LIONMAG JUNI 2015

Page 1

AUTOMOTIVE Ferrari 488 GTB - Extreme Power for Extreme Driving Thrills

The Inflight Magazine of Lion Air

JUNI 2015

Ragam Warna Wisata Jakarta

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR TIDAK DIBAWA PULANG

1


2

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


OPENING 6th June 2015

Opening Promotion Starts from

Rp 375,000 net

Including breakfast for 2 persons | Valid until 31 July 2015

Located in the heart of industrial area in Surabaya, features 130 stylish Zestrooms, Citruz Café, 3 Meeting rooms www.zesthotel.com ZEST HOTEL JEMURSARI Jl. Raya Prapen 266, Surabaya 60299, Indonesia Tel: (62-31) 9900 JUNI 38882015 | Fax: (62-31) 9901 3777 LIONMAG 4 E-mail: surabaya-zhjs@zesthotel.com


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

5


Outstanding achievements

Happy 15th Anniversary Lion Air Exploring Indonesian sky, connecting one destination to another throughout archipelago and beyond marked 15 years of outstanding achievements in Indonesia aviation industry. Congratulations for Lion Air’s anniversary, make more people fly.

6

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


Contents

Juni 2015 101.10

24. 46.

Contents

54.

66.

24

54

38

62

46

66

Traveling Flores Traveling Jakarta Automotive Ferrari

Traveling Kilimanjaro Destination Bandungan Destination Ciwidey

98

Lady in The Air

8

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


Contents

Regular

Lion Air Section

14

86

18

88

20

89

72

90

76

94

News Around Leisure Wisdom in The Air

72.

Hot Stuff Dine In

76. Valentino Luis

18.

Info

Aircraft Fleet Welcome Aboard Route Map KidZone

82

Postcard

Contributors

Toto Santiko Budi

Pria kelahiran Maumere, Flores ini menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar dan Institut fßr Sprache & Komunikation Hannover, Jerman. Mulai berkelana ke berbagai negara sejak tahun 2007 dan menjadi kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll).

Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat media lokal maupun Internasional, seperti koran Tempo, National Geographic Indonesia dan Destin Asia.

Yuli Seperi

Petualang alam dan foto jurnalistik yang tinggal di Tanjungpinang Pulau Bintan. Saat ini beliau memiliki Agen Foto bernama Sijori Images yang mempunyai kontributor di seluruh Indonesia dan menjual foto - foto Sijori Images ke Inggris Raya, Jerman, Australia, Amerika, Italia, Perancis, Ceko, Belgia dan lainnya. Foto-foto Yuli Seperi telah diterbitkan di New York Time, TIME, Sydney Morning Herlad, the Australian, the Age, Daily Mail, Guardian, dan lain - lain.

10

LIONMAG JUNI 2015

Vitalis Yogi Trisna

Memulai petualangan di dunia fotografi dengan belajar dari UKM Fotografi dan Jurnalistik Wretta Aksa. Kemudian memperdalam pengetahuan foto jurnalistik dengan mengikuti Workshop GFJA. Memulai karier profesional dengan magang di Tabloid Bola sebelum akhirnya bekerja di Kompas.com serta sempat menjadi peserta dari Workshop Permata Photojournalist Grant dan kini menjadi fotografer lepas untuk Antara Foto.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


Oil Center Building Jl. MH. Thamrin Kav. 55 Jakarta 10350 , Telp. 021. 3190 7190 - 93

12

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


Cockpit’s Note

President Director Rudy Lumingkewas Director of Commerce Achmad Hasan Director of Operation Capt. Theodore Henry Mudigdo

Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Director of Technics Imam Fajri

Penumpang yang berbahagia,

Director of General Affairs & Finance Edward Sirait

Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan, “Selamat Menyongsong Bulan Suci Ramadhan” kepada umat Muslim di seluruh Indonesia. Kiranya rahmat dan lindungan Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai Anda sekalian selama menjalankan Ibadah Puasa. Kami juga mengucapkan, “Selamat Hari Raya Waisak” kepada umat Buddha di seluruh Indonesia.

Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede GM Service Ari Azhari Corporate Legal Dr. Harris Arthur Hedar, Sh, Mh

Sebagai penyedia layanan jasa transportasi udara, kami berusaha memberi pelayanan yang berkualitas agar penumpang sekalian merasa nyaman terbang bersama kami. Secara kontinyu kami melakukan berbagai pelatihan seluruh staf dan awak pesawat, serta melakukan perawatan rutin armada pesawat yang ada. Kami juga selalu berusaha meningkatkan On Time Performance (OTP), yaitu tingkat ketepatan waktu. Kami berharap dengan segala upaya yang telah kami lakukan, kami dapat mencapai tingkat OTP yang semakin tinggi.

Corporate Secretary Capt. Dwiyanto Ambarhidayat

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe

Selamat kepada Batik Air, penerbangan yang tergabung di Lion Air Group atas peluncuran kartu Batik Air Frequent Flyer dan program “Terbang dengan Batik Air, pulang dengan Rolls-Royce”. Kedua program ini dipersembahkan kepada seluruh penumpang setia Batik Air. Terima kasih kami kepada seluruh penumpang sekalian yang mempercayakan perjalanan udara bersama kami.

Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Sahman Ahmad Tjambolong, Asdar Tukan, Fernandito Haka (Bali)

Akhir kata, selamat menikmati penerbangan Anda.

Art Director Gerald Manuel

Salam,

Illustrator & Designer Richard Archie F.M., M. Saleh Hanif, Dian Permatasari

Rudy Lumingkewas President Director Lion Air

Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin

Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Issn: 1979-4185 LIONMAG INFLIGHT MAG

14

LIONMAG JUNI 2015

www.issuu.com/lionmagazine

MAJALAH INDONESIA

Printed by PT. Mega Indah


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


News Around

Pembukaan Favehotel Terbaru di Semarang Untuk memperkuat kehadirannya di Jawa Tengah, Archipelago International baru-baru ini telah membuka hotel keempatnya di Kota Semarang (11/5). Dengan menjadikan favehotel ke-35 di Indonesia dan favehotel pertama di Semarang, favehotel Diponegoro Semarang yang terbaru akan bergabung dengan unit hotel dibawah naungan hotel Archipelago International lainnya di Semarang seperti Quest Semarang, Hotel NEO Candi dan Aston Semarang. Berlokasi strategis di jantung Kota Semarang serta mudah diakses dari dan menuju Bandar Udara Ahmad Yani dan Stasiun Kereta Tawang, favehotel Diponegoro Semarang akan menjadi akomodasi pilihan utama untuk para pebisnis dan para wisatawan yang berorientasi kepada anggaran untuk mencari hotel kontemporer, nyaman dan menawan.

Memenuhi Kebutuhan Otomotif Untuk memenuhi kebutuhan pasar auto component, PT. Distribusi Nasional Alami Sejahtera atau disingkat DINAMIS yang telah berdiri sejak 1999, menggenjot distribusinya kembali di bidang auto component, terutama produk aki atau battery. PT. Distribusi Nasional Alami Sejahtera memegang dua merk battery untuk kendaraan bermotor, yakni Nagoya dan JB. “Kebutuhan akan battery untuk kendaraan bermotor kini tengah bagus. Dalam level pemasaran battery terdapat kelas-kelas produk yakni kelas A, B, dan C. Produk Nagoya berada di kelas B, dan JB berada di kelas C. Dua pasar tersebut yang menjadi sasaran kami dan juga kami kembangkan,” tutur Business Development Manager Dinamis, Yul Akbar.

Upacara Tumpak Landep di Grand Istana Rama Hotel Hari Raya Tumpek Landep merupakan kelanjutan dari hari besar Saraswati, di mana umat Hindhu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Di upacara ini, semua benda tajam, yang terbuat dari besi serta dianggap bisa membunuh dinetralisasikan. Sabtu (16/5) dipimpin Nur Hartawan, koordinator dan staf Grand Istana Rama Hotel melakukan upacara Tumpek Landep di area hotel, untuk semua kendaraan dan benda-benda perlu diupacarakan. ”Upacara Tumpak Landep ditujukan kepada Sang Hyang Pasupati yang beristana di dalam benda tajam, dan memohon kepada Nya untuk keselamatan dengan disaksikan matahari dan bulan,” tutur Nur.

Grand Opening Harris Hotel & Conventions Bekasi Setelah sebelumnya mengadakan konferensi pers di hadapan puluhan awak media lokal dan nasional, Harris Hotel & Conventions Bekasi resmi dibuka (21/5). Peresmian hotel ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersama Komisaris Utama PT Summarecon Agung Tbk, Soetjipto Nagaria, dan Chief Operating Officer Tauzia Hotel Management, Xavier Droin, bersama jajaran manajemen Harris Hotel & Conventions Bekasi. Hotel ini berlokasi di area “New Modern City” Summarecon Bekasi dengan akses langsung menuju Summarecon Mall Bekasi yang merupakan pusat perbelanjaan dengan lebih dari 200 gerai eksklusif. Harris Hotel & Conventions Bekasi merupakan tempat ideal bagi tamu wisata maupun bisnis lokal hingga mancanegara.

16

LIONMAG JUNI 2015

Ulang tahun ke 12 ZHM Luncurkan Promosi Hebat Zuri Hospitality Management (ZHM) menaungi tiga brand hotel, yaitu The Premiere, Grand Zuri dan Zuri Express. Dalam rangka ulang tahun ke 12, ZHM memberikan kejutan kepada para tamu, dengan meluncurkan paket promosi kamar Rp. 1 nett/malam. Promo hebat ini merupakan salah satu terobosan yang dapat menggairahkan bisnis wisata di Indonesia, demikian dijelaskan oleh I Gede Wahyu, Regional Director I ZHM (Region Sumatera Selatan, Jawa dan Bali). Untuk penjajakan awal dari kegiatan ini, ZHM membuat program di kedua hotel terbarunya, yaitu Grand Zuri Kuta Bali dan Zuri Express Jakarta.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


News Around

Kagum Hotels Menambah Jaringan Hotel di Bogor

KAGUM Hotels menyelenggarakan acara soft opening Savero Golden Flower Bogor yang merupakan brand Golden Flower kedua (15/5). Hotel bintang empat ini terletak strategis di Jalan Pajajaran, dan berada tepat di depan pintu masuk Kebun Raya Bogor. Secara simbolis acara ini ditandai dengan pemberian kunci oleh H. Idrus Ali selaku Komisaris Utama PT Savero Indohotel Nusantara kepada Asep Supardi selaku President Director KAGUM Hotels dan diteruskan kepada Krisna Permana selaku General Manager Savero Golden Flower Hotel Bogor. ”Hotel ini memang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tamu dengan fokus utama dalam melayani akomodasi acara-acara sosial dan MICE,” ungkap Krisna Permana - General Manager Savero Golden Flower Hotel Bogor.

The New BMW M4 Coupé Edition – M Owners

Club Indonesia

BMW Indonesia, memperkenalkan the new BMW M4 Coupé Edition M Owners Club Indonesia yang dirancang secara individual untuk pelanggan setia BMW M yang juga merupakan anggota BMW M Owners Club Indonesia (MOCI). Acara ini ditandai dengan penyerahan 12 unit the new BMW M4 Coupé Edition M Owners Club Indonesia kepada pelanggan setia BMW M. The new BMW M4 Coupé ini merupakan interpretasi baru dari kendaraan sport dengan performa tinggi yang menegaskan kembali kepemimpinan BMW M di segmen kendaraan sport. Mesin enamsilinder turbocharged terbaru yang dipasang dalam the new BMW M4 Coupé ini menggabungkan keunggulan mesin high-revving naturally aspirated dengan kekuatan teknologi turbocharger.

18

LIONMAG JUNI 2015

Pameran Travel Shiok

PT Panorama Tours Indonesia menyelenggarakan acara The Word of Panorama-Travel Shiok yang di area Main Atrium Mall Plaza Senayan, Jakarta, pada 8-10 Mei 2015 lalu. Pada event kali ini menawarkan produk berbeda yaitu perjalanan ke Iceland yang berada di Utara laut Atlantik, dengan jajaran gletser terbesar di Eropa, Blue Lagoon geothermal pemandian air hangat dengan warna susu biru dan gua es. Pada event ini tidak hanya menawarkan paket liburan ke luar negeri saja, tetapi juga perjalanan ke berbagai wilayah Indonesia yang tidak kalah menarik.

Ramadhan Dimana? di Accor Hotel Saja!

Kerjasama Accor & Bank Mandiri Accor dan Bank Mandiri sepakat melakukan kemitraan global untuk memberikan nilai tambah dan manfaat lebih kepada pelanggan loyal kedua perusahaan. Penandatanganan dilakukan Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi dan Chief Operating Officer, Accor untuk Malaysia-IndonesiaSingapura Gerard Guillouet, serta disaksikan Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin, di Hotel Pullman Jakarta pada 20 Mei 2015. Salah satu bentuk kerjasamanya yaitu joint marketing promo program sebagai langkah untuk memperkuat tingkat loyalitas nasabah pemegang kartu debit dan kredit Bank Mandiri sekaligus memberi kenyamanan sistem pembayaran bagi para tamu hotel Accor.

Accor, operator hotel internasional terbesar di Asia Pasifik dan Indonesia, berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata Indonesia, menyiapkan beragam program untuk memikat lebih banyak wisatawan ke Indonesia, termasuk program Ramadhan dan www. accorhotels.com/explore-indonesia. Accor juga menggelar kampanye online “Temukan Pesona Indonesia” yang berlaku di hotel-hotel Accor di Bali-Lombok, Jawa dan jaringan hotel keluarga Ibis di Indonesia melalui situs reservasi www.accorhotels.com. Selain itu, Accor juga meluncurkan promo Ramadhan yang juga masih termasuk dalam kemasan promosi “Temukan Pesona Indonesia” dengan harga yang paling bersaing di 14 kota Indonesia.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


Leisure

Liburan Bersama Kagum Liburan merupakan waktu yang nantikan setiap keluarga, dan merupakan pilihan yang tepat untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Bermacammacam kegiatan yang bisa dilakukan di waktu liburan, diantaranya rekreasi ke tempat wisata, berbelanja atau melakukan aktivitas menarik lainnya. Kemanapun tujuan liburan Anda, akan semakin seru kalau menginam di Kagum Hotels, yang tersebar di berbagai kota Indonesia, seperti di Kota Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan Bali. Menyambut periode liburan 1 Mei 2015 - 15 Juni 2015, Kagum Hotels memberikan pilihan yang menarik untuk menyempurnakan liburan seru bersama keluarga mulai dari Rp. 625.000,- nett, sudah termasuk menginap 1 malam, sarapan untuk empat orang (dua dewasa dan dua anak – anak) dan mendapatkan fasilitas late check out sampai dengan jam 4 sore.

Hotel Grand Zuri Malioboro Jelajah Gunung Merapi Grand Zuri Malioboro Yogyakarta menawarkan paket wisata Zuri Lava Tour tiga hari dua malam, Rp 2.300.000 net/2 orang/kamar. Di sini Anda bisa menikmati petualangan dengan mobil Jeep menyusuri gunung Merapi. Selain itu, Anda juga bisa menikmati makan siang sambil menikmati alam pedesaan di Kampung Labasan dengan menu tradisional. Di malam hari, Anda bisa wisata belanja dan kuliner di kawasan Malioboro, Yogyakarta yang lokasinya tidak jauh dari hotel. Bagi zuri lovers yang berdomisili dekat Kota Yogyakarta dan ingin menikmati paket yang sama. Grand Zuri Malioboro menyediakan paket special Zuri Lava Tour hanya Rp 1.050.000/2 orang.

Nikmati bulan Ramadhan di Padjadjaran Suites Hotel & Conference Bogor Bulan suci Ramadhan ini Padjadjaran Suites menyiapkan harga spesial untuk kamar, yaitu Rp 600.000,-nett untuk tipe kamar Superior, termasuk makan pagi ataupun sahur bagi yang menjalankan ibadah puasa. Hotel ini juga menyediakan paket buka puasa dengan harga Rp 75.000,-nett per orang. Dengan harga ini, tamu sudah dapat menikmati makan malam yang disajikan secara buffet dengan aneka tajil untuk membatalkan puasa. Untuk menikmati aneka macam ta’jil dan hidangan pencuci mulut seharga Rp 40.000nett/pax. Sedangkan untuk menyambut Hari Idul Fitri 1436 Hijiriah, hotel ini telah menyiapkan paket dengan harga khusus untuk dinikmati para tamu yang akan menghabiskan masa libur Lebarannya di hotel ini. Hanya dengan merogoh kocek Rp 879.000,-nett pada tanggal 17-19 Juli 2015, tamu sudah dapat bermalam di kamar Superior dengan menikmati sarapan pagi, kue Ramadan, dan berbagai fasilitas lainnya.

20

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


Wisdom in The Air

Generasi Anak Panah Teks Jemy V. Confido

”Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga”. Begitulah kata pepatah. Artinya, karakter dan bahkan pencapaian seorang anak tidak akan berbeda jauh dari bapaknya. Bila seorang ayah adalah petani, maka anaknya kurang lebih akan menjadi petani. Bila seorang ayah pejabat tinggi, maka anaknya kurang lebih akan menjadi pejabat tinggi pula. Demikian pula bila sang ayah adalah seorang pencuri, maka anaknya kurang lebih akan menjadi seorang pencuri pula. Hmm... saya berpendapat ada yang kurang pas dari peribahasa ini. Paling tidak, ada yang bisa kita perbaiki. Dalam ilmu statistik, demography dan bidang-bidang lainnya, dikenal yang namanya cohort yaitu sekumpulan subyek (biasanya manusia dari kelompok tertentu) yang disatukan oleh pengalaman dari suatu kejadian (biasanya kelahiran) pada suatu rentang waktu tertentu. Sebagai contoh, masyarakat Amerika dan Eropa yang lahir setelah Perang Dunia Ke-2 dikenal sebagai generasi baby boomer. Sebutan tersebut diberikan karena pasca perang tersebut, banyak sekali bayi yang lahir. Generasi baby boomer yang sekarang rata-rata berusia 64 tahunan tersebut diidentifikasi memiliki sifat dan karakteristik khusus. Sebagai contoh, para boomer dianggap cenderung menolak nilai-nilai tradisional yang sudah bertahan lama. Para boomer juga diasosiasikan dengan kebebasan karena sebagian besar hidup di masa kemakmuran. Sebagai kelompok, generasi baby boomer juga merupakan generasi yang paling sehat dan sejahtera dibandingkan generasi sebelumnya. Karena itu, tidaklah mengherankan apabila para baby boomer menganggap generasi mereka sebagai generasi istimewa. Generasi berikutnya setelah ledakan baby boomer adalah Generation X atau biasa disingkat Gen X. Gen X merupakan generasi yang hidup di masa perang dingin dan perang Vietnam serta menjadi saksi sejarah dari keruntuhan tembok Berlin dan Uni Soviet. Pengalaman-pengalaman dramatis yang dialami pada masa pertumbuhan generasi ini mengakibatkan mereka tumbuh menjadi manusia-manusia yang senang berada dalam komunitas, membangun relationship, menurunkan egonya dan lebih bersedia membantu orang lain. Generasi berikutnya adalah Gen Y yang terdiri dari orangorang yang lahir secepat-cepatnya tahun 1976 dan selambatlambatnya tahun 2001. Saya menggunakan kata-kata ”secepatcepatnya” dan ”selambat-lambatnya” karena memang tidak ada kesepakatan yang bulat mengenai rentang tahun kelahiran sebuah generasi. Generasi Y ini sebagian besar merupakan keturunan dari Baby Boomer dan karena itu biasa disebut juga Echo Bommer. Dibandingkan Gen X, Gen Y kebanyakan lahir dalam kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Di Eropa, sebagian Gen Y merupakan generasi pertama yang lahir setelah komunis tidak ada sehingga mereka tidak pernah

22

LIONMAG JUNI 2015

mengalami masa perang dingin. Di beberapa negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan, Gen Y merupakan anakanak yang lahir pada saat negara mereka telah menjadi negara maju dan standar ekonomi di sana sudah tinggi. Akibatnya, di negara-negara tersebut, Gen Y diasosiasikan dengan generasi yang menikmati kemewahan dan cenderung menolak nilai-nilai tradisi budaya orang tua mereka. Anak-anak yang lahir setelah Gen Y dikelompokkan ke dalam generasi baru yang disebut digital native. Usia anakanak ini sekarang berkisar antara 0 sampai 11 tahun. Ciri utama dari digital native adalah mengalami masa pertumbuhan di era teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Untuk menjelaskan digital native ini, perkenankanlah saya menggunakan puteri kami yang baru berusia belum genap 5 bulan sebagai contoh. Chloe (baca: Kloi), demikian kami memanggil puteri kami, adalah seorang digital native. Saat ini, ia memang belum bisa berbicara atau berjalan tapi dalam beberapa tahun ke depan, saya akan mulai disibukkan dengan berbagai pertanyaan Chloe yang diperolehnya dari Internet. Saya juga akan menyaksikan Chloe yang sangat fasih menggunakan pesawat hand phone-nya yang jauh lebih canggih dibandingkan dengan HP yang saya gunakan pertama kali dulu. Demikian pula Chloe akan lebih banyak membaca buku elektronik yang bisa di-download dari Internet dan dimasukkan ke dalam book reader yang tipis dan ringan serta bisa dibawa kemana-mana sehingga ia hampir tidak memerlukan tas untuk pergi ke sekolah. Chloe juga


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


mungkin mengidolakan tokoh-tokoh digital yang lebih modern dibandingkan Naruto atau Bakugan dan asyik memainkan game tiga dimensi yang tidak saya temukan di Play Station 3 sekarang. Lebih hebat lagi, Chloe bisa jadi memiliki ratusan orang teman dari berbagai negara di belahan dunia lain yang diperolehnya dari Friendster atau Face Book. Imajinasi saya mengenai Chloe sepertinya merupakan sebuah masa yang sangat mengasyikan. Tapi, sebaiknya Anda jangan terlalu cepat menyimpulkan! Chloe mungkin saja tidak bisa menulis. Ia bisa membaca tentu saja dan ia juga mengetik dengan sepulun jari. Tapi pada masa-masa ia berada di taman kanak-kanak atau di kelas satu, gurunya tidak mengajarkan Chloe untuk menulis karena menulis bisa digantikan dengan mengetik. Selain itu, sang guru pun mungkin sudah malas mengajarkan menulis karena dibutuhkan kesabaran yang luar biasa untuk mengajarkan keterampilan yang dianggapnya sudah usang tersebut. Chloe pun mungkin akan canggung ketika bertemu dengan orang lain karena selama ini ia lebih banyak bersosialisasi secara digital sehingga ia perlu mengirim SMS hanya untuk ngobrol dengan seorang teman yang duduk di hadapannya. Lebih mengerikan lagi, Chloe mungkin sudah kegemukan di masa remajanya karena 80% dari waktunya di luar jam tidur digunakan untuk duduk di depan komputer canggih yang sudah terhubung ke televisi, video, game dan tentu saja Internet. Bagi Indonesia, digital native merupakan generasi yang diharapkan bisa menyalip ketertinggalan bangsa ini dari negaranegara lain. Digital native adalah generasi yang sudah plug and play dengan globalisasi karena mereka fasih berbahasa global (dan mohon maaf, bahasa itu adalah bahasa Inggris) dan sangat ter-update dengan informasi dan pengetahuan yang juga global. Namun, bila digital native ini tidak dibimbing dengan baik, mereka bisa jadi merupakan generasi yang membuat bangsa ini semakin tertinggal. Di sinilah peranan para orang tua menjadi sangat penting dan strategis. Bagi saya, para orang tua haruslah menjadi busur bagi anak-anaknya. Dan anak-anak seolah-olah menjadi anak panahanak panah yang siap melesat jauh meninggalkan busurnya. Pertanyaannya, seperti apakah busur yang baik? Busur yang baik memiliki tiga kriteria. Yang pertama, busur yang baik adalah busur yang elastis. Tanpa elastisitas, busur tidak bisa menopang gerakan tali busur saat ditarik sehingga tidak bisa memberikan tenaga yang diperlukan agar anak panah bisa melesat sebagaimana mestinya. Elastis berarti tidak kaku tetapi juga tidak lepas kendali. Demikian pula halnya para orang tua terhadap anakanak digital native ini. Orang tua tidak bisa bersikap kaku seperti misalnya melarang anaknya mengakses Internet. Tetapi orang tua juga tidak lepas kendali dengan membiarkan anak-anaknya mengakses apa saja yang ada di Internet. Yang kedua, busur yang baik adalah busur yang memiliki tali yang cukup kuat sehingga bisa ditarik serenggang mungkin tanpa putus. Dengan demikian, anak panah akan memiliki energi potensial yang dibutuhkan untuk bisa melesat dengan kekuatan dan kecepatan yang diinginkan. Para orang tua

24

LIONMAG JUNI 2015

dituntut untuk mengimbangi perkembangan anak-anak digital native ini dengan selalu memperkaya informasi dan pengetahuan yang dimilikinya sesuai perkembangan zaman sehingga tidak terkaget-kaget saat melihat perkembangan anaknya. Selain itu, para orang tua juga harus menjadi motivator bagi anak-anak digital native ini agar mereka bisa mencapai potensi terbaiknya. Yang ketiga, busur yang baik adalah busur yang mengarah kepada sasaran yang tepat. Para orang tua memiliki peranan penting bagi keberhasilan anak-anak digital native ini dengan membangun visi mengenai apa yang akan dicapai oleh anak-anak tersebut nantinya. Hal yang perlu diwaspadai adalah membangun visi tidak sama dengan memaksakan cita-cita. Sebagai contoh, orang tua yang bersikap otoriter dan memaksakan anaknya untuk menggeluti profesi tertentu seringkali memberikan dampak negatif terhadap perkembangan anak tersebut. Bahkan saya mendapatkan beberapa anak yang stress dan tidak mau sekolah lagi karena sudah dibebani berbagai macam kursus atau bahkan sudah dipaksa sekolah pada saat masih berumur kurang dari 2 tahun. Yang saya maksudkan dengan membangun visi di sini adalah menemukan potensi terbaik dan gairah tertinggi dari si anak lalu membimbingnya untuk menemukan keinginan yang tepat sesuai potensi dan gairahnya tadi. Dalam hal inilah saya berbeda pendapat dengan peribahasa “Air titian atap jatuhnya ke pelembihan juga�. Mungkin Anda adalah seorang pedagang kecil, tapi sebagai busur yang baik, Anda siap melesatkan anak Anda menjadi seorang fashion designer ternama sesuai potensi dan gairah anak tersebut tentunya. Sebaliknya, mungkin Anda adalah dokter yang berhasil. Tapi Anda tidak berkecil hati ketika Anak Anda memilih sekolah kejuruan dan bercita-cita menjadi chef. Anda hanya perlu memastikan bahwa anak Anda akan menjadi chef terbaik di negeri ini dan di dunia bila perlu. Peran strategis dari sebuah busur adalah bahwa arah anak panah ditentukan oleh arah busur. Busur memiliki kebebasan untuk menentukan arah anak panah. Karena itu, para orang tua perlu berhati-hati dalam menentukan standar moral bagi anak-anak digital native ini. Seberapa kuat moral anak-anak ini dalam membangun bangsa kita nantinya, ditentukan oleh seberapa benar para orang tua mengarahkan busur mereka. Sejenak, pandangan mata saya teralihkan dari tulisan ini karena Chloe bersuara. Dengan sorot matanya yang sangat optimis serta kaki dan tangannya yang terus bergerak, Chloe memang seperti anak panah yang sudah tidak sabar untuk segera melesat dengan cepat. Tentu saja ia tidak sendirian, anak-anak digital native lainnya juga memiliki semangat yang sama untuk membangun negeri ini. Inilah generasi anak panah Indonesia. Sebuah harapan yang tinggi tentunya. �Doakan ayah ya nak, agar ayah bisa menjadi busur yang baik untukmu,� begitulah doa saya. Chloe pun tersenyum lucu seolah berkata, �Tidak perlu khawatir ayah, aku siap memberikan yang terbaik.� www.jemyconfido.com


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


Traveling Flores

Saga Sabana Nagekeo Wilayah yang diabaikan dalam rute wisata Flores ini diam-diam menyimpan kekayaan alam serta budaya. Sampai kapan orang mengacuhkannya? Teks & Foto Valentino Luis

26

LIONMAG JUNI 2015


Panorama lekuk-lekuk bukit Nagekeo. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


alan menuju Mbay, Nagekeo, merupakan jalan imaji bagi para kelana. Menyimpang ke kanan Aegela, perhentian populae selepas Ende, jalan ini didominasi lintasan lugas yang tak buruk aspalnya. Lucunya, setiap kali saya berharap melihat sebuah titik hitam sebagai ujung dari jalur lurusnya, jalan ini malah memunculkan kelokan-kelokan tajam secara mengejutkan. Tapi, saya menyukai kelengangannya. Saya menyukai ilalang yang mengagresi bukitbukit berundak Nagekeo. Sedikit hutan, kebanyakan belukar setinggi pinggang yang saya pastikan langsung kecoklatan warnanya begitu hujan ingkar datang dalam sepekan. Rumah-rumah di sisi jalan berdiri berjauhan satu sama lain. Terkesan saling mengasingkan diri, kontras dengan para penghuni yang saban

28

LIONMAG JUNI 2015

(kiri) Kawanan sapi merumput di bukit-bukit. (kanan) Warga berdiri di samping rumah tradisional Tutubhada.

hari gemar bertandang ke tetangga mereka dan membicarakan hal sepele berlarut-larut. Makhluk yang paling mudah dijumpai di sini adalah kawanan sapi yang dilepas bebas merumput naikturun bukit. Sedangkan cakrawalanya kerap dihiasi gerombolan Elang, menciptakan aura magis tersendiri. Rute yang membelah punggung bukit dengan panorama luas hingga kaki langit penuh kebisuan seperti ini merupakan bentang kertas yang siap diisi ide hebat maupun gagasan revolusioner mengenai banyak hal. Sebagaimana pepatah mengatakan “Di tanah basah engkau boleh mendapat kearifan, namun di tanah kering lah ilhammu digelorakan�. Itulah kenapa saya menyebut jalan menuju Mbay sebagai jalan imaji, terlebih jika bertualang seorang diri.

Menjelang Mbay, kesempurnaan perjalanan mencapai klimaks manakala awan-awan yang berserak di sisi barat perlahan berubah kekuningan. Undak-undakan bukit nan jauh saling bersilang seakan berebut pendar terakhir matahari. Ilalang menegakkan pucuknya demi menghirup aroma penghujung hari. Inilah persembahan senja perbukitan Nagekeo. Hawa sejuk membuka pori kulit dan menyusup masuk ke dalam tubuh. Angin menjadikan saya sadar akan sensasi alam, menjadikan saya serupa mummi berdebu yang dibangkitkan oleh embusan mantra. Ya, mantra yang mengecoh orang sehingga tak peduli pada keindahan daerah ini. Mantra yang selama ini membuat nama Nagekeo tidak masuk jalur wisata Pulau Flores.


Pada dasarnya, taman bunga ini menyajikan “fitur” seperti Taman Air, Taman Mawar, Taman Mediterania, Taman Palem, Taman Bali, Taman Gaya Jepang, Taman Amerika, Taman Prancis, Dahlia Corner, hingga Taman Rahasia (labirin).

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


Tarian massal yang kerap digelar dalam ritual adat.

Saga Tutubhada Jika bicara tentang kampung tradisional di Flores, rujukan populer adalah Kampung Bena (Ngada), Nggela (Ende), dan Wae Rebo (Manggarai). Nyatanya, Nagekeo pun punya kampung adat yang tak kalah memikat, bernama Tutubhada. Berada di ketinggian terkitari bukit sabana, Tutubhada sudah eksis selama ratusan tahun. Penduduk yang berdiam di sini keturunan Suku Rendo yang dulunya terkenal pandai berburu. Suku Rendo tersebar dan membentuk tujuh klan dan kebanyakan membentuk komunitas di atas bukit atau di lembah-lembah yang saling berjauhan. Ketika peristiwa besar hendak diadakan, ketujuh klan mengirimkan wakilnya untuk hadir dalam musyawarah. Tak ubahnya pertemuan kaum Elf dalam sekuel Lord of The Ring.

30

LIONMAG JUNI 2015

Legenda terbentuknya Tutubhada terbilang unik. Konon, areal ini aslinya berupa sebuah kubangan air yang ditunggui kerbau purba berukuran raksasa, juga memiliki tembolok panjang menjuntai. Suatu masa, kemarau panjang terjadi, Suku Rendo menemukan kubangan air ini tapi harus berhadapan dengan kerbau tersebut. Pertempuran terjadi, kerbau pun berhasil dibinasakan. Mereka kemudian mendirikan kampung, lalu menamakannya Tutubhada, yang berarti ‘Tembolok Kerbau’, sebagai pengingat asal-muasal. Saat saya datang, terdapat selusin rumah tradisional dibangun berhadapan memanjang, areal tengahnya seperti lapangan bola, tempat dihelat upacara massal. Rumah-rumah di Tutubhada memiliki ‘’strata kedewasaan’’ sendiri-sendiri. Tolak ukurnya bisa diamati dari

bentuk rumah. Semakin tinggi atap berarti semakin tinggi pula usia dan nilai bangunan. Kaum lanjut usia di Tutubhada sangat dihormati. Tiap pagi kala fajar menyingsing, anak dan cucu menuntun mereka ke depan bale untuk berjemur di bawah sinar matahari. Sungguh pemandangan yang menyentuh dan humanis. Mereka membuai saya dengan kisah-kisah leluhur, saga yang dibawa turun temurun.

Menggapai Puncak Ebulobo Terlepas dari keindahan perbukitan sabana serta kampung tradisional yang lestari, landmark Nagekeo sesungguhnya adalah Gunung Ebulobo. Perawakan tinggi menjulangnya sangat mencuri perhatian, apalagi letaknya di tengahtengah. Tinggi gunung yang masih berstatus aktif ini 2.137 dpl, tapi


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


Dari kejauhan Ebulobo sudah menyiratkan tampilan dramatis. Tengok saja bagian puncaknya yang terbelah, retakan sana-sini, berwarna putih laiknya dihinggapi salju, serta asap dari perutnya yang tiada henti mengepul. (kiri) Gunung Ebulobo yang berstatus aktif. (kanan) Hutan di kaki gunung.

jangan dianggap remeh sebab ia masuk tipe stratovolcano. Lereng-lerengnya terjal berbatu, bukan berpasir. Salah berpijak, nyawa taruhannya. Sebagai pencinta gunung, saya langsung jatuh hati pada Ebulobo pada pandangan pertama. Dari kejauhan pun dia sudah menyiratkan tampilan dramatis. Tengok saja bagian puncaknya yang terbelah, retakan sana-sini, berwarna putih laiknya dihinggapi salju, serta asap dari perutnya yang tiada henti mengepul. Titik untuk memulai pendakian berada di Desa Mulakoli, sekitar 10 km dari jalan raya. Rute ke sini mudah saja sebab aspal jalannya dalam kondisi baik. Saya tiba petang hari dan menumpang tidur di rumah salah satu warga. Sudah bukan sebuah anomali lagi bila di Nagekeo warganya ramah membuka pintu untuk siapa pun meski mereka hidup dalam kebersahajaan. Impian saya adalah menyambut matahari pagi di Puncak Ebulobo. Berbekal senter serta makanan yang dikemas sehari sebelumnya, saya mulai mendaki pukul 03.00.

32

LIONMAG JUNI 2015

Untungnya, jalur pendakian berada di samping rumah tempat saya menginap. Pertama-tama saya melewati kebun warga, lalu masuk hutan lebat yang ditudungi pepohonan tinggi. Sebuah keajaiban kecil terjadi saat saya mematikan nyala senter, sekonyong-konyong permukaan tanah dalam hutan mengeluarkan kelap-kelip berwarna biru. Mungkin cahaya dari hewan-hewan mikroba. Karena ritme pendakian yang kurang cepat, sunrise tidak bisa saya nikmati di Puncak Ebulobo, tapi di lereng berbatu-batu. Namun,

pemandangannya sungguh spektakuler. Pergantian warna langit dan bias matahari pagi membuat saya merasa begitu kerdil di dekap kebesaran alam. Akhirnya saya bisa menggapai titik tertinggi Ebulobo, atapnya Nagekeo. Berdiri di puncak gunung sendirian, saya terkenang saga yang dikisahkan penduduk Tutubhada. Saya juga menebak-nebak letak perbukitan sabana yang sempat saya datangi sebelumnya dan yang ingin saya singgahi selepas ini nanti. Ada yang mau ikut?


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


Traveling Jakarta

Ragam Warna Wisata Jakarta Di tengah sentuhan modernisasi tiada henti serta mobilitas tinggi warganya, Jakarta tetap menyisipkan wisata sebagai andalan. Berbagai pusat perbelanjaan, juga tempat-tempat bersejarah seperti Monumen Nasional (Monas), telah lama dikenal sebagai primadona. Di luar itu, terdapat berbagai destinasi wajib lainnya yang bisa dikunjungi serta dipastikan mampu menghadirkan pengalaman tersendiri di hati. Berikut beberapa destinasi wisata di Jakarta yang sayang untuk dilewatkan. Sejumlah ragam kegiatan khas bisa dilakukan agar menikmati Jakarta tidak hanya mal dan Monas. Teks Dody Wiraseto

34

LIONMAG JUNI 2015


Satu Tempat Beragam Kreasi Mau berwisata alam, wisata modern, wisata budaya, maupun wisata kuliner dalam satu tempat? Ancol-lah tempatnya. Ancol merupakan destinasi wisata menarik saat liburan bersama keluarga, kerabat, bahkan keluarga besar sekalipun. Lengkap dan, pastinya, sangat menyenangkan. Di lokasi ini terdapat Dunia Fantasi, wahana rekreasi dengan beragam atraksi. Yang ingin menikmati liburan sembari bermain di wahana air, Atlantis Water Adventure bisa jadi pilihan. Terdapat pula Ocean Dream Samudra, Ocean Ecopark,

serta Taman Impian dan Pasar Seni. Yang ingin menikmati wisata alam, Pantai Ancol merupakan pilihan tepat. Pantai ini cukup digemari anak-anak maupun kalangan remaja dan dewasa. Anak-anak bisa bermain riang di tepi pantai. Sedangkan untuk pengalaman bersantap, sebuah jembatan yang mengitari bibir pantai diisi beberapa restoran casual. Ancol pun menjadi sebuah lokasi yang mampu mengakomodasi kebutuhan tempat liburan. Ancol merupakan permata wisata Jakarta yang akan menjadikan liburan Anda lebih berwarna.

35

Suasana sunset di Le Bridge, Ancol -OF Riman INFLIGHT MAGAZINE LIONSaputra AIR N -


Konservasi mangrove di Pantai Indah Kapuk - Dody Wiraseto -

Membaur Bersama Alam Dan Taman Bakau Kawasan Pantai Indah Kapuk semakin populer menjadi salah satu destinasi wisata di Jakarta. Tidak hanya kuliner, kawasan itu juga dijadikan lokasi wisata alam yang menarik. Adalah Taman Wisata Alam Angke Mangrove yang memunculkan diri sebagai primadona baru di kawasan ini. Hutan bakau, aneka flora-fauna eksotis, serta sejumlah areal menarik sebagai spot untuk foto merupakan daya pikatnya. Tempat tersebut juga merupakan salah satu konservasi mangrove. Dengan luas 1.114 hektar, areal itu dikukuhkan sebagai cagar alam sejak 1939. Selain wahana edukasi, di sini pengunjung juga bisa berpartisipasi dengan menanam mangrove. Deretan rumah juga bisa dijadikan homestay bagi pengunjung.

36

LIONMAG JUNI 2015

Selain menjadi wilayah konservasi, Taman Wisata Alam Angke Mangrove juga dilengkapi fasilitas wisata air. Dengan naik perahu yang disewakan per satu jam, Anda berkesempatan menikmati keindahan serta hewan-hewan rawa lebih dekat. Membaur bersama alam sembari menjaga kelangsungan hidup alam.

Rona Anggrek Lambang Cinta Destinasi wisata Ragunan menyajikan tidak hanya Kebun Binatang Ragunan. Tidak jauh dari kebun binatang, Ragunan juga memiliki destinasi yang tak kalah menarik, khususnya bagi pencinta agrowisata, yaitu Taman Anggrek Ragunan yang menjadi ‘’surga’’ bagi pencinta anggrek dan tanamantanaman hias lainnya. Taman seluas 5 hektar itu memiliki ribuan koleksi anggrek dan

menjadikannya sebagai salah satu sentra anggrek di Jakarta. Berdiri sejak 1973, Taman Anggrek Ragunan telah menjelma menjadi tempat wisata akhir pekan bagi warga Jakarta Selatan, tempat budidaya dan pembibitan anggrek, serta tempat pembelajaran mengenai tanaman anggrek. Koleksi anggrek di sini cukup lengkap, mulai dari anggrek bulan, anggrek koleksi, vanda, dendrobium, oncidium, dan cattleya. Bunga anggrek kerap diidentikan dengan kebahagiaan dan cinta kasih. Anggrek pula yang menjadi ciri khas Indonesia sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto. Adi Kristianto, salah satu pemilik kebun anggrek di sini menuturkan, dari semua jenis anggrek di dunia, hampir sekitar 70-80 persen jenis anggrek ada Indonesia. ‘’Anggrek ini bukan bunga musiman, seperti layaknya anthurium dan anglonema,” tuturnya.


(atas) Ragam bunga anggrek di Taman Anggrek Ragunan - Ristiyono - (bawah) Museum Sejarah Jakarta di kawasan Kota Tua Jakarta - Riman Saputra N -

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


Danau besar berbentuk pulau-pulau Indonesia dilihat dari kereta gantung di Taman Mini Indonesia Indah - Riman Saputra N -

Setangkai anggrek mampu menghadirkan aura positif bagi pemiliknya. Sebuah kepercayaan pun muncul, ketika anggrek telah menyatu dengan orang yang menanamnya, mereka seperti memiliki ikatan batin. Efeknya, sekuntum anggrek akan membuat hati tenang, juga sabar, ceria, serta awet muda.

Jejak Sejarah Jakarta Kawasan seluas sekitar 139 hektar ini berhubungan sangat erat dengan sejarah perkembangan Jakarta. Berlibur ditempat ini bisa menjadi momen mengilas balik Djakarta Tempoe Doeloe. Didominasi arsitektur Eropa dan China dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20 serta tidak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa maupun lokasi bersejarah lainnya, niscaya banyak kegiatan yang bisa dilakukan di lokasi tersebut. Di kawasan itu terdapat pula Museum Fatahillah, yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau

38

LIONMAG JUNI 2015

Museum Batavia. Gedung itu pada masa lalu merupakan sebuah Balai Kota yang dibangun pada 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan Van Hoorn. Di museum itu Anda bisa menelusuri jejak sejarah Jakarta dari masa prasejarah hingga berdirinya Kota Jayakarta. Selain berfungsi sebagai kantor, pada masa lalu gedung itu juga memiliki ruang pengadilan serta penjara bawah tanah dilengkapi rantai dengan bola besi pemberat untuk kaki para tahanan. Selain Pelabuhan Sunda Kelapa dan Museum Fatahillah, terdapat pula beberapa lokasi bersejarah lainnya yang bisa Anda telusuri, mulai dari Museum Wayang, lalu Museum Seni Rupa, berlanjut ke Museum Mandiri, serta Stasiun Kereta Api Kota.

Mengenal Indonesia Lebih Dekat Ingin menghabiskan liburan bersama keluarga sembari mengenal budaya, Taman Mini Indonesia

Indah tempatnya. Dengan seharian mengitari taman yang berlokasi di Jakarta Timur ini, niscaya cakrawala pengetahuan terhadap Indonesia semakin bertambah. Taman Mini memiliki sejumlah taman flora dan fauna, museum, teater pertunjukan, Teater Imax, serta berbagai fasilitas akomodasi lainnya. Dalam satu kawasan taman terdapat 26 replika rumah adat tradisional dari seluruh kepulauan di Indonesia, mulai dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, hingga Papua. Miniatur-miniatur itu menggambarkan sejarah, kesenian, kerajinan, serta tradisi tiap provinsi. Di Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat danau besar berbentuk pulau-pulau di Indonesia. Taman ini bisa dinikmati dengan kereta gantung berkapasitas empat orang per kereta. Alhasil, Taman Mini Indonesia Indah merupakan media yang tepat untuk mengenalkan lebih dekat Indonesia kepada anggota keluarga.


R

You Tube

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


40

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


Automotive

Ferrari 488 GTB

Extreme Power for Extreme Driving Thrills

42

LIONMAG JUNI 2015


Inilah Ferrari 488 GTB, persembahan terbaru salah satu pembuat supercar terbaik di dunia. Ferrari 488 GTB merupakan penerus 458 Italia yang menakjubkan sekaligus penanda ulang tahun ke-40 GTB (Gran Turismo Berlinetta), nameplate Ferrari sejak 308 GTB yang muncul pada 1975. Teks Riman Saputra N Foto Dok. Ferrari

mpat puluh tahun dari pembuatan pertama model mesin mid rear V8, 308 GTB, Prancing Horse membuka bab baru dalam sejarah mesin 8 silindernya. Ferrari 488 GTB memberikan performa tingkat lintasan yang mampu dinikmati sepenuhnya, bahkan oleh pengemudi non-profesional dalam penggunaan sehari-hari. Waktu respon, kegesitan, serta mengemudi on the limit memberikan jaminan rasa nan unik serta kesenangan tak tertandingi dalam hal kenikmatan berkendara. Berlinetta baru begitu cemerlang merangkum pengalaman Ferrari, baik pada ajang Formula 1 maupun World Endurance Championship (WEC) kala 458 GT meraih predikat juara dunia serta merajai dalam dua kejuaraan terakhir 24 Hours of Le Mans. Model baru tersebut juga semaksimal mungkin memanfaatkan pengetahuan yang dikumpulkan teknisi Ferrari selama lebih dari satu dekade terakhir melalui program XX yang membuat mobil trek ekstrem untuk para test-driver. Data yang dihasilkan telah berkontribusi signifikan pada penyempurnaan sistem kontrol elektronik dan mobil, sehingga pengemudi mampu menentukan performa paling luar biasa dari mobil baru ini. International Geneva Motor Show pada Maret kemarin menjadi debut publik pertama Ferrari 488 GTB. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


Powertrain Mesin baru 3902 cc V8 turbo pada Ferrari 488 GTB merupakan yang terbaik di kelasnya untuk output daya, torsi, serta waktu respon, sehingga menjadikannya patokan baru untuk jenis struktur ini. Mesin itu melepaskan 670 cv (492 kW) pada 8.000 rpm bersama torsi maksimum 760 Nm pada 3000 rpm di gigi ketujuh serta waktu respon pedal gas hanya 0,8 detik di 2000 rpm. Angka-angka tersebut cukup memungkinkan 488 GTB berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 3,0 detik dan 8,3 detik untuk akselerasi 0-200 km/jam. Sementara Ferrari 488 GTB mampu melesat hingga kecepatan maksimum 330 km/jam. Jika dikombinasikan dengan inovasi radikal yang diperkenalkan pada semua aspek kinerja mobil, satu putaran trek Fiorano menghabiskan waktu hanya 1 menit 23 detik. Hasil tersebut menunjukkan 488 GTB lebih cepat dari 458 Special Edition serta setara dengan F12 Berlinetta yang bombastis. Untuk konsumsi bahan bakar, mobil mewah Italia ini menghabiskan 11,4 liter per 100 km dengan emisi CO2 260 g/km. Gearbox-nya memiliki fitur Variable Torque Management yang melepaskan torsi besar mesin dengan lancar dan kuat tepat di seberang rentang putaran. Sementara rasio gigi tertentu memberikan akselerasi yang sangat progresif kala pengemudi menginjak throttle. Insinyur Ferrari juga telah mendedikasikan perhatian besar untuk menyempurnakan suara Ferrari 488 GTB, menciptakan soundtrack baru yang maksimal, jelas, serta benarbenar khas seperti yang diharapkan dari mesin Prancing Horse.

44

LIONMAG JUNI 2015


Untuk konsumsi bahan bakar, mobil mewah Italia ini menghabiskan 11,4 liter per 100 km dengan emisi CO2 260 g/km.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


46

LIONMAG JUNI 2015


Aerodynamic Sektor aerodinamis tentu menjadi salah satu faktor penting pada sebuah supercar. Aerodinamis mobil berkontribusi penting untuk performa efisiensi pada angka 1,67, rekor baru untuk produksi Ferrari dan hasil dari 50 persen lebih downforce pada model sebelumnya serta mengurangi drag. Sebuah tantangan terbesar bisa mencapai dua tujuan tersebut secara bersamaan. Beberapa elemen inovatif dikembangkan secara khusus untuk mencapainya, seperti spoiler depan ganda, batas dasar intake samping dan di bagian belakang, serta aerodinamis aktif dipasangkan dengan blown spoiler. Aerodinamis bagian bawah bodi yang menggabungkan generator vortex juga terbilang sangat canggih.

Vehicle Dynamic Subsistem dan kontrol elektronik Ferrari 488 GTB membuat tenaga dan performanya langsung tersedia dan mudah dikendalikan. Kenyataannya, inilah model paling responsif yang pernah diproduksi, dengan waktu respons tajam yang sebanding dengan mobil balap. Sedangkan versi evolusi dari sistem kontrol sudut sisi slip Ferrari (Side Slip Control 2 - SSC2) lebih presisi dan tidak terlalu invasif, memberikan akselerasi longitudinal yang lebih dari kelokan. Selain mengintegrasikan mobil F1-Trac dan E-Diff, sekarang SSC2 juga mampu mengontrol peredam aktif yang membuat perilaku mobil menjadi dinamis selama manuver kompleks, bahkan lebih datar dan lebih stabil.

Exterior Dirancang oleh Ferrari Styling Centre, mobil baru ini memiliki bentuk sayap sangat khas dan merupakan kunci untuk membangun karakter 488 GTB. Signature air intake scallop yang besar mengambil bentuk INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


Aerodinamis mobil berkontribusi penting untuk performa efisiensi pada angka 1,67, rekor baru untuk produksi Ferrari dan hasil dari 50 persen lebih downforce pada model sebelumnya serta mengurangi drag.

dari original 308 GTB dan dibagi menjadi dua bagian oleh splitter. Spoiler depan yang lebar memiliki profil ganda guna meningkatkan efisiensi termal dari radiator yang diposisikan pada bagian samping. Di bagian pusat, dua tiang digabungkan menggunakan deflektor dengan saluran udara menuju bagian bawah bodi yang datar. Bagian belakang yang lebar dan rendah juga didominasi solusi aerodinamis, termasuk blown spoiler inovatif yang menghasilkan downforce tanpa meningkatkan drag. Hal tersebut bekerja dalam hubungannya dengan sudut ramp yang agresif untuk diffuser yang menampilkan flap aktif. Ketinggian lebih diperlukan untuk diffuser yang

48

LIONMAG JUNI 2015

telah dicapai dengan reposisi knalpot tailpipe. Desain ulang juga dilakukan pada lampu LED belakang yang dibuat melingkar. Untuk dimensi, Ferrari 488 GTB memiliki panjang 4568 mm, lebar 1.952 mm, dan tinggi 1.213 mm. Sedangkan bobot mobil ini dalam kondisi tanpa bahan bakar adalah 1.370 kg, dengan distribusi berat sebesar 41,5 persen pada bagian depan serta 58,5 persen di bagian belakang.

Interior Dalam kabin, integrasi yang sempurna dari kluster kontrol satelit baru, sudut kemiringan ventilasi udara, serta panel instrumen mempertinggi arti bahwa kokpit benar-benar dibuat sesuai bagi

pengemudi dengan dikelilingi kenyamanan saat berkendara. Fungi menjadi kata kunci pada desain Ferrari 488 GTB, yang memberikan suasana sangat sporty dan sama sekali tidak ada kompromi dalam hal kenyamanan. Selain itu, terdapat banyak elemen styling klasik Ferrari, seperti pemisahan yang jelas antara dashboard dan tunnel, roda kemudi yang multifungsi, control switch bridge, serta yang melapisi sekeliling kursi. Grafis dan interface dari layar infotainment juga telah sepenuhnya didesain ulang. Sementara desain baru kunci Ferrari 488 GTB mengambil inspirasi dari tumpukan silinder mobil serta memungkinkan untuk menyalakannya tanpa kunci.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


Traveling Kilimanjaro

Mimpi Terwujud di Kilimanjaro TekS & FOTO Yuli Seperi

S

inyal seluler Tigo Tanzania yang kami gunakan saat melintasi Rongai Route sama sekali tidak muncul lagi. Rongai Route merupakan salah satu rute awal pendakian menuju Gunung Kilimanjaro, selain rute lainnya seperti Maceme, Marangu, Lemosho, Umbwe, Shira, dan lainnya. Bagi kami, Rongai Route merupakan sebuah tantangan. Sepengetahuan kami, belum ada tim pendaki Indonesia yang melalui rute itu untuk mendaki Gunung Kilimanjaro karena jalur tersebut memerlukan waktu tempuh selama tujuh hari. Lebih lama ketimbang rute-rute lain yang rata-rata butuh lima hari perjalanan.

Hari Pertama, 15 Juni 2014 Menggunakan operator pendakian bernama Climbing Kilimanjaro, empat dari kami yang tergabung dalam Kepri Kilimanjaro Expedition memulai perjalanan dari Sal Salinero Hotel di Kota Moshi, Provinsi Kilimanjaro. Dipandu pemandu utama Harun serta dua asistennya, James dan Erasto, kami mulai berangkat sekitar pukul 10.00 pagi waktu Tanzania (14.00 WIB). Tujuan pertama tentu Marangu Office, tujuan wajib mengingat setiap pendaki harus melakukan registrasi,

50

LIONMAG JUNI 2015

Kilimanjaro diambil dari bahasa Swahili yang mendiami gunung itu. Kilima berarti “gunung’’ dan Njaro bermakna “bercahaya’’. Kilimanjaro juga disebut dengan Kilima Dscharo atau Oldoinyo Oibor, yang berarti “gunung putih’’ dalam bahasa Suku Masaii. membubuhkan tandatangan, serta mengurus asuransi sebelum memulai petualangan hingga puncak. Marangu Office merupakan salah satu titik awal pendakian. Di tempat itu terlihat begitu banyak pendaki dari berbagai penjuru dunia. Usia beragam warna sebagaimana warna kulitnya. Dari sini kami melanjutkan perjalanan menuju Rongai dengan melewati perkampungan khas Afrika. Di perjalanan tampak sekelompok warga setempat berjalan mengenakan pakaian mencolok. Sepertinya mereka baru kembali melaksanakan kebaktian di gereja. Tiga jam berjalan, kami pun tiba di Rongai. Di pos, terlihat seorang lelaki berpakaian layaknya ‘’pemberontak Afrika’’ seperti sering dipertontonkan film-film Hollywood. Raut wajahnya tidak memancarkan keramahan. Dialah petugas polisi kehutanan setempat. Lelaki itu pula yang kemudian

memeriksa seluruh peralatan yang kami bawa. Tidak hanya diperiksa, bahkan ia menempatkan barang bawaan kami ke sebuah neraca. Sekitar 20 menit ia melakukannya: membuka tas, memeriksa barang satu per satu, lalu memasukkannya lagi untuk diukur beratnya di timbangan. Saat proses itu berlangsung, di lokasi yang sama tiba sepasang pendaki dari Jerman. ‘’Okay!’’ kata si petugas polisi kehutanan itu menandakan kami diizinkan melanjutkan perjalanan. Sebelum perjalanan berlanjut, kami berdoa bersama dipimpin Berry Bachtiar, ketua tim ekspedisi. Pukul 15.30, perjalanan berlanjut melewati perkebunan pinus dan kentang milik masyarakat setempat. Di seluler saya melihat sinyal Safaricom. Menurut James, itu salah satu operator milik Kenya. Ternyata desa ini bersebelahan wilayah dengan Jumhuriye Kenya yang terletak di kawasan Afrika Timur.


Sebagai negara besar, Indonesia mempunyai segudang tempat wisata yang menarik. Setiap daerah mempunyai lokasi wisata yang memesona. Wajar bila Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata dunia. Berikut ini, 7 Destinasi wisata menarik di Indonesia yang sayang untuk dilewatkan kala mengisi liburan. Teks Doddy Wiraseto

(atas) Hujan yang sedikit saja membuat jalur menuju puncak Kilimanjaro diselimuti salju. (bawah) Batu-Batu yang disusun oleh pendaki.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


Satu jam perjalanan, kami kemudian berjumpa sebuah desa yang mayoritas penduduknya petani. Di sini udara terasa sangat dingin. “Welcome Kilimanjaro. Janbo (hei) Kilimanjaro,” teriak salah seorang warga yang kami temui. Ia mengucap itu dengan senyum. Wajahnya ramah. Tiga jam kemudian, kami tiba di Simba Camp, Pos 1 jalur menuju Kilimanjaro. Rona merah senja membias di langit dari matahari yang bersembunyi di balik bukit. Perjalanan tak bisa dilanjutkan lagi. Kami memilih bermalam, memasang tiga tenda, serta “bersembunyi” di dalamnya. Semakin malam, dingin semakin kuat.

Hari Kedua, 16 Juni 2014 Pukul 06.30 kami sudah terjaga penuh. Udara dingin terasa menggigit tulang. Di luar tenda tampak cahaya mentari menyeruak, mulai

52

LIONMAG JUNI 2015

menghangatkan. Dari sini kami menatap jelas Puncak Kilimanjaro tertutup salju. Setelah sarapan, sekitar pukul 08.00 kami kembali memulai pendakian. Tujuan berikutnya Cave Two Camp yang diperkirakan baru bisa dicapai saat istirahat makan siang. Perjalanan mulai terasa berat karena rute yang dilalui begitu terjal. Di sisi kanan-kiri beragam vegetasi khas Kilimanjaro menyapa. Beberapa kali pula kami temui kelompok jejak kaki hewan berkaki empat. Menurut Harun, itu jejak-jejak Kilimanjaro buffalo. Di balik jejak itu, katanya, terdapat ancaman yang bisa saja membahayakan kami. ‘’Di antara rombongan banteng biasanya diikuti cheetah. Daerah ini berbahaya. Kita harus cepat naik,” ujar Harun memberi peringatan. Karuan peringatan ini membuat kami, khususnya saya, merasa sedikit

cemas. Terbayang jika tiba-tiba pelari tercepat berupa kucing berbulu bintik muncul dan menyerang. Kami lantas melangkahkan kaki lebih cepat dari sebelumnya. Lima jam melalui jalur terjal, akhirnya tiba juga di Cave Two Camp. Lega rasanya. Sesuai namanya, cave merupakan sebuah gua yang, menurut Erasto, biasanya digunakan berlindung saat terjadi avalanche atau longsor salju yang lazim terjadi di bulan November dan Desember. Saat itu kami memilih beristirahat sambil makan siang di luar gua yang hangat. Gua itu punya keunikan. Saya mengetahuinya setelah shalat dzuhur di dalamnya. Udara di dalam sangat berbeda dengan di luar. Drop. Suhu langsung berubah sangat dingin. Satu jam kemudian kami melanjutkan perjalanan. Jalur yang kami lalui pun semakin terjal. Saya dan Aris, seorang anggota lain di


(kiri atas) Salju di Kilimanjaro. (kiri bawah) Sore hari di Third Cave Camp. (tengah) Tanaman Tundra yang hidup di Kilimanjaro makanan banteng Afrika. (kanan atas) Makan Siang di Second Cave Camp. (kanan bawah) Hutan Pinus dari Rongai ke Simba Camp.

tim, bermasalah pada engkel kaki. Namun, masalah tersebut teratasi berkat dorongan semangat dari para anggota lain di tim. Itulah yang membuat kami kuat. Dua jam berjalan, terdapat perubahan pemandangan dari vegetasi ke bebatuan. Di sini kami menemui susunan beraneka batu besar yang sangat indah, disebut Ignous Rocks. Diperkirakan panjangnya lebih dari 1 km. Pukul jam 16.50, kami sampai di Third Cave Camp dan mendirikan tenda sepanjang hampir 50 meter di udara terbuka. Sebelumnya muncul pertanyaan mengapa mendirikan camp di atas gua, tidak berdekatan dengan gua agar terlindungi dari angin gunung yang sangat dingin?

Erasto pun menjawabnya. Pada malam hari, ujarnya, gua di Third Cave Camp biasa digunakan rombongan banteng Kilimanjaro untuk berlindung dan beristirahat. Merujuk penjelasan Harun sebelumnya, rombongan banteng itu akan diikuti cheetah, singa, dan berbagai binatang karnivora. ‘’Di dalam gua sangat membahayakan kita semua. Bisa-bisa kita jadi santapan hewan karnivora itu,” tutur Erasto. Menyeramkan! Dingin udara merayu saya cepat tertidur, namun beberapa kali pula terbangun saat mendengar langkah kecil di luar tenda. Saya tidak berani memastikan apa yang melintas, apalagi sembari mengingat-ingat yang sebelumnya diceritakan Erasto.

Hari Ketiga, 17 Juni 2014 Third Cave Camp, pukul 05.50, terlihat sunrise nan indah. Mentari keluar perlahan-lahan dari peraduan. Cuaca yang menusuk tulang, tapi disirami surya pagi, membuat semangat kami tumbuh lagi di Third Cave Camp, yang setelah dicek dengan altimeter berketinggian 3.954 meter di atas permukaan air laut (dpl). Pukul 08.00 kami memulai lagi perjalanan. Bebatuan terhampar sepanjang mata memandang. Di antara bebatuan terselip tanaman tundra. Menurut Erasto, banteng Kilimanjaro kerap melintasi areal ini. Jejak-jejak beberapa jam lalu yang masih terlihat itu merujuk jejak banteng. Puncak Kilimanjaro yang bersalju terlihat jelas sepanjang perjalanan. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


School Hut Camp, camp terakhir sebelum summit ke puncak Kilimanjaro.

Begitu pula Puncak Mawenzi, salah satu puncak dari Gunung Kilimanjaro. Keduanya menarik. Kami terus berjalan menuju School Hut Camp yang diperkirakan butuh waktu empat jam untuk sampai di sana. Oksigen yang mulai menipis membuat perjalanan begitu lama. Dua jam kami berjalan terasa begitu berat. Kira-kira 1 km kami telah melihat School Hut Camp, tetapi untuk mencapainya lagi-lagi terasa begitu berat. Berat bernapas, juga melangkah. Berry, ketua tim, mengatakan, di udara yang tipis kita harus menjaga langkah dan atur pernapasan. Kalau kuat 30 langkah, berhenti satu menit. Pukul 14.00, tibalah kami di School Hut Camp yang berketinggian 4.706 meter dpl. Udara begitu dingin dan oksigen tipis. Kami merencanakan dua malam di sini untuk aklimatisasi ketinggian serta oksigen yang tipis. Harun menyuruh kami beristirahat

54

LIONMAG JUNI 2015

dan tidur. Di siang hari kami tidur untuk menyegarkan tubuh. Pukul 18.00, kami dibangunkan untuk makan malam. Setelah itu Harun bertemu kami dan mengatakan, pukul 04.00 pagi semua harus bangun dan packing. Kita mulai ke summit pukul 05.00 pagi. Berry terkejut karena, sesuai kesepakatan, pendakian dilanjutkan setelah aklimatisasi dua malam di sini. Harun pun menjawab, di School Hut Camp sulit mendapatkan air, jadi tidak bisa dua malam di sini. Berry dan anggota tim tampak kesal, tetapi tidak bisa berbuat lain karena kami telah memberikan nyawa kami ke Tuhan serta Harun bersama teman-temannya.

Hari Keempat, 18 Juni 2014 Pukul 04.00 pagi, kami dibangunkan, packing, dan bersiap ke summit. Pada ketinggian 4.706 meter dpl, dengan udara dingin yang mungkin

minus serta oksigen tipis, membuat setiap pergerakan berisiko ngos-ngosan. Pukul 05.00, dengan pakaian summit dan head lamp, kami memulai pendakian, menempuh perjalanan zig-zag di antara celah bebatuan. Mulai matahari belum muncul hingga muncul kami berjalan perlahan-lahan. Perlu waktu lebih dari 12 jam untuk sampai Puncak Uhuru dengan peak mencapai 5.885 meter dpl. Perjalanan berat pada rute menuju summit, begitu terjal, penuh pasir dan kerikil. Oksigen yang kian tipis membuat kami berjalan polepole (pelan-pelan). Hampir enam jam berjalan, kami berhenti untuk istirahat 20 menit, di ketinggian 5.327 meter. Berarti, tersisa lebih dari 500 meter lagi menuju puncak. Harun, James, dan Erasto menyemangati kami untuk sampai ke puncak. Rasheed, salah seorang porter dengan bahasa Inggris sekenanya,


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


Uhuru Peak atau Roof of Africa, puncak tertinggi di Afrika, salah satu dari seven summit. Alhamdulillah. Sujud syukur pun dilakukan. Tidak terbayang perjuangan berat untuk tiba di sini. (kiri) Perjalanan tim menuju puncak Kilimanjaro (kanan) Sampai di Puncak Kilimanjaro Uhuru Peak.

ikutan menyemangati. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan semangat Kepri mulai naik. Pukul 15.32, tim sampai di Giliman Peak pada ketinggian 5.681 meter dpl, puncak tertinggi kedua di Gunung Kilimajaro. Tim pun beristirahat. Berry mulai berdarah dan yang lainnya mulai terkena high mountain sickness (HMS). Hampir 20 menit tim mengumpulkan tenaga. Tim mulai berjalan lagi di antara deretan salju di kanan-kiri. Menurut sebagian peneliti, salju abadi ini akan hilang 10 tahun lagi. Oksigen semakin tipis dan tenaga yang mulai turun membuat perjalanan yang hanya 200 meter lagi terasa semakin superberat. Snow blind menyilaukan mata dan bikin sakit. Tepat pukul 17:21:02 atau 21:21:02 WIB, tim sampai ke Uhuru Peak atau Roof of Africa, puncak tertinggi di Afrika, salah satu dari seven summit. Alhamdulillah. Sujud syukur pun dilakukan. Tidak terbayang perjuangan berat beberapa hari sebelumnya. Hanya 10 menit tim berada di Uhuru Peak. Semua harus cepat turun karena

56

LIONMAG JUNI 2015

perjalanan turun juga berat, belum lagi badai angin di rute turun itu. Tim pun turun menuju Kibo Camp dan sering terjatuh. Pukul 21.00, kami tiba di Kibo. Nggak sempat lagi ganti pakaian, kami pun tidur dan malam itu mengigil kedinginan.

Hari Kelima, 19 Juni 2014 Pukul 07.00, Feri, Aris, dan Fajar telah bangun. Di Kibo Camp, yang berketinggian 4.706 meter dpl, butiran salju memenuhi bagian atas tenda. Pantesan udara semalam begitu dingin. Pukul 10.00 kami memulai packing dan turun gunung ke Harombo Camp.

Serangan HMS makin berat. Engkel kaki mulai bermasalah lagi. Berry, Aris, dan Fajar bahkan terkena pneumonia. Feri dan Fahry terserang HMS akut. Beruntung jalur perjalanan ke Harombo Camp enak dan menurun. Beberapa kali tim berpapasan dengan rombongan bule yang akan naik Kilimanjaro. Melihat kondisi tim, Harun sebagai guide kami memanggil rescue car untuk membawa tim turun ke Marangu Point dan lanjut ke Kota Moshi malam itu juga. Dari tujuh hari yang direncanakan, tim berhasil mendaki Gunung Kilimanjaro dalam lima hari.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


Destination Pasar Kembang Bandungan

Pagi Berbunga di Pasar Kembang Bandungan TekS & Foto Toto Santiko Budi

P

agi terasa begitu terang meski matahari tak leluasa memancarkan sinarnya. Pagi itu awan putih merata menutup langit Bandungan hingga puncak Gunung Ungaran (2.050 mdpl) pun terlihat samar. Namun, udara masih terasa sejuk hingga ke lobby Kusma Hotel, tempat saya menginap. Kesejukan alami yang begitu nyaman itu bukan berasal dari pendingin udara. Sembari menikmati makan pagi, saya begitu menikmati suasana ini setelah beberapa jam sebelumnya mengalami keseruan suasana pasar bunga. Aktivitas masyarakat kota Kecamatan Bandungan pagi itu

58

LIONMAG JUNI 2015

berlangsung seperti biasa. Lalu-lintas jalan raya di depan hotel berlangsung ramai. Kendaraan beroda dua dan beroda empat silih-berganti melintas. Sesekali tampak kaum ibu yang menggendong keranjang besar di punggung berjalan melintas. Mereka adalah para buruh gendong. Tak jauh dari hotel tempat saya menginap terdapat pasar tradisional dan pasar bunga yang sangat ramai di pagi hari. Beruntung saya mendapatkan tempat menginap tidak jauh dari pasar bunga. Pasar Bunga Bandungan –masyarakat setempat menyebutnya Pasar Kembang Bandungan— berada di depan kantor Kecamatan Bandungan hingga meluber di Jalan Bandungan.

Pasar legendaris itu berjarak hanya beberapa langkah dari hotel. Malam sebelumnya, petugas front office hotel memberikan informasi bahwa aktivitas di pasar bunga dimulai kurang lebih pukul 03.00 dini hari. Segera seusai subuh, saya memutuskan bergerak meninggalkan kamar menuju sasaran, Pasar Bunga Bandungan. Jalan di depan masih basah oleh hujan yang mengguyur malam sebelumnya. Buliran-buliran air sangat halus sesekali masih berjatuhan dari langit. Udara terasa begitu sejuk. Perjalanan dari hotel ke pasar terasa begitu singkat. Tahu-tahu saya sudah tiba, seakan tinggal menyeberang saja dari hotel. Aktivitas jalan kaki yang singkat belum cukup membuat tubuh berkeringat. Semangat dalam diri melihat dan mengabadikan keunikan pasar bunga dalam bingkai-bingkai foto lah yang mampu menghangatkan tubuh.


Paling seru adalah menyaksikan para pedagang menjajakan bunga dengan cara menggendongnya berkeliling pasar. Bunga-bunga yang ditawarkan beraneka ragam jenis, bentuk, dan warna. Semua begitu wangi dan segar.

Pasar terasa begitu temaram. Langit masih gelap. Cahaya penerang hanya berasal dari lampu-lampu merkuri di tepi jalan yang berpendar kekuningan. Sedikit bantuan cahaya datang dari lampu-lampu yang terpasang di atas langit-langit kios penjual bunga dekorasi yang baru buka ketika hari mulai siang hingga sore hari. Sinar lampu dari motor atau mobil yang sesekali lewat, dan masuk ke dalam pasar, menjadi bonus cahaya yang menguntungkan bagi kegiatan fotografi yang nota bene merupakan kegiatan melukis dengan cahaya. Suasana makin syahdu dan memikat untuk aktivitas fotografi saat hitam di langit perlahan menjadi biru atau dikenal dengan istilah blue hour. Aktivitas di pasar kian menggeliat. Pelaku utama kegiatan jual-beli mayoritas kaum perempuan dewasa, ibu-ibu, bahkan beberapa di antaranya terlihat sudah berusia lanjut. Bunga-bunga itu sebagian besar ditanam dan berasal dari desadesa di sekitar Bandungan. Profesi para pedagang dan petani bunga lazim diperoleh turun-temurun. Ibu Sunarti salah satu contoh. Setiap

pagi perempuan berusia 40 tahun itu bersama anak dan menantunya berjualan bunga mawar (bunga tabur), aster, dan dahlia. Bunga-bunga tersebut ia tanam di lahan keluarga di Dusun Sren, Desa Talun, Kedungsongo. Bunga-bunga tersebut diangkut ke pasar dengan mobil bak terbuka. Para pedagang bunga datang dengan beragam cara; dengan membonceng sepeda motor, menumpang angkutan pedesaan, maupun kendaraan bak terbuka. Selanjutnya para pedagang menata bunga-bunga dan menghamparkannya di areal jual masing-masing. Seorang pedagang menguap lebar, terlihat masih mengantuk. Beberapa lainnya sedang menikmati sarapan sembari

mananti kehadiran pembeli. Semua merupakan ekspresi human interest yang menarik untuk difoto. Paling seru adalah menyaksikan para pedagang menjajakan bunga dengan cara menggendongnya berkeliling pasar. Sebagai sosok asing di pasar pagi itu, segera saya menjadi sasaran penawaran bunga dari pedagang bunga gendong. Bungabunga yang ditawarkan beraneka ragam jenis, bentuk, dan warna. Semua begitu wangi dan segar. Mereka menawarkan bunga-bunga tersebut dalam bahasa Indonesia, namun dalam logat Jawa yang cukup kental. Harga yang ditawarkan terbilang sangat murah jika dibandingkan bunga serupa yang dijual di Ibu Kota. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


Dahroni (65) mengatakan setiap harinya tiba di pasar pada pukul 02.00 dinihari untuk kulakan bunga yang selanjutnya dijual lagi. Hari itu ia menawarkan aneka bunga, di antaranya aster/krisan, peacock, sedap malam, lily, serta gladiol doreng. Mereka adalah penjual yang gigih dalam menawarkan bunga-bunga segar rupawan itu. Saya, dengan bahasa Jawa dan senyum di bibir, berusaha menolak dengan halus tawaran-tawaran tersebut. Namun, akhirnya saya takluk. Saya berjanji kepada salah seorang penjual bunga gendong untuk membeli bunganya esok hari. Kegiatan di pasar itu tidak berlangsung seharian, tapi hanya hingga pukul 09.00 pagi. Alih-alih membeli bunga, tekad saya saat itu

60

LIONMAG JUNI 2015

adalah sebanyak mungkin memotret aktivitas jual-beli. Esok hari saya datang lagi ke pasar untuk menepati janji, membeli bunga yang ditawarkan salah seorang pedagang bunga sehari sebelumnya. Ketika hari makin terang, semarak pasar bunga Bandungan makin menjadi. Warna merah, kuning, lila, jingga, hijau, putih, pink, yang berasal dari aneka jenis bunga, baik bunga potong maupun tabur, kian memikat mata. Tak hanya oleh bunga yang beraneka warna, tetapi juga busana-busana yang dikenakan kaum perempuan di pasar itu. Motif dan warna kerudung, baju, dan kain jarit yang mereka pakai begitu semarak. Ratusan pedagang dan pembeli bunga yang hadir dan memadati pasar terlibat dalam aktivitas jual-beli yang

seru. Tawar menawar berlangsung ketat. Para pembeli bunga sebagian besar berasal dari Semarang dan sekitarnya hingga di luar kota seperti Yogyakarta. Transaksi rupiah pun mengalir deras membangkitkan perekonomian daerah setempat. Pukul 08.00 pagi, bersamaan dengan mulai surutnya aktivitas, saya melangkahkan kaki meninggalkan pasar, kembali ke hotel. Hiruk-pikuk para penjual dan pembeli bunga segar berakhir sebelum siang. Namun, Pasar Bandungan sejatinya belum tutup karena kios-kios yang menjual bunga dan pembuat dekorasi segera buka hingga sore hari Kota Kecamatan Bandungan ini berjarak 35 km arah selatan Kota Semarang atau sekitar satu jam perjalanan dari Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut, atau 20 menit dari Ungaran dan sekitar 15 menit dari Ambarawa jika melalui jalur pegunungan. Selain pasar bunga, objek wisata menarik yang dapat dikunjungi di kawasan tersebut adalah Candi Gedongsongo dan kawasan perbukitan Sidomukti. Kondisi daerah yang sejuk dan segar menyebabkan kawasan Bandungan kini disesaki bangunan hotel dan motel serta karaoke.


DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Ramadhan amazing

in aceh START FROM

IDR.890rb $75 *minimal 10 pax

Tour Operator Contact:

Aceh Great Wall Tour (+62 821 6029 1617) mahlizar@yahoo.com, TravelAceh.com (+62 856 6033 333) info@travelaceh.com, Serambi Makkah Travel (+62 813 6006 0999) serambimakkahtravel@yahoo.com, ILA Tour (+62 852 1041 3187) iloveaceh@ymail.com, Keliling Aceh (+62 821 6861 9332) kelilingaceh@icloud.com, Musafir Tour (+62 812 6946 2010) mujiburrizal@yahoo.com, Sardifa Travel (+62 853 6139 2880) sardifa_travel@yahoo.co.id. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

www.disbudpar.acehprov.go.id

61


Destination Ciwidey

Camellia Sinensis Teh merupakan minuman infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk, maupun tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis. Provinsi Yunnan di belahan barat daya China selama ini dikenal sebagai tempat muasal teh. TekS & Foto Vitalis Yogi Trisna

62

LIONMAG JUNI 2015


Kali pertama Camellia sinensis masuk Indonesia pada 1684, dibawa oleh pria berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer. Pada abad ke-18 mulailah berdiri pabrikpabrik pengolahan teh di Tanah Air yang dikelola kongsi dagang pemerintahan kolonial Belanda (VOC).

H

ikayat mencatat, sekitar abad ke-8 Sebelum Masehi (SM) teh di China awalnya digunakan sebagai obat-obatan. Ketika Dinasti Han memerintah pada 221 SM—8 Masehi teh pun mulai diolah menjadi minuman dengan cara diseduh. Pengaruh minuman teh di China lantas berkembang ke negara

tetangga, Jepang, dan kemudian menjadi buah bibir di Eropa. Kali pertama Camellia sinensis masuk Indonesia pada 1684, dibawa oleh pria berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer. Pada abad ke-18 mulailah berdiri pabrik-pabrik pengolahan teh di Tanah Air yang dikelola kongsi dagang pemerintahan kolonial Belanda (VOC). INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


Saat ini lahan kebun teh di Indonesia tersisa sekitar 120 ribu hektar yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera dengan produksi sekitar 130 ton per panen. Kala itu Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia. Namun, sepuluh tahun terakhir kebun teh rakyat peninggalan VOC tersebut dibabat, menyusut sekitar 30 ribu hektare, dan digantikan tanaman lain.

64

LIONMAG JUNI 2015

Saat ini lahan kebun teh di Indonesia tersisa sekitar 120 ribu hektar yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera dengan produksi sekitar 130 ton per panen. Kondisi ini menjadi perhatian serius Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi

PBB itu pun memberikan bantuan sebesar US$ 1,2 juta kepada Dewan Teh Indonesia untuk mengembangkan lagi tanaman teh rakyat seluas 800 hektar di Jawa Barat. Kenikmatan menyeruput seduhan daun teh tampaknya terus menggoda kepentingan ekonomi dan finansial pengusaha, tetapi kerap mengalahkan legenda tentang khasiatnya yang diwariskan nenek moyang. Menyelamatkan perkebunan teh rakyat pun sejalan dengan upaya menjaga budaya hidup sehat.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


Batik Air Frequent Flyer

Loyalti Program Dalam Bentuk Kartu Keanggotaan Frequent Flyer

Kartu keanggotaan penumpang rutin (Batik Air Frequent Flyer) telah resmi diluncurkan dengan harapan bisa memberikan pelayanan lebih kepada penumpang. Selain itu, Batik Air juga meluncurkan program “Terbang dengan Batik Air, pulang dengan Rolls-Royce” dengan hadiah utama 1 Rolls-Royce, dan 5 Mercedes-Benz, serta 10 Honda Jazz yang diundi tiap bulan.

H

otel Indonesia Kempinski, Jakarta, menjadi saksi peresmian diluncurkannya Batik Air Frequent Flyer dan program undian “Terbang dengan Batik Air, pulang dengan RollsRoyce”. Acara yang digelar pada Senin, 11 Mei 2015 ini dihadiri pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, Ketua Majelis

66

LIONMAG JUNI 2015

Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman. Selain itu, lebih dari 50 artis papan atas, mulai dari artis lawas hingga yang muda juga turut meramaikan acara ini.

Kartu Batik Air Frequent Flyer Acara peluncuran kartu keanggotaan penerbang rutin (Batik Air Frequent Flyer) yang dimulai pukul 19.00 WIB ini dipandu Choky Sitohang bersama Tamara Tambunan dan diawali dengan jamuan makan malam yang ditemani lantunan beberapa tembang dari Lea

Simanjuntak. Alunan musik orkestra turut memberi nuansa mewahnya acara ini. Fashion show batik pun turut memeriahkan suara cantik Lea Simanjuntak. Tak hanya itu, suara merdu diva Indonesia, Krisdayanti yang ditemani beberapa penari berpakaian adat ikut meramaikan suasana malam itu. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dalam sambutannya mengatakan bahwa layanan yang akan didapatkan penumpang dengan kartu Batik Air Frequent Flyer yakni pemesanan (booking) tiket, hotel, taksi, dan gerai-gerai pembelanjaan. Selain itu, penumpang Batik Air juga mendapatkan pelayanan bagasi khusus dan pemulangan uang secara penuh (fully refund) apabila terjadi pembatalan pembelian tiket. Miles ini nantinya akan dikonversikan dengan reward point tergantung dari jenis kartu, gold, silver, atau platinum.


Sementara itu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik adanya peluncuran keanggotaan Batik Frequent Flyer ini, dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat pengguna jasa penerbangan. “Pemerintah mendorong adanya peningkatan pelayanan penerbangan, mulai dari angkutan udara yang sangat sederhana hingga maskapai yang full service seperti Batik Air,” ujarnya. Untuk mendapatkan kartu tersebut, penumpang harus memenuhi syarat minimun dengan perhitungan jumlah kilometer perjalanan yang pernah ditempuh menggunakan Batik Air. Penumpang paling setia akan mendapatkan kartu berjenis platinum dengan beragam jenis fasilitas tambahan. Jadi penumpang tidak perlu apply (daftar) terlebih dahulu. Meski saat ini hanya bisa digunakan untuk pemesanan tiket, namun ke depannya akan dilakukan pengembangan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk kemudahan penumpang. Dengan kartu tersebut, peningkatan penumpang 10 persen bisa tercapai dengan tingkat keterisian di atas 90 persen. Saat ini tingkat

ketepatan waktu keberangkatan (on time performance/OTP) pesawat Batik Air sudah di atas 96 persen, baik untuk penerbangan dari Bandara SoekarnoHatta, Cengkareng, mau pun Halim Perdanakusuma, Jakarta. Penandatanganan oleh Megawati Soekarnoputri di replika kartu platinum menjadi simbol peresmian program kartu Batik Air Frequent Flyer. Dalam kesempatan itu juga, Rusdi Kirana turut mendampingi Megawati Soekarnoputri untuk menyerahkan lima buah kartu Batik Air Frequent Flyer kepada lima orang artis yakni Nani Wijaya, Yuni Shara, Melly Goeslaw, Ruth Sahanaya, dan Alvin Adam. Selain itu, sebanyak 50 artis yang hadir merupakan penumpang setia Batik Air yang melakukan perjalanan sebanyak 12 kali dalam waktu enam bulan terakhir. Mereka juga turut mendapatkan kartu Batik Air Frequent Flyer. Setelah resmi diluncurkan, acara kembali meriah dengan penampilan Ari Lasso yang juga dibarengi dengan fashion show batik. Ia juga sempat berduet dengan Lea Simanjuntak dan Krisdayanti. Akhirnya penampilan Krisdayanti yang melantunkan lagu

Pilihlah Aku dibarengi para pramugari dan pramugara yang membawa ‘papan’ bertuliskan seluruh rute Batik Air menutup acara mewah nan meriah ini.

Hadiah Rolls-Royce Selain kartu Frequent Flyer, Batik Air juga meluncurkan program “Terbang dengan Batik Air dan pulang dengan Rolls-Royce” yang akan berjalan selama enam bulan. Setiap bulan, Batik Air akan mengundi dua mobil Honda Jazz dan satu mobil Mercedes-Benz. Pada bulan keenam akan diundi grand prize satu mobil Rolls-Royce. Pengundiannya dilakukan menggunakan nomor tiket penerbangan, sehingga penumpang tidak perlu repot-repot mendaftarkan diri untuk ikut program undian. Yang diikutsertakan pada pengundian yaitu penumpang yang melakukan penerbangan pada 15 Mei hingga 15 November. Periode pengundian akan dilakukan pada 15 Mei-14 Juni, 15 Juni-14 Juli, 15 Juli-14 Agustus, 15 Agustus-14 September, dan 15 September-14 Oktober. Sementara itu pengundian grand prize akan dilakukan pada 15 Oktober-14 November.

(hal kiri) Penandatanganan oleh Megawati Soekarnoputri di replika kartu platinum menjadi simbol peresmian program kartu Batik Air Frequent Flyer. (kiri) Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani, Rusdi Kirana, beserta tamu undangan lainnya mengunjungi stand batik. (kanan) Penampilan Krisdayanti di acara peluncuran Batik Air Frequent Flyer.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


Hot Stuff

2015 CAN-AM MAVERICK X DS

ATV Tercepat dengan Torsi Maksimum Can-Am Maverick X DS didukung mesin turbocharged V-twin 976 cc yang memiliki 121hp, memberikan 40% lebih torsi dari pesaing terdekatnya, Polaris RZR 1000. Koplingnya didesain ulang dengan Quick Response System baru untuk daya lebih baik dan peningkatan aliran udara CVT. Wheelbase-nya lebih panjang, 88 inci dan 16 inci dari suspensi perjalanan dengan FOX piggyback shock yang mencegah terjadinya bottoming-out. Can-Am Maverick X DS juga memiliki kenyamanan di kelasnya, tapi yang paling utama adalah power dan spesifikasinya. Can-Am Maverick X DS semakin menakjubkan dengan trim hijau lime di atas bodi biru gelap dan hitam. ATV ini dibanderol US$ 23.000.

Filson Dry Bags “Green” Collection

Terinspirasi dari Militer Setelah sukses dengan koleksi original tas waterproof-nya, Filson yang berbasis di Seattle ini kembali beraksi dengan Filson Dry Bags “ Green “ Collection. Koleksi terbaru ini terinspirasi dari militer dengan warna hijau. Setiap kantong tetap disusun dari polyester berlapis vinyl tahan lama untuk menghindari elemen serta menjaga peralatan di dalamnya aman dan kering. Filson menghadirkan enam tas yang berbeda untuk menemani Anda hiking hingga berkemah.

68

LIONMAG JUNI 2015


Urwerk Knights

Desain Unik dengan Dual Air Turbine Urwerk merilis lini terbarunya UR-105 TA, atau disebut juga Urwerk Knights, menjadi koleksi timepieces unik yang datang dalam berbagai warna eklektik. Empat rotasi satelit, masing-masing membawa tiga angka, berjalan di sekitar pusat jam tangan sebagai cara menandai jam. Sebuah rel menit duduk sepanjang bagian bawah muka memperlihatkan keindahan mekaniknya.Di dalam, mekanisme Urwerk dirancang untuk memungkinkan satelit memutar dengan lembut dan tak terlihat. Hampir tidak ada gesekan, tidak ada gerakan kasar, hanya balet dari satelit yang dimiliki UR-105 TA. Tidak hanya beroperasi pada mekanisme tradisional atau tourbillion, UR-105 TA dimana TA merupakan singkatan dari “ turbine automatic “ sebagai gerakan yang diatur oleh turbin udara ganda di bagian belakang jam. Semuanya dapat dilihat melalui lapisan safir dan dioperasikan oleh tuas kecil di belakangnya. Tanda-tanda FULL, RED, dan STOP terlihat di bagian belakang jam untuk pengaturan perubahan pada turbin. Sementara potongan Urwerk tradisional datang dalam warna hitam, UR105 TA menambahkan versi oranye dan kuning cerah bagi individu yang benarbenar unik.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

69


Hot Stuff

80 Proof Blues Junior

Amplifier Fender Berbahan Kayu Whiskey Barrel Fender menghadirkan amplifier edisi terbatas, 80 Proof Blues Junior, dengan kabinet yang terbuat dari reklamasi kayu whiskey barrel. Tidak ada dua yang sama, itulah salah satu pesona amplifier ini. Selain itu, tombol-tombol kuningan, pegangan kulit, piringan kontrol kuningan, dan logo Fender yang terpahat ke dalam kayu, menjadi daya tarik tersendiri. Amplifier yang hanya dibuat sebanyak 100 unit ini memberikan 15 watt dari all-tube power, reverb, dan speaker Jensen P12Q 12 “ yang sudah diupgrade. Amplifier Fender 80 Proof Blues Junior ini masing-masing dibanderol US$ 1.999.

Headphone Headbones Bone Conduction

Suara dari Getaran Tulang Temporal Headbones produksi Damson Audio membuat telinga Anda menemukan suara berasal dari getaran yang dikirim melalui tulang temporal (tulang yang terletak di sisi dan dasar tengkorak) langsung ke telinga bagian dalam. Ini berarti Anda dapat dengan aman dan nyaman mendengarkan lagu ketika beraktivitas di ruang terbuka, seperti skateboard di jalanan kota atau jogging di lingkungan traffic yang padat. Headbones memiliki fitur Bluetooth dan NFC, serta tahan terhadap air hingga tingkat IPX5. Headphone Headbones Bone Conduction ini dibanderol US$149.99.

Recon Jet Smart Glass

Kacamata Pintar untuk Konsumen yang Aktif Recon Instruments, menghadirkan produk smart glass-nya, Recon Jet menampilkan informasi secara langsung di depan pandangan dengan fokus untuk pemakaian saat beraktivitas. Sebuah komputer mini menancap di tangkai kanannya dan informasi ditampilkan layar ujung bawah pandangan dengan ukuran setara 30 inci dilihat dari jarak 2 meter. Recon Jet dibekali prosesor dual-core 1 GHz yang mengolah seluruh data dari beragam sensornya (accelerometer, gyroscope, altimeter, barometer dan magnetometer). Jet bisa disambungkan dengan tracker lain via konektivitas ANT+, atau ke smartphone dengan Bluetooth 4.0 dan Wi-Fi. Kameranya beresolusi HD dan pengoperasiannya dilakukan via gesture swipe pada touchpad kecil yang tertanam di tangkai, serta dua buah tombol di bawahnya. Recon Jet bisa didapat seharga US$699.

70

LIONMAG JUNI 2015


BLACKMAGIC MICRO CINEMA Kamera Aksi Untuk Drone

Blackmagic Micro Cinema hadir dengan kemasan bodi magnesium seberat 300 gram dengan dimensi 82.5 x 69.5 x 65.4mm sehingga bisa diterbangkan drone. Kualitas videonya diklaim setara dengan kamera video kelas profesional berukuran lebih besar. Kamera ini dibekali sensor super 16mm yang ukurannya sekitar sepertiga lebih kecil dari sensor kamera Micro Four Thirds. Blackmagic Micro Cinema mampu merekam video dalam format RAW dengan jangkauan dynamic range hingga 13 stop. Blackmagic Micro Cinema juga dilengkapi mount lensa MFT, sehingga memiliki range lensa lebih banyak. Di sektor baterai menggunakan Canon LP-E6 yang mudah dijumpai dan dapat merekam video hingga 90 menit. Tersedia juga port HDMI dan port ekspansi DB-HD15, sehingga pengguna bisa memasang wireless video transmitter atau mengendalikan pengaturan kamera dari jauh melalui remote kendali drone. Blackmagic Micro Cinema Camera dibanderol US$995.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


Dine In Al Jazeerah Restaurant & Cafe

Al Jazeerah Restaurant & Cafe

Ruap Rempah Timur Tengah

B

bercadar. Di tiap meja makan elum ada kesan Berdiri sejak 2006, restoran ini kapasitas untuk empat orang istimewa saat awalnya menghidangkan menu diberi tirai guna menutup dan menemukan utama aneka olahan daging menyekat antar meja. Disamping restoran Al unta. Namanya bahkan sudah Aila Room, Al Jazeerah memiliki Jazeerah di bilangan Raden sampai ke telinga wisatawan lima ruangan lain yang dapat Saleh Cikini, Jakarta. Tampilan mancanegara, khususnya Arab dipakai sesuai kebutuhan tamu. exterior restorannya terasa Saudi. Al Jazeerah kini berdiri Berdiri sejak 2006, restoran sederhana, tanpa sentuhan dengan mengedepankan cita ini awalnya menghidangkan ikonik sedikitpun. Namun menu utama aneka olahan suasana jauh berbeda ketika rasa otentik khas Timur Tengah. daging unta. Namanya bahkan berada di dalam restorannya. sudah sampai ke telinga Luas dan lintas dimensi, dimana wisatawan mancanegara, khususnya Arab Saudi. Seiring suasana Timur Tengah, khususnya Arab Saudi sangat kentara. semakin sulitnya memperoleh daging unta, akhirnya Al Kesan Timur Tengah semakin kuat di setiap sisi ruangan Jazeerah kini berdiri dengan mengedepankan cita rasa dengan memberikan ciri khas tersendiri. Seperti halnya di otentik khas Timur Tengah. Aila Room, dimana tempat ini disediakan bagi tamu yang

72

LIONMAG JUNI 2015


Bila keotentikan sebagai barometer utamanya, rasanya Al Jazeerah adalah juaranya. Semua bumbunya didatangkan langsung dari Arab Saudi. Hal ini memungkinkan karena pemilik Al Jazeerah juga memiliki bisnis lain di bidang tur umrah. Jadi sembari mengantarkan umrah, biro perjalanan tersebut juga membawakan bumbu-bumbu dan rempah dari Arab Saudi kala kembali ke Jakarta. Semakin lengkap dengan kreasi langsung chef asli Timur Tengah. Perpaduannya membuat Al Jazeerah tetap diminati hingga kini walau tidak lagi menyajikan menu daging unta. Mandi Laham tentu menjadi keharusan di tempat ini. Selain menu ini kadung identik dengan Timur Tengah, penggunaan beras basmati dari Arab Saudi, bumbu dan juga rempah-rempahnya membuat rasa penasaran membuncah. Sepiring besar Mandi Laham sudah tersaji. Nasi berwarna kuning keemasan hasil dari penggunaan bumbu dan rempah langsung menggugah selera. Di tengahnya, dua potong daging kambing menjadi kombinasi eksklusif. Ruap rempah langsung terasa kala sesendok nasi menjadi suapan pertama. Walaupun ukurannya lebih panjang, tetapi teksturnya tidaklah sepadat nasi biasa. Rempah dan proses pembuatannya menjadikan aroma dan rasa begitu memikat. Begitupula dengan kambing sebagai kombinasi utamanya. Teksturnya sangat lembut sehingga tidak butuh banyak tenaga untuk memisahkannya dari tulang. Tidak ada bau prengus sama sekali, dagingnya lembut gurih cocok dengan nasi yang kaya rempah. Al Jazeerah presentasikan Mandi Laham yang tidak hanya membawa lidah mencecap cita rasa asli Timur Tengah. Lebih dari itu, Al Jazeerah menggambarkan realita pesona kuliner Timur Tengah. Teks Dody Wiraseto FOTO Riman Saputra N.

Al Jazeerah Restaurant & Cafe Jl. Raden Saleh No.58 Cikini Jakarta Pusat INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

73


Dine In El Asador

El Asador

Rumah Pecinta Daging

L

intas benua menjadikan El Asador mengundang rasa penasaran tersendiri. Belum sampai masuk ke dalam restoran Amerika Latin ini, liukan bara api langsung menarik mata. Tampaknya kaca bening yang mengisi bagian luar restoran ini disengaja agar tungku api itu terlihat begitu menggoda. Pusat dari bara api itu ternyata adalah elemen utama dari restoran ini. Alat barbeque yang mampu memanggang beragam daging dalam skala besar. “Kalau di Uruguay, setiap rumah pasti memiliki alat barbeque. Barbeque adalah salah satu cara memasak yang populer disana,� sambut Eugenio Dordan, yang sepertinya menyadari rasa penasaran saya terhadap alat panggang ini. Pria asli Uruguay dan menjabat sebagai General Manager El Asador ini kemudian menjelaskan panjang lebar tentang teknik memanggang dengan alat bernama Parrillas ini. Membuka menu, saya memesan Grilled Chicken Caprese Quesadilla. Keju mozzarella dan keju cheddar

74

LIONMAG JUNI 2015

yang mendominasi memberikan tekstur kenyal saat dipotong. Topping potongan dada ayam yang sudah dipanggang dan dimarinasi memberi sinyal gurih ke indra perasa, kenyal dan cheesy keju berpadu dengan gurihnya daging ayam memberikan kenikmatan rasa baru di lidah. Obrolan semakin terasa santai dan tibalah menu favorit From De Parrillas ini tersaji. Aneka daging tersaji dalam sebuah wadah stainless steel mirip yang kerap ditemui di hidangan banquet. Di lapisan bawahnya terdapat bara dari kayu bakar untuk menjaga daging agar tetap hangat. Bagi saya ini adalah satu menu besar yang bisa dijadikan menu berbagi. Namun Eugenio meluruskan, bahwa ini merupakan menu utama untuk satu orang. Bahkan ia pernah menemui, wanita asal Jepang yang mampu menghabiskan menu ini sendirian. Dalam satu wadah terdapat Beef Ribs atau biasa disebut Asado, Vacio, daging sapi yang diambil dari bagian flank, Churrasco atau ribeye, Pamplomas dan juga Lamb Chorizo. Untuk semua daging sapinya, tidak ada penggunaan bumbu sama sekali. Saat

dipanggang hanya ditaburi garam dan tidak sampai well done. Kunci rasa dan aromanya terletak pada kayu bakarnya yang menggunakan kayu pohon rambutan dan belimbing. Pesta daging pun dimulai. Aroma wangi kayu bakar memang tidak bisa tergantikan dengan teknologi apapun. Asap tipis keluar saat daging dipotong menjadi bagian lebih kecil. Aromanya benar-benar menggugah selera dengan tekstur daging yang sedikit kenyal. Berbeda dengan Lamb Chorizo, sosis dari daging kambing. Aroma prengus sama sekali tak tercium dan dagingnya terasa agak manis. Hasil bagus dari proses perendaman dengan Red Wine selama 2 hingga 3 hari sebelum dipanggang. Teks & FOTO Dody Wiraseto

El Asador Kemang Point Building Ground Floor Jl. Kemang Raya No 3 - Jakarta 12730


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

75


Dine In D’Consulate Lounge

D’Consulate Lounge

Timur Tengah Modern

M

enarik benang merah antara Timur Tengah dan Eropa, maka D’Consulate Lounge muncul sebagai salah satu contohnya. Mengedepankan konsep restoran perpaduan Timur Tengah dan Eropa klasik, D’consulate membuka khasanah tentang Timur Tengah yang modern. Desain interiornya meninggalkan kesan klasik, dengan mengutamakan kenyamanan bagi para tamunya. Lampu chandelier membuat penerangan lembut mengisi sudutsudut ruang. Tata letaknya memberikan kenyamanan, baik itu bersama keluarga, rekan kerja ataupun kerabat terdekat. Sofa-sofa mengisi area tengah restoran. Di salah satu sudut terdapat meja dengan sofa lebar yang dibatasi untaian manik-manik sebagai penyekatnya. Semakin lengkap dengan penempatan televisi yang membuat aktivitas makan lebih berwarna.

76

LIONMAG JUNI 2015

Dengan kenyamanan yang diberikan, tidak mengherankan bila tamu merasa betah. Entah itu sekedar menikmati sisha sembari berbincang santai maupun makan siang dan makan malam. Menu Timur Tengah mendominasi, namun terdapat juga beberapa menu tradisional Indonesia dan menu Italia. Pilihan pertama jatuh pada menu pembuka yakni D’Consulate Salad atau biasa juga disebut dengan Mukabilat. Sajian pembuka ini terdiri dari Hummus, Warag Inab, Taboullah dan Arabic Salad. Sebelum melanjutkan ke menu yang lebih berat. Dahaga dimanjakan Adeni Tea, minuman yang sarat akan citarasa Timur Tengah. Segelas teh dengan campuran susu terasa hangat dengan penambahan kapulaga didalamnya. Rasa kapulaga yang dominan mengingatkan saya pada Chai Tea khas India. Tibalah di puncak ritual makan kali ini. Sepiring Mandi Laham sudah tersaji siap dinikmati. D’Consulate memberikan

alternatif bagi tamunya untuk memilih menggunakan daging ayam atau daging kambing sebagai kombinasinya. Namun bagi saya, Mandi Laham tetaplah harus bersama kambing sebagai ciri khas Timur Tengah. Memberikan daging kambing yang lembut merupakan tantangan utama. Disamping juga menghilangkan bau prengus-nya. Chef D’Consulate berhasil menjawab tantangan tersebut. Daging kambing muda berusia dibawah tiga bulan, memberikan kelembutan berbeda. Dengan bumbu dan proses yang tepat, daging kambing terasa bersahabat dengan lidah. Kombinasi nasi briyani dengan rempah dan kambing terasa belum cukup. Untuk menambah rasa, dua jenis salad tahar dapat dipilih sesuai selera. Salad tahar hijau akan memberikan rasa pedas atau salad tahar merah memberikan rasa yang menyegarkan. Kesatuan rasa yang akan meninggalkan pengalaman menyenangkan dari sepiring Mandi Laham. Teks Dody Wiraseto FOTO Riman Saputra N.

D’Consulate Lounge Jl KH Wahid Hasyim 49-51 Gondangdia, Menteng - Jakarta Pusat


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


Postcard

78

LIONMAG JUNI 2015


bali 01.06.2015

I

A

IN

D O N ES

Bali

Uluwatu Beach Uluwatu Beach adalah pusat wisata yang berlokasi di Bali, Indonesia. Tempat wisata ini sangat cocok untuk berlibur dan menjadi tempat yang sangat strategis untuk menikmati tarian kecak asli Bali sambil memandang sunset di laut lepas. Satria Anggara Putra JAMBI

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


Postcard

manashi ya

Jepang

01.06.2015

Gunung Fuji

JE

Berkunjung ke Jepang tidak lengkap rasanya tanpa mengunjungi salah satu kebanggaan negara tersebut yaitu Gunung Fuji. Tahun 2013, gunung tertinggi dan juga merupakan salah satu dari “Tiga Gunung Suci” di Jepang ini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia dalam kategori Situs Kebudayaan. Foto ini diambil tahun 2013 di Prefekture Yamanashi, salah satu lokasi paling baik untuk melihat Gunung Fuji.

PA N G

Yunita Theresia Gena TANAH BUMBU - KALSEL

Tapanuli Tengah sibolga

01.06.2015

SU

MUT

Sunset di Pantai Bosur Menikmati sunset di Pantai Bosur, Sibolga, Tapanuli Tengah adalah hal yang menakjubkan bagi saya. Kita bisa melihat matahari tenggelam di laut dengan siluet bocah-bocah Sibolga yang asik bermain di pantai. Dengan menempuh jalur darat dari Kota Medan, perjalanan 12 jam seakan terbayar ketika melihat pantai nan indah sepanjang 1 km ini. Detik-detik pergantian siang dan malam tersuguh eksotis ketika menteri perlahan tenggelam ditelan lautan yang maha luas. Moch. Anshori SURABAYA

80

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


INFO

82

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


LION GROUP FLEET

2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

30 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

13 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business

7 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

2 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business

11 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

9 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

15 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan

84

LIONMAG JUNI 2015


WELCOME ABOARD

Selamat Datang Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft. Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009).

PERALATAN ELEKTRONIK / Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.

MINUMAN BERALKOHOL / Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA / Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK / Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG / Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK / Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN / Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket.

• Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI / Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik / Baggage for domestic route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional / Baggage for international route: Kelas Ekonomi / Economy class : 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg

40 cm

PONSEL / Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower

30MAGAZINE cm 20 cmAIR INFLIGHT OF LION

85


LION GROUP ROUTE MAP

86

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


LION GROUP ROUTE MAP

88

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


KIDZONE

90

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

91


92

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

93


LADY IN THE AIR

Syarifah Fuzna

Makna Hidup Sebelum membulatkan tekad memilih dan berkomitmen pada profesinya sekarang, Syarifah Fuzna dikenal sebagai anak rumahan. Ketika pada satu titik masa ia membuat keputusan besar dalam hidupnya, kekhawatiran pun sempat muncul di keluarganya. Beruntung keluarga tidak menghambat tekad Syarifah tumbuh menjadi sosok mandiri dan memperluas cakrawala pandang. Dari Aceh ia terbang ke Jakarta dan jadilah seperti adanya kini.

“Keluarga saya memberi kepercayaan besar untuk semua keputusan yang saya ambil. Mereka hanya berpesan agar saya mampu menjaga diri dan bekerja keras memenuhi kebutuhan. Kepercayaan mereka hingga kini saya pegang dan buktikan,’’ ujar gadis berkulit hitam manis kelahiran Medan 29 September ini. Orangtuanya, Said Harun Al Jamalullai dan Syarifah Armanisah Al Idrus, memberi Syarifah banyak bekal bermanfaat untuk menjalani hidup. Selain ajaran dan pendidikan agama yang ditanamkan sejak dini, juga motivasi tiada henti guna membangun kepercayaan diri. ‘’Keluarga saya mengajarkan pentingnya saling menghargai, menghadapi setiap masalah dengan sabar dan tawakal,” kata gadis yang bergabung Lion Air sejak Juni 2012 di Batch 144. Manfaat kepercayaan diri, sabar, dan tawakal sangat dirasakan Syarifah, tidak hanya dalam setiap tapak langkah kehidupan pribadinya, tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya. Hampir setiap hari bertemu orang-orang baru dari beragam latar asal dan karakter memberinya tantangan sekaligus kesempatan. Syarifah pun berprinsip selalu berusaha memberi dampak positif kepada orang lain, sehingga yang ia lakukan tidak sia-sia. Apa pun kondisinya, membantu sesama tidak boleh diabaikan. Itu yang diyakininya membuat hidup lebih mudah dijalani. ‘’Bisa jadi orang yang kita bantu saat ini akan memberi manfaat besar nanti. Hidup itu sementara. Maka nikmatilah hidup dengan lebih bermakna,’’ tutur anak kedua dari empat bersaudara yang hobi jalan-jalan TEKS Dody Wiraseto dan menonton film India ini. WARDROBE Dian Pelangi LOKASI Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

94

LIONMAG JUNI 2015


Foto Riman Saputra

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

95


Foto Riman Saputra

Hidup itu sementara. Maka nikmatilah hidup dengan lebih bermakna.

96

LIONMAG JUNI 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

97


98

LIONMAG JUNI 2015


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.