuk. Tak ada seorang pun di kota itu yang ingin mencuri dari sang rabbi. Namun setiap Jumat pagi rumah itu selalu kosong. Tak ada mahluk hidup di dalamnya. Lantas kemana perginya sang rabbi? Ke surga, tentunya. Seorang rabbi selalu sibuk mengurus ini-itu sebelum Hari Raya tiba. Umumnya, orang Yahudi membutuhkan penghasilan, kedamaian, kesehatan dan jodoh yang baik. Mereka ingin jadi orang yang baik dan teladan, namun dosa kami terlalu besar, dan Iblis selalu mengawasi bumi dengan seribu mata tersebar dari ujung ke ujung. Apapun yang dilihat Iblis, akan dilaporkan; disangkal, diinformasikan. Siapa yang bisa menolong kami kalau bukan sang rabbi! Setidaknya itu cara pikir sebagian besar masyarakat Yahudi. Tapi suatu hari datanglah seseorang berkebangsaan Litvak(2)—dan dia menertawai kami. Kalian tahu sendiri

EDISI 14, Minggu II MEI 2013

Cerpen: I.L. Peretz

seperti apa tabiat orang Litvak. Mereka tidak menghormati kitab suci, namun mereka menghafal isi Talmud(3) serta hukum yang berlaku. Suatu kali, orang itu menunjuk ke arah satu paragraf di Kitab Gamara(4)—kalian pasti bisa melihatnya—di mana tertulis bahwa Guru Besar kami, Nabi Musa, tidak naik ke surga semasa hidupnya, namun justru terapung di dalam perahu sedalam dua setengah kaki. Kalian coba saja melawan pendapat orang Litvak! Lalu kemana perginya sang rabbi? “Itu bukan urusan saya,” sahut orang Litvak tersebut sambil mengangkat bahu. Namun ternyata—ini dia kelebihan orang Litvak!—ia pun berusaha mencari tahu. Di malam yang sama, tepat setelah jam doa malam, orang Litvak itu diam-diam masuk ke dalam kamar sang rabbi, bersembunyi di bawah ranjangnya dan menunggu. Ia akan mengamati sang rabbi semalaman, dan mencari tahu kemana perginya sang rabbi saat pelaksanaan Doa Tobat berlangsung. Kalau saja orang lain yang melakukan pengamatan ini, bukan tidak mungkin mereka akan tertidur atau Ilustrasi : Tonny. R terjangkit sakit kepala karena menunggu selama berjamjam. Tapi orang berkebangsaan Litvak selalu melakukan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.