Lampung Post Edisi 20 Mei 2011

Page 1

Terbit Sejak 1974 Harga Eceran Rp3.000/Eks Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693

Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

Hlm. 5

Hlm. 20

Hlm. 24

Reporter cilik mewawancarai Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Anang Hermansyah melamar Ashanty dalam acara Bukan Empat Mata.

Pencinta musik akan disuguhi Festival Jazz Se-Sumatera di Medan.

www.lampungpost.com

BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA

JUMAT, 20 MEI 2011 | NO.12087 | TAHUN XXXVI | 28 HALAMAN

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Reporter Cilik Diapresiasi

Hari Kebangkitan Nasional, Kok Tak Bangkit Bersama?

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Keberhasilan reporter cilik Lampung Post mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono diharapkan dapat menginspirasi anakanak Lampung.

PADA Hari Kebangkitan Nasional ke 103, 20 Mei 1908-2011, simak tujuan kemerdekaan̶simpul perjalanan perjuangan kebangkitan bangsa! ujar Umar. Tujuan itu pada Pembukaan UUD 1945, Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur! Dari tujuan perjuangan pergerakan kemerdekaan itu, masalah adil dan makmur yang masih jauh dari harapan! sambut Amir. Sedang dari tujuan kemerdekaan, alinea empat, Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, ̶tampak jadi lebih banyak lagi cita-cita kemerdekaan bangsa yang masih menuntut kerja keras untuk mewujudkannya! Kesimpulan banyak hal masih jauh dari harapan setelah lebih 65 tahun merdeka, menyedihkan! tegas Umar. Apalagi banyak hal dari tujuan dan cita-cita kemerdekaan itu terbengkalai akibat maraknya korupsi, disertai ketakpedulian elite pada rakyat karena mengutamakan kepentingan pribadi dan parpolnya, bertentangan dengan tujuan pembentukan pemerintahan negara! Apa jadinya kalau negara ini berkepanjangan sekadar milik elite, sedang mayoritas rakyat sengsara! Kenapa elite bangsa ini berusaha cuma mau bangkit sendiri, bahkan lewat korupsi atau akal-akalan lainnya, kok tak berusaha untuk bangkit bersama rakyatnya? tukas Amir. Tak tahu kenapa bangsa yang merdeka berkat perjuangan generasi elite yang merakyat, kini bisa jatuh ke tangan generasi elite yang kerjanya cuma mengakal-akali rakyat, menipu dan membohongi rakyat hanya untuk kenikmatan dirinya semata! timpal Umar. Setiap kali survei dalam berbagai bidang kehidupan hasilnya hanya menunjukkan semakin jauhnya kondisi realitas dari harapan yang dicanangkan cita-cita kemerdekaan! Dalam teori itu disebut generation gap̶di Kamus Webster, gap

berarti a wide difference in character on attitude, perbedaan besar dalam watak pada sikapnya! tegas Amir. Gap itu terjadi karena elite dahulu orientasinya pada kepentingan rakyat sungguh-sungguh, sedang elite sekarang cuma seolah-olah, sekadar buat bungkus kepentingan pribadi dan parpolnya! *** LAMPUNG POST/M. IKHSAN

KURS

Rp8.544/dolar AS Kamis, 19 Mei 2011 Sumber BI

MENGABADIKAN REPORTER CILIK. Selain fotografer dan kamerawan Istana, sosok yang paling sibuk mengabadikan ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diwawancarai reporter cilik Lampung Post, Rabu (18-5), adalah Ani Yudhoyono. Ibu Negara, yang pada hari itu secara khusus mengenakan batik inu khas Lampung Selatan, beberapa kali mengganti kamera untuk mengabadikan momen-momen menarik yang ditampilkan reporter cilik.

OASIS

Periang Lebih Cepat Mati MERASA sedang bahagia? Hati-hatilah. Para ilmuwan menemukan mereka yang dilabeli superceria pada masa kanakkanak justru cenderung mati lebih muda daripada sebaya mereka yang lebih pendiam. Ini karena mereka cenderung memiliki gaya hidup yang lebih bebas dan penuh bahaya, kata June Gruber, profesor ilmu psikologi di Universitas Yale. Menurut Gruber, para periang ini juga lebih rentan mengalami masalah mental, seperti depresi bipolar. Dalam kondisi demikian,

mood seseorang bisa berayun dengan mudahnya dari kebahagiaan ekstrem ke kesedihan yang mendalam. Berusaha terlalu keras untuk bahagia juga sering membuat seseorang justru tambah depresi, kata dia. (MI/U-1)

KELOMPOK MAKAR

Mahasiswi IAIN Raden Intan Terjerat NII PANARAGAN (Lampost): Surti Anjayani (19), warga Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, diberhentikan orang tuanya dari bangku kuliah karena terlibat jaringan Negara Islam Indonesia (NII) wilayah Lampung. Surti yang semula kuliah di IAIN Raden Intan Bandar Lampung itu mengaku masuk NII karena diajak teman sekampungnya, Supendi (21), warga Tirtakencana, Tulangbawang Tengah, Agustus 2010. Supendi kuliah di jurusan atro (radiografer, penata rontgen) di sebuah universitas di

Bandar Lampung. Dari Supendi, Surti dikenalkan dengan Fitri dan Kamila alias Cendy, mahasiswa Master Komputer, di sebuah kafe di kompleks Universitas Malahayati. Pertemuan awal itu berlanjut hingga tiga hari kemudian dalam pertemuan di kantor pusat NII wilayah Lampung di Gang Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung. “Setelah melakukan pertemuan selama tiga hari dengan Fitri dan Cendy, saya didoktrin untuk bergabung dengan NII. Setelah itu saya diajak ke Jakarta untuk dibaiat di markas

pusat NII wilayah Jakarta Selatan,” ujarnya, Kamis (19-5). Sebelum dibaiat, mahasiswa IAIN Raden Intan Jurusan Matematika Fakultas Tarbiyah itu diwajibkan menyetorkan uang Rp5 juta kepada NII melalui Fitri. Setelah menyetor uang, Surti langsung diajak Fitri dan Cendy ke Jakarta untuk bertemu dengan Malik dan Ridwan, selaku petugas yang membaiat anggota baru. “Selama satu hari satu malam saya dibaiat untuk menjalankan semua yang diperintahkan NII,” kata dia. (MER/U-1) ANGGOTA NII...Hlm. 7

TERORISME

Titip Pertanyaan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. berharap reporter cilik dapat menginspirasi anak-anak Lampung untuk berprestasi. “Ini sangat baik bagi pendidikan anak-anak; bahwa untuk mencapai prestasi dan cita-cita perlu disiplin, semangat, dan perjuangan yang ulet. Tentunya wawancara ini memberi motivasi dan semangat kepada anak-anak ini. Bravo reporter cilik Lampung Post,” ujarnya. Saat diwawancarai reporter cilik beberapa waktu lalu, Sjachroedin sempat menitipkan

salam dan pertanyaan guyonan kepada anak-anak untuk disampaikan kepada Presiden SBY. “Saya titip pertanyaan sama Pak SBY, ya. Tanya, berapa kali Pak Presiden mandi dalam sehari,” kata Sjachroedin sambil terkekeh. Titipan pertanyaan Sjachroedin melalui reporter cilik itulah yang sempat membuat SBY tertawa lepas di Istana Negara dua hari lalu. “Sehari mandi dua kali, tetapi kalau habis berolahraga bisa tiga kali,” ujar SBY menjawab pertanyaan Andini. Selain secara lisan, apresiasi dan komentar positif diungkapkan melalui pesan pendek (SMS), Facebook, Twitter, dan media cyber lainnya. Sebuah spanduk besar bertuliskan ucapan selamat bahkan dibentangkan warga di Perumnas Way Halim. “Luar biasa, selamat dan sukses Lampung Post. Reporter cilik bangkitkan asa dan citra pendidikan serta pers. Kami rekomendasikan Lampost wajib dibaca bagi insan pendidikan (FMGI dan Yapim Lampung),” tulis Hadi Aspirin, sekretaris Bidang Humas FMGI (Forum Martabat Guru Indonesia) Lampung dan dikirimkan via SMS. Sambutan positif juga ditunjukkan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza. Seluruh tim reporter cilik secara khusus di ajak menginap di Guest House Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, Rabu (18-5) malam. Pagi harinya, Kamis (19-5), usai sarapan bersama, kelima reporter cilik yang mewawancarai Presiden dan Ibu Negara berbincang-bincang dengan Bupati. Pada kesempatan itu, Naura menyampaikan kebanggaan mereka pada Ibu Negara yang mengaku sengaja mengenakan batik motif tapis karya ibu-ibu binaan Dekranasda Lampung Selatan. “Oh ya?” kata Rycko setengah terperanjat. “Betul, betul, ini batik inu namanya, hasil kerajinan ibu-ibu binaan Dekranasda Lampung Selatan,” ujar Rycko setelah memperhatikan foto Ibu Ani di Lampung Post kemarin. (MG2/U-1)

HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Kebebasan, Kegaduhan, dan Kepatuhan Jauhari Zailani

Lima Tersangka Bom Cirebon Terus Diburu CIREBON (Lampost): Mabes Polri terus memburu lima tersangka teroris yang terkait dengan peristiwa bom bunuh diri di Masjid Az Zikra di Mapolres Cirebon Kota, Jawa Barat. “Masih ada lima orang yang terus dicari,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam dalam jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Kamis (19-5). Kelima orang itu, yakni Ahmad Yosep Hayat, Beni Asri, Heru Komarudin, Nanang Irawan, dan Yadi. Dalam kasus

Hal itu disampaikan sejumlah kalangan, Kamis (19-5), sehari setelah reporter cilik Lampung Post menjadi tamu istimewa Presiden SBY di Istana Negara. Anak-anak yang berkesempatan mewawancarai Presiden adalah Rayi Fatin Naura, Aurora Louisa, Andini Dara Ananti, Ilham Maradona, dan M. Triaji Giodani. Selain SBY, reporter cilik juga telah mewawancarai beberapa tokoh nasional, antara lain Wakil Presiden Boediono, Ketua KPK Busyro Muqoddas, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri. Menkominfo Tifatul Sembiring, Menpora Andi Mallarangeng, dan Wakil Mendiknas Fasli Jalal memberi apresiasi terhadap program reporter cilik Lampung Post. “Luar biasa, hebat...hebat,” kata Andi. Di Lampung, sambutan positif juga disampaikan dari kalangan pendidikan. “Saya mengapresiasi keberhasilan reporter cilik dan itu merupakan kebanggaan bagi dunia pendidikan Lampung,” ujar Dekan FKIP Universitas Lampung Bujang Rahman kemarin. Bujang mengatakan keberhasilan reporter cilik mewancarai Presiden SBY dapat memberi inspirasi bagi pelajar atau siswa lain. Ia menambahkan program reporter cilik dapat mengasah talenta jurnalistik sejak dini. “Sehingga diharapkan profesi jurnalis merupakan panggilan jiwa karena sudah kenal sejak dini,” kata Bujang.

bom bunuh oleh Syarif pada 15 April lalu, Polri telah menetapkan 16 tersangka dan tiga di antaranya tewas, yaitu Syarif sebagai pelaku bom bunuh diri, Sigit Qurdowi, serta Hendro. Dua terakhir tewas dalam penangkapan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu. Sedangkan 13 tersangka lainnya, yakni Achmad Basuki, Arief Budiman, Andri Siswanto, Musolah, Ishak Andriana, Edy Triwiyanto, Ari Budi Santoso, Hari Budiarto, Jahim, Dzulkifli Lubis, Eko Ibrahim,

Mardiansyah, dan Arifin. Syarif diketahui sebagai mantan anggota Majelis Mujahidin Indonesia dan hingga meninggal aktif dalam keanggotaan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) wilayah Cirebon pimpinan Agung Nur Alam alias Abu Husama. Ia pun pernah dibaiat di Tasikmalaya pada 2008 oleh Ustaz Abu Bakar Ba’asyir selaku Amir Markasiah JAT. “M. Syarif aktif mengikuti taklim pimpinan Abu Bakar Ba’asyir di Jawa Barat,” kata Anton Bahrul Alam. (U-1)

Dosen FISIP Universitas Bandar Lampung

Siapa bilang rakyat Indonesia anarki Nyatanya kini berbudaya seperti mereka Demokrasi semarak seiring wisata kuliner Nikmatilah menu yang dimasak dari kebebasan, Kegaduhan, dan kepatuhan. Sejak dari kandungan ibunda, manusia memeluk ikatan sekaligus kebebasan. Dalam gua garba sang bunda, manusia terbebas dari volusi manusia sosial. Meskipun tergantung kehidupan sang bunda, ia bebas. Bebas dan terikat belum bermakna baginya. Karena dirinya belum menemukan kesadaran diri sebagai hasil sosial. BERSAMBUNG KE Hlm. 20


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.