Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto

Page 189

DALIH PEMBUNUHAN MASSAL: GERAKAN 30 SEPTEMBER DAN KUDETA SUHARTO

militer ini menolak mengikuti Sjam lebih jauh. Diskusi-diskusi antara pimpinan G-30-S menemui jalan buntu karena baik Sjam maupun para perwira tidak mempunyai kekuasaan untuk mengesampingkan yang lain. Agaknya Sjam yang bertanggung jawab atas pengumuman radio yang mendemisionerkan kabinet Sukarno justru ketika Supardjo sedang berunding dengan Sukarno. Yang gamblang dari dokumen Supardjo ialah bahwa Sjam orang yang paling bertanggung jawab dalam memulai dan merancang G-30-S. Dengan mengemukakan peranan Sjam lebih penting ketimbang peranan personil militer yang terlibat, dokumen Supardjo menunjukkan bahwa pendirian Harold Crouch tidak benar, yaitu bahwa para perwira militer itulah perancang G-30-S. Selagi banyak perwira pro-Sukarno dan proPKI saling berbagi informasi pada pertengahan 1965, saling bertukar gagasan, dan memikirkan berbagai strategi menghadapi jenderal-jenderal sayap kanan, G-30-S mewakili penemuan Sjam yang istimewa. Para perwira yang berpartisipasi dalam G-30-S (Untung, Latief, Soejono, dan Supardjo) adalah mereka yang mau mengikuti arahan Sjam. Supardjo menyimpulkan bahwa G-30-S “dipimpin langsung oleh partai,� karena ia tahu Sjam adalah wakil PKI. Tapi ia tidak menjelaskan bagaimana “partai� memimpin operasi ini. Mengingat kebutuhan para perwira pro-PKI seperti Supardjo untuk menjaga kerahasiaan hubungan mereka dengan partai, kiranya tidak mungkin ia mempunyai kontak dengan siapa pun selain dengan Sjam. Barangkali ia tahu sedikit saja tentang hubungan Sjam dengan pimpinan partai. Dengan menyatakan bahwa G-30-S dipimpin oleh PKI, Supardjo tidak menegaskan bahwa Politbiro dan Central Comite telah mendiskusikan aksi ini dan memberikan persetujuannya (seperti yang dituduhkan rezim Suharto). Apa yang mungkin diketahui Supardjo ialah bahwa di antara lima orang pimpinan inti, Sjam adalah orang yang paling bertanggung jawab atas G-30-S. Dari fakta itulah Supardjo menyimpulkan tentang kepemimpinan partai. Dokumen Supardjo tidak memberi kesan sedikit pun bahwa ia mempunyai pengetahuan dari tangan pertama tentang peran atasan Sjam dalam G-30-S. Dengan menyalahkan orang sipil sebagai penyebab kegagalan G-30-S, Supardjo tidak sedang menjunjung martabat lembaganya sendiri, yaitu militer Indonesia. Ia menulis dokumen itu sebagai pengikut setia

163


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.