CMYK
±
HUMANIORA sElasa, 22 Januari 2013 LAMPUNG POST
CMYK
±
±
Mohammad Nuh Konsekuensi dari putusan MK ini tidak mudah. Kalau peraturan menteri (permen) bisa dibuat cepat, namun kalau peraturan pemerintah (PP) susah.
19
seminar
±
Alergi Dapat Menyebabkan Kematian BANDAR LAMPUNG (Lam post): Jangan anggap remeh alergi. Alergi bisa menyerang siapa saja. Reaksinya bisa ringan, tetapi lama-kela maan bisa memberi efek se rius. Bahkan, bila mengalami alergi berat (anafilaksis) bisa menyebabkan kematian. Demikian disampaikan dok ter ahli kulit, Th. Niken Wi jayanti, dalam seminar Mani festasi Alergi pada Kulit yang digelar Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Kota Bandar Lampung bekerja sama dengan Prodia di Sekre tariat Dharma Wanita Provinsi Lampung, Sabtu (19-1). Seminar ini dihadiri Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Lampung Kinkin Sutoto, pengurus IIDI, dan 150 peserta yang ter gabung dalam BKOW Lam pung. Menurut Niken, penyebab alergi muncul setelah se seorang mengonsumsi ma kanan, seperti ikan, kerang susu, telur, kacang-kacangan, kedelai, dan gandum. Gejala yang ditimbulkan biasanya meliputi gatal-gatal, beng kak, muntah, dan diare. Sebagian besar reaksi aler gi makanan terjadi secara langsung, yaitu beberapa saat setelah mengonsumsi makanan. Reaksi alergi ter hadap makanan jarang mun cul setelah dua jam makan.
Jika pasien dengan ana filaksis tersebut tidak segera diobati dengan pemberian epinefrin (adrenalin sintetik yang disuntikkan ke dalam tubuh), bisa berakibat fatal. Menurut dia, ada beberapa cara untuk menghindari alergi makanan, yakni hin dari makanan tertentu yang dapat memicu alergi, dan konsultasikan dengan dok ter spesialis alergi untuk memastikan Anda memang menderita alergi atau hanya intolerenasi makanan. Kenali juga jenis makanan yang bisa memicu alergi. Ke mudian selalu berjaga-jaga dengan membawa obat-obat an yang memang Anda per lukan, misalnya antihistamin atau obat-obatan lain yang diberikan dokter sesuai ting kat keseriusan penyakitnya. Selain seminar, IIDI juga memberikan penyuluhan dan pembinaan Posyandu Mawar 7, Gedongair, Bandar Lampung. Ia menjelaskan HUT tahun ini bertema IIDI siap meningkatkan kualitas anak bangsa sejak usia dini. “Dengan tema ini IIDI siap mendayagu nakan potensinya untuk membantu program peme rintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,” kata dia didampingi pengurus IIDI Ida Undang, Yuni Arief, dan Eem Billy. (AST/S-1)
±
n LAMPUNG POST/WIWIK HASTUTI
SEMINAR ALERGI. Dokter ahli kulit Niken Wijayanti (tengah) saat seminar Manifestasi Alergi pada Kulit yang digelar IIDI Cabang Kota Bandar Lampung di Sekretariat Dharma Wanita Provinsi Lampung, Sabtu (19-1).
±
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
WISATA JURNALISTIK. Sebanyak 32 siswa SMAN 1 Margatiga, Lampung Timur, berwisata jurnalistik ke harian Lampung Post, Senin (21-1). Mereka didampingi Wakasek Ci Inah dan tujuh dewan guru guna mempelajari proses penerbitan surat kabar, mulai dari peliputan, pembuatan berita, hingga percetakan koran.
Tak Ada Pungutan Baru di Eks RSBI JAKARTA (Lampost): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan tidak boleh ada pungutan baru untuk sekolah eks rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). “Untuk masalah sumber dana masih terus berjalan. Kalau dikurangi, nanti malah tidak jalan. Hanya yang tidak boleh itu pungutan baru,” kata Mohammad Nuh di Jakarta, Senin. Program-program yang ada dalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) masih tetap berlangsung hingga tahun ajaran 2012—2013 berakhir. Setelah itu, akan ada bentuk baru seperti kelanjutan nasib sekolah eks RSBI tersebut. “Kami akan pikirkan seperti apa nantinya. Pada PP 17/2010 ada pembahasan menge nai sekolah berkebutuhan khusus. Akses pendidikan
tidak boleh terhenti,” kata dia di hadapan para kepala Dinas Pendidikan di 33 provinsi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (21-1). Mereka membahas menge nai kelanjutan nasib sekolah eks RSBI pasca-keluarnya amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang diselenggarakannya RSBI. Selanjutnya, Nuh menjelas kan proses belajar-mengajar tetap berjalan sesuai dengan program hingga tahun ajaran 2012—2013 berakhir. Pasca-keluarnya amar putus an MK, Kemdikbud melarang seluruh penggunaan kata RSBI secara administrasi, baik di
papan nama atau kop surat. Di sejumlah daerah, kata Nuh, sudah tumbuh semangat un tuk menyediakan pendidikan yang berkualitas. Semangat itu dalam UU dikemas seba gai RSBI. “Semangat itu tidak boleh hilang,” ujar dia. Tak Mudah Mohammad Nuh mengata kan konsekuensi putusan KM terkait dihilangkannya rintisan sekolah bertaraf internasional tidak mudah, terutama me ngenai aset. “Konsekuensi dari putusan MK ini tidak mudah. Kalau peraturan menteri (per men) bisa dibuat cepat, namun kalau peraturan pemerintah (PP) susah,” kata dia. Pernyataan Mendikbud terse but menanggapi aset sekolah RSBI untuk SD dan SMP ada lah milik Pemerintah Provinsi sesuai dengan PP 38/2007. PP
STUDI BANDING
tersebut mengacu pada UU 20/2003 tentang Sisdiknas. Namun, dengan dikabul kannya permohonan uji ma teri terhadap Pasal 50 Ayat (3) Undang-Undang 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur me ngenai RSBI oleh MK pada Selasa (8-1), PP tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum lagi. Dampak dari keputusan tersebut, RSBI dihilangkan dari sistem pendidikan. “Ini yang tidak mudah un tuk dieksekusi. Memang be nar berda sarkan PP tersebut pemprov yang menyelengga rakan, namun di PP lain pen didikan dasar itu diseleng garakan pemkab/pemkot,” ujar Menteri. Pengalihan itu tidak bisa sesaat karena ada sangkut pautnya dengan ang garan terutama untuk gaji para guru. (ANT/S-1)
n ANTARA/WIDODO S. JUSUF
KEBIJAKAN RSBI. Mendikbud Mohammad Nuh (kanan), didampingi Wamen Bidang Pendidikan Musliar Kasim (kiri), memimpin rapat dengan para kepala Dinas Pendidikan tingkat provinsi seluruh Indonesia, di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (21-1). Mendikbud memberikan arahan soal kebijakan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang intinya kualitas pendidikan akan tetap menjadi orientasi utama pemerintah meskipun RSBI telah dihapuskan.
±
Pelatihan bagi Pemuda di Amerika BANDAR LAMPUNG (Lampost): Toleransi dan keberagaman merupakan isu penting dalam dinamika masyarakat. Pada Desember 2012, Kedutaan Be sar Amerika Serikat untuk Indonesia menggelar training of trainer (TOT) bagi sejumlah pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang mengangkat masalah keberagaman dan to leransi sebagai isu sentralnya. Salah satu peserta pelatih an Leader Programme Ge neration Change yang mewaki li Lampung adalah Laikmen Sipayung. “Kaum muda adalah kelompok pengguna media sosial yang paling aktif,” kata lulusan Fakultas Ekonomi Unila tahun 2012 ini kepada Lampung Post, Senin (21-1). Dalam kegiatan ini, peserta di latih menggunakan sosial media untuk memelihara toleransi da lam keberagaman masyarakat Indonesia. Laikmen menyebut kan Indonesia adalah salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia. Peserta TOT tersebut dilatih menjadi trainer yang diharap kan mampu mengadakan pelatihan di daerah tempat ting galnya masing-masing. Laikmen menyebutkan sebagai trainer asal Lampung, ia akan mengge lar kegiatan serupa di Lampung pada Maret mendatang. Kegiatan tersebut akan meli batkan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dari berba gai latar belakang pendidikan, pekerjaan, suku dan agama. Untuk merealisasikan rencana tersebut, ia akan menjalin kerja sama dengan organisasi kema hasiswaan, media cetak dan elek tronik, serta media sosial yang dikelola oleh daerah. (MG4/S-1)
KOMPETENSI
Kemendikbud Latih Guru Kurikulum Baru BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana melatih para guru pengawas terkait diterapkan nya kurikulum baru 2013 pada tahun pelajaran 2013—2014. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Siti Maedasuri mengatakan rencananya setiap provinsi akan dipilih beberapa guru terbaik untuk mengikuti training of trainers (TOT) kuriku lum baru 2013 di Jakarta. “Nantinya para guru yang su dah menikuti TOT akan melaku
±
CMYK
±
kan program yang sama di dae rahnya masing-masing. Untuk itulah guru terbaik dari sekolah terbaik akan dipilih untuk di latih,” ujarnya saat dihubungi Lampung Post, Senin (21-1) Sementara Lembaga Penja min Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung ditunjuk oleh Pe merintah Pusat guna memilih para guru yang akan menjadi peserta TOT tersebut untuk mewakili Lampung. Kepala LPMP Lampung Djuariyati menjelaskan krite ria peserta TOT yang dipilih
adalah guru berprestasi, guru senior, dan dosen yang memi liki kapasitas. “Nantinya para peserta TOT tersebut menjadi narasumber yang menyosial isasikan kurikulum baru di 14 kabupaten kota,” kata terang Djuariyati, Senin (21-1). Djuariyati menjelaskan TOT akan dilaksanakan di Jakarta pada akhir Februari menda tang. Ia mengaku tidak akan selektif memilih guru dan dosen yang akan mewakili Lampung dalam TOT tersebut. Pasalnya, dalam TOT tersebut
ada sistem lulus dan tidak lulus bagi para pesertanya. Jika lulus, yang bersangkut an bisa menjadi narasumber kurikulum. Jika tidak, tertu tuplah peluang bagi peserta tersebut menjadi narasumber. “Jika ada peserta TOT dari Lampung yang tidak lulus, kan sayang,” kata Djuariyati. Ia mengaku belum menge tahui jumlah peserta TOT yang akan mewakili Lampung karena masih menunggu pe tunjuk teknis dari Pemerintah Pusat. (MG1/MG4/S-1)
CMYK
±
±
±