LIONMAG JUNI 2012

Page 52

Rupanya wabah karnaval sedang merebak di Indonesia. Dengan dipopulerkannya oleh Jember Fashion Carnaval 11 tahun yang lalu, hampir semua kota sekarang ikutan berkirab ria dengan tajuk masingmasing. Untuk kali kedua Semarang mengadakan kirab akbar mereka dalam rangka HUT kota yang ke 465. 50

LIONMAG JUNI 2012

T

ak kurang dari 1500 peserta dari berbagai instansi, lembaga pendidikan, kecamatan, komunitas masyarakat dan pribadi meramaikan jalan protokol kota dengan kostum yang meriah dan maksimalis. Tentu tak lepas juga dandanan wajah yang ingin kreatif dan unik. Tercatat ada belasan kelompok peserta antara lain: Rebana Kayun Mubakin, Kelompok Denok Kenang, Komunitas Parkour, Komunitas Capoeira, Komunitas Pencak Silat, Komunitas Breakdance, Konser Tek-Tek Taruna Akademi Kepolisian, bahkan Indonesia Chef

Association dengan asesori berbagai panci, sutil dan wajan mereka. Peserta terbesar tentunya adalah lima kelompok besar remaja dan pemuda bertemakan bunga yang personilnya mendominasi suasana dengan kelopak bunga dan kostum yang berwarna-warni ceria. Sejak 15.00 jalanan utama Semarang mulai dipadati massa yang mencari posisi menonton di sepanjang trotoar rute yang dilewati. Kirab resmi mulai sekitar 18.45 diawali dengan sambutan oleh Wawali Kota Semarang Bpk.Hendrar Prihadi, M.Si. yang dilanjutkan dengan pemukulan bedug dan tembakan confetti. Karnaval akbar ini mengambil rute dari depan Balai Kota Semarang - Jalan Pemuda-Tugu Muda--Jalan Pandanaran dan berakhir di Lapangan Simpang Lima. Walau bertema “Ungkapkan Dengan Bunga”, karnaval ini diawali defile Rebana Kayun Mubakin yang tampil rancak dan dinamis. Kemudian defile demi defile berlalu dengan lancar. Bahkan agak terlalu cepat. Terbukti pada pukul 19.30 seluruh defile sudah habis melewati garis start, atau seluruh karnaval habis lewat dalam empat puluh menit saja! Yang menjadi bintang dari semua defile adalah Konser Tek-Tek dari Akademi Kepolisian yang tampil dengan sangat dinamis dan atraktif. Dalam kostum akademis resmi dan berbekal alat musik sejenis angklung yang dipegang mendatar, mereka sungguh profesional dalam melantunkan musik sambil berkoreografi. Selain itu senyum cerah semua personil seakan melampiaskan sukacitanya dengan melepas gengsi resmi mereka. Sungguh suatu sajian yang menyegarkan dan layak dicontoh semua kota lain! (atas) Rebana Kayun Mubakin secara rancak mengawali kirab (bawah)Model defile bunga yang beragam, tapi jarang yang tersenyum


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.