Lampungpost Edisi 22 Oktober 2012

Page 24

I

24

Narkoba & Remaja

LAMPUNG POST

SENIN, 22 OKTOBER 2012

LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

PENYULUHAN NARKOBA. Ratusan remaja siswa SMP dan SMA mengikuti penyuluhan pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba. Remaja menjadi sasaran empuk kejahatan narkoba yang tentunya akan berpengaruh pada kondisi bangsa akibat rusaknya generasi muda.

Merusak Generasi dan Dongkrak Angka Kejahatan NARKOTIKA dan bahan aditif (narkoba) menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kejahatan, sehingga maraknya aksi kejahatan di Lampung berkorelasi dengan pesatnya peredaran narkoba, lantaran provinsi ujung Sumatera itu menjadi daerah transit penyelundupan.

D

alam satu tahun terakhir, Lampung menjadi terkenal sebagai daerah transit peredaran gelap narkoba. Banyak terungkap penyelundupan narkoba, baik di Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni, Lamsel, maupun di daerah lain oleh polres setempat. Bahkan, tak tanggung-tanggung, penyelundupan itu dilakukan secara partai besar melalui bus, jasa paket, travel, ataupun mobil pribadi dengan ukuran mencapai ton atau ribuan butir untuk pil. Salah satu kasus tersangkanya warga negara Malaysia yang telah

divonis mati PN Kalianda. Sebagai daerah transit, Lampung juga berpotensi untuk daerah jajahan narkoba. Terbukti, di sejumlah daerah ditengarai marak dan telah menjalar ke sekolah-sekolah. Seperti di Way Kanan, Ketua LPA Way Kanan Fery Yanto mengaku prihatin dengan maraknya narkoba itu. “Peredaran narkoba harus diantisipasi karena penggunanya banyak anak sekolah. Karena itu, setiap sekolah seharusnya memiliki satu atau dua sukarelawan yang dapat mengampanyekan bahaya narkoba kepada teman-temannya secara kontinu,” kata dia beberapa waktu lalu. Menurutnya, pernah 11 warga Way Kanan diringkus Satuan Narkoba Polres Way Kanan ketika sedang asyik mengisap ganja di sebuah rumah di Kecamatan Baradatu. “Tujuh dari mereka masih tergolong remaja, pelajar sekolah menengah tingkat atas,” kata dia. Tentu saja narkoba itu merusak generasi bangsa, terutama terkait dengan angka kejahatan. Seperti di Lampung Utara yang dalam enam bulan terakhir marak terjadi aksi begal dan se-

Kehidupan Remaja Butuh Perhatian Lebih PENYALAHGUNA AN narkoba di lingkungan remaja biasanya dimulai dari rasa ingin tahu mereka dan kemudian mencobanya. Rasa itu kemudian berkembang menjadi kebiasaan dan berakhir pada ketergantungan. Penyebab lain, ketergantungan zat aditif itu sebagai wadah r e m aja me nc a r i jat i d i r i . D i a i ng i n mem bu k t i k a n d i r i nya bukan anak kemarin sore. Misalnya Bd, warga di bilangan Tanjungan, mengatakan pada usia sekitar 17 tahun, saat masih SMA, d ia per na h menjad i peng g u na narkoba. Menu r ut penut u ra n nya, mulanya dia hanya ikut-ikutan teman sepergaulan, ak hirnya menjadi pengg una. “Hampi r t iga tahun saya menjadi pemakai. Tidak ada yang mau memperhatikan saya, akhirnya saya pun jadi ketergantungan,” kata dia. Sebenar nya, mengh i ndarkan r e m aja d a r i p e ny a l a h g u n a a n narkoba ialah dengan hubungan ak rab dan harmonis dalam kehidupan keluarga. Kemudian menghidupkan sikap menghargai dan menghormati antaranggota

keluarga. Sebab, keluarga menjadi landasan pokok seorang anak dalam mengenal dunia di luar rumah seperti sekolah dan lingkungan pergaulannya. Seperti pengakuan Dm, warga Panjang, Bandar Lampung, yang mengaku juga sempat memakai narkoba. “Saya kecewa terhadap orang tua saya lantaran selalu marah tanpa kesalahan yang berarti, sehingga timbul prasangka seolah-olah mereka tak sayang sama saya,” kata dia. Padahal, yang terpenting lagi ad a l a h t i nd a k a n p e nc e g a h a n terhadap narkoba d i ka langan remaja dan pelajar. Jika di sekolah, dengan kerap merazia mereka saat berada di sekolah. Razia ini sedapat mungkin dilakukan r ut i n t a npa me ber i k a n t a nd a tanda atau pemberitahuan lebih dahulu. Seperti yang diungkapkan Sugiono, guru SMP negeri di Katibung, Lamsel. “Jika perlu, secara insidental meminta polisi untuk merazia di sekolah. Hal itu sebagai shock therapy bagi siswa,” ujar Sugiono ditemui, kemarin. (USDIMAN GENTY/D-3)

jumlah tersangka yang ditangkap masih remaja dan sekolah. Aksi mereka diduga terkait dorongan dari pemenuhan kebutuhan narkoba. Tangani Serius Sejumlah elemen mayarakat Lampura meminta kepolisian serius menyikapi peredaran narkoba di daerah itu. Sebab, salah satu faktor penyebab tingginya tindak kejahatan diduga karena penyalahgunaan narkoba. Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Lampung Utara Sonhaji Azi, yang diwakili Sekertaris Agus Toni, mengatakan penyalahgunaan narkoba dalam UU dan agama dilarang dan harus diperangi semua pihak. “Untuk saat ini peredaran narkoba di Lampura sudah cukup meresahkan. Masyarakat dan aparat kepolsian maupun BNK harus lebih serius menanganinya,” ujarnya. K e t u a K e lu r a g a B e s a r Tent a r a d a n Masyarakat (KBTM) Lampura Totok juga mengatakan hal senada. Dia mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Lampura. ”Di lihat dari tindak kejahatan yang ada di Lampung Utara, salah satunya faktor yang diindikasikan

karena penyalahgunaan narkoba yang marak beredar di tengah masyarakat,” ujarnya. Minimalisasi Di lain pihak, kepolisian mengaku terus meminimalisasi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, seperti Polres Lampung Barat terus berupaya meminimalisasi peredarannya walau angka penyalahguna masih lebih rendah dibanding daerah lain di Lampung. Kapolres Lambar AKBP Abdul Karim Tarigan mengatakan meskipun kasus narkoba rendah, pihaknya tetap berkomitmen menekan peredarannya. Sebab, jika dibiarkan, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun yang akan datang pemuda di Lambar menjadi sasaran peredaran barang haram itu. “Kami harus berantas sejak dini, jangan sampai Lambar jadi sasaran barang haram itu. Buktinya, waktu itu beberapa pemuda yang ngisap ganja dapat dari kawan-kawannya di Bandar Lampung, untuk datanya detailnya ada di Satnarkoba,” kata dia. (HAR/CK-1/D-3)

Berpotensi Jadi Daerah Peredaran BNN Bangun RS Rehabilitasi di Metro KOTA Metro dilirik BNN sebagai lokasi pembangunan pusat terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan Narkoba se-Sumatera. Kini, daerah yang berpotensi menjadi wilayah peredaran itu telah menyiapkan lokasi maupun pendukung lainnya. Ditempatkannya rumah sakit itu di Metro, terkait tingginya jumlah tersangka penyalagunaan narkoba di Lampung. Terbukti data Direktorat TP Narkoba Bareskrim Polri dan BNN Lampung, daerah itu menempati peringkat ke-5 dengan jumlah 613 penyalahgunaan narkotika dan psikotropika seIndonesia, dari data 33 provinsi pada Januari 2011. Tingginya angka penyelahgunaan di Lampung juga ber-

LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

BAKAR BARANG BUKTI. Badan Narkotika Provinsi (BNP), Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, dan Kejaksaan Lampung membakar barang bukti narkoba hasil pengungkapan dalam beberapa bulan terakhir.

kolerasi dengan potensi menjadi daerah beredarnya barang haram itu. “Ada korelasi antara tingginya AIDS dan tingginya pemakai narkoba. Meskipun tidak mengetahui jelas jumlah riil kasus terdata di polres, saya yakin cukup banyak di sini,” kata Wali Kota Metro Lukman Hakim beberapa waktu lalu. Terakhir diketahui data di Dinas Kesehatan Metro kurun 2000 hingga September 2012, jumlah penderita HIV/AIDS di Metro sudan mencapai 25 kasus dengan 13 meninggal dunia. Luk man mensinyalir mayoritas dimungk inkan penyalahgunaan jarum suntik narkoba juga menjadi penyebabnya sehingga dia meyakini angka kasus narkoba di Metro terbilang cukup tinggi. Di samping bukan tidak mungkin pesatnya perkembangan kota itu bisa terjadi. “Apalagi jarak Metro dengan Bandar Lampung dan Jakarta tidak jauh,” kata dia. Sehingga, Lukman mengapresiasi rencana pembangunan rumah sakit rehabilitasi itu di kotanya. Bahkan, dia mengaku kini pihaknya telah menyiapkan rencana penanganan pascarehabilitasi, dengan mempersiapkan lokasi latihan keterampilan budi daya jamur merang dan budi daya buah naga. (CAN/D-3)

BACA BESOK Musim Hujan Bersiap Jalan Rusak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.