Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto

Page 143

DALIH PEMBUNUHAN MASSAL: GERAKAN 30 SEPTEMBER DAN KUDETA SUHARTO

persetujuan Sukarno untuk rencananya itu. Fic menjalin kisah ini dari angan-angannya sendiri (Fic, Anatomy of the Jakarta Coup, 94-105). Hanya bukti-bukti yang kokoh dapat mengungguli banyaknya alasan untuk memercayai bahwa Sukarno dan Tiongkok tidak mempunyai urusan dengan perencanaan G-30-S. 2 Suharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, 100. Alimin tidak lagi menjadi “boss PKI” sejak angkatan Aidit menggantikannya pada 1951. 3 Sugama, Memori Jenderal Yoga, 148, 152-153. 4 Brigadir Jenderal Sucipto adalah asisten Staf Koti urusan politik. Koti, Komando Operasi

Tertinggi, dibentuk pada 1963 oleh Sukarno agar ia dapat mengendalikan militer dengan lebih baik dan mengurangi pengaruh Nasution. Sukarno memasukkan banyak tokoh-tokoh sekutunya di dalamnya, bahkan juga dari kalangan sipil. Tapi para perwira antikomunis, seperti Sucipto, masih mendapat tempat. Tentang peranan Subchan, lihat A.M. Mandan, “Subchan Z.E,” 54. 5 Pusat Penerangan Angkatan Darat, Fakta-fakta Persoalan Sekitar “Gerakan 30 September,” Penerbitan Chusus no. 1, 5 Oktober 1965, 15-18. Angkatan Darat membuat buku ini sebagai penerbitan berseri bulanan dan menerbitkan sekurang-kurangnya dua buku lagi, bertanggal 5 November 1965, dan 5 Desember 1965. 6 CIA Report No. 22 from U.S. Embassy in Jakarta to White House [Laporan CIA No. 22 dari Kedutaan Besar AS di Jakarta ke Gedung Putih], 8 Oktober 1965, dikutip dalam Robinson, Dark Side of Paradise, 283. 7 Banyak bangunan PKI menjadi milik pemerintah. Di bawah Suharto gedung CC-PKI menjadi kantor Kementerian Pariwisata. 8 Sudisman, Uraian Tanggungdjawab, 17. Lihat juga, Hughes, End of Sukarno, 141. 9 Laporan intelijen militer Australia pada Desember 1965 menyatakan bahwa, “Bukti keterlibatan PKI sebenarnya – yaitu perencanaan sebelumnya oleh Central Comite – sebagian besar bersifat tidak langsung.” Dikutip dalam Easter, “’Keep the Indonesian Pot Boiling,’” 59-60. 10 Pusat Penerangan Angkatan Darat, Fakta-fakta Persoalan Sekitar “Gerakan 30 September,” Penerbitan Chusus no. 2, 5 November 1965, 4. 11 “Berita Atjara Pemeriksaan,” laporan interogasi Latief, 25 Oktober 1965, sidang pengadilan Latief, dokumen-dokumen Mahmilub. Interogator ialah Kapten Hasan Rany dari polisi militer. Tentang keadaan kesehatan Latief selama interogasi, lihat Latief, Pledoi Kol. A. Latief, 54-59. Banyak bekas tahanan politik yang ditahan di penjara Salemba ingat bahwa sel Latief menyebarkan bau menyengat dari daging yang membusuk. Luka pada kakinya mengakibatkan ia menjadi pincang seumur hidup. 12 Untung menyatakan, ia tidak mempunyai hubungan dengan PKI, dan bahwa ia bersama Latief yang memulai G-30-S (“Gerakan 30 September” Dihadapan Mahmillub, Perkara Untung, 35-37). 13 Anderson dan McVey menerbitkan ulang dan mengomentari pengakuan Njono dalam Preliminary Analysis, 157-162. Hughes menerbitkan ulang pengakuan Aidit dan menya-

117


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.